BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.4 Proses Pengembangan LKS
4.1.4.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan sebelum pengembanga desain LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. Hal tersebut bertujuan untuk mengkaji kebutuhan LKS untuk siswa kelas IV. Selain itu, LKS yang dibutuhkan oleh siswa dikaji berdasarkan karakteristik siswa dan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik. Analisis karakteristik siswa dilakukan melalui kegiatan observasi pada saat pembelajaran IPA di kelas IV. Selanjutnya hasil dari kajian tersebut menjadi landasan dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru. Berikut merupakan paparan mengenai karakteristik siswa dan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik.
Data analisis kebutuhan yang pertama diberikan kepada guru. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 12 Agustus 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 15 pertanyaan yang merupakan pengembangan dari 5 tahapan pendekatan saintififk. Pengembangan ciri LKS ke dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 3.7 dan tabel 3.8. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 4.9. Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru ini menjadi gambaran mengenai LKS yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangan LKS IPA. Jawaban dari responden juga dihitung dalam persentase dalam menggunakan rumus pada Gambar 3.6.
Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh dari siswa. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa pada tanggal 29 Agustus 2016. Kuesioner analisis kebutuhan utuk siswa terdiri dari 9 pernyataan dan 7 pertanyaan yang merupakan pengembangan LKS dari 5 langkah pendekatan saintifik. Pengembangan ciri LKS ke dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 4.12. Hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa ini menjadi gabungan mengenai LKS yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan LKS IPA. Jawaban dari responden juga dihitung dalam persentasi dengan menggunakan rumus 3.2. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data, peneliti melakukan triangulasi teknik. Triangulasi teknik sebagai pertimbangan dalam pembuatan LKS dengan melihat permasalahan yang dialami dan kebutuhan LKS dari guru dan siswa. Triangulasi teknik pengumpulan data disajikan dalam bagan Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan Wawancara
Sekolah telah
menggunakan LKS. LKS yang digunakan adalah LKS yang berisi materi dan soal-soal. Guru sudah menggunakan kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan Saintifik, tetapi guru belum menerapkan sesuai dengan 5 tahapan pendekatan saintifik.
Observasi
Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Sudah menggunakan Kurikulum 2013 namun, kegiatan belajar mengajar masih didominasi oleh guru yang menjelaskan materi kepada siswa. Ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian besar siswa diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat.
Kuesioner
Guru dan siswa memiliki penilaian yang baik mengenai LKS dengan 5 tahapan pendekatan saiktifik yang ditawarkan dalam kuesioner. Saran dari guru dan siswa menjadi pertimbangan dalam pengembangan LKS.
Siswa membutuhkan LKS yang membantu siswa aktif dalam pembelajaran dan menuntun siswa melakukan kegiatan secara mandiri, sesuai dengan karakteristik yang mengaktifkan siswa, mencari sumber informasi, mengarahkan siswa untuk mandiri, mengarahkan siswa melakukan lima tahapan pendekatan saintifik.
Berdasarkan bagan triangulasi teknik pengumpulan data pada Gambar 4.2 terdapat tiga teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari wawancara yaitu sekolah telah menggunakan LKS namun, masih menggunakan LKS yang berisi materi dan soal-soal. Guru sudah menggunakan Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan Saintifik, tetapi guru belum menerapkan sesuai dengan 5 tahapan pendekatan saintifik. Data yang diperoleh melalui teknik observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa, guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Sudah menggunakan Kurikulum 2013 namun, kegiatan belajar mengajar masih didominasi oleh guru yang menjelaskan materi kepada siswa. Ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian besar siswa diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat. Teknik yang terakhir adalah kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner adalah guru dan siswa memiliki penilaian yang baik mengenai LKS dengan 5 tahapan pendekatan saiktifik yang ditawarkan dalam kuesioner. Saran dari guru dan siswa menjadi pertimbangan dalam pengembangan LKS.
Berdasarkan triangulasi teknik, dapat disimpulkan bahwa guru belum maksimal dalam menerapkan 5 tahapan pendekatan saintifik. LKS yang digunakan adalah LKS yang berisi materi dan soal-soal. Dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa, guru menjelaskan materi dan menuliskannya di papan tulis dan siswa mencatat. Pada tahap ini, peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai LKS yang diinginkan oleh siswa dan guru. Data hasil analisis kebutuhan tersebut digunakan untuk pertimbangan dalam pembuatan desain LKS. Dengan demikian, peneliti dapat melanjutkan pada tahap kedua.
1. Analisis pembelajaran
Peneliti melakukan analisis pembelajaran berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Saat peneliti melakukan observasi, ternyata guru tidak menggunakan LKS dalam mendukung proses pembelajaran, melainkan guru lebih dominan menggunakan buku siswa dan cenderung ceramah di kelas. Selain itu, guru juga terpaku pada
telah dituliskannya di Power Point tersebut. Kemudian, guru tidak mengajak siswa aktif melakukan suatu kegiatan, melainkan guru hanya meminta siswa untuk mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang telah disampaikan oleh guru. Paparan mengenai hasil analisis siswa dan analisis pembelajaran tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.
2. Analisis siswa
Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi pada pembelajaran IPA kelas IV SD N Perumnas Condongcatur. Observasi dilaksanankan pada tanggal 27 Juli 2016. Hasil yang diperoleh melalui observasi tersebut adalah guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Guru menjelaskan dengan menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Di SD tersebut telah menggunakan Kurikulum 2013, tetapi ketika guru bertanya kepada siswa, sebagian besar siswa diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang terlihat, sehingga kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru yang menjelaskan materi kepada siswa. Setelah guru menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang terdapat di LKS. LKS yang digunakan oleh siswa berupa LKS yang biasa digunakan pada umum nya, LKS tersebut masih terdapat materi dan soal-soal latihan sehingga mempermudah siswa mengerjakannya.