• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Program Sentra Ternak Domba BAZNAS Domba BAZNAS

OPPORTUNITY THREATS

4. Sel D: Damage Control

Pada sel ini, solusi strategis yang penulis coba paparkan yaitu penguatan manajemen risiko dalam rangka antisipasi peralihan musim. Dengan perubahan iklim yang begitu ekstrem seperti sekarang, BAZNAS perlu melakukan langkah-langkah antisipatif seperti penyiapan dana cadangan apabila musim kemarau berkepanjangan, pencarian pakan ternak alternatif apabila jumlah rumput menipis serta mempersiapkan obat-obatan khusus untuk hewan ternak apabila terkena penyakit akibat dari peralihan musim.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, baik melalui hasil wawancara mendalam terhadap penanggung jawab program, karyawan sentra ternak dan divisi pendayagunaan ZIS BAZNAS, pengamatan langsung terhadap objek penelitian dan analisis dokumen laporan keuangan program, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Model pendayagunaan dana Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS) berbasis sentra ternak domba yang dilaksanakan oleh BAZNAS merupakan salah satu program pendayagunaan ZIS yang memadukan pendekatan lembaga pengelola zakat dalam bentuk pemberian bantuan ternak berwujud hewan domba, dengan pendekatan pemanfaatan potensi lokal berbasis pengembangan peternakan modern dengan melibatkan masyarakat dhu’afa terpilih di dalam pengelolaannya. Tujuan dari program ini yaitu untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pangan berbasis hewan ternak.

2. Model pendayagunaan dana ZIS berbasis sentra ternak domba yang dilaksanakan oleh BAZNAS dapat dikatakan belum efektif berdasarkan

hasil analisis kinerja keuangan program sentra ternak dengan menggunakan analisis Profitability Index atau Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio). Dari analisis tersebut ditemukan hasil profitability index dengan tingkat penurunan yang tinggi dimana pada periode 2008 berada pada level 1,47 > 1, periode 2009 berada di level 0,19 < 1 dan pada periode 2010 berada di level 0,40 < 1. Berdasarkan hasil uji statisitik nonparametrik Wilcoxon, program ini berdampak pada peningkatan kondisi ekonomi karyawan sentra ternak dengan signifikansi perubahan dari uji statistik menunjukkan tingkat signifikansi lebih kecil dari α 5%.

Selain berdampak pada kondisi ekonomi, program sentra ternak juga membawa dampak positif secara sosial kepada karyawan sentra ternak domba. Dampak tersebut adalah peningkatan status sosial karyawan program dan peningkatan ukhuwah antar karyawan. Kemudian dampak program terhadap masyarakat setempat baru sebatas pemberian hasil keuntungan dari penjualan domba kepada 60 mustahiq dengan nilai Rp 195.000,-/orang. Belum ada bentuk pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan oleh BAZNAS kepada mereka.

3. Kelebihan dan kekurangan program terangkum dalam kerangka analisis SWOT dimana dari sisi kekuatan/strengths yaitu: potensi desa Cimande cocok dijadikan sebagai program pengembangan sentra ternak; desa Cimande merupakan wilayah peternakan yang terbebas dari endemi Antraks dan penyakit ternak lainnya; masyarakat Cimande sudah terbiasa

mengelola peternakan. Dari sisi kelemahan/weakness yaitu: implementasi program masih belum konsisten serta pengawasan yang masih lemah; amil yang dipercaya untuk mengelola program masih belum sesuai kompetensi yang dibutuhkan; dana yang dialokasikan oleh BAZNAS untuk program sentra ternak masih tergolong kecil dan pencairan anggaran sering mengalami keterlambatan; belum adanya pusat diklat. Dari sisi peluang/opportunity yaitu: peluang pengembangan program semakin besar dengan dimulainya program pembibitan domba; dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat; dukungan jaringan pemasaran ternak oleh Tawakkal Farm; peluang kerjasama dengan institusi lainnya seperti BUMN, instansi pemerintah, bank-bank syariah dan institusi pendidikan tinggi. Dari sisi tantangan/threats yaitu: faktor peralihan musim; belum adanya akses jalan alternatif untuk mengambil rumput; belum adanya mobil operasional milik sentra ternak domba untuk mengangkut rumput dan pakan ternak lainnya. Adapun solusi strategis yang didapat dari hasil analisis SWOT tersebut disajikan dalam bentuk matriks Kearns dengan 4 kategori sel. Pada sel A: Comparative Advantage, solusi yang coba ditawarkan yaitu strategi sinergis dengan seluruh stakeholder untuk mengembangkan potensi dan jaringan program sentra ternak domba BAZNAS. Pada sel B: Mobilization, solusi yang coba ditawarkan yaitu pembangunan akses jalan alternatif dan pengadaan mobil pengangkut pakan ternak. Pada sel C: Divestment/Investment, solusi yang

coba ditawarkan yaitu penguatan pengawasan program, pembentukan jejaring khusus sentra ternak dan pembangunan pusat diklat. Pada sel D: Damage Control, solusi yang coba ditawarkan yaitu penguatan manajemen risiko dalam rangka antisipasi peralihan musim.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang penulis telah paparkan, kiranya penulis dapat menyampaikan saran atas pelaksanaan program pendayagunaan dana ZIS berbasis sentra ternak domba yang dilaksanakan oleh BAZNAS sebagai perbaikan program ke depannya, yaitu:

1. Sebaiknya pihak BAZNAS mulai menunjuk amil atau jejaring yang khusus menangani program sentra ternak domba agar arah pengembangan program menjadi lebih fokus dan terarah. Keberadaan amil atau jejaring di sini tidak hanya sebatas mengawasi program secara berkala saja, tetapi juga melakukan pendampingan kepada karyawan sentra ternak baik dari segi pengelolaan program maupun pendampingan dari segi mental spiritual.

2. Untuk ke depan sebaiknya pola pengembangan yang dilakukan juga melibatkan pihak mustahiq secara aktif melalui pembentukan kelompok peternak, yang selanjutnya mereka dididik dan dilatih tentang peternakan di dalam pusat diklat yang didirikan oleh BAZNAS. Setelah mereka

memiliki bekal yang cukup tentang ilmu peternakan, BAZNAS melalui bapak Bunyamin memberikan 12-15 ekor domba kepada masing-masing anggota kelompok untuk dikelola. Selama mereka mengelola domba tersebut, pihak BAZNAS dan bapak Bunyamin turut aktif mengawasi dan mendampingi kegiatan mereka.

3. Untuk mempermudah kerja BAZNAS dalam membina para peternak, BAZNAS dapat menggandeng institusi pendidikan tinggi yang memiliki fakultas peternakan seperti IPB agar pembinaan terhadap mereka menjadi lebih intensif dan terstruktur. Pola pembinaan yang efektif dan efisien diharapkan mampu meningkatkan derajat mustahiq menjadi muzakki.

93

Dokumen terkait