• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 1 Sejarah Perusahaan

Sejalan dengan adanya produsen serat syntetis, perusahaan permintalan benang, perajutan dan perusahaan penyempurnaan tekstil menyebabkan permintaan akan zat warna tetap bertambah, oleh sebab itu pemerintah menyetujui berdirinya PT DyStar Indonesia yang memproduksi zat warna Remazol.

Pada awalnya PT. Dystar Cilegon dan PT. Hoechst Cilegon Kimia merupakan salah satu bagian dari kelompok perusahaan kimia terbuka Hoechst yang berpusat di Jerman. Sejak tahun 1952 Hoecsht AG Jerman memproduksi zat warna reaktif dengan nama dagang Remazol.

PT. Hoechst Cilegon Kimia merupakan perusahaan yang berstatus perseroan terbatas, dan merupakan patungan antara Indonesia dan Jerman yang didirikan berdsarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia yang ada pada waktu itu adalah Presiden Soeharto No. B.26/pres/1982 dikeluarkan pada tanggal 8 Maret 1982. Pada tahun 1996 PT. Hoecsht Cilegon Kimia dan PT. Bayer bekerja sama untuk memproduksi zat warna dan berganti nama menjadi PT. DyStar Cilegon. Penggabungan ini dilakukan untuk menghadapi pasar bebas yang semakin kompetitif. Mulai Februari 1996 PT. DyStar Cilegon memiliki target kapasitas produksi 2000 ton per tahunnya.

Pada tanggal 23 Mei 2001 secara resmi PT. Dystar Cilegon bergabung dengan PT. Dystar Polikrik Gabus Cikande, maka namanya berubah kembali menjadi PT. Dystar Colours Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-01145HT.0104.TH.2001. PT. Dystar Colours Indonesia ini mempunyai dua lokasi, yaitu PT. Dystar Colours Indonesia, Gabus Plant dan PT. Dystar Colours Indonesia, Cilegon Plant. PT. Dystar Colours Indonesia berkedudukan dikantor pusat

Jakarta tepatnya di Jl. Gatot Subroto Kav.27 Menara Global Building lantai 22.

4.1.2. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan aktivitasnya, PT. DyStar Colours Indonesia dipimpin oleh Presiden Direktur yang membawahi empat divisi utama, yaitu:

1. Divisi Teknik. 2. Divisi Keuangan. 3. Divisi Pemasaran. 4. Divisi Umum.

Divisi-divisi tersebut berkedudukan dikantor pusat Jakarta tepatnya di Jl. Gatot Subroto Kav.27 Menara Global Building lantai 22, kecuali divisi teknik yang berhubungan langsung dengan jalannya proses produksi, berkedudukan di Cilegon Banten.

Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Technical Director, tugasnya adalah memimipin dan menjalankan perusahaan serta mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan pabrik.

2. Manager Production, tugasnya adalah sebagai pelaksana langsung jalannya produksi dan meminta pertanggung jawaban dari supervisor bagian produksi serta pengawasan mutu (Quality Control Laboratory)

3. Engineering, tugasnya adalah menangani masalah-masalah teknik dan meminta pertanggungjawaban dari Maintenance, Instrument, Electric dan Energy. Adapun tugas dan tanggung jawab masing- masing jabatan sebagai berikut:

a. Maintenance, tugasnya adalah mengadakan pemeliharan secara teratur terhadap mesin-mesin produksi dan perlengkapannya. b. Instrument, tugasnya adalah mengadakan jadwal dan

melakukan perbaikan apabila ada kerusakan dari mesin-mesin produksi atau perlengkapannya.

c. Electric, tugasnya adalah merawat dan memperbaili kerusakan- kerusakan yang berhubungan dengan listrik.

d. Energy, tugasnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan energy yang dibutuhkan untuk perusahaan.

