• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

2) Biaya Variabel

Sama halnya dengan perubahan pada biaya tetap, pada kondisi pengembangan biaya variabel juga terjadi perubahan. Hal ini diakibatkan oleh bertambahnya jumlah ternak yang digemukkan sehingga menambah jumlah biaya variabel yang dikeluarkan.

Tabel 21. Biaya Variabel Usaha Penggemukan Domba dan Kambing pada Kondisi Pengembangan Usaha

No Uraian Satuan Jumlah Harga (Rp)

Biaya/Tahun (Rp)

Biaya Tahun Pertama (Rp) 1. Bakalan Domba Ekor 405 600.000 243.000.000 162.000.000 2. Bakalan Kambing Ekor 405 650.000 263.250.000 175.500.000

3. Rumput Kg 486.000 150 72.900.000 48.600.000

4. Konsentrat :

a. Ampas Tahu Kg 48.600 1.000 48.600.000 32.400.000 b. Singkong Kg 48.600 1.000 48.600.000 32.400.000 5. Obat-obatan :

a. Obat Cacing Liter 81 45.000 3.645.000 2.430.000

b. Obat Mata Pcs 162 5.000 810.000 540.000

c. Antibiotik Liter 81 20.000 1.620.000 1.080.000 d. Vitamin Liter 81 35.000 2.835.000 1.890.000

TOTAL BIAYA VARIABEL 685.260.000 456.840.000

a) Bakalan

Adanya pengembangan usaha mengakibatkan penambahan bakalan domba dan kambing. Jumlah bakalan yang digemukkan setiap periodenya pada kondisi sebelum pengembangan adalah 150 ekor (75 ekor domba dan 75 ekor kambing) dengan harga bakalan domba hidup adalah 600.000 per ekor dan harga bakalan kambing hidup adalah 650.000 per ekor. Pada saat pengembangan jumlah bakalan

112 bertambah 120 ekor (60 ekor domba dan 60 ekor kambing). Maka dalam satu tahun pada kondisi pengembangan jumlah bakalan yang dibutuhkan adalah 810 ekor (405 ekor domba dan 405 ekor kambing). Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bakalan domba adalah 405 ekor dikalikan dengan harga bakalan 600.000 rupiah per ekor yaitu 243.000.000 rupiah. Sedangkan untuk kambing biaya yang dikeluarkan adalah 405 ekor dikalikan dengan 650.000 rupiah per ekor yaitu 263.250.000 rupiah. Maka biaya yang dikeluarkan untuk membeli bakalan domba dan kambing pada kondisi pengembangan usaha setiap tahunnya adalah 281.250.000 rupiah.

Untuk tahun pertama jumlah ternak yang digemukkan lebih sedikit oleh karena itu biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit. Pada tahun pertama hanya terdapat dua periode penggemukan. Dalam satu periode jumlah ternak yang digemukkan adalah 270 ekor (135 ekor domba dan 135 ekor kambing). Maka pada tahun pertama jumlah domba dan kambing yang digemukkan dalam dua periode yaitu 270 ekor dikalikan dengan dua periode yaitu 540 ekor. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bakalan domba adalah 270 ekor dikalikan dengan harga bakalan 600.000 rupiah per ekor yaitu 162.000.000 rupiah. Sedangkan untuk kambing biaya yang dikeluarkan adalah 270 ekor dikalikan dengan 650.000 rupiah per ekor yaitu 175.500.000 rupiah.

b) Pakan

Biaya yang dikeluarkan untuk pakan pada kondisi pengembangan semakin bertambah karena jumlah ternak yang digemukkan juga semakin bertambah. Pakan hijauan yang diberikan untuk ternak adalah lima kilogram per hari dengan harga 150 rupiah per kilogram. Dalam satu hari pakan hijauan yang dibutuhkan adalah 270 ekor ternak dikalikan dengan lima kilogram yaitu 1.350 kilogram. Untuk satu bulan pakan yang dibutuhkan adalah 1.350 kilogram dikalikan dengan 30 hari yaitu 40.500 kilogram, maka biaya yang dibutuhkan dalam satu bulan untuk pakan hijauan yaitu 40.500 kilogram dikalikan dengan 150 rupiah yaitu 6.075.000 rupiah. Dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pakan hijauan adalah 6.075.000 dikalikan dengan 12 bulan yaitu 72.900.000 rupiah per tahun.

