• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

6.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan melalui analisis fungsional yang dapat menjadi sumber kekuatan dan kelemahan perusahaan. Lingkungan internal perusahaan terdiri dari beberapa faktor yang berada dibawah kontrol perusahaan. Analisis lingkungan internal terdiri dari pemasaran, produksi dan operasi, keuangan, dan sistem informasi komputer.

6.1.1. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Fungsi pemasaran terdiri dari analisis pelanggan, membeli sediaan, menjual produk/jasa, merencanakan produk dan jasa, menetapkan harga, distribusi, riset pemasaran, analisis peluang dan tanggung jawab sosial (Davids, 1998).

Pemasaran jambu biji organik merupakan bagian penting dalam dunia bisnis karena mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang diharapkan. Sebagian besar (sekitar 90 persen) pemasaran jambu biji organik perusahaan ditujukan untuk memenuhi pasar swalayan/supermarket dan toko buah, sedangkan sisanya untuk pasar lokal (pembelian langsung di kebun).

Penetapan harga jual jambu biji organik ke pasar swalayan dan pasar lokal berbeda. Jambu biji organik untuk pasar swalayan memiliki kualitas yang lebih baik dari segi derajat kematangan, ukuran, tekstur dan kebersihan kulit dibanding untuk pasar lokal sehingga mengakibatkan harga jual buah ini ke pasar swalayan lebih mahal dibanding untuk pasar lokal. Harga jual yang lebih tinggi untuk pasar swalayan juga disebabkan karena adanya biaya transportasi yang harus dikeluarkan saat melakukan pengiriman jambu biji organik.

Segmentasi pasar yang dituju oleh perusahaan terbatas pada golongan tertentu saja seperti golongan ekonomi menengah ke atas yang memiliki pendapatan yang relatif tinggi, kalangan yang mengerti kesehatan dan para ekspatriat. Pemasaran jambu biji organik akan lebih berhasil jika perusahaan melakukan riset pasar atau studi pasar ke beberapa lokasi pemasaran agar dapat mengantisipasi keadaan pasar yang terus berubah dan dapat menangkap peluang pasar dengan baik. Menurut David (1998), riset pasar adalah proses mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis secara sistematik data mengenai masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa.

6.1.2. Produksi dan Operasi

PT Sawangan Bumi Makmur menjual buah organik melalui produksi sendiri, seperti jambu biji organik, belimbing organik, dan jeruk organik. Perusahaan juga memasok jambu biji organik dari AT3 jika hasil produksi mengalami penurunan karena pengaruh alam.

Proses budidaya di PT Sawangan Bumi Makmur tidak menggunakan pupuk kimia, pestisida dan obat-obatan kimia, tapi menggunakan pupuk kandang, pestisida

nabati yang merupakan hasil ramuan perusahaan. Pupuk kandang yang digunakan dari kotoran ayam yang dipasok dari peternakan ayam di Gunung Sindur-Bogor. Pemupukan dilakukan setiap enam bulan sekali, setiap pohon membutuhkan satu karung kotoran ayam dengan berat kering sekitar 30 kg.

Pupuk ini sebelum digunakan harus difermentasi dahulu sekitar dua minggu, agar dapat menjadi media pertumbuhan bakteri yang menguntungkan sehingga dapat membentuk struktur dan tekstur tanah yang baik dan untuk meningkatkan kandungan unsur hara mikro dan makro pada pupuk. Pupuk difermentasi dengan menambahkan Biocon EM4. Pestisida nabati yang digunakan merupakan hasil racikan sendiri dari bahan-bahan alami seperti jahe, cuka, garam dan merica.

Bibit yang digunakan dari varietas getas. Air yang dibutuhkan diambil dari danau yang ada di sekitar kebun, yang dialirkan ke setiap bagian kebun dengan pipa instalasi mesin. Alat-alat produksi yang digunakan untuk memperlancar proses produksi sangat sederhana, seperti cangkul, garpu, sabit, gunting potong, timbangan, pisau, alat angkut buah, dan lain-lain.

Proses budidaya jambu biji organik terdiri dari produksi, pemeliharaan, pengendalian hama, panen dan penanganan pasca panen. Tanaman jambu biji organik yang sudah mulai berbuah, dibungkus dengan plastik transparan dan dilapisi dengan kertas sejak buah itu masih kecil hingga siap untuk dipanen.

