• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN

5.5. Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Karimun

6.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Hal ini menunjukkan bahwa aspek utama yang menjadi kelemahan pemerintah daerah dalam pembangunan Kabupaten Karimun yaitu Investasi di wilayah Karimun yang masih rendah. Investasi di wilayah Kabupaten Karimun dari sisi investasi dalam negeri (PMDN), sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sudah mulai berlangsung. Pada tahun 2005 belum tercatat adanya PMDN, sedangkan PMA tercatat sebesar Rp 18.257.280.000. Berdasarkan hal tersebut kegiatan investasi di wilayah Kabupaten Karimun belum berjalan secara optimal. Rendahnya investasi terutama investasi dalam negeri (PMDN) menyebabkan sulit berkembangnya sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Karimun, sehingga akan menghambat pembangunan Kabupaten Karimun.

Selain itu, adanya Angka kemiskinan yang masih tinggi, pemanfaatan dan pengolahan SDA yang belum optimal, sarana dan prasarana yang masih terbatas dan kurang memadai, dan adanya disparitas pembangunan menjadi aspek kelemahan lain yang dimiliki oleh pemda Kabupaten Karimun.

6.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi peluang dan ancaman dalam pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Karimun. Faktor-faktor strategis eskternal tersebut adalah sebagai berikut :

6.1.2.1. Peluang

Gambar 4. Prioritas Faktor-faktor Kelemahan dalam Pembangunan Perekonomian Kabupaten Karimun

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal diperolah beberapa faktor yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Karimun.Peluang-peluang tersebut adalah :

a. Pelaksanaan otonomi daerah

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan landasan hukum bagi masyarakat di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau untuk membentuk daerah otonom baru. Dengan adanya otonomi daerah pemerintah daerah memiliki keleluasan dalam mengelola daerahnya sesuai dengan potensi yang ada.

b. Kondisi perekonomian Provinsi Kepulauan Riau yang semakin membaik

Kondisi perekonomian Provinsi Kepulauan Riau yang semakin membaik terlihat dari kecenderungan terjadinya peningkatan persentase Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku maupun berdasarkan harga konstan. PDRB Kepulauan Riau tahun 2005 atas dasar harga berlaku bernilai 40.914.668 juta rupiah. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 11,39 persen dari tahun 2004 dengan nilai 36.730.588 juta rupiah. Pada tahun 2003 PDRB Kepulauan Riau hanya sebesar 32.840.039 juta rupiah. Sedangkan jika dilihat pada PDRB berdasarkan harga konstan juga cenderung mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2003 PDRB Kepulauan Riau sebesar 26.775.786 juta rupiah, naik pada tahun 2004 menjadi sebesar 28.509.063 juta rupiah. Terus naik pada tahun 2005 menjadi 30.381.500.

69 mengalami cenderung peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,33 persen, tahun 2004 sebesar 7,42 persen dan tahun 2005 sebesar 7,16 persen.

c. Berkembangnya teknologi

Teknologi yang semakin berkembang merupakan peluang yang dapat memberikan dampak positif bagi kinerja pembangunan daerah. Penggunaan teknologi tepat guna yang merupakan hasil inovasi pada berbagai bidang mempunyai peranan yang cukup penting, saat ini penggunaan teknologi tepat guna dianggap suatu peluang dalam pembangunan Kabupaten Karimun. Di Kabupaten Karimun perkembangan tekonologi informasi dan transportasi sudah mulai berkembang. Teknologi transportasi merupakan salah satu sarana vital bagi suatu daerah yang ingin berkembang maju. Dengan kemajuan tranportasi Kabupaten Karimun semakin memperluas akses terhadap daerah lain. Sehingga pembangunan ekonomi di wilayah Kabupaten Karimun dapat berjalan lebih cepat.

d. Berada di jalur perdagangan intemasional

Kabupaten Karimun memiliki letak geografis yang sangat strategis dalam jalur peragangan intemasional, yaitu berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Dimana Kabupaten Karimun selain memiliki sumber daya alam yang potensial, juga merupakan salah satu basis kawasan pertumbuhan IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapore – Growth Triangle). Ditambah lagi dengan

ditandatanganinya perjanjian SEZ (Special Economic Zone) / Kawasan Ekonomi

Khusus antara Indonesia dan Singapura dimana Kabupaten Karimun termasuk ke dalam zona tersebut menjadikan Kabupaten Karimun mempunyai modal tambahan yang dapat mengundang para penanam modal baik luar maupun dalam negeri

untuk berinvestasi di Karimun.

Selain itu dua pulau terbesar di wilayah ini menjadi sentra berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan juga pemukiman penduduk, yaitu Pulau Karimun dan Pulau Kundur. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, Kabupaten Karimun diharapkan akan mampu menjadi kawasan pertumbuhan yang dinamis dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

e. Adanya program komitmen dengan pihak swasta dan pengusaha di dalam maupun di luar negeri

Program yang menunjukkan adanya komitmen antara pemerintah daerah Kabupaten Karimun dengan pihak swasta atau pengusaha dapat dilihat dari adanya aturan mengenai keterlibatan swasta dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun. Pihak swasta diberikan keleluasaan dalam mengelola tiga sub sektor jasa di Kabupaten Karimun yaitu (1) jasa sosial kemasyarakatan, yaitu jasa yang tercakup dalam jasa sosial kemasyarakatan adalah jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa penelitian, rumah sakit, dokter praktek, panti asuhan, panti wredha, yayasan pemeliharaan anak cacat, dan lain sebagainya; (2) jasa hiburan dan kebudayaan, yaitu jasa yang tercakup dalam jasa hiburan dan kebudayaan adalah kegiatan produksi film, reproduksi film video, bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung olah raga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf, lapangan tenis, bilyard, klub olah raga, artis film, artis panggung, pub, bar, karaoke, video klip, studio televisi, dan stasiun pemancar radio yang dikelola oleh swasta; dan (3) jasa perorangan dan rumah tangga, yaitu kegiatan yang pada umumnya dilayani perorangan atau rumah

71 tangga. Kegiatan yang dicakup antara lain perbengkelan dan reparasi, pembantu rumah tangga, tukang binatu, tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.

Selain itu bentuk adanya komitmen dengan pihak swasta atau perusahaan juga dapat dilihat dari adanya bentuk penanaman modal baik berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Karimun. Data mengenai jumlah PMDN dan PMA Kabupaten Karimun tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Banyaknya Perusahaan PMA, PMDN Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun PMA PMDN JUMLAH Kecamatan / Sub-Regency Perusahaan/ Establishment Perusahaan/ Establishment Perusahaan/ Establishment 01. Moro 1 - 1 02. Durai - - - 03. Kundur 1 - 1 04. Karimun 5 - 5 05. Kundur Utara 1 - 1 06. Kundur Barat - - - 07. Buru - - - 08. Meral 3 5 8 09. Tebing 2 1 3 Total 13 6 19

Model Name: Hasil Olahan AHP Kabupaten Karimun

Priorities with respect to: Goal: Potensi Pembangunan Kabupat >Peluang

Otonomi daerah .273

Pertumbuhan Ekonomi Karimun .110

Perkembangan teknologi .056

Berada di jalur perdagangan in .511

Program kemitraan dan swasta .050 Inconsistency = 0.03

with 0 missing judgments.

Page 1 of 1 5/22/2008 6:43:16 AM

Berdasarkan Tabel 24 dapat dilihat bahwa di Kabupaten Karimun pada tahun 2005 penanaman modal justru didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA), walaupun jumlahnya masih relatif terbatas. Jika dilihat dari besarnya PMDN maka jumlah masih sangat minim di Kabupaten Karimun. Hal ini menunjukkan belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya daerah oleh pelaku-pelaku lokal pembangunan. Hasil penilaian pendapat gabungan dari responden menunjukkan urutan prioritas faktor peluang dapat dilihat pada Gambar 5.

Berdasarkan penilaian pendapat gabungan dari responden ahli, teridentifikasi bahwa berada dijalur perdagangan intemasional (0,511) merupakan faktor yang paling penting, kemudian faktor pelaksanaan Otonomi Daerah (0,273); kondisi perekonomian Kabupaten Karimun yang semakin membaik (0,110); perkembangan tekonologi (0,056); dan terakhir program kemitraan dengan pihak swasta dan pengusaha yang ada di dalam dan luar negeri (0,050).

Hal ini menunjukkan aspek peluang yang dapat menjadi potensi pembangunan ekonomi yang paling utama yaitu keberadaan Kabupaten Karimun dijalur perdagangan internasional. Dengan keberadaan Kabupaten Karimun dijalur perdagangan internasional mendorong terbukanya jalur perdagangan seehingga Gambar 5. Prioritas Faktor-Faktor Peluang Pembangunan Perekonomian Kabupaten Karimun

73 mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi baik nasional maupun regional. Meningkatnya aktivitas/ kegiatan ekonomi juga akan berkembang sehingga banyak perusahaan yang tumbuh dan berkembang. Selain itu, kebijakan otonomi daerah akan mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menentukan potensi pembangunan karena merupakan salah satu sumber penerimaan PAD.

6.1.2.2. Ancaman

Beberapa fakor yang menjadi ancaman yang harus diatasi dalam melaksanakan pembangunan ekonomi di Kabupaten Karimun adalah:

a. Pertumbuhan ekonomi nasional yang berfluktuatif

Pertumbuhan ekonomi nasional merupakan cerminan bagi perekonomian di daerah, Pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak pasti, tingginya tingkat inflasi dan rendahnya nilai tukar rupiah merupakan ancaman yang dapat menghambat pelaksanaan pengembangan potensi ekonomi Kabupaten Karimun. Hal ini dapat dilihat pada tingkat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun yang cenderung cukup berfluktuasi. Dapat diperhatikan trend pertumbuhan

ekonomi kabupaten Karimun adalah sebagai berikut pada tahun 2001 laju pertumbuhan ekonomi berada pada level 7,85 persen. Kemudian pada tahun 2002 mengalami penurunan, yaitu sebesar 5,79 persen. Kemudian di tahun 2003 laju pertumbuhan ekonomi menjadi sekitar 5,42 persen. Laju pertumbuhan ekonomi 2004 kembali mengalami penurunan yang cukup berarti menjadi pada level 5,05 persen. Kemudian pada tahun 2005, pertumbuhan ekonomi mengalami

peningkatan menjadi sebesar 5,61. Perhitungan ini semua berasal dari PDRB atas dasar harga konstan 2000.

b. Situasi pertahanan dan keamanan nasional yang tidak stabil

Situasi pertahanan dan keamanan nasional yang tidak stabil bisa menjadi ancaman bagi proses pembangunan ekonomi. Pemerintah harus menjaga situasi pertahanan dan keamanan nasional agar tetap stabil. Situasi pertahanan dan keamanan nasional yang stabil merupakan prasyarat bagi berkembangannya sektor-sektor perekonomian baik di pusat maupun di daerah. Sehingga diperlukan adanya perhatian pemerintah terhadap masalah-masalah strategis khususnya didalam membangun perekonomian suatu daerah. Dengan stabilnya situasi pertahanan dan keamanan nasional akan menjadi daya tarik bagi pihak swasta untuk menginvestasikan dananya ke wilayah-wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Karimun.

c. Kesenjangan antar daerah

Setiap pemerintah daerah akan selalu berusaha untuk mensejahterakan masyarakatnya melalui berbagai program pembangunan. Kemajuaan yang dicapai masyarakat di suatu daerah tergantung pada peran aktif pemerintah daerah. Semakin besar dukungan pemerintah daerah terhadap kemajuan masyarakatnya, semakin besar peluang masayarakat untuk maju. Dukungan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus dilaksanakan secara adil dan merata. Misalnya, masyarakat yang memiliki kondisi perekonomian lebih rendah perlu mendapat prioritas utama dalam hal tunjangan kesehatan dan pendidikan dari pada masayarakat ekonomi tinggi.

75

Model Name: Hasil Olahan AHP Kabupaten Karimun

Priorities with respect to: Goal: Potensi Pembangunan Kabupaten >Ancaman

Pertumbuhan ekonomi nasional y .250

Situasi pertahanan & keamanan .070

Kesenjangan antar desa .167

Era globalisasi yg menuntut pe .474

Kurangnya koordinasi kebijakan .039 Inconsistency = 0.07

with 0 missing judgments.

Page 1 of 1 5/22/2008 6:43:44 AM

Era globalisasi menuntut adanya persaingan antar para pelakunya. Perdagangan bebas yang akan berlangsung merupakan peluang dalam pasar produk pertanian, hal ini juga menuntut petani untuk memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan. Kelebihannya peluang pasar ke luar negeri pada saat ini harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk mengantisipasi terbukanya perdagangan bebas.

e. Kurangnya Koordinasi Kebijakan Pemda dan Pemerintah pusat

Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam hal kebijakan perencanaan pembangunan merupakan ancaman bagi pembangunan. Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat harus mampu mensinergikan kebijakan-kebijakannya terutama dalam pembangunan ekonomi yang merupakan cerminan dari maju tidaknya suatu daerah.

Prioritas faktor ancaman secara berurutan berdasarkan hasil penilaian pendapat gabungan dari responden yaitu era globalisasi yang menuntut daya saing (0,474); Pertumbuhan ekonomi nasional yang berfluktuatif (0,250); Persaingan antar daerah (adanya kesenjangan ekonomi) (0,167); Situasi pertahanan dan keamanan nasional yang tidak stabil (0,070); Kurangnya kordinasi kebijakan pemda dan pemerintah pusat (0,039), lebih jelas dapat dilihat Gambar 6.

Model Name: Hasil Olahan AHP Kabupaten Karimun

Priorities with respect to: Goal: Potensi Pembangunan Ka...

Kekuatan .471

Kelemahan .211

Page 1 of 1 5/22/2008 6:41:49 AM

Hal ini menunjukkan bahwa ancaman utama yang dapat mempengaruhi pembangunan Kabupaten Karimun adalah berkembangnya era globalisasi yang menuntut daya saing. Hal ini akan mengakibatkan semakin sulitnya Pemda Kabupaten Karimun untuk meningkatkan pembangunan daya saingnya