• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

4.7. Analisis Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang meliputi yaitu: kebijakan perusahaan, supervisi, hubungan interpersonal, kondisi kerja serta gaji dan tunjungan.

Tabel 13. Hasil jawaban responden mengenai kebijakan perusahaan (n=113)

No. Pernyataan Rataan Skor Keterangan 1 Saya merasa puas dengan

peraturan jam kerja yang diberlakukan oleh perusahaan

4,23 Baik

2 Saya merasa puas terhadap peraturan dan kebijakan

perusahaan dengan baik terutama yang berkaitan dengan K3

4,03 Baik 3 Saya merasa puas sanksi

diberikan bila ada pelanggaran terhadap peraturan K3

3,77 Baik

4 Saya merasa puas dengan kedisiplinan dan penerapan peraturan K3 oleh perusahaan

4,05 Baik Total 4,02 Baik

Berdasarkan Tabel 13, menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai kebijakan perusahaan. Nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi karyawan adalah peraturan jam kerja yang diberlakukan oleh perusahaan

sudah terlaksana dengan baik. Dengan nilai rataan sebesar 4,23 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa pemberlakuan jam kerja selama ini sudah dilaksanakan dengan baik. Nilai rataan terkecil berdasarkan persepsi karyawan adalah sanksi yang diberikan bila ada pelanggaran terhadap peraturan K3. Dengan nilai rataan sebesar 3,77 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa sanksi yang diberikan belum sepenuhnya terlaksanakan oleh perusahaan.

Dari hasil penelitian mengenai Kebijakan Perusahaan, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,02 dan persepsi karyawan termasuk kategori baik. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa karyawan merasa puas dan terpenuhi terhadap kebijakan perusahaan, namun untuk aspek sanksi yang diberikan apabila ada pelanggaran terhadap peraturan K3 belum terpenuhi untuk itu perlu ditingkatkan oleh perusahaan.

Tabel 14. Hasil jawaban responden mengenai supervisi (n=113)

Secara umum supervisi adalah melakukan pengamatan langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung mengatasinya. Dengan adanya supervisi ini, seorang karyawan dapat dibimbing dalam bekerja dan karyawan juga

No. Pernyataan Rataan Skor

Keterangan 5 Saya merasa puas terhadap

pelatihan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan

4,17 Baik 6 Saya merasa puas terhadap kualitas

dari supervisor dalam

mensosialisasikan dan mengawasi program K3

4,12 Baik

7 Saya merasa puas terhadap petunjuk atau arahan mengenai program K3 yang diberikan oleh atasan

4,22 Baik

8 Atasan mau membuka diri untuk menerima semua pertanyaan yang menyangkut program K3 yang berlaku di perusahaan

4,15 Baik Total 4,16 Baik

bekerja dengan sunguh-sungguh sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

Berdasarkan Tabel 14, menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai supervisi. Nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi karyawan yaitu petunjuk atau arahan mengenai program K3 yang diberikan oleh atasan. Dengan nilai rataan sebesar 4,22 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa petunjuk atau arahan program K3 yang diberikan oleh atasan selama ini sudah terlaksana dengan baik . Nilai rataan terkecil berdasarkan persepsi karyawan adalah kualitas dari supervisor dalam mensosialisasikan dan mengawasi program K3. Dengan nilai rataan sebesar 4,12 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa kualitas supervisor dalam mensosialisasikan program K3 belum sepenuhnya terlaksana oleh supervisor.

Dari hasil penelitian mengenai Supervisi, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,16 dan persepsi karyawan termasuk kategori baik. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa karyawan merasa puas dan terpenuhi terhadap supervisi, namun ada satu hal yang harus dibenahi yaitu pada aspek kualitas dari supervisor dalam mensosialisasikan program K3.

Hubungan interpersonal adalah bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, melalui hubungan tatap muka yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dalam kegiatan itu terjadi suatu proses psikologis yang bisa merubah sikap, pendapat atau perilaku orang yang sedang melakukan interaksi tersebut.

Berdasarkan Tabel 15, menunjukkan persepsi karyawan mengenai hubungan interpersonal. Nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi karyawan adalah kerja sama yang terjalin dengan sesama karyawan. Dengan nilai rataan sebesar 4,57 menunjukkan sebagian besar karyawan membenarkan pernyataan bahwa kerja sama yang terjalin dengan sesma karyawan dilaksanakan dengan sangat baik. Nilai rataan terkecil berdasarkan persepsi karyawan adalah atasan memberi pujian jika karyawan mengerjakan pekerjaan dengan baik. Dengan nilai rataan sebesar 4,09 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa atasan memberi

pujian jika karyawan bekerja dengan baik masih belum sepenuhnya terlaksana.

