• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan buku referensi untuk menambah pengetahuan dan membantu siswa mengerjakan soal IPA masih jarang digunakan. Meskipun di SD N 01 Ngering telah menggunakan LKS untuk menambah pengetahuan dan membantu siswa mengerjakan soal IPA, namun siswa terlihat kurang antusias untuk membaca LKS tersebut. Selain itu penjelasan guru mengenai pembelajaran IPA juga kurang mendalam, sehingga masih banyak siswa yang kesulitan mengerjakan soal IPA. Paparan hasil observasi tersebut menjadi pertimbangan dalam penyusunan kuesioner analisis kebutuhan.

57 Sebelum digunakan, kuesioner analisis kebutuhan telah divalidasi oleh 2 dosen ahli. Secara umum, hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dinyatakan valid dan sudah layak untuk digunakan. Rerata total skor yang diperoleh adalah 15 dari rerata total skor keseluruhan 16. Hasil tersebut kemudian dibagi 2 sesuai jumlah dosen validator yang memberikan penilaian. Hasil rerata validasi kuesioner analisis kebutuhan adalah 3,75 dengan kriteria sangat baik.

Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa. Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli didapatkan hasil rerata skor sebesar 3,25 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan sudah layak digunakan. a. Data Analisis Kebutuhan oleh Guru

Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 7 pertanyaan. Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dijadikan sebagai gambaran mengenai media pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk menyusun dan membuat desain media pembelajaran buku ensiklopedia sistem gerak tubuh manusia. Secara umum hasil analisis kebutuhan guru menunjukkan bahwa dari 3 respoden, terdapat 2 responden yang menyatakan bahwa materi pembelajaran IPA dengan Kurikulum 2013 lebih mudah jika dibandingkan dengan KTSP. Hal tersebut dikarenakan materi pembelajaran disajikan pertema sehingga materi menjadi lebih singkat. Namun terdapat 1 guru yang menyatakan bahwa materi pembelajaran IPA lebih sulit jika dibandingkan dengan KTSP. Hal tersebut dikarenakan materi pembelajaran yang disajikan pertema membuat konsentrasi siswa menjadi kurang terfokus pada satu mata pelajaran. Meskipun demikian, 3 responden menyatakan bahwa siswa tetap memerlukan buku referensi untuk memperoleh informasi dan membantu siswa mengerjakan soal. Menurut ketiga responden buku ensiklopedia dapat membantu siswa memperoleh tambahan nformasi serta dapat membantu siswa mengerjakan soal. Buku ensiklopedia yang disusun dengan colourfull dan berbentuk buku berjendela dapat memnacing rasa ingin tahu siswa. sehingga siswa lebih antusias untuk membaca buku ensiklopedia. Berikut merupakan tabel rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan guru yang disajikan pada tabel 4.1.

58 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Guru

No.

Item Pertanyaan

Deskripsi Jawaban Respon

den

Persen tase 1. Pendapat guru terkait dengan

materi pembelajaran IPA di kelas V jika dibandingkan dengan KTSP.

Lebih mudah

Disajikan secara pertema 2 66,7%

Materi pembelajaran lebih sempit, sehingga siswa mudah memahami materi.

Lebih sulit

Konsentrasi siswa kurang terfokus pada satu mata pelajaran.

1 33.3%

2. Pendapat guru terkait dengan penggunaan buku referensi sebagai informasi tambahan ketika mengajar IPA.

Ya

Untuk menambah materi yang tidak ada dibuku siswa maupun buku guru.

3 100%

Apabila hanya mengandalkan buku pegangan guru terkadang kurang lengkap.

Guru harus memiliki dan menggunakan referensi yang luas, sehingga dapat memberikan materi yang juga lebih luas.

3. Pendapat guru terkait dengan kebutuhan buku referensi untuk siswa guna membantu

mengerjakan soal dan

memperoleh informasi tentang IPA.

Ya

Supaya dapat menjawab soal dengan tepat.

3 100%

Banyak informasi atau jawaban soal yang didalam buku siswa tidak ada. Materi yang didapatkan harus lebih banyak.

4. Pendapat guru terkait jenis buku referensi yang sesuai untuk siswa.

Buku non fiksi

Bank soal 3 100% LKS Atlas Buku penerbit/paket KBBI Buku KTSP 5. Pendapat guru terkait dengan

manfaat buku ensiklopedia untuk

Ya

Informasi yang ada pada buku ensiklopedia dapat menambah pengetahuan siswa.

3 100%

Informasi lebih jelas dan komplit. Siswa dapat memperoleh dari berbagai sumber.

6. Pendapat guru terkait dengan penggunaan warna pada buku ensiklopedia.

Buku ensiklopedia yang colour full

Anak-anak lebih tertarik. 3 100%

Sesuai aslinya. Informasi lebih jelas

7. Pendapat guru terkait dengan desain buku ensiklopedia.

Buku ensiklopedia yang memancing rasa ingin tahu siswa

Supaya menambah pengetahuan siswa. 3 100%

Supaya siswa lebih kritis.

Tingkah umum anak SD cenderung mempunyai rasa ingin tahu. Dengan rasa ingin tahu, siswa lebih mudah memahami materi.

59 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 2 guru atau 66,7% guru merasa bahwa materi pada pembelajaran IPA di kelas V saat ini lebih mudah dengan menggunakan Kurikulum 2013. Hal tersebut dikarenakan materi pembelajaran disajikan secara tematik dengan materi yang tidak terlalu banyak. Namun, terdapat 1 guru atau 33,3% guru yang merasa bahwa materi pembelajaran IPA di kelas V saat ini lebih sulit dengan menggunakan Kurikulum 2013. Materi yang disusun secara tematik dirasa membuat konsentrasi siswa menjadi kurang fokus pada satu mata pelajaran. Meskipun pendapat guru mengenai materi pembelajaran IPA Kurikulum 2013 tidak 100% sama, diakui oleh 100% guru bahwa mereka menggunakan buku referensi sebagai tambahan informasi ketika mengajar materi IPA. Dengan menggunakan buku referensi guru mendapatkan materi pembelajaran yang lebih luas. Selain itu, guru juga mendapatkan tambahan informasi yang tidak tersedia di buku pegangan guru maupun buku pegangan siswa. Tidak hanya guru yang memerlukan buku referensi, 100% guru menyetujui bahwa siswa juga memerlukan buku referensi untuk memperoleh informasi dan membantu siswa ketika mengerjakan soal IPA. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti melakukan pertimbangan dalam membuat media pembelajaran yang juga berfungsi sebagai buku referensi.

Dalam penyusunan media pembelajaran ini, peneliti juga mempertimbangkan media pembelajaran apa yang juga dapat berfungsi sebagai buku referensi. Sebanyak 100% guru setuju apabila buku non fiksi menjadi buku referensi untuk menambah informasi dan membantu siswa mengerjakan soal. Menurut 100% guru setuju bahwa buku ensiklopedia merupakan buku referensi yang dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA. Dengan mempertimbangkan ciri yang menarik, 100% guru menyukai penggunaan warna yang menarik pada buku ensiklopedia. Penggunaan warna yang menarik dapat menarik perhatian siswa untuk membaca buku. Selain itu 100% guru juga menyukai apabila buku ensiklopedia dapat memancing rasa ingin tahu siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa SD cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

60 b. Data Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Data analisis kebutuhan yang kedua dilakukan kepada siswa. Kuesioner analisis kebutuhan siswa diberikan pada tanggal 13 – 15 September 2018. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa terdiri dari 8 pertanyaan. Hasil analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai media pembelajaran yang akan dikembangkan. Secara umum, hasil analisis kebutuhan oleh siswa menyatakan 2 dari 6 responden merasa bahwa pembelajaran IPA sulit. Hal tersebut dikarenakan materinya yang terlalu banyak tidak diimbangi dengan pembahasan materi yang mendalam pada buku siswa. Selain itu, siswa juga merasa kesulitan ketika mengerjakan soal IPA karena sulit mencari jawaban pada buku siswa. Sedangkan 4 dari 6 responden merasa bahwa pembelajaran IPA mudah. Meskipun demikian 6 responden menyatakan bahwa merekatetap memerlukan buku lain untuk belajar dan membantu mengerjakan soal IPA. Buku yang diperlukan oleh responden adalah buku ensiklopedia yang disusun penuh dengan warna dan dapat memancing rasa ingin tahu responden. Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisis Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No.

Item Pertanyaan Deskripsi Jawaban

Respon den

Persen tase

1.

Tingkat kesulitan materi dalam pembelajaran IPA.

Sulit

Materinya banyak dan tidak ada penjelasannya di buku.

