• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Usaha GKN Jahe Merah

5.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal

1) Pemilik

Pemilik usaha yaitu Ibu Tiurlan sendiri sangat menginginkan usahanya terus dapat berkembang, dan berharap kelak usahanya dapat menjadi lebih besar yaitu skala pabrik dan dapat mengekspor produk-produknya.Oleh karena itu, pengusaha ini terus mencoba untuk terus mencoba membuat produk-produk yang baru, yang

tidak hanya berfokus pada jahe merah bubuk saja.Pengusaha ini terus bereksperimen dengan membuat variasi-variasi produk lainnya, agar pasarnya menjadi lebih luas lagi sehingga usahanya tersebut dapat lebih dikenal banyak kalangan masyarakat.

2) Pelanggan

Memiliki pelanggan merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha karena tanpa adanya pelanggan usaha tersebut sangat sulit untuk dapat terus berkembang.Tidak ada usaha yang berjalan tanpa adanya permintaan pasar. Pada usaha GKN Jahe Merah Instan ini permintaan akan produknya tergolong banyak, yaitu mencapai sekitar 80-100% dari jumlah produksi per bulannya. Agar dapat memiliki pelanggan tetap seperti reseller maupun pelanggan lainnya sangat diperlukan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.Pemilik usaha yang bertugas dalam pemasaran melakukan komunikasi yang baik dengan pelanggan, seperti menanggapi pesanan maupun pertanyaan-pertanyaan dengan cepat dan ramah, serta memberikan potongan harga kepada pelanggan pada saat-saat tertentu.

3) Pesaing

Persaingan dalam dunia usaha merupakan hal yang biasa dan yang tidak dapat dihindari, baik pesaing produk olahan sejenis maupun produk olahan substitusi lainnya. Pesaing tidak hanya yang berada pada kawasan dimana usaha tersebut berada, karena teknologi yang semakin canggih, transaksi tidak lagi hanya dapat dilakukan melalui pertemuan langsung melainkan hanya menggunakan smartphone transaksi sudah dapat dilakukan, pengiriman diluar kota maupun pulau juga sudah sangat mudah untuk dilakukan. Untuk produk olahan jahe merah

instan ini sendiri sudah banyak tersebar di seluruh kawasan yaitu lebih dari 15 merk olahan sejenis, sehingga pesaing yang dihadapi oleh usaha ini tergolong banyak.Hal ini dapat menjadi ancaman bagi usaha GKN Jahe Merah Instan.

4) Pemasok Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku sangat berperan penting untuk dapat menjalankan suatu usaha, karena tanpa adanya atau terganggunya kuantitas dan kualitas bahan baku dapat mempengaruhi produksi sehingga keluaran yang dihasilkan tidak maksimal. Pada usaha yang menggunakan bahan baku produk pertanian sangat rentan mengalami ketergangguan dalam penyediaan bahan baku karena seperti yang kita ketahui bahwa produk pertanian sangat bergantung pada kondisi alam sehingga tidak jarang petani yang mengalami gagal panen. Pada usaha GKN Jahe Merah Instan memiliki kerjasama dengan 1 pemasok yaitu petani jahe merah yang berada di daerah Simalungun.Usaha ini hanya membeli jahe merahnya pada petani tersebut dengan ketentuan yang sudah disepakati sebelum dilakukannya trasaksi.

Seperti pemilik usaha ingin membeli 100 kg jahe merah pada bulan tersebut dengan kesepakatan waktu pengiriman yang telah ditentukan, apabila petani tersebut tidak memiliki 100 kg jahe merah, maka petani itu sendirilah yang mencarikan sisa kebutuhan jahe merah pada petani-petani jahe merah yang berada pada daerah tersebut hingga terpenuhinya kebutuhan sampai mencapai 100 kg.

Sehingga sampai saat ini pemilik usaha merasa bahan baku yang diperlukan untuk usahanya selalu tersedia karena selalu memenuhi kebutuhan yang diperlukan dan tidak terjadi gangguan-gangguan yang menganggu proses produksinya. Jahe merah juga tidak menjadi produk pertanian yang langka ditambah banyak petani yang sudah menanam jahe merah selama masa pandemi Covid-19 terjadi.

Sedangkan untuk bahan penunjang lainnya pemilik usaha juga membelinya ke pedagang pasar tradisional yang menjadi langganannya. Hal ini dapat menjadi peluang bagi usaha tersebut karena tidak terjadi kendala dalam memperoleh bahan baku.

5) Bantuan Pemerintah

Bantuan pemerintah yang diterima setiap usaha juga sangat dapat membantu suatu usaha dapat berjalan dan berkembang, seperti bantuan dalam permodalan maupun teknologi terutama pada usaha-usaha skala kecil.Pada usaha GKN Jahe Merah Instan berdasarkan wawancara yang telah dilakukan bahwa tidak ada mendapatkan bantuan dari pemerintah yang berupa bantuan modal maupun teknologi.Pemilik sudah mengajukan permintahan bantuan, namun sampai sekarang tidak ada bantuan yang diterima, padahal pemilik sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah berupa bantuan dalam permodalan usahanya agar dapat dikembangkan lagi.Hanya saja untuk memasarkan produknya dan menambah ilmu bagi pemilik usaha dalammembantu mengembangkan usahanya dinilai sangat baik. Dalam pemasaran produk, pemerintah membantu usaha tersebut mendaftarkan usahanya pada platform-platform penjualan,seperti di Shopee, Tokopedia, Blibli, Tokko. Bantuan ini dinilai sangat bermanfaat bagi pemilik usaha untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi, yang tidak hanya sekitar Kota Medan tetapi sampai ke luar kota maupun pulau, karena jika mendaftarkan usahanya sendiri merasa kurang mampu mengikuti peraturan dan mempelajarinya. Pemerintah juga sering (>5 kali) memberikan undangan-undangan pelatihan baik secara offline maupun online.Sehingga, sudah banyak pelatihan dan seminar yang telah diikuti, dimana dengan mengikuti pelatihan dan

seminar tersebut, pemilik mempelajari banyak hal terkait UMKM sehingga dapat membantunya untuk terus dapat menjalankan usahanya dengan lebih baik.

6) Media

Media sosial di masa sekarang ini sangat memberikan banyak manfaat bagi suatu usaha,seperti dalam hal pemasaran. Banyak promosi-promosi yang dilakukan di media sosial, yang dapat mengurangi biaya dan waktu dibandingkan mempromosikannya secara langsung kelapangan, serta jangkauannya juga lebih luas. Dengan adanya media sosial pemilik usaha juga dapat mengetahui bagaimana konsumennya, apa kebutuhannya sehingga dapat menjadi gambaran untuk dapat mengembangkan usahanya. Dengan adanya sosial media juga memudahkan konsumen untuk memberikan tanggapan terkait pelayanan dan produk yang ditawarkan sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan perbaikan dikemudia hari.

7) Suplai Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja merupakan hal yang penting dalam suatu usaha, apabila tidak ada tenaga kerja yang tersedia maka akan sulit untuk dapat menjalankan dan mengembangkan suatu usaha seorang diri saja, walaupun di masa sekarang sudah banyak teknologi-teknologi canggih yang mampu menggantikan pekerjaan yang dilakukan manusia pada umumnya. Tetapi tak jarang untuk dapat mengoperasikan teknologi tersebut dibutuhkan seseorang yang memiliki ahli dalam bidang tersebut.Setiap usaha juga memiliki kebutuhan keterampilan yang berbeda-beda tergantung dengan keluaran yang ingin dihasilkan. Berdasarkan wawancara, bahwa apabila pemilik ingin menambah pekerja pada usahanya, maka untuk mendapatkan tenaga kerja tersebut tidaklah

sulit karena masih banyak ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan pekerjaan, apalagi keterampilan yang harus dimiliki pekerja tersebut dalam mengolah jahenya tidaklah sulit yang mampu dilakukan oleh setiap orang karena tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, setiap pemilik membuka lowongan pekerjaan akan selalu ada orang yang langsung melamar pekerjaan pada usaha tersebut.

B. Lingkungan Makro 1) Ekonomi

Menurut Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah pada tahun 2018, daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha, dan kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61,1%, dimana UMKM tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM sangat berpotensi untuk memperkuat perekonomian nasional, oleh karena itu pemerintah membuat kebijakan untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil agar naik kelas menjadi usaha menengah dengan pemanfaatan teknologi digital.