Dari hasil penelitian mengenai hubungan interpersonal, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,36 dan termasuk kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa hubungan interpersonal telah terlaksana dengan sangat baik, namun pada aspek atasan memberikan pujian jika karyawan bekerja dengan baik pada setiap pekerjaan hal itu perlu ditingkatkan lagi. Tabel 15. Hasil jawaban responden mengenai hubungan interpersonal

(n=113)

No. Pernyataan Rataan Skor Keterangan 9 Saya merasa puas dengan arahan,

bimbingan, dan bantuan atasan terhadap saya

4,34 Sangat Baik 10 Saya merasa puas atasan selalu

memberikan pujian jika saya telah mengerjakan setiap pekerjaan dengan baik

4,09 Baik

11 Saya merasa puas terhadap hubungan yang terjalin antara atasan dan rekan kerja

4,47 Sangat Baik 12 Saya merasa puas terhadap kerja

sama yang terjalin dengan sesama karyawan

4,57 Sangat Baik Total 4,36 Sangat Baik

Kondisi kerja di dalam pabrik yang didirikan oleh perusahaan merupakan faktor yang cukup penting dalam pelaksanaan proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan kondisi kerja adalah keadaan didalam perusahaan meliputi faktor suasana kerja dan faktor perlengkapan kerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya.

Berdasarkan Tabel 16, menunjukkan persepsi karyawan mengenai kondisi kerja. Nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi karyawan adalah mengenai peralatan kerja dan fasilitas K3 yang diberikan perusahaan. Dengan nilai rataan sebesar 4,48 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa perusahaan telah memberikan peralatan dan fasilitas k3

dan itu sudah terlaksana dengan baik. Nilai rataan terkecil berdasarkan persepsi karyawan adalah mengenai kenyamanan dan keamanan terhadap lingkungan kerja. Dengan nilai rataan sebesar 4,12 menunjukkan sebagian besar karyawan berpendapat bahwa kenyamanan dan keamanan terhadap lingkungan kerja masih belum sepenuhnya terpenuhi.

Dari hasil penelitian mengenai kondisi kerja, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,30 dan persepsi karyawan termasuk kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi kerja yang diadakan oleh perusahaan sudah dilaksanakan dengan baik, namun perlu ditingkatkan lagi terutama pada aspek kenyamanan dan keamanan terhadap lingkungan kerja.

Tabel 16. Hasil jawaban responden mengenai kondisi kerja (n=113)

No. Pernyataan Rataan Skor

Keterangan 13 Saya merasa puas terhadap

kenyamanan dan keamanan terhadap lingkungan kerja

4,12 Baik

14 Saya merasa puas terhadap peralatan kerja dan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja

4,48 Sangat Baik 15 Saya merasa puas dengan alat-

alat kerja yang selama ini sudah lengkap dan terawat

4,32 Sangat Baik Total 4,30 Sangat Baik

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang karyawan atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai atau karyawan. Sedangkan tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara pasti.

Berdasarkan Tabel 17, menunjukkan persepsi karyawan mengenai gaji dan tunjangan. Nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi karyawan yaitu mengenai tunjangan pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit yang

diberikan perusahaan. Dengan nilai rataan sebesar 4,54 menunjukkan sebagian besar karyawan membenarkan pernyataan bahwa pihak perusahaan telah memberikan tunjangan pengobatan dan perawatan Rumah Sakit. Nilai rataan terkecil berdasarkan persepsi karyawan yaitu sistem penggajian yang diterapkan oleh perusahaan. Dengan nilai rataan sebesar 4,26 menunjukkan sebagian besar karyawan menyatakan bahwa sistem penggajian yang diterapkan oleh perusahaan belum sepenuhnya terlaksanakan dengan baik.

Dari hasil penelitian mengenai gaji dan tunjangan, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,43 dan termasuk kategori sangat baik, namun ada satu aspek yang belum terpenuhi yaitu sistem penggajian yang diterapkan oleh perusahaan untuk itu perlu ditingkatkan lagi sehingga perusahaan dapat mensejahterakan karyawannya.

Tabel 17. Hasil jawaban responden mengenai gaji dan tunjangan (n=113)

No. Pernyataan Rataan Skor Keterangan 16 Saya merasa puas terhadap

sistem penggajian yang diterapkan oleh perusahaan

4,26 Baik

17 Saya merasa puas gaji dan tunjangan yang dibayarkan dengan adil, sesuai dengan pekerjaan oleh perusahaan

4,43 Sangat Baik 18 Saya merasa puas terhadap

tunjangan pengobatan dan perawatan di RS yang diberikan perusahaan

4,54 Sangat Baik 19 Saya merasa puas terhadap

fasilitas asuransi jiwa yang diberikan perusahaan

4,51 Sangat Baik Total 4,43 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 18, menunjukkan persepsi karyawan mengenai seluruh faktor-faktor kepuasan kerja karyawan di PT DCI. Nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi karyawan adalah mengenai gaji dan tunjangan dianggap sangat baik. Dengan nilai rataan sebesar 4,44 menunjukkan sebagian besar karyawan menyatakan bahwa gaji dan tunjangan yang dilakukan oleh perusahaan sudah berjalan sangat baik. Nilai

rataan terkecil berdasarkan persepsi karyawan adalah mengenai kebijakan perusahaan. Dengan nilai rataan sebesar 4,02 menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan yang selama ini diterapkan di perusahaan masih belum sepenuhnya terlaksana dengan baik.

Dari hasil penelitian mengenai seluruh faktor-faktor kepuasan kerja karyawan di PT. DCI, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,26 dan persepsi karyawan termasuk kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan seluruh faktor-faktor kepuasan kerja karyawan di PT. DCI sudah terlaksana dengan baik, namun ada salah satu faktor yang perlu ditingkatkan lagi terutama pada faktor kebijakan perusahaan.

Tabel 18. Kepuasan kerja karyawan PT. DyStar Colours Indonesia

No. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Dokumen terkait