• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis menemukan penelitian terdahulu yang membahas mengenai dampak pendayagunaan dana ZIS terhadap kondisi ekonomi mustahiq. Penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh:

a. Analysis on the Role of Zakat in Alleviating Poverty: Dompet Dhuafa Republika Case Study - Irfan Syauqi Beik (Paper in IDB International Conference, Bangladesh on February 2009) (2008). Penelitian Beik (2008) bertujuan untuk menganalisis perubahan indikator kemiskinan mustahiq setelah mendapat distribusi dana ZIS. Pada penelitian ini, indicator kemiskinan dianalisis dengan menggunakan beberapa macam indeks kemiskinan, yaitu:

1) Headcount ratio, yaitu ukuran yang menunjukkan persentase jumlah orang miskin dalam populasi.

2) Poverty gap index (P1) dan income gap ratio (I), yaitu ukuran yang menggambarkan selisih pendapatan rata-rata masyarakat miskin dengan garis kemiskinan.

3) Sen index poverty (P2) dan FGT index (P3), yaitu ukuran yang menunjukkan distribusi pendapatan/pengeluaran di antara orang miskin.

Penelitian dilakukan terhadap 50 orang mustahiq penerima bantuan dari Dompet Dhuafa Republika dengan menggunakan garis kemiskinan yang ditetapkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Jakarta tahun 2007 yaitu sebesar Rp 266.874,00/kapita/bulan. Garis kemiskinan tersebut kemudian dikonversi menjadi garis kemiskinan keluarga dengan cara mengalikannya dengan rata-rata jumlah orang dalam sebuah keluarga yang ditetapkan oleh BPS (2007), sehingga diperoleh garis kemiskinan/keluarga/bulan sebesar Rp. 1.254.308,00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya distribusi ZIS, indikator-indikator/ukuran kemiskinan mustahiq mengalami penurunan. Hal ini berarti bahwa distribusi dana ZIS terbukti mampu memperbaiki kondisi kemiskinan mustahiq. Perubahan indikator-indikator kemiskinan mustahiq sebelum dan setelah adanya distribusi dana ZIS berdasarkan hasil penelitian Beik (2008) dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Indikator Kemiskinan Sebelum dan Setelah Adanya Distribusi ZIS

Indikator Kemiskinan Sebelum Distrbusi ZIS Setelah Distrbusi ZIS

H 0,84 0,74 P1 (Rp) 540.657,01 410.337,06 I 0,43 0,33 P2 0,46 0,33 P3 0,19 0,11 (Sumber: Beik, 2008)

b. Analisis Dampak Pendistribusian Zakat Melalui Kredit terhadap Pendapatan Mustahik (Studi Kasus: Program Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa) – Irma Rahmawati (FEM IPB/Ilmu Ekonomi/2005) Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap faktor-faktor penting dalam peningkatan pendapatan mustahiq dengan menggunakan metode regresi eksponensial yang kemudian dilinearkan dan diolah dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pendapatan per kapita mustahiq adalah jumlah dana Masyarakat Mandiri yang diterima (pembiayaan), pembinaan yang diikuti, jumlah tanggungan, serta variabel dummy berupa tingkat pendidikan (SD atau tidak sekolah) dan cara pemasaran yang dilakukan oleh mustahiq (di dalam desa atau di luar desa).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pendapatan per kapita mustahiq dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh jumlah dana pembiayaan, jumlah pembinaan yang diikuti dan variabel dummy tingkat pendidikan mustahiq. Jumlah tanggungan mustahiq juga berpengaruh signifikan terhadap laju pendapatan per kapita mustahiq, namun dengan hubungan yang negatif. Sedangkan variabel dummy cara pemasaran tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap laju pendapatan per kapita mustahiq.

c. Analisis Pengaruh Pendayagunaan Zakat, Infaq dan Shadaqah Sebagai Modal Kerja Terhadap Indikator Kemiskinan dan Pendapatan Mustahiq (Studi Kasus: Program Ikhtiar di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor) – Wina Meylani (FEM IPB/Ilmu Ekonomi/2009)

Penelitian Meylani (2009) bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan Program Ikhtiar terhadap indikator kemiskinan dan pendapatan per kapita mustahiq. Penelitian dilakukan dengan mengambil studi kasus pada salah satu wilayah tempat dilaksanakannya program Ikhtiar, yaitu di desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pada desa tersebut, diambil 45 responden sebagai sampel penelitian. Responden adalah para mustahiq anggota Program Ikhtiar yang menggunakan pembiayaan terakhirnya dalam program Ikhtiar untuk modal kerja.

Indikator kemiskinan mustahiq dianalisis dengan menggunakan FGT Index yang terdiri dari headcount ratio (H) yang menggambarkan persentase orang miskin dalam suatu populasi yang diobservasi, indeks kedalaman kemiskinan/poverty depth index (P1) yang menggambarkan kesenjangan antara pendapatan orang miskin dengan garis kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan/poverty severity index (P2) yang menggambarkan distribusi pendapatan di antara orang miskin. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai H, P1 dan P2 mengalami penurunan setelah mustahiq mengikuti Program Ikhtiar.

Kemudian pengaruh Program Ikhtiar terhadap pendapatan per kapita mustahiq dianalisis dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf nyata 1 persen, variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pendapatan per kapita mustahiq adalah pendapatan mustahiq yang diperoleh dari usaha yang menggunakan dana dari Program Ikhtiar dan variabel dummy keaktifan bekerja mustahiq.

d. Efektivitas Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid (Studi Pada Program Pemberantasan Kemiskinan Berbasis Masjid) – Muhil Qoyyim (FSH UIN/Perbankan Syariah/2009).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas/pengaruh model pemberdayaan ekonomi masyarakat yang menjadikan masjid sebagai basis pelaksanaan program dengan metode penelitian eksplanasi. Objek penelitian ini adalah program Pemberdayaan Pedesaan oleh Masyarakat secara Mandiri melalui Lembaga Keagamaan yang merupakan program dari Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal yang bermitra dengan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M). Efektivitas model pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid ini dianalisis dengan analisis Profitability Index atau Benefit and Cost

Ratio untuk menganalisis pengaruh program terhadap kondisi kinerja keuangan mitra binaan, Wilcoxon Signed Rank Test untuk menganalisis pengaruh program terhