Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2
F. Pengaruh Kekuatan Dari Stakeholder Lainnya
1. Analisis Matriks IE
Matriks IE disusun berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang digabungkan dari hasil analisis matriks IFE dan EFE. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE diperoleh skor terbobot sebesar 2,876 Sedangkan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh skor terbobot sebesar 3,327. Mengacu dari dua nilai tersebut, PT Goodyear Indonesia, Tbk menempati posisi pada sel II. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.
TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT
Gambar 7. Hasil matriks IE PT Goodyear Indonesia, Tbk
Pada sel ini, strategi yang dapat diterapkan adalah strategi Grow and Build (Tumbuh dan Membangun) yaitu berupa strategi intensif dengan menerapkan market penetration strategy untuk meningkatkan pangsa pasar melalui usaha pemasaran yang lebih intensif dan maksimal, market development strategy untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah baru, dan product development strategy untuk meningkatkan penjualan dengan cara mengembangkan atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada atau strategi terintegrasi (backward integration, forward integration dan horizontal integration). 2. Analisis Matriks SWOT
Matriks SWOT yang disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Kombinasi dari faktor internal dan eksternal perusahaan menghasilkan empat macam strategi, yaitu strategi SO, WO, ST, dan WT. Strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 13.
TOTA L NILAI EFE Y A NG DI B E RI BOBOT
Kuat Rata-rata Lemah
4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 I II III Rata-rata 2,0 IV V VI Rendah 1,0 VII VIII IX
Penjelasan mengenai strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT adalah sebagai berikut :
a. Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Strategi SO merupakan alternatif strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang yang ada di luar perusahaan. Strategi SO yang dihasilkan adalah melakukan inovasi dan perbaikan serta pengembangan kualitas produk yang berkelanjutan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan menerapkan teknologi canggih.
b. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Strategi WO merupakan alternatif strategi yang dilakukan dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi WO yang dihasilkan adalah memperluas pangsa pasar dengan memasuki pasar OE melalui kerjasama dengan perusahaan perakitan otomotif. c. Strategi ST (Strengths-Threaths)
Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman yang dihadapi perusahaan. Strategi ST yang dihasilkan adalah meningkatkan mutu pelayanan konsumen melalui optimalisasi jaringan pemasaran dan distribusi serta mempererat hubungan baik dengan distributor dan fleets dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.
d. Strategi WT (Weaknesses-Threaths)
Strategi WT merupakan alternatif strategi yang bisa diterapkan perusahaan dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghindari ancaman yang dihadapinya. Strategi WT yang dihasilkan adalah melakukan kegiatan promosi yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan quality image dan brand awareness di benak konsumen, yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Tabel 13. Analisis matriks SWOT Kekuatan (S) :
1. Memiliki target pasar yang spesifik
2. Tipe produk ban yang beragam untuk berbagai kebutuhan
3. Produk berkualitas dan berstandar internasional 4. Harga yang lebih rendah 5. Jaringan pemasaran dan
distribusi yang luas
6. Hubungan yang baik dengan distributor dan fleets
Kelemahan (W) :
1. Quality image yang rendah 2. Kurang melakukan kegiatan
promosi
3. Tidak berpartisipasi dalam pasar OE
Peluang (O) :
1. Peraturan Pemerintah tentang Standarisasi Nasional Indonesia 2. Hambatan masuk bagi
pendatang baru dalam industri ban cukup besar
3. Meningkatnya jumlah kendaraan truk dan bus
4. Teknologi yang terus berkembang
Strategi SO Melakukan inovasi dan perbaikan serta pengembangan
kualitas produk yang berkelanjutan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen
dengan menerapkan teknologi canggih
(S2, S3, O1, O4)
Strategi WO
Memperluas pangsa pasar dengan memasuki pasar OE melalui kerjasama dengan perusahaan
perakitan otomotif (W3, O2, O3)
Ancaman (T) :
1. Fluktuasi harga bahan baku
2. Lingkungan
persaingan yang ketat 3. Tekanan yang besar
dari ban impor legal dan ilegal dari Cina 4. Brand image pesaing
yang lebih baik 5. Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi 6. Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi Strategi ST
Meningkatkan mutu pelayanan konsumen melalui optimalisasi
jaringan pemasaran dan distribusi serta mempererat
hubungan baik dengan distributor dan fleets, dalam rangka meningkatkan pangsa
pasar
(S1, S5, S6, T2, T3, T5, T6)
Strategi WT Melakukan kegiatan promosi yang efektif dan efisien dalam
rangka meningkatkan quality image dan brand awareness di benak konsumen, yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar
(W1, W2, T2, T3, T4) Faktor Internal
4.5.3. Tahap Keputusan
Tahap terakhir dalam merumuskan strategi adalah tahap keputusan. Teknik yang dipakai dalam tahap ini adalah Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM).
