• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Valuasi dan Komersialisasi Teknologi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Aspek Valuasi dan Komersialisasi Teknologi

Dalam mendesain dan menciptakan suatu teori dari bisnis baru, dapat dilakukan dengan enam cara yaitu menciptakan suatu visi, menulis misi, menetapkan rencana, menciptakan bisnis model, mndeskripsikan kompetensi dasar dan keunggulan kompetitif, bertindak untuk membuat keunggulan kompetitif berkelanjutan (Richard, 2005).

4.6.1. Visi Perusahaan (The Vision)

Visi adalah suatu pernyataan yang informatif dan memandang ke depan tujuan jangka panjang dari perusahaan (Richard,2005). Visi merupakan rangkain kalimat yang menyatakan impian dari sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Menurut Richard (2005), empat elemen dari suatu visi adalah :

Kejelasan : mudah dipahami dan fokus Konsistensi : konstan dalam suatu periode waktu Keunikan : special terhadap perusahaan Penuh tujuan : menyediakan alasan untuk peduli

Visi dari industri minyak sawit merah karoten tinggi ini adalah : “ Menjadi pemimpin pasar minyak sawit merah dengan selalu menjaga kualitas produk serta meningkatkan kepedulian konsumen untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat”.

4.6.2. Misi (The Mission Statement)

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh organisasi atau perusahaan dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alas an mengapa perusahaan disirikan serta memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

Untuk menjamin bahwa misi yang tekah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misis tersebut harus :

 Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan  Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah

 Fokus pada kemampuan yang dimiliki perusahaan

Untuk mencapai visi yang ada, industri minyak sawit merah ini memiliki misi : 1. Selalu menjaga kualitas produk.

2. Melakukan proses secara efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. 3. Melakukan inovasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen

terhadap minyak sawit merah.

4. Menanamkan tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakan sebagai nilai perusahaan.

4.6.3. Proposisi Nilai (Value Proposition)

Suatu perusahaan harus menwarkan nilai-nilai yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Richard (2005), lima nilai yang ditawarkan kepada pelanggan :

Produk : performasi, kualitas, ciri, merk, seleksi, pencari, kemudahan pemakaian, keamanan.

Harga : adil, jelas, konsisten, dan sesuai.

Akses : kenyamanan, lokasi, daerah sekitar, tersedia, mudah diperoleh dalam waktu singkat.

68 Service : pemesanan, pengantaran, pengembalian, pemeriksaan.

Experience : emosional, rasa hormat, suasana, kesenangan, intimasi, hubungan, komunitas. Nilai utama yang kami tawarkan adalah produk minyak sawit merah dengan kandungan karoten yang tinggi sehingga cocok untuk semua kalangan dalam rangka pemenuhan vitamin A. Selain itu, produk minyak sawit merah ini mudah didapatkan karena produk diditribusikan ke tempat- tempat yang mudah dijangkau konsumen dengan jumlah yang cukup.

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk minyak sawit merah ini memiliki keunggulan yaitu kandungan gizi yang baik karena memiliki kadar karoten yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan vitamin A untuk tubuh.

2. Harga

Harga adalah jumlah nilai yang dipertukarkan oleh konsumen untuk mencapai manfaat penggunaan produk atau jasa. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya. Dengan mengacu pada aspek finansial harga minyak sawit merah per liter adalah Rp 14.762,43,-. Harga minyak sawit merah tidak terlalu mahal apabila dibandingkan harga minyak nabati sehat lainnya seperti olive oil, canola oil, dan grapeseed oil.

3. Tempat dan distribusi

Saluran pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu dengan yang lainnya serta terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan (Kotler, 2002). Lokasi penjualan minyak sawit merah merupakan factor yang berpengaruh karena terkait dengan mudah tidaknya konsumen memperoleh produk. Distribusi minyak sawit merah tanpa pembatasan wilayah dan dikhususkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumen dalam negeri. Penyaluran minyak sawit merah dapat melalui agen atau distributor, pemasaran langsung, atau melalui supermarket atau minimarket.

4. Pelayanan (Service)

Industri minyak sawit merah ini sangat mengutamakan kepuasan konsumen, salah satu cara pemenuhan kepuasan konsumen adalah dengan menyediakan layanan untuk konsumen yang dapat meudahkan konsumen untuk menyampaikan keluhan, kritik, atau saran demi perkembangan industri minyak sawit merah. Service juga dapat diberikan dengan cara pengembalian produk apabila didapati produk tersebut rusak atau tidak layak konsumsi.

5. Pengalaman (Experience)

Tentunya konsumen ingin mengetahui manfaat yang besar dari produk minyak sawit merah, untuk itu diperlukan adanya acara yang berhubungan dengan perkenalan produk minyak sawit merah ini misalnya dengan mengadakan acara demo memasak menggunakan minyak sawit merah atau acara lainnya.

4.6.4. Bisnis Model (The Business Model)

The business model adalah kumpulan dari asumsi yang terencana tentang bagaimana suatu perusahaan akan menciptakan value untuk semua stakeholder-nya (Richard, 2005). Menurut Richard (2005), elemen dari bisnis model adalah : customer selection, value proposition, differentiation and control, scope of product and activities, organizational design, value capture for profit and value for talent.

69 1. Customer Selection : segmen pasar yang dipilih berdasarkan demografi dan psikografi

dengan target pengguna minyak untuk menumis masakan, pengguna minyak salad.

2. Value Proposition : produk berkualitas, bergizi dan memiliki kadar karoten yang tinggi serta mudah untuk didapatkan.

3. Differentiation and Control : kandungan kadar karoten yang lebih tinggi dibanding minyak nabati sejenis, serta belum adanya produk sejenis di pasaran.

4. Scope of Product and Activities : minyak sawit merah dipasarkan di wilayah Indonesia melalui supermarket, minimarket, pemasaran langsung dan sistem keagenan.

5. Organizational Design : prusahaan minyak sawit merah dibagi ke dalam beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dikaji lebih mendalam pada aspek manajemen dan organisasi.

6. Value Capture for Profit : menjaga kepercayaan konsumen dengan menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan prima kepada konsumen.

7. Value for Talent : member peluang bagi tenaga kerja untuk belajar dan tumbuh bersama perusahaan dengan memberikan pelatihan dan jenjang karir yang jelas, serta melakukan evaluasi terhadap kinerja tenaga kerja secara rutin.

70

Dokumen terkait