• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Pertanian Organik

2.8. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang analisis strategi pemasaran perusahaan distributor buah segar (studi kasus PT Moenaputra Nusantara, Jakarta), sudah dilakukan oleh Indriani (2002). Analisis IFE menghasilkan nilai total skor sebesar 2,930 dan nilai total skor pada analisis EFE sebesar 3,022. Analisis dengan matriks IE menunjukkan bahwa perusahaan berada pada sel II (tumbuh dan bina), strategi yang tepat adalah strategi intensif dan integrasi. Berdasarkan analisis SWOT strategi yang tepat untuk PT Moenaputra Nusantara adalah (1) Strategi SO dengan mempertahankan adanya pengendalian mutu, mempertahankan dan menarik pelanggan baru dengan meningkatkan pelayanan, memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kontinuitas dan kuantitas produk, meningkatkan usaha promosi, (2) Strategi ST dengan meningkatkan keunggulan produk, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, meningkatkan pengiriman SPG, (3) Strategi WO dengan menambah modal kerja, meningkatkan kuantitas dari pengadaan buah, memperluas pasar ke wilayah-wilayah potensial, dan memperbaiki manajemen perusahaan, (4) Strategi WT dengan

mengadakan penelitian khusus mengenai pesaing dan cara menghadapi pesaing, dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok.

Indriastanti (2003) menganalisis tentang strategi pemasaran dan pengembangan usaha anggur hijau (kasus usaha petani anggur hijau di desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah). Matris IFE memperoleh nilai total skor sebesar 2,4 ini menunjukkan bahwa petani belum mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menutup kelemahan yang ada. Nilai total skor untuk matriks EFE sebesar 2,79 ini berarti usaha anggur hijau mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan mengantisipasi ancaman yang terjadi dalam usaha. Pada matriks IE menunjukkan posisi usaha anggur hijau pada sel V, yang merupakan posisi hold and maintain dengan menerapkan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Alternatif strategi pada analisis SWOT adalah (1) Strategi SO dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas buah, membuat suatu diversifikasi produk dengan memanfaatkan teknologi yang ada, membuat desain kemasan yang baik, (2) Strategi WO dengan menggunakan teknologi yang tepat guna dan efektif untuk mengolah pasca panen, dan memperluas pasar, (3) Strategi ST dengan mempererat hubungan dengan pemasok sarana produksi, meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan menjadikan anggur hijau sebagai produk unggulan daerah, (4) Strategi WT dengan meningkatkan promosi melalui media massa dan elektronik.

Penelitian tentang analisis strategi pemasaran komoditi tomat recento hidroponik pada PT Rejo Sari Bumi, unit Tapos, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, sudah dilakukan oleh Suryatini (2004). Pada matriks IFE total skor sebesar 2,723 yang berarti perusahaan memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan

kekuatan-kekuatan usahanya dan mengatasi kelemahan-kelemahan usaha yang ada. Total skor matriks EFE sebesar 3,257 ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang tergolong tinggi dalam memanfaatkan peluang eksternal serta menghindari ancaman. Matriks IE menempatkan perusahaan pada sel II, yang merupakan posisi tumbuh dan bina. Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif dan strategi integrasi.

Ada delapan alternatif strategi pemasaran yang diperoleh dari matriks SWOT terdiri dari (1) mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dengan teknologi tepat guna untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan potensial, (2) menjaga ketersediaan produk untuk mempertahankan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan, (3) memperluas pangsa pasar untuk meningkatakan penjualan, (4) meningkatkan hubungan kerjasama dan memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pelanggan, (5) menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk dengan cara efisiensi biaya produksi, (6) meningkatkan niali tomat dengan mengalihkan fungsi tomat ke fungsi yang berbeda, (7) meningkatkan produktivitas karyawan, (8) melakukan penelitian khusus guna meningkatkan produktivitas tomat, (9) meningkatkan kegiatan promosi untuk meningkatkan citra produk dan menghadapi produk substitusi. Alternatif strategi pemasaran yang diprioritaskan untuk diimplementasikan bagi perusahaan berdasarkan pengolahan AHP yaitu menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk dengan cara efisiensi biaya produksi dengan nilai bobot sebesar 0,507.

menunjukkan perusahaan telah mampu memanfaatkan kemampuan internal perusahaan dan mengatasi masalah internal yang dihadapi perusahaan. Total skor dari matriks EFE adalah 2,623, ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu merespon peluang yang dimiliki dan mengatasi ancaman yang dihadapi. Matriks IE menempatkan PT Indorub Sumber Wadung pada sel V, yang disebut posisi hold and maintain, dengan menerapkan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Alternatif strategi yang diperoleh dari matriks SWOT yaitu (1) Strategi SO melalui optimalisasi produksi untuk memanfaatkan seluruh keunggulan perusahaan, kepastian konsumen dan perkembangan teknologi mekanisasi dan pengolahan dan memanfaatkan keunggulan luas areal, kesuburan dan varietas teh, pabrik dan teknologi yang ada, (2) Strategi ST dengan memberikan kepuasan optimal kepada konsumen utama, (3) Strategi WO adalah memanfaatkan informasi hasil penelitian di PPTK Gambung, (4) Strategi WT dengan pelatihan dan pemberian motivasi kerja yang kuat terhadap tenaga kerja pemetik, pemberian kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar perkebunan, peningkatkan pengawasan dan pengelolaan lahan perkebunan, dan peremajaan tanaman tua untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan kualitas hasil. Prioritas strategi dengan analisis QSPM memberikan nilai tertinggi TAS (total attractive score) sebesar 5,504 pada strategi meningkatkan hasil produksi dengan memanfaatkan seluruh keunggulan perusahaan, kepastian konsumen dan perkembangan teknologi mekanisasi dan pengolahan.

Penelitian-penelitian terdahulu tentang strategi pemasaran dapat dijadikan referensi oleh penulis dalam melakukan penelitian tentang strategi pemasaran jambu biji organik di PT Sawangan Bumi Makmur. Penelitian-penelitian terdahulu tentang

strategi pemasaran sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Indriani (2002) dan Indriastanti pada tahun 2003. Kedua penelitian ini hanya sampai pada tahap pencocokan yaitu mencoba untuk melihat posisi perusahaan dalam industri dan menyusun beberapa alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan matriks IE dan analisis SWOT.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis sampai pada tahap pemilihan keputusan dengan menggunakan analisis matriks QSPM, sehingga diperoleh alternatif strategi pemasaran terbaik yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan. Penelitian yang dilakukan oleh Suryatini (2004) dan Hadi pada tahun 2004 juga sampai pada tahap pemilihan keputusan, namun penelitian yang dilakukan oleh Suryatini menggunakan analisis AHP. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi juga menggunakan analisis QSPM seperti yang dilakukan oleh penulis, tetapi penelitian yang dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Hadi (2004) dalam hal lokasi dan produk yang diteliti.

Dokumen terkait