• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

7.1 Analisis Kelayakan Usaha Sebelum Pengembangan

Sebelum pengembangan usaha, peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno mengusahakan 150 ekor ternak bakalan. Bakalan diperoleh dengan membeli dari peternak domba dan kambing di sekitar Kabupaten Bogor, Jonggol, Cianjur, dan Sukabumi. Harga rata-rata bakalan domba dan kambing 600.000- 650.000 rupiah per ekor dengan umur ternak kurang dari satu tahun.

77

7.1.1 Arus Penerimaan (Inflow)

Penerimaan adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan sebuah usaha. Arus manfaat dari usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno ini adalah penerimaan dari hasil penjualan domba dan kambing, penjualan kotoran domba dan kambing dan nilai sisa dari investasi.

7.1.1.1Penerimaan Penjualan Domba dan Kambing

Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno memperoleh penerimaan utama dari hasil penjualan domba dan kambing yang telah digemukkan selama empat bulan, selama satu tahun terdapat tiga periode penggemukan. Dalam satu periode jumlah bakalan yang digemukkan adalah 150 ekor (75 ekor domba dan 75 ekor kambing). Penjualan domba dan kambing ini merupakan penerimaan utama usaha. Penerimaan penjualan dihitung berdasarkan jumlah ternak dikalikan dengan harga jual ternak per kilogram bobot hidup.

Pada tahun pertama, penggemukan domba dan kambing hanya dilakukan dua periode selama setahun. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama pemilik baru memulai usaha sehingga empat bulan pertama merupakan masa persiapan usaha seperti pembangunan kandang sehingga periode pertama tidak melakukan penggemukan domba dan kambing. Dalam satu periode (empat bulan) bakalan yang digemukkan adalah 150 ekor (75 ekor domba dan 75 ekor kambing). Maka jumlah ternak yang digemukkan per tahun pada tahun pertama yang terdiri dari dua periode adalah 300 ekor (150 ekor domba dan 150 ekor kambing).

Untuk tahun kedua sampai dengan tahun kedelapan, yang setiap tahunnya memiliki tiga periode jumlah bakalan yang digemukkan adalah sama yaitu 150 ekor tiap periodenya (75 ekor domba dan 75 ekor kambing), dalam satu tahun terdapat tiga periode sehingga dalam satu tahun jumlah ternak yang digemukkan adalah 150 ekor dikali dengan tiga periode yaitu 450 ekor (225 ekor domba dan 225 ekor kambing). Berat rata-rata bobot domba dan kambing hidup yang siap jual adalah 38 kilogram dengan harga jual domba 32.000 per kilogram dan harga kambing 35.000 rupiah per kilogram. (Tabel 11).

78 Tabel 11. Proyeksi Penjualan Domba dan Kambing Sebelum Pengembangan

Usaha

Tahun

Jumlah Penjualan

(Ekor) Harga Jual/Ekor (Rp) Penerimaan (Rp)

Domba Kambing Domba Kambing

1 150 150 1.216.000 1.330.000 381.900.000 2 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 3 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 4 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 5 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 6 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 7 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 8 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000

7.1.1.2Penerimaan Penjualan Kotoran Domba dan Kambing

Penerimaan penjualan kotoran domba dan kambing merupakan penerimaan sampingan yang dapat memberikan keuntungan pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno. Kotoran ternak ini dikemas dengan karung dengan harga jual 5.000 rupiah per karung, dengan berat 30 kilogram per karungnya.

Pada tahun pertama jumlah kotoran yang dihasilkan lebih sedikit daripada tahun yang lain atau tahun kedua hingga kedelapan. Hal ini dikarenakan jumlah ternak domba dan kambing yang digemukkan juga sedikit. Pada tahun pertama hanya terdapat dua periode penggemukan sehingga ternak domba dan kambing yang digemukkan adalah 300 ekor (150 ekor domba dan 150 ekor kambing). Dalam satu periode jumlah bakalan yang digemukkan adalah 150 ekor (75 ekor domba dan 75 ekor kambing). Dengan asumsi yaitu setiap ternak menghasilkan kotoran 0,5 kilogram per harinya dan mengalami penyusutan 0,2 kilogram hingga kotoran terjual. Sehingga pada saat penjualan dilakukan, berat kotoran menjadi 0,3 kilogram per ekor per hari. Dalam satu hari jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 150 ekor ternak dikalikan dengan 0,3 kilogram jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 45 kilogram. Maka dalam satu bulan kotoran yang dihasilkan adalah 1.350 kilogram yaitu 45 kilogram per hari dikalikan dengan tiga puluh hari. Dalam empat bulan (satu periode) ternak domba dan kambing menghasilkan kotoran 5.400 kilogram, yaitu 1.350 kilogram per bulan dikalikan dengan empat bulan. Maka dalam satu tahun dengan dua periode, jumlah kotoran yang