Berdasarkan analisis matriks IE dan matriks SWOT, maka dihasilkan beberapa alternatif strategi pemasaran. Alternatif strategi yang telah dihasilkan kemudian disusun ke dalam QSPM untuk diperoleh prioritas strategi yang dianggap paling menarik untuk dilakukan oleh perusahaan. Strategi yang disusun dalam QSPM merupakan suatu rangkaian strategi yang sejenis. Strategi integrasi yang dihasilkan dari matriks IE tidak dimasukkan ke dalam QSPM karena lebih mengacu pada strategi perusahaan seperti menambah kepemilikan perusahaan sejenis, melakukan merger, dan akuisisi. Alternatif strategi dalam QSPM adalah sebagai berikut :
Strategi 1 : Melakukan inovasi dan perbaikan serta pengembangan kualitas produk yang berkelanjutan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan menerapkan teknologi canggih.
(Total nilai daya tarik : 5,590)
Strategi 2 : Memperluas pangsa pasar dengan memasuki pasar OE melalui kerjasama dengan perusahaan perakitan otomotif.
(Total nilai daya tarik : 6,020)
Strategi 3 : Meningkatkan mutu pelayanan konsumen melalui optimalisasi jaringan pemasaran dan distribusi serta mempererat hubungan baik dengan distributor dan fleets, dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.
(Total nilai daya tarik : 6,330)
Strategi 4 : Melakukan kegiatan promosi yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan quality image dan brand awareness di benak konsumen, yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Berdasarkan hasil analisis QSPM (dapat dilihat pada Lampiran 15), didapatkan alternatif strategi terpilih yang memiliki nilai Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi. Alternatif strategi pemasaran yang paling utama adalah strategi 3, yaitu meningkatkan mutu pelayanan konsumen melalui optimalisasi jaringan pemasaran dan distribusi serta mempererat hubungan baik dengan distributor dan fleets, dalam rangka meningkatkan pangsa pasar, dengan nilai TAS sebesar 6,330. Strategi tersebut merupakan strategi yang diminati oleh perusahaan karena dinilai memungkinkan untuk diterapkan oleh perusahaan saat ini dan dapat memberikan hasil dalam waktu jangka pendek. Jaringan pemasaran dan distribusi perusahaan yang luas dapat dioptimalisasikan, sehingga pelayanan dalam hal tersedianya produk perusahaan untuk konsumen di berbagai wilayah dapat terjamin. Perusahaan juga dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan mempererat hubungan baik dengan distributor dan fleets yang sudah terjalin dalam waktu yang lama.
Strategi yang menempati prioritas kedua adalah strategi 2, yaitu memperluas pangsa pasar dengan memasuki pasar OE melalui kerjasama dengan perusahaan perakitan otomotif, dengan nilai TAS sebesar 6,020. Strategi yang menempati prioritas ketiga dan keempat yaitu melakukan kegiatan promosi yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan quality image dan brand awareness di benak konsumen, yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dan melakukan inovasi dan perbaikan serta pengembangan kualitas produk yang berkelanjutan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan menerapkan teknologi canggih, dengan nilai TAS masing-masing sebesar 5,760 dan 5,590.