Proses penyiraman hanya dilakukan pada saat musim kemarau, karena curah hujan di daerah Parung-Bogor cukup tinggi. Lokasi kebun yang dekat dengan danau dan berada di daerah yang curah hujannya cukup tinggi memberikan keuntungan bagi perusahaan karena tanaman memiliki sumber air yang cukup untuk pertumbuhannya

sehingga dapat menghasilkan jambu biji organik yang berkualitas. Penyiangan rumput, gulma dan pembersihan piringan dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pengendalian hama dilakukan secara teknis dan biologis. Pengendalian secara teknis dengan menggunakan perangkap lalat buah yang dibuat sendiri dari botol minuman plastik, sedangkan pengendalian secara biologis dengan menggunakan bahan-bahan alami yang diracik sendiri oleh perusahaan.

Pemanenan dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Buah yang sudah berwarna hijau muda atau kuning kehijauan sudah siap dipanen.Cara pemanenan dengan menggunting tangkai buah dengan gunting potong.

Buah yang sudah dipanen, dibersihkan kotoran-kotoran yang menempel dengan kuas, kemudian disortasi, diberi label dan dibungkus dengan kertas untuk menghindari kerusahan akibat gesekan dengan buah lain. Jambu biji kemudian dimasukkan ke dalam keranjang plastik dengan kapasitas 30-40 kg per keranjang, dan langsung dikirim ke pelanggan dengan menggunakan mobil box yang dilengkapi dengan alat pendingin.

6.1.3. Keuangan

Modal merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha. Modal yang digunakan oleh PT Sawangan Bumi Makmur dalam menjalankan usahanya berasal dari pemegang saham, perusahaan belum pernah meminjam uang ke lembaga keuangan manapun, karena prosedur peminjaman uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya cukup sulit.

Modal milik sendiri ini merupakan salah satu kekuatan perusahaan, karena perusahaan tidak terbelit oleh masalah pinjaman dari pihak luar. Ini berdampak positif bagi perusahaan, karena perusahaan tidak perlu memikirkan pengembalian kredit dari bank, sehingga penggunaan dan pengalokasian laba perusahaan dapat sepenuhnya terkonsentrasi bagi pengembangan usaha.

Pencatatan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan masih sangat sederhana. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba/rugi, laporan neraca, laporan perubahan modal dan cash flow. Pencatatan laporan keuangan perusahaan sudah menggunakan komputer, hal ini memberikan kemudahan bagi pihak perusahaan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan karena dengan komputerisasi pihak perusahaan dapat melakukan penjurnalan, pemindah bukuan, penyusunan laporan keuangan serta memonitor transaksi-transaksi di masa lalu dengan lebih cepat dan tepat.

6.1.4. Sistem Informasi Komputer

PT Sawangan Bumi Makmur telah menggunakan teknologi komputer, namun penggunaan sistem komputer hanya terbatas pada kegiatan pencatatan keuangan, administrasi dan pembuatan diagram batang hasil produksi saja. Penguasaan tenaga kerja akan teknologi komputer masih rendah. Teknologi komputer belum sepenuhnya dikuasai oleh staf dan pihak manajemen perusahaan, hanya beberapa orang staf yang bisa mengoperasikan komputer. Ini merupakan kelemahan bagi perusahaan, karena saat ini merupakan era informasi yang membutuhkan penguasaan teknologi komputer sebagai sistem informasi manajemen untuk bisa bersaing. Perusahaan juga belum memberikan pendidikan dan pelatihan komputer kepada karyawan-karyawannya,

namun tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan dilakukan oleh perusahaan di masa mendatang.

Sistem informasi tentang pasar, pesaing yang dimiliki oleh perusahaan masih kurang. Ini merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan karena sstem informasi tentang pesaing sangat penting dalam mendukung keberhasilan pemasaran jambu biji organik di pasaran. Sistem informasi tentang pasar berguna agar perusahaan dapat memprediksi besarnya jumlah permintaan jambu biji organik saat ini. Perusahaan juga membutuhkan sistem informasi tentang pesaing yang berfungsi agar perusahaan dapat mengetahui siapa saja pesaingnya, apa kelemahan/kelebihan yang dimiliki oleh pesaing, sehingga perusahaan dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan.

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Dokumen terkait