2) Teknologi

Teknologi merupakan salah satu hal yang dapat membantu perkembangan suatu industri.Dalam industri pembuatan minuman instan seperti jahe merah teknologi yang digunakan pada umumnya bersifat semi modern seperti mesin blender, mesin penggiling, mixer, serta alat press plastik untuk kemasan.Umumnya perusahaan pesaing juga menggunakan perlatan yang sejenis yang membedakan adalah rasa, bentuk kemasan, dan jahe merah bubuk yang dikemas.

3) Sosial

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, pengetahuan masyarakat untuk menjaga kesehatannya semakin membaik, masyarakat lebih selektif dalam mengonsumsi sesuatu yang ia minum atau makan. Seperti, masyarakat lebih memilih minuman instan yang tidak mengandung bahan-bahan kimia, seperti bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan yang dapat mengancam kesehatannya di masa yang akan datang. Masyarakat juga masih lebih memilih minuman instan yang terbuat dari bahan-bahan yang alami, seperti jahe merah instan tersebut. Masyarakat juga sadar akan manfaat jahe merah untuk kesehatannya apalagi dimasa pandemi saat ini, jahe merah dinilai mampu untu memperkuat kekebalan tubuh agar tetap sehat.

5.2.3 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pada Usaha GKN Jahe Merah Instan

Dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dengan melakukan wawancara pada pelaku usaha, maka dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh usaha GKN Jahe Merah Instan yaitu sebagai berikut:

A. Kekuatan/Strenght (S) 1) Modal Usaha yang Tersedia

Dalam usaha ini, modal yang dimiliki sekitar 40-50 juta (tidak lebih dari 50 juta) yang berasal dari pemilik usaha sendiri, walaupun dengan modal sendiri, pemilik usaha dirasa mampu menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan baik.

2) Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

Produk yang dihasilkan dari usaha ini tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya dan bahan pengawet.Hal ini membuat para pelanggan menyukai produk tersebut karena dinilai lebih sehat.

3) Proses Produksi yang Cepat

Untuk satu kali produksi prosesnya tergolong cepat yaitu 1 hari saja sehingga tidak mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi seperti upah pekerja dan memungkinkan memproduksi kuantitas yang besar dengan waktu yang tidak lama.

4) Produk yang Sangat Bervariasi

Produk yang dihasilkan oleh usaha ini sangat bervariasi, yaitu tidak hanya jahe merah berbentuk bubuk, tetapi terdapat jus jahe merah, manisan kering dan sari temulawak.Dan pemilik usaha juga sedang ingin mengembangkan produknya seperti teh celup jahe merah.

5) Kemasan Produk yang Sangat Menarik

Kemasan yang terbuat dari plastik dan botol yang kokoh, tidah mudah rusak dan sobek serta terdapat keterangan merk, logo, slogan, deskripsi produk, bahan yang terkandung, dan mencantumkan masa ketahanan produk, sehingga dapat membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk.

6) Kegiatan Promosi yang Sangat Optimal

Pemilik usaha sangat sering melakukan kegiatan-kegiatan promosi produknya seperti membuat iklan seperti pada Facebook-Ads, memanfaatkan sosial media seperi Instagram dan Whatsapp untuk mempromosikan produk-produk GKN Jahe Merah Instan, mengikuti kegiatan pameran-pameran UMKM yang diadakan oleh

pemerintah walaupun intensitas kegiatan ini masih tergolong rendah, serta memberikan potongan harga pada saat-saat tertentu sehingga terjadi peningkatan pemesanan produk.

7) Terdapat Beberapa Platform Penjualan

Dalam memasarkan produknya usaha ini dibantu dengan platform-platform yang saat ini sudah tidak asing bagi masyarakat, seperti melalui market place Shopee, Tokopedia, Blibli, Tokko, Grab serta sosial media seperti Whtasapp, Facebook, dan Instagram. Banyak platform yang digunakan oleh usaha ini dalam melayani pemesanan yang dilakukan konsumen, sehingga konsumen hanya tinggal memilih platform yang mana yang nyaman untuk ia gunakan.

8) Memiliki Izin Dinas Kesehatan

Produk-produk yang diolah oleh GKN Jahe Merah Instan ini sudah memiliki izin dinas kesehatan yang menyatakan bahwa produk tersebut layak dan aman untuk dikonsumsi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap keamaaman produk.

B. Kelemahan/Weakness (W) 1) Tenaga Kerja yang Sedikit

Hanya terdapat 2 tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi sehingga kuantitas produksi juga masih terbatas, jika ada pesanan yang melonjak maka pekerja harus lembur.

