• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

4.9. Implikasi Manajerial

Perusahaan yang baik adalah perusahaan perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan

tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. PT. DyStar Colours Indonesia (DCI) sebagai perusahaan kimia multinasional terkemuka di Indonesia merupakan perusahaan yang bersifat industri yang bergerak di bidang produksi zat warna reaktif memiliki risiko terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, sudah sepatutnya perusahaan menerapkan program K3 untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Pelaksanaan program K3 yang efektif, disamping memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan mencegah kerugian yang besar bagi perusahaan, juga dapat memberikan kepuasan kerja karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan dengan adanya program K3 ini. Oleh karena itu, implikasi manajerial ini disusun untuk membantu manajer agar pelaksanaan program K3 menjadi lebih baik dan menjaga agar tingkat kepuasan kerja karyawan tetap terjaga. Implikasi manajerial ini dapat diberikan yaitu:

1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan K3

Prioritas yang harus dilakukan perusahaan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan dimulai dari aspek-aspek berikut:

a. Peningkatan Kesadaran K3

Kesadaran karyawan di PT. DCI tentang K3 sudah baik, yang berarti sebagian karyawan telah merasakan pentingnya penerapan program K3. Agar lebih meningkatkan kesadaran karyawan terhadap program K3 ini, perusahaan dapat melakukan dengan cara:

1. Atasan melakukan pengawasan yang kontinyu dan intensif kepada karyawan.

2. Atasan sebaiknya memberikan contoh tentang cara-cara bekerja yang aman dan sehat.

3. Karyawan sebaiknya terus diingatkan mengenai potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja.

b. Inspeksi dan Disiplin

Inspeksi yang dilakukan saat ini sudah dilaksanakan dengan baik dan terencana. Akan tetapi masih ada pelanggaran yang dilakukan oleh

karyawan terhadap peraturan K3 yang sudah ada, misalnya terdapat karyawan yang mengabaikan peraturan yang telah berlaku di perusahaan misalnya, tidak menggunakan APD sewaktu bekerja. Hal ini tentu saja dapat membahayakan karyawan dan bisa merugikan pihak perusahaan. Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan terutama PT. DCI adalah:

1. Memberikan peringatan dengan cara pendekatan personal, dengan begitu pihak perusahaan dapat mengetahui alasan mengapa karyawan tersebut melanggar peraturan.

2. Identifikasi penyebabnya dan mencaari solusi terbaik agar pelanggaran tidak dilakukan lagi.

3. Apabila pelanggaran masih dilakukan oleh orang yang sama, maka berikan peringatan secara tegas kepada karyawan tersebut sesuai kebijakan perusahaan.

c. Publikasi Keselamatan Kerja

Publikasi keselamatan kerja sudah dilaksanakan dengan baik, akan tetapi perusahaan sebaiknya lebih memaksimalkan lagi media komunikasi yang digunakan. Saat ini, perusahaan hanya menggunakan media kertas yang diprint dan ditempel/dipasang di beberapa tempat saja. Sebaiknya pesan dengan media kertas tersebut dibuat lebih menarik dan ditempatkan di semua tempat yang memiliki risiko terjadinya kecelakaan. Di lingkungan perusahaan juga sebaiknya terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, sebaiknya perusahaan lebih memsosialisasikan lagi penggunaan alat pemadam kebakaran sehingga apabila terjadi kebakaran, karyawan dapat menggunakan alat pemadam kebakaran tersebut dengan baik dan benar.

A. Kesimpulan

1. Hasil analisis dari penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. DCI mengidentifikasikan bahwa program K3 yang diterapkan perusahaan dilaksanakan dengan baik oleh karyawan. Total rataan skor yang diperoleh dikategorikan sangat baik. Hal ini menunjukkan karyawan telah mengetahui pelatihan-pelatihan yang diadakan perusahaan dan merasakan manfaat dari pelatihan tersebut. Pelaksanaan publikasi keselamatan kerja, pelaksanaan kontrol lingkungan kerja juga dinilai baik oleh karyawan, begitu pula dengan pelaksanaan inspeksi dan disiplin serta peningkatan kesadaran K3 sudah dilaksanakan dengan baik.

2. Hasil analisis kepuasan kerja yang berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. DCI mengidentifikasikan bahwa kondisi kepuasan kerja karyawan PT. DCI memiliki kepuasan kerja yang tinggi atau dapat dikategorikan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan serta tercapainya tujuan perusahaan.

3. Hubungan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan kepuasan kerja karyawan berdasarkan hasil analisis rank spearman, memiliki hubungan positif, kuat dan nyata, dimana secara berturut-turut dari yang memiliki hubungan tertinggi yaitu (1) peningkatan kesadaran K3, (2) publikasi keselamatan kerja dan (3) inspeksi dan disiplin. Hal ini berarti semakin tinggi kesadaran karyawan tentang K3 maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Kemudian diikuti oleh publikasi keselamatan kerja yang juga memiliki hubungan positif, kuat dan nyata dengan kepuasan kerja karyawan, hal ini berarti semakin efektif publikasi keselamatan kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Inspeksi dan disiplin memiliki hubungan positif, kuat dan nyata dengan kepuasan kerja karyawan, hal ini berarti semakin rutin inspeksi dan disiplin dilakukan maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Kontrol lingkungan kerja memiliki hubungan positif, lemah dan nyata dengan kepuasan kerja karyawan, ini dikarenakan ada beberapa aspek yang

menyebabkan kontrol lingkungan kerja menjadi lemah terletak pada kondisi ventilasi, suhu, penerangan diruangan kurang baik serta kondisi ruangan tempat kerja yang kurang bersih sehingga kepuasan kerja karyawan pun menjadi rendah.

B. Saran.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat di ajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pada dasarnya pelaksanaan program K3 di PT. DCI sudah terlaksana dengan baik akan tetapi perusahaan perlu mengontrol dan memperhatikan selalu lingkungan kerja, fasilitas dan sarana kerja yang dapat menunjang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya karena lingkungan kerja yang bersih dan nyaman sangat mempengaruhi karyawan dalam bekerja dan setiap peralatan yang digunakan karyawan memiliki batas waktu pemakaian sehingga apabila tidak diganti karena telah melewati batas waktu pemakaian dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap karyawan yang menggunakannya, hal ini dapat mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

2. Perusahaan perlu memberikan sanksi yang tegas kepada seluruh karyawan yang melanggar aturan-aturan K3 walaupun program K3 sudah terlaksana dengan baik akan tetapi tidak menjamin untuk karyawan tidak melakukan kesalahan nantinya. Hal ini dimaksudkan agar karyawan lebih disiplin dan juga untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan kerusakan akibat kerja. 3. Perusahaan harus memastikan bahwa setiap karyawan, tertutama yang

baru bekerja, mendapatkan informasi yang cukup mengenai pekerjaan mereka. Adanya informasi-informasi tersebut akan membantu karyawan untuk melindungi dirinya dari kecelakaan kerja.

Dokumen terkait