113 Pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pakan lebih sedikit karena periode penggemukan hanya terdapat dua periode (delapan bulan). Dengan asumsi yang sama dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan. Pakan hijauan yang diberikan untuk ternak adalah lima kilogram per hari dengan harga 150 rupiah per kilogram. Dalam satu hari pakan hijauan yang dibutuhkan adalah 270 ekor ternak dikalikan dengan lima kilogram yaitu 1.350 kilogram. Untuk satu bulan pakan yang dibutuhkan adalah 1.350 kilogram dikalikan dengan 30 hari yaitu 40.500 kilogram maka biaya yang dibutuhkan dalam satu bulan untuk pakan hijauan yaitu 40.500 kilogram dikalikan dengan 150 rupiah yaitu 6.075.000 rupiah. Dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pakan hijauan adalah 6.075.000 dikalikan dengan 8 bulan yaitu 48.600.000 rupiah.

Untuk pakan konsentrat yang terdiri dari ampas tahu dan singkong, pada kondisi pengembangan harga ampas tahu dan singkong sama dengan harga sebelum pengembangan usaha yaitu 1.000 rupiah per kilogram. Setiap ternak diberikan ampas tahu 0,5 kilogram dan singkong 0,5 kilogram per hari. Pada kondisi pengembangan usaha, dalam satu periode ternak yang digemukkan adalah 270 ekor, maka jumlah ampas tahu yang dibutuhkan adalah 0,5 kilogram dikalikan dengan jumlah ternak 270 ekor yaitu 135 kilogram per hari. Sama halnya dengan singkong jumlah yang dibutuhkan adalah 0,5 kilogram dikalikan dengan jumlah ternak 270 ekor yaitu 135 kilogram per hari. Untuk satu bulan jumlah pakan yang dibutuhkan adalah 270 kilogram konsentrat perhari (135 kilogram ampas tahu dan 135 kilogram singkong) dikalikan dengan 30 hari yaitu 8.100 kilogram. Untuk satu periode jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan adalah 8.100 rupiah dikalikan dengan empat bulan yaitu 32.400 kilogram. Maka jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan dalam satu tahun yang terdiri dari tiga periode adalah tiga periode dikalikan 32.400 kilogram yaitu 97.200 kilogram (48.600 kilogram ampas tahu dan 48.600 kilogram singkong). Biaya yang dikeluarkan untuk ampas tahu adalah 48.600 kilogram dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 48.600.000 rupiah. Sama halnya juga dengan singkong, biaya yang dikeluarkan adalah 48.600 dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 48.600.000 rupiah.

114 Pada tahun pertama pakan konsentrat yang dibutuhkan lebih sedikit karena hanya terdapat dua periode penggemukan. Dengan asumsi yang sama dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan namun dengan jumlah periode yang berbeda. Untuk satu periode penggemukan jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan adalah 8.100 kilogram dikali dengan empat bulan yaitu 32.400 kilogram. Maka jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan dalam satu tahun yang terdiri dari dua periode adalah dua periode dikalikan 32.400 kilogram yaitu 64.800 kilogram (32.400 kilogram ampas tahu dan 32.400 kilogram singkong). Biaya yang dikeluarkan untuk ampas tahu adalah 32.400 kilogram dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 32.400.000 rupiah. Sama halnya juga dengan singkong, biaya yang dikeluarkan adalah 32.400 kilogram dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 32.400.000 rupiah.

c) Obat-Obatan

Obat-obatan yang digunakan usaha penggemukan domba dan kambing pada kondisi pengembangan usaha sama dengan pada kondisi sebelum pengembangan yaitu obat cacing, obat mata, antibiotik dan vitamin. Hanya saja jumlah yang dibutuhkan semakin bertambah karena jumlah ternak juga bertambah. Dalam satu tahun jumlah obat cacing yang dibutuhkan adalah 81 liter dengan harga 45.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 3.645.000 rupiah per tahun. Vitamin yang dibutuhkan adalah 81 liter dengan harga 35.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 2.835.000 rupiah per tahun. Antibiotik yang dibutuhkan adalah 81 liter dengan harga 20.000 rupiah perliter, biaya yang dikeluarkan yaitu 1.620.000 rupiah per tahun. Sedangkan untuk obat mata jumlah yang dibutuhkan per tahun adalah 162 pieces (pcs) dengan harga 5.000 rupiah per pieces, maka biaya yang dikeluarkan adalah 810.000 rupiah per tahun.

Pada tahun pertama jumlah obat-obatan yang dibutuhkan juga lebih sedikit karena ternak yang digemukkan juga lebih sedikit. Dalam satu tahun jumlah obat cacing yang dibutuhkan adalah 54 liter dengan harga 45.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 2.430.000 rupiah. Vitamin yang dibutuhkan adalah 54 liter dengan harga 35.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 1.890.000

115 rupiah. Antibiotik yang dibutuhkan adalah 54 liter dengan harga 20.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 1.080.000 rupiah. Sedangkan untuk obat mata jumlah yang dibutuhkan per tahun adalah 108 pieces dengan harga 5.000 rupiah per pieces, maka biaya yang dikeluarkan adalah 540.000 rupiah.