2) Tenaga Kerja yang Kurang Terampil

Tenaga kerja yang kurang terampil dinilai dari pemenuhan kriteria-kriteria yang dicari oleh pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya, pekerja pada usaha ini dinilai kurang cekatan dan teliti dalam manjalankan tugasnya dan

kurangnya pengalaman menjadi penghambat dalam proses produksi, disamping itu pekerja juga dinilai kurang kreatif, sehingga kurang memenuhi kriteria-kriteria yang diinginkan oleh pemilik usaha.

3) Alat dan Mesin Produksi yang Kurang Modern

Penggunaan blender sederhana membuat pekerjaan penghalusan yang berulang-ulang karena kapasitas blender yang kecil sehingga memerlukan waktu lebih banyak dan juga listrik yang lebih banyak dalam pemakaiannya, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk listrik tergolong tinggi yaitu sebesar Rp.1.800.000/bulan serta mesin penggiling yang dimiliki dinilai kurang efisien dan efektif karena jika digunakan untuk proses penghalusan bahan-bahan yang pertama membutuhkan waktu yang lama karena mesin yang dibeli kurang tajam untuk menghaluskan dan hasilnya tidak maksimal sesuai yang diharapkan, sehingga hanya dapat digunakan untuk proses penghalusan bubuk pada tahap akhir pengerjaan.

4) Harga Produk Jahe Merah Instan yang Mahal

Harga jual produk unggulan usaha ini dinilai relatif lebih mahal daripada harga yang beredar produk sejenis yang beredar dipasaran, seperti harga 500 gram jahe merah instan adalah Rp 85.000 sedangkan harga produk sejenis dipasaran berkisar Rp 50.000-Rp 60.000.

5) Belum Melakukan Manajemen Keuangan

Pada dasarnya usaha ini belum melakukan manajemen keuangan yang baik, seperti belum mempunyai pembukuan yang baik, yaitu masih menggunakan catatan-catatan sederhana dalam mencatat transaksi yang dikeluarkan, belum

menggunakan prinsip akuntansi seperti pembuatan neraca ataupun laporan laba rugi.

C. Peluang/Oppurtunity (O)

1) Bahan Baku yang Selalu Tersedia

Pada usaha GKN Jahe Merah Instan memiliki kerjasama dengan 1 pemasok bahan baku yaitu petani jahe merah yang berada di daerah Simalungun. Usaha ini hanya membeli jahe merahnya pada petani tersebut dengan ketentuan yang sudah disepakati sebelum dilakukannya transaksi, sampai saat ini pelaku usaha merasa bahan baku yang diperlukan untuk usahanya selalu tersedia karena pemasok selalu memenuhi kebutuhan yang diperlukan dan tidak terjadi gangguan-gangguan yang menganggu proses produksinya. Jahe merah juga tidak menjadi produk pertanian yang langka ditambah banyak petani yang sudah menanam jahe merah selama masa pandemi Covid-19 terjadi.

2) Permintaan yang Banyak

Pada usaha GKN Jahe Merah Instan ini permintaan akan produknya tergolong banyak, yaitu mencapai sekitar 80-100% dari jumlah produksinya perbulan.

3) Adanya Bantuan Pemerintah

Bantuan pemerintah yang diterima oleh pemilik usaha adalah sering (>5 kali dalam setahun) mendapatkan undangan untuk pelatihan-pelatihan dan seminar yang diadakan oleh pemerintah untuk memberi pengetahuan yang lebih luas lagi terkait dalam menjalankan suatu usaha.Selain itu lembaga pemerintah juga membantu pemilik usaha dalam mendaftarkan usahanya ke platform-platfom penjualan seperti Shoppe, Tokopedia, Blibli sehingga dapat memperluas pasarnya.

4) Suplai Tenaga Kerja yang tersedia

Dalam mencari tenaga kerja untuk membantu dalam proses produksi pada usaha GKN Jahe Merah instan ini dinilai cukup mudah karena untuk mengolah jahe merah tersebut tidak perlu harus memiliki pendidikan yang tinggi dan keahlian yang khusus serta dapat dilakukan oleh berbagai kalangan usia produktif.Apabila pemilik usaha membuka lowongan pekerjaan maka akan selalu ada orang yang melamar untuk bekerja pada usaha tersebut.

