• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Manajemen dan Organisasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Analisis Manajemen dan Organisasi

4.3.1.

Kebutuhan Tenaga Kerja

Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi minyak sawit merah hampir sebagian besar dilakukan oleh mesin, namun dalam pelaksanaan proses produksi tetap dibutuhkan tenaga kerja manusia sebagai operator, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain itu, tenaga kerja juga dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi seperti kegiatan administrasi, kegiatan pemasaran, kegiatan distribusi dan transportasi, serta kegiatan lainnya.

Tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan. Tenaga kerja yang dipakai dalam industri ini terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi, sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi.

Industri minyak sawit merah merupakan perusahaan yang benar-benar baru didirikan sehingga kebutuhan akan sumber daya merupakan hal yang sangat penting. Tenaga kerja yang digunakan dalam industri minyak sawit merah terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Tenaga kerja langsung terdiri dari operator produksi, laboran, dan pekerja industri. Sedangkan tenaga kerja tak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Tenaga kerja tak langsung terdiri dari manager, kepala industri, dan staff kantor. Jam kerja untuk operator dan pekerja industri terdiri dari 3 shift yaitu shift pertama dari jam 07.00-15.00, shift kedua jam 15.00-23.00 dan shift ketiga dari jam 23.00 sampai 07.00. Selain operator produksi dan pekerja industri, jam kerja diberlakukan dari jam 08.00-17.00. Adapun kualifikasi pekerjaan dan jabatan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Tabulasi Kebutuhan Tenaga Kerja

No Jabatan Kualifikasi pendidikan (minimal) Jumlah

1 Manager Industri S1, S2 Berpengalaman 1

2 Kepala Industri S1 Teknik Industri 1

3 Staff Pemasaran S1 Marketing, Teknik Industri 2

4 Staf HRD S1 Psikologi 1

5 Staf Keuangan dan Administrasi S1 Manajemen, Ekonomi, Akutansi

2

6 Operator Produksi D3 Teknik Mesin, SMU/STM 3

7 Teknisi IPAL S1 Teknik Lingkungan 1

8 Staff PPIC S1 Teknik Industri 1

9 Staff Warehouse D3 Teknik Industri 1

10 R&D (QC/QA) S1 Teknik Industri, Kimia 1

11 Laboran D3 Kimia, Teknik Industri 1

12 Pekerja Industri Sekolah Menengah 17

13 Security/Satpam Sekolah Menengah 1

51

4.3.2.

Struktur Organisasi

Setelah dilakukan identifikasi terhadap jabatan tenaga kerja, kemudian disusun skema organisasi pengelolaan operasi. Adanya penekanan terhadap spesialisasi dan efisiensi, maka struktur organisasi operasi umumnya disusun berdasarkan fungsi. Organisasi memberikan kerangka dasar kepada organisasi selanjutnya apabila perusahaan tumbuh dan berkembang.

Menurut Sutojo (2000), tenaga kerja yang tepat dan berkualitas dapat diperoleh dengan mengetahui beberapa hal penting yaitu uraian jenis pekerjaan atau tugas pokok yang diperlukan untuk menjalankan operasional industri, struktur organisasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas- tugas perusahaan secara efisien, persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk mengisi jabatan yang ada untuk mengisi kekurangan ahli.

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan harus dirinci dan disitribusikan semuanya kepada orang-orang yang mampu bekerja di bidang tersebut. Untuk itu harus disiapkan mekanisme koordinasi. Pada perusahaan minyak sawit merah yang akan didirikan setiap pekerjaan disitribusikan kepada pekerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki.

Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalankan oleh beberapa bagian sesuai dengan bidangnya masing-masing. Secara umum struktur organisasi pada perusahaan minyak sawit merah terbagi menjadi beberapa tahapan hierarki yaitu direktur, beberapa manajer, dan staf. Rencana struktur organisasi perusahaan yang menunjukan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya dapat dilihat pada gambar 29.

Staf keuangan dan

administrasi

Kepala Pabrik

Staff Pemasaran

Operator

produksi

Pekerja pabrik

Teknisi IPAL

Manager

Staf HRD

R&D & QC/QA

Laboran

PPIC

Warehouse

Gambar 29. Struktur Organisasi Perusahaan

4.3.3.

Deskripsi Pekerjaan

Perancangan struktur organisasi industri minyak sawit merah didasarkan pada kebutuhan mengenai fungsi-fungsi organisasi, skala usaha dan karakteristik usaha/komoditi. Fungsi-fungsi organisasi yang menjadi fokus pada industri minyak sawit merah adalah fungsi produksi, fungsi administrasi dan keuangan, fungsi SDM dan pemasaran serta fungsi teknik dan pemeliharaan. Pertimbangan lain adalah tingkat beban kerja dan tanggungjawab masing-masing fungsi. Tanggungjawab dan wewenang setiap orang tercermin dari posisinya dalam struktur organisasi.

