• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Definisi dan Batasan Operasional

1. Nilai tambah (value added) merupakan selisih antara nilai output dengan harga bahan baku dan sumbangan input lainnya tidak termasuk tenaga kerja dalam satuan rupiah (Rp).

2. Output merupakan jumlah jahe merah instan yang dihasilkan dalam satu kali proses produksi (Kg).

3. Input merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan dalam satu kali proses produksi jahe merah instan (Kg).

4. Tenaga kerja merupakan jumlah waktu kerja karyawan yang digunakan dalam proses produksi (HOK).

5. Faktor konversi merupakan banyaknya jahe merah instan yang dihasilkan dari setiap satu Kg jahe merah.

6. Koefisien tenaga kerja merupakan banyaknya waktu tenaga kerja yang dikeluarkan untuk mengolah satu Kg bahan baku (HOK/Kg).

7. Harga output merupakan harga jual jahe merah instan (Rp/Kg).

8. Upah tenaga kerja merupakan upah rata-rata yang diterima karyawan dalam mengolah produk (Rp/HOK).

9. Harga bahan baku merupakan harga jahe merah (Rp/Kg).

10. Sumbangan input lain merupakan biaya bahan lain yang digunakan untuk membantu proses pembuatan jahe merah instan selain biaya bahan baku dan tenaga kerja (Rp).

11. Nilai output merupakan nilai jahe merah instan yang dihasilkan dari 1 kg bahan baku jahe merah segar ditambahkan bahan lainnya yang diperoleh dari perkalian antara faktor konversi dengan harga output (Rp).

12. Rasio nilai tambah merupakan pesentase nilai tambah dari nilai produk yang diperoleh dengan membagi nilai tambah dengan nilai output dan dikalikan 100%.

13. Pendapatan tenaga kerja merupakan upah yang diterima karyawan untuk mengolah satu Kg jahe merah.

14. Pangsa tenaga kerja merupakan persentase pendapatan tenaga kerja terhadap nilai tambah.

15. Keuntungan merupakan selisih antara nilai tambah dengan pendapatan karyawan.

16. Tingkat keuntungan merupakan persentase keuntungan terhadap nilai tambah.

17. Marjin merupakan selisih antara nilai output dengan bahan baku jahe merah.

18. Marjin pendapatan tenaga kerja langsung merupakan persentase pendapatan tenaga kerja terhdapat marjin.

19. Marjin sumbangan input lain merupakan persentase sumbangan input lain terhadap marjin.

20. Marjin keuntungan merupakan persentase keuntungan pelaku usaha terhadap marjin.

21. Strategi pengembangan usaha merupakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usaha jahe merah instan.

22. Analisis SWOT adalah identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal untuk merumuskan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha jahe merah instan.

23. Faktor internal adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi suatu kondisi usaha pengolahan jahe merah instan yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh suatu usaha tersebut.

24. Faktor eksternal adalah hal-hal yang berasal dari luar kondisi usaha jahe merah instan tersebut yang mempengaruhi kondisi usaha pengolahan jahe merah instan tersebut yaitu peluang dan ancaman.

3.4.2 Batasan Operasional

1. Batasan kajian dalam penelitian ini adalah pendapatan dan nilai tambah jahe merah instan premium dan strategi pengembangan pada usaha GKN Jahe Merah Instan.

2. Penelitian dilakukan pada usaha GKN Jahe Merah Instan.

3. Responden penelitian adalah pelaku usaha GKN Jahe Merah Instan.

4. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2021.

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN, GAMBARAN UMUM USAHA, KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian

Penelitian mengenai nilai tambah dan strategi pengembahan jahe merah instan ini dilakukan di Kecamatan Medan Kota , Kota Medan, Sumatera Utara.

4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis

Usaha GKN Jahe Merah Instan terletak di Jalan Pelajar No.132 A, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota. Luas Wilayah Kecamatan Medan Kota adalah 5,98 km2 yang memiliki 12 kelurahan yaitu Kelurahan Siti Rejo I, Kelurahan Sudi Rejo I, Kelurahan Sudi Rejo II, Kelurahan Teladan Timur, Kelurahan Teladan Barat, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kelurahan Mesjid, Kelurahan Kota Matsum III, Kelurahan Sei Rengas I, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Pusat Pasar, Dan Kelurahan Pandau Hulu I. Dari 12 kelurahan tersebut, Kelurahan Teladan Barat memiliki luas wilayah yang terluas yaitu seluas 0,98 km2 dan luas wilayah terkecil pada Kelurahan Pasar Baru yaitu sebsar 0,22 km2. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Medan Kota adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Perjuangan 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Area 4.1.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Kota sebanyaka 75.231 jiwa dimana jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Sudi Rejo I yaitu sebanyak

13.067 jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Pasar Baru yaitu sebanayak 2.988 jiwa.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan Tahun 2019

Sumber: Kecamatan Medan Kota Dalam Angka 2020

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan Tahun 2019

Sumber: Kecamatan Medan Kota Dalam Angka 2020

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas data dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda yaitu perempuan sekitar 51% dan laki-laki sekitar 49%. Berdasarkan Tabel 4.2 bahwa sekitar 73% dari jumlah penduduknya berada pada usia yang produktif, yang mana usia produktif adalah usia dimana orang masih memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa yang efektif.

4.1.3 Sarana dan Prasarana

Pada umumnya sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang untuk pembangunan masyarakat dan mendorong terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Sekolah pada Kecamatan Medan Kota terdapat 18 Taman Kanak-kanak dan PAUD, 38 Sekolah Dasar, 26 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 13 Sekolah Menengah Kejuruan, dan 21 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Berdasarkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, uskesmas, BPU dan Pustu pada Kecamatan Medan Kota relatif sedikit dan belum merata ada pada disetiap kelurahan, tetapi pada setiap kelurahannya sudah memiliki fasilitas kesehatan seperti praktek dokter. Berdasarkan sarana ibadah, pada setiap keluruhan sudah terdapat tempat ibadah tiap-tiap agama dominan di kelurahan tersebut.Berdasarkan sarana olahraga pada Kematan Medan Kota masih belum cukup tersedia secara merata.Adapun keluruhan yang memiliki fasilitas olahraga hanya pada kelurahan Sudi Rejo I, Teladan Barat, Mesjid, Kota Matsum III, Pusat Pasar dan Sudi Rejo II.

Dokumen terkait