5) Hubungan yang Terjalin dengan Pelanggan Cukup Baik

Hubungan yang terjalian antara pemilik usaha dengan pelanggan berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat dikatakan cukup baik dinilai dari intensitas pelanggan dalam membeli kembali produk yang ditawarkan yaitu pelanggan sekitar ≥5 kali dalam 3 bulan.

D. Ancaman/Threat (T)

1) Banyaknya Pesaing Produk Sejenis

Pesaing tidak hanya yang berada pada kawasan dimana usaha tersebut berada, karena teknologi yang semakin canggih, transaksi tidak lagi hanya dapat dilakukan melalui pertemuan langsung melainkan hanya menggunakan smartphone transaksi sudah dapat dilakukan, pengiriman keluarkota maupun

pulau juga sudah sangat mudah untuk dilakukan. Untuk produk olahan jahe merah instan sendiri sudah banyak tersebar di seluruh kawasan, yaitu lebih dari 15 merk olahan sejenis, sehingga pesaing yang dihadapi oleh usaha ini juga tergolong banyak.

2) Mitra Usaha yang Ingin Bekerjasama Sedikit

Pada usaha GKN Jahe Merah Instan ini hanya menjalin kerjasama dengan 1 orang saja, yaitu kepada pemasok bahan baku. Kerjasama yang terjalin juga tidak tertulis.Tidak ada menjalin kerjasama dengan lembaga apapun sehingga usaha ini juga kesulitan dalam memperoleh investor untuk dapat membantu dalam mengembangkan usahanya.

5.3 Strategi Pengembangan Usaha GKN Jahe Merah Instan

Strategi pengembangan adalah suatu tindakan yang akan direalisasikan untuk mengembangkan usaha yang dijalankan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi tersebut dalam jangka panjang.Suatu usaha harus memiliki strategi yang dapat menciptakan keunggulan bersaing karena semakin tingginya persaingan yang dihadapi.Dalam menentukan strategi pengembangan yang tepat maka dilakukan identifikasi faktor-faktor internal sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki usaha tersebut serta dengan melakukan identifikasi faktor-faktor eksternal dapat diketahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh usaha tersebut. Berdasarkan pengolahan data dan informasi dari pengusaha usaha GKN Jahe Merah Instan, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) sebagai berikut:

Tabel 5.11 Faktor-Faktor Internal dan Eksternal

Kekuatan

1. Modal Usaha yang Tersedia

2. Tidak Menggunakan Bahan Pengawet 3. Proses Produksi yang Cepat

4. Produk yang Sangat Bervariasi 5. Kemasan Produk yang Menarik

6. Kegiatan Promosi yang Sangat Optimal 7. Terdapat Beberapa Platform Penjualan Faktor

Internal

8. Memiliki Izin Dinas Kesehatan

Kelemahan

1. Tenaga Kerja yang Sedikit

2. Tenaga Kerja yang Kurang Terampil

3. Alat dan Mesin Produksi yang Kurang Modern

4. Harga Produk Jahe Merah Instan yang Mahal

5. Belum Melakukan Manajemen Keuangan

Peluang

1. Bahan Baku yang Selalu Tersedia 2. Permintaan yang Banyak

3. Adanya Bantuan Pemerintah

4. Suplai Tenaga Kerja yang Tersedia Faktor

Eksternal

5. Hubungan yang Terjalin dengan Pelanggan Cukup Baik

Ancaman 1. Banyaknya Pesaing Produk Sejenis

2. Mitra Usaha yang Ingin Bekerjasama Sedikit

Sumber: Lampiran 7,8,9,10 (diolah), 2021

Setelah faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) diketahui, selanjutnya melakukan evaluasi strategi internal dan eksternal dengan membuat tabel Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS).

Tabel 5.12 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)

Faktor Strategi Internal Rating Bobot

Skor 7. Terdapat Beberapa Platform Penjualan 4 0,07 0,28

8. Memiliki Izin Dinas Kesehatan 4 0,07 0,28

Sub Total 30 0,50 1,98

Kelemahan

1. Tenaga Kerja yang Sedikit -3 0,09 -0,27

2. Tenaga Kerja yang Kurang Terampil -3 0,09 -0,27 3. Alat dan Mesin Produksi yang Kurang

Modern

-3 0,09 -0,27

4. Harga Produk Jahe Merah Instan yang Mahal

-4 0,13 -0,52

5. Belum Melakukan Manajemen Keuangan -3 0,09 -0,27

Sub Total -16 0,50 -1,60

Total Kekuatan-Kelemahan 0,38

Sumber: Lampiran 7,11 ,2021

Tabel 5.13 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot

Skor 5. Hubungan yang Terjalin dengan

Pelanggan Cukup Baik 4 0,11 0,44

Selanjutnya adalah penggabungan antara Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS).

Tabel 5.14 Gabungan Matriks Faktor Internal –Eksternal Pengembangan Usaha GKN Jahe Merah Instan

Faktor Strategi Internal Rating Bobot

Skor 7. Terdapat Beberapa Platform Penjualan 4 0,07 0,28

8. Memiliki Izin Dinas Kesehatan 4 0,07 0,28

Sub Total 30 0,50 1,98

Kelemahan

1. Tenaga Kerja yang Sedikit -3 0,09 -0,27

2. Keterampilan Tenaga Kerja yang Kurang Terampil

-3 0,09 -0,27

3. Alat dan Mesin Produksi yang Kurang Modern

-3 0,09 -0,27

4. Harga Produk Jahe Merah Instan yang Mahal -4 0,13 -0,52 5. Belum Melakukan Manajemen Keuangan -3 0,09 -0,27

Sub Total -16 0,50 -1,60

Total Kekuatan-Kelemahan 0,38

Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot

Skor 5. Hubungan yang Terjalin dengan Pelanggan

Cukup Baik

4 0,11 0,44

Sub Total 19 0,50 2,00

Ancaman

1. Banyaknya Pesaing Produk Sejenis -4 0,29 -1,16 2. Mitra Usaha yang Ingin Bekerjasama Sedikit -3 0,21 -0,63

Sub Total 3 0,50 -1,79

Total Peluang-Ancaman 0,21

Setelah melakukan perhitungan bobot dan skor dari masing-masing faktor internal dan eksternal, selanjutnya akan dianalisis menggunakan matriks posisi yang akan menunjukkan posisi strategi pengembangan usaha GKN Jahe Merah Instan. Berdasarkan Tabel 5.12 diatas diperoleh nilai x yaitu selisih skor antara kekuatan dan kelemahan adalah sebesar 0,38 dimana kekuatan lebih besar daripada kelemahan dan nilai y yaitu selisih skor antara peluang dan ancaman adalah 0,21 dimana peluang lebih besar daripada ancaman. Posisi titik koordinatnya dapat dilihat pada koordinat Cartesius berikut ini.

Gambar 5.1 Matriks Posisi SWOT

Berdasarkan hasil analaisis pada matriks posisi diatas dapat dilihat bahwa strategi yang dibutuhkan oleh usaha GKN Jahe Merah Instan dalam mengembangkan usahanya adalah menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah strategi agresif.

PELUANG

ANCAMAN

KEKUATAN KELEMAHAN

Kuadran III Mendukung strategi

turn-around

Kuadran IV Mendukung strategi

defensif

Kuadran I Mendukung strategi agresif

Kuadran II Mendukung strategi

diversifikasi 0,21

0,38

Dengan demikian, hipotesis 2 strategi pengembangan yang digunakan oleh usaha GKN Jahe Merah Instan adalah strategi agresif dapat diterima.

Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT adalah alat pencocokan yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategi suatu usaha.Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi usaha tersebut dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki usaha tersebut.Adapun matriks SWOT yang dapat disusun secara sistematis dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.15 Matriks Analisis SWOT

IFAS 3. Proses produksi yang

cepat 8. Memiliki izin dinas

kesehatan

khas produk dan

1. Menciptakan produk yang lebih bervariasi yang juga memiliki izin dari dinas kesehatan, BPOM dan sertifikat halal serta kemasan

Berdasarkan tabel matriks SWOT diatas dapat diketahui beberapa strategi yang sesuai bagi pengembangan usaha GKN Jahe Merah Instan. Adapun beberapa alternatif strategi pengembangan usaha GKN Jahe Merah Instan adalah sebagai berikut:

Strategi S-O (Strength-Opportunities)

1. Memanfaatkan modal yang tersedia, proses produksi yang cepat, dan bahan

1. Memanfaatkan modal yang tersedia, proses produksi yang cepat, dan bahan

Dokumen terkait