79 dihasilkan adalah 5.400 kilogram dikalikan dengan dua periode yaitu 10.800 kilogram. Maka pada tahun pertama dengan dua periode penggemukan, jumlah kotoran yang dihasilkan adalah 10.800 kilogram (360 karung).

Pada tahun kedua hingga tahun kedelapan jumlah periode penggemukan per tahun adalah sama yaitu tiga periode pertahunnya, lama satu periode yaitu empat bulan. Dalam satu hari kotoran yang dihasilkan oleh domba dan kambing adalah 45 kilogram. Hal ini diasumsikan dengan jumlah ternak domba dan kambing berjumlah 150 ekor per periodenya. Rata-rata domba dan kambing menghasilkan kotoran 0,5 kilogram per harinya dan mengalami penyusutan 0,2 kilogram hingga kotoran terjual. Sehingga pada saat penjualan dilakukan, berat kotoran menjadi 0,3 kilogram. Dalam satu hari jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 150 ekor ternak dikalikan dengan 0,3 kilogram per ekor per hari maka jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 45 kilogram. Dalam satu bulan kotoran yang dihasilkan adalah 1.350 kilogram yaitu 45 kilogram per hari dikalikan dengan tiga puluh hari. Dalam empat bulan (satu periode) ternak domba dan kambing menghasilkan kotoran 5.400 kilogram, yaitu 1.350 kilogram perbulan dikalikan dengan empat bulan. Maka dalam satu tahun dengan tiga periode setiap tahunnya, jumlah kotoran yang dihasilkan adalah 5.400 kilogram dikalikan dengan tiga periode yaitu 16.200 kilogram (540 karung). Penerimaan penjualan dari kotoran domba dan kambing dapat dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Penerimaan Penjualan Kotoran Domba dan kambing Sebelum Pengembangan Usaha Tahun Jumlah Penjualan (Kilogram) Jumlah Karung (30 Kilogram/karung) Harga Jual/ Karung (Rp) Penerimaan (Rp) 1 10.800 360 5.000 1.800.000 2 16.200 540 5.000 2.700.000 3 16.200 540 5.000 2.700.000 4 16.200 540 5.000 2.700.000 5 16.200 540 5.000 2.700.000 6 16.200 540 5.000 2.700.000 7 16.200 540 5.000 2.700.000 8 16.200 540 5.000 2.700.000

80

7.1.1.3Nilai Sisa

Penerimaan nilai sisa adalah penerimaan yang diperoleh dari sisa modal investasi yang tidak terpakai habis umur ekonomisnya hingga akhir umur usaha. Pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno, nilai sisa diperoleh dari investasi yang belum habis pada tahun kedelapan. Investasi yang memberikan nilai sisa pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno adalah tanah, mobil, motor pakan dan timbangan. Pada penelitian ini diperoleh nilai sisa investasi pada akhir tahun ke delapan adalah 40.745.000 rupiah. Perhitungan nilai sisa dapat dilihat pada Lampiran 4.

7.1.2 Arus Pengeluaran (Outflow)

Arus pengeluaran (outflow) adalah aliran cashflow yang menunjukkan pengurangan kas, akibat biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha baik pada saat awal pendirian maupun saat tahun berjalan. Arus pengeluaran tersebut adalah biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno adalah biaya yang dikeluarkan pada awal pendirian usaha ataupun pada saat tahun berjalan usaha untuk memperoleh manfaat beberapa tahun kemudian. Sedangkan biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan selama proses penggemukan berlangsung yang terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

7.1.2.1Biaya Investasi

Biaya investasi pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dikeluarkan pada tahun pertama. Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama usaha ini adalah 176.774.000 rupiah. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dapat dilihat pada Tabel 13.

81 Tabel 13. Biaya Investasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing Sebelum

Pengembangan Usaha

No Investasi Satuan Jumlah

Umur Ekonomis (Tahun) Harga/Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 1 Tanah Meter 300 100.000 30.000.000