2 33,33%

Susah mencari jawaban soal di buku.

Mudah

Ketika pelajaran IPA biasanya bermain

tanya-jawab. 4 66,67%

Lebih mudah dari pelajaran Matematika.

2.

Pendapat siswa terkait cara guru menyampaikan pembe;ajaran IPA di kelas.

Menyenangkan

Guru sering membuat siswa tertawa.

6 100%

Materinya mudah dipahami. Cara mengajar mudah dipahami.

3.

Pendapat siswa terkait saran guru untuk membaca buku referensi.

Ya

Guru sering menyarankan membaca buku LKS.

4 66,67%

Mendapat informasi baru. Untuk mencari jawaban soal.

61 4.

Minat siswa ketika diminta guru untuk membaca buku referensi.

Ya

Agar mengetahui materi yang akan dipelajari.

6 100%

Karena suka membaca.

5.

Kebutuhan siswa terkait dengan buku ensiklopedia untuk menambah informasi dan mengerjakan sol IPA.

Ya

Karena di buku LKS dan paket tidak ada jawaban soal.

6 100%

Agar menjadi pintar. Buku ensiklopedia.

6.

Pengalaman siswa membaca buku ensiklopedia.

Sudah

Membaca buku ensiklopedia

IPS di perpustakan. 2 33,33%

Belum Belum tahu bentuk dan isi buku ensiklopedia. 4 66,67%

7.

Pendapat siswa terkait dengan penggunaan warna pada buku ensiklopedia.

Buku ensiklopedia yang penuh dengan warna

Lebih menarik dan mudah dipahami.

6 100%

Karena gambar terlihat jelas.

8.

Pendapat siswa terkait dengan desain buku ensiklopedia.

Buku ensiklopedia yang membuatmu penasaran

Ingin mengetahui isi buku tersebut.

6 100%

Jadi ingin membaca.

Dari hasil analisis kebutuhan siswa yang disajikan pada tabel 4.2, sebanyak 2 respoden atau 33,33% merasa kesulitan dengan pembelajaran IPA. Sedangkan 4 responden atau 66,67% merasa bahwa pembelajaran IPA mudah. Meskipun demikian sebanyak 6 responden atau 100% siswa menyatakan bahwa pembelajaran IPA menyenangkan. Menanggapi kesulitan dan kemudahan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA, 4 responden atau 66,67% selalu mendapatkan saran dari guru untuk membaca buku referensi. Namun, 2 responden atau 33,33% tidak pernah mendapatkan saran dari guru untuk membaca buku referensi apabila jawaban soal tidak terdapat pada buku siswa atau LKS. Pada kenyataannya 6 responden atau 100% siswa bersedia dan dengan senang hati apabila guru meminta siswa membaca buku. Hal tersebut karena siswa menyadari akan pentingnya membaca. Dengan minat baca siswa yang tinggi, 100% siswa memerlukan sebuah buku referensi untuk menambah informasi dan membantu siswa untuk mengerjakan soal IPA.

62 Terdapat beberapa jenis buku referensi yang dapat digunakan oleh siswa salah satunya buku ensiklopedia. Sebanyak 66,67% siswa belum mengetahui buku ensiklopedia, dan 33,33% siswa sudah pernah mengetahui buku ensiklopedia meskipun hanya pernah membaca satu kali.

Buku ensiklopedia pada umumnya memiliki bentuk yang cenderung membosankan dan kurang menarik bagi siswa. Menurut 100% siswa mengatakan bahwa penyusunan buku ensiklopedia akan lebih baik apabila didesain dengan penuh warna (full colour). Dengan desain yang lebih berwarna diharapkan dapat menarik siswa untuk membaca. Selain itu, sebanyak 100% siswa mengatakan bahwa desain buku ensiklopedia sebaiknya disusun dengan bentuk berjendela, sehingga dapat menarik minat membaca siswa.

Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa memberikan gambaran media pembelajaran buku ensiklopedia dalam pembelajaran IPA yang akan dikembangkan oleh peneliti. Dari data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data, peneliti melakukan trianggulasi. Hasil trianggulasi tersebut dijadikan pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran dengan melihat permasalahan dan kebutuhan media pembelajaran dari guru dan siswa. Berikut trianggulasi pengumpulan data yang disajikan pada bagan 4.2.

63 Bagan 4.2 Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait