• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH KAJIAN

4.2. Kondisi Sosial

4.2.5. Prasarana Pariwisata

Mengingat letak geografis yang berdekatan dengan negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia, serta termasuk wilayah pengembangan Bintan dan Batam yang merupakan pintu gerbang wisatawan manca negara maupun wisatawan nusantara. Kondisi seperti ini merupakan peluang yang besar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan kepariwisataan Kabupaten Karimun.

Sektor Pariwisata sebagai peluang untuk dijadikan sektor andalan. Dapat dilihat dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karimun dengan jumlah yang meningkat dari tahun ke tahun. Obyek wisata yang ada di

Kabupaten Karimun berupa obyek wisata alam, wisata budaya, antara lain: obyek wisata Pantai Pongkar, Pantai Pelalawan, Kawasan Mesjid At-Mubbarak Meral, Telunas Resort P. Sugi, Makam Badang, Sumber Air Panas Tanjungutan, Kawasan Batu Limau, Kawasan Pantai Lubuk, Kawasan Pantai Timun, Pantai Sawang dan Batu Bersurat Karimun.

4.3. Perekonomian Daerah 4.3.1. Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi baik secara agregat maupun menurut lapangan usaha dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan dan bukan atas dasar harga berlaku. Hal ini disebabkan PDRB atas dasar harga berlaku tidak memberikan gambaran perubahan produksi secara nyata, karena ada pengaruh harga barang dan jasa pada tahun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan riil suatu daerah dapat dilihat pada PDRB atas dasar harga konstan sebagai indikator ekonomi suatu daerah.

PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata per tahun 16,11 persen yaitu dari Rp.1.133.878,55 juta tahun 2000 menjadi Rp 2.055.961,92 juta pada tahun 2004, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 6,08 persen yaitu dari Rp.1.133.878,55 juta tahun 2000 menjadi Rp 1.432.777,89 pada tahun 2004. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11.

31 Tabel 11. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karimun

Tahun 2000 - 2004 (juta rupiah)

Tahun PDRB

2000 2001 2002 2003 2004

ADHB 1.133.878,55 1.375.475,32 1.598.580,39 1.761.072,63 2.055.961,92 ADHK 1.133.878,55 1.222.864,28 1.293.753,18 1.363.907,33 1.432.777,89 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun, 2006

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun, pada periode 2001-2004 perkembangan perekonomian Kabupaten Karimun berfluktuatif, yaitu pertumbuhan ekonomi mulai 7,85 persen (2001), hingga 5,05 persen (2004). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun Tahun 2001 – 2004 (%)

Lapangan Usaha 2001 2002 2003 2004 Rata-rata

Primer 9,00 5,47 4,87 5,65 6,25

Pertanian, Petemakan, Kehut & Perikanan

8,31 5,14 4,71 6,14 6,08 Pertambangan & Penggalian 13,46 7,53 5,88 2,72 7,40

Sekunder 5,93 4,39 3,08 3,46 4,21

Industri Pengolahan 6,16 3,72 1,15 3,14 3,54 Listrik, Gas & Air Bersih 7,12 6,75 6,05 1,04 5,24 Bangunan 5,37 5,72 6,98 4,22 5,57

Tersier 7,74 6,72 6,93 5,22 6,65

Perdagangan, Hotel & Restoran 7,76 5,85 6,67 4,04 6,08 Pengangkutan & Komunikasi 9,87 9,91 8,71 8,49 9,25 Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan

4,12 4,07 5,10 4,86 4,54 Jasa-Jasa 6,50 7,34 6,23 5,38 6,36

Produk Domestik Regional Bruto 7,85 5,80 5,42 5,05 6,03

Sumber : Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Karimun, 2006

Pertumbuhan ekonomi yang tertinggi terdapat pada sektor pengangkutan dan komunikasi sejak tahun 2002 sampai tahun 2004, sedangkan pada tahun 2001 pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 13,46 persen. Pertumbuhan sektor pertanian pada tahun 2004 berada diurutan kedua dengan laju pertumbuhan mencapai 6,14 persen. Sejak tahun 2002 sampai 2004 pertumbuhannya terus meningkat. Laju pertumbuhan urutan ketiga

yakni sektor jasa-jasa yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi sektoral di Kabupaten Karimun mencapai 5,38 persen.

Sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas dan air bersih merupakan sektor yang paling rendah kontribusinya dalam menyumbangkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun. Masing-masing sektor menyumbangkan sebesar 2,72 persen dan 1,04 persen. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun sumber daya alam Kabupaten Karimun di sektor pertambangan cukup besar, namun sektor tersebut tidak dapat di jadikan sebagai unggulan dimasa-masa yang akan datang karena sektor ini mempunyai kecenderungan terus menurun dari tahun ke tahun.

Secara umum laju pertumbuhan ekonomi rata-rata Kabupaten Karimun dari tahun 2001 sampai 2004 adatah 6,03 persen, yang jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata yang besamya 5,54 persen, maka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun masih di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Tetapi jika dibandingkan dengan Provinsi Kepulauan Riau, dimana laju pertumbuhan rata-ratanya sebesar 6,72 persen, maka Kabupaten Karimun masih berada di bawah Propinsi Keputauan Riau, seperti tampak pada Tabel 13.

Tabel 13. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun, Propinsi, dan Indonesia tahun 2001-2004

Tahun Kab. Karimun Prop. Kepulauan Riau Indonesia

2001 7,85 6,35 5,11

2002 5,80 7,42 5,09

2003 5,42 6,31 5,80

2004 5,05 6,80 6,17

Rata-rata 6,03 6,72 5,54

33 Dilihat dari struktur perekonomian Kabupaten Karimun dari tahun 2000 sampai 2004 tampaknya dalam posisi yang stabil. Perkembangan sektor tersier di Kabupaten Karimun dalam kurun waktu 5 tahun tampaknya cukup dominan apabila dibandingkan dengan dua sektor lainnya (primer dan sekunder), namun dari sisi pertumbuhannya menurun dari tahun 2001 sampai 2004. Kontribusi terbesar disektor tersier adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, tampaknya kontribusi sektor ini terhadap PDRB cukup stabil, dimana berada pada kisaran 24 persen sampai 26 persen dari tahun 2000 ke 2004. Oleh karena itu, berbagai aktivitas yang ada dalam sektor tersier ke depan tampaknya harus lebih digali potensinya. Selain itu, diharapkan perkembangan kondisi perekonomian tersebut tentunya akan menimbulkan suatu tantangan untuk dapat memposisikan Kabupaten Karimun sebagai daerah yang benar-benar mampu memberikan suatu kondisi lingkungan yang tidak hanya kondusif namun juga kompetitif bagi perkembangan daerah itu sendiri ketika harus dihadapkan pada perkembangan daerah-daerah lainnya, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.

Sektor-sektor sekunder memberikan kontribusi terkecil, dalam kondisi yang relatif stabil juga dalam kurun waktu 5 tahun. Pada sektor sekunder terjadi penurunan pada sektor industri pengolahan, sedangkan sektor-sektor lainnya dalam sektor sekunder terjadi sedikit peningkatan. Sedangkan kontribusi kelompok sektor primer kondisinya cukup stabil dalam kisaran antara 37 persen sampai 39 persen terhadap total PDRB Kabupaten Karimun. Kontribusi terbesar berasal dari sektor pertanian, yaitu subsektor perikanan, yang merupakan sektor penyumbang terbesar pada PDRB Kabupaten Karimun. Secara umum sektor ini memang memberikan andil yang cukup besar bagi Kabupaten Karimun. Terlihat

bahwa Kabupaten Karimun mempunyai potensi yang cukup besar dalam dunia perikanan ditunjang dengan kondisi geografis Kabupaten Karimun yang terdiri dari pulau-pulau dan dikelilingi laut, yang menyebabkan sebagian besar masyarakat di wilayah ini bermata pencaharian sebagai nelayan. Sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian dari tahun 2000 sampai tahun 2004 tampaknya fluktuatif, sempat terjadi peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2002, kemudian menurun ditahun 2003. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Struktur Perekonomian Kabupaten Karimun tahun 2000 – 2004 persen (%)

Kontribusi PDRB terhadap PDRB Karimun LAPANGAN USAHA

2000 2001 2002 2003 2004

Primer 37,06 37,84 39,59 36,78 36,89

Pertanian, Petemakan, Kehutanan & Perikanan

32,12 30,86 29,57 29,40 29,02

Pertambangan & Penggalian 4,94 6,98 10,03 7,37 7,87

Sekunder 19,83 19,46 18,53 19,34 17,93

Industri Pengolahan 13,28 12,84 11,74 11,52 9,97 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,30 0,35 0,33 0,45 0,37

Konstruksi 6,25 6,27 646 7,37 7,59

Tersier 43,10 42,70 41,88 43,88 45,18

Perdagangan, Hotel & Restoran 25,85 25,42 24,51 25,36 26,04 Pengankutan & Komunikasi 8,72 8,58 8,79 9,51 10,57 Keuangan, Real Estat & Jasa

Perusahaan

3,55 3,42 3,29 3,53 3,34

Jasa-Jasa 4,98 5,28 5,28 5,48 5,24

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Hasil perhitungan TIM RPJM Kab. Karimun, UKM Center-FEUI, 2006

Selain pertumbuhan PDRB, keberhasilan atau tingkat kesejahteraan penduduk dapat dicerminkan dari PDRB perkapita yakni dengan membandingkan perkembangan sektor-sektor perekonomian, yang dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk. Data mengenai PDRB perkapita lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 15.

35 Tabel 15. PDRB perkapita Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga Konstan

dan Harga Berlaku Tahun 2000-2004 (dalam juta rupiah)

Tahun Konstan Berlaku

2000 6,96 6,83

2001 6,83 7,68

2002 7,09 8,82

2003 7,28 9,39

2004 7,25 10,40

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun, 2004

Tabel 15 menunjukkan tren PDRB perkapita mengalami peningkatan dari tahun 2000-2004 baik dihitung atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000. Walaupun menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun PDRB perkapita Kabupaten Karimun masih kecil dibandingkan dengan PDRB perkapita Provinsi Kepulauan Riau yang nilainya di atas Rp 22 juta.