52 Struktur organisasi yang dirancang merupakan struktur organisasi fungsional dan disusun berdasarkan ruang lingkup tugas dan wewenang dari suatu jabatan.

Batasan rancangan yang dimaksud adalah spesifikasi, kualifikasi, deskripsi tugas, wewenang serta tanggungjawab masing-masing personal yang terlibat dalam organisasi. Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasi dapat memacu peningkatan produktivitas industri. Penyusunan spesifikasi dan kualifikasi tenaga kerja dilakukan dengan mempertimbangkan skala usaha, jenis usaha serta ruang lingkup pekerjaan. Deskripsi tugas dan tanggung jawab jabatan disusun untuk memudahkan orang yang melaksanakan pekerjaan, mengenali dan mendapatkan gambaran mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Penyusunan uraian kerja masing-masing posisi dilakukan agar pembagian tugas dan tanggung jawab menjadi jelas, sehingga tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Deskripsi pekerjaan pada industri minyak sawit merah ini adalah sebagai berikut.

1. Manager Industri

Bertugas menentukan kebijakan dalam kegiatan perusahaan, tanggung jawabnya yaitu menjalankan roda organisasi perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaaan, merencanakan, mengorganisasikan, mengatur, mengendalikan serta mengawasi seluruh kegiatan jabatan dibawahnya.

2. Kepala Industri

Kepala industri mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan serta mengawasi pelaksanaan kegiatan produksi industri, kualitas produksi, dan pemeliharaan sarana produksi. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi, kualitas hasil produksi,serta pengendalian biaya-biaya produksi.

3. Staff Pemasaran

Staff pemasaran berttugas dalam perencanaan pemasaran produk, penetapan strategi pemasaran, mencari informasi mengenai kebutuhan/keinginan konsumen, serta masalah eksternal lainnya.

4. Staff Pengembangan Sumber daya Manusia (HRD)

Staff Pengembangan Sumber daya Manusia (HRD) bertugas melakukan perencanaan, koordinasi, pengarahan dan pengawasan dalam pengembangan dan riset yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

5. Staff Keuangan dan administrasi

Staff Keuangan dan administrasi bertugas mengkoordinasikan kegiatan keuangan perusahaan, pengawasan pencatatan kegiatan keuangan serta pelaksanaan administrasi kantor dan operasional perusahaan.

6. Operator Produksi

Operator bertugas menjalankan mesin sesuai dengan prosedur yang ada dan memastikan mesin berjalan sesuai dengan kriteria yang seharusnya. Operator harus secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap proses produksi dan kinerja mesin agar tidak terjadi penyimpangan produk yang tidak diinginkan. Operator juga bertugas untuk melakukan perawatan mesin dan alat-alat produksi.

53 7. Research and Development(R&D)

Research and Development R&D), bertugas melakukan penelitian, pengembangan dan inovasi produk agar sesuai keinginan pasar termasuk, pengembangan produk baru termasuk didalamnya quality control, jaminan mutu.

8. Staff Production Planning Inventory Control (PPIC)

Staff Production Planning Inventory Control bertanggung jawab dalam perencanaan produksi, menetapkan urutan produksi, pengendalian jadwal serta menjaga rencana produksi berjalan sebagaimana ditetapkan.

9. Staff Warehouse

Warehouse bertugas mengontrol pemasukan dan pengeluaran barang, mengontrol jadwal pengiriman barang, mengontrol aktifitas operasional di gudang serta mengontrol stok barang. 10.Teknisi IPAL

Teknisi IPAL bertugas untuk mengelola limbah yang berasal dari proses produksi. 11.Laboran

Laboran bertugas membantu bagian QC dalam pelaksanaan pemeriksaan kualitas bahan baku serta produk, pemeriksaan standar produk yang dihasilkan, jaminan mutu dan lain sebagainya.

12.Sopir

Sopir bertugas mengendarai kendaraan beroda empat milik perusahaan dalam rangka pendistribusian bahan baku maupun produk minyak sawit merah yang dihasilkan. Selain itu sopir bertugas melaksanakan kegiatan transportasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

13.Satpam/security

Satpam/security bertugas menjaga keamanan perusahaan dengan jumlah jam kerja 24 jam siang dan malam dengan pembagian waktu kerja.

14.Pekerja Industri

Pekerja industri, bertugas mengangkut bahan mentah dan produk jadi serta melaksanakan proses produksi industri.

54

Dokumen terkait