4. Plant Administrator, tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengurus rumah tangga perusahaan dan mengurus kepegawaian, yakni penerimaan karyawan baru, mengawasi absensi karyawan, merancang pembayaran gaji, serta mengatur transportasi bagi karyawan.

b. Mewakili perusahaan dalam menghadapi instansi pemerintah yang bersangkutan dengan DEPNAKER, dinas perburuhan serta segala macam urusan yang menyangkut tenaga kerja. 5. Production Planing/Inventory Control, tugasnya adalah

mengawasi, mengatur dan mengurus pencatatan transaksi untuk mengurusi laba rugi perusahaan dan menyelenggarakan promosi. 6. Production Supervisor, tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadapa kelancaran produksi. b. Menyusun jadwal produksi.

c. Mengontrol bahan baku untuk keperluan produksi. d. Memelihara standard kualitas hasil produksi.

7. Quality Control Laboratory (QCL), tugasnya adalah menentukan standard dari hasil produksi.

8. Process Control Laboratory (PCL), tugasnya adalah merencanakan, mengkoordinir dan mengontrol kegiatan-kegiatan analisis dan eksprimen yang berlangsung serta menganalisa pembuangan limbah padat, cair maupun gas dari proses produksi. 9. Head of werehouse, tugasnya adalah menerima, menyiapkan dan

menyimpan bahan baku dan produk yang datang dan mengadakan pembukuan terhadap bahan baku produk yang baru datang.

10.Safety Engineering, tugasnya adalah memberikan penyuluhan kepada seluruh karyawan tentang Safety Health Environment

(SHE) dan ada kaitannya dengan Material Safety Data Sheet (MSDS).

11.Confidential Secretary, tugasnya adalah sebagai sekretaris utama yang lebih senior dan langsung dibawah pimpinan Technical Director.

12.Secretary, tugasnya adalah membantu pekerjaan dari Technical Director dan Confidential Secretary.

13.Procurement, tugasnya adalah membeli bahan baku dan menjual produk kepada konsumen.

4.1.3. Peraturan Perusahaan

PT. DyStar Colours Indonesia dalam melaksanakan pekerjaan dan aktivitasnya serta untuk mensejahterakan seluruh karyawan PT. DyStar Colours Indonesia, maka perusahaan ini membuat peraturan perusahaan yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh karyawan PT. DyStar Colours Indonesia. Adapun peraturan dari perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. Setiap karyawan harus mengetahui, mematuhi dan menjalankan Material Safety Data Sheet.

2. Setiap karyawan harus masuk kerja menurut jadwal.

3. Setiap karyawan minimal 30 menit sebelum menjalankan kerja harus ada di perusahaan.

4. Setiap karyawan yang tidak masuk memberi surat keterangan. 5. Setiap karyawan yang sakit harus memberikan surat keterangan

dari dokter.

4.1.4. Standar dan Prosedur Perusahaan

Dalam melaksanakan aktivitasnya, PT. DyStar Colours Indonesia memiliki standar dan prosedur untuk mensejahterakan karyawannya, yang didalamnya terdapat kebijakan-kebijakan perusahaan, meliputi:

1. Tunjangan kesehatan. 2. Tunjangan transportasi. 3. Tunjangan makan. 4. Fasilitas umum. 4.1.5. Ketenagakerjaan

Para pekerja yang berstatus nonshift mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk bekerja sesuai dengan hari kerja, hari Senin sampai hari Jumat. Sedangkan jika bekerja hari Sabtu, Minggu dan hari libur resmi dianggap kerja lembur yang harus dengan perintah dan diketahui oleh atasan. Jam kerja yang berlaku diperusahaan 8 jam dalam sehari atau 40 jam dalam seminggu.

Pembagian kerja untuk para pekerja yang berstatus shift terdiri dari atas 3 shift. Mereka mempunyai kewajiban untuk bekerja selama enam hari kerja, dimana 2 shift A, 2 hari shift B, 2 hari shift C dan 2 hari libur. Bilamana ada tambahan kerja diluar jadwal kerja maka dianggap lembur. Adapun jadwal shift tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jadwal shift

Shift Waktu

A 07.30 WIB – 16.00 WIB

B 15.30 WIB – 24.00 WIB

C 23.30 WIB – 08.00 WIB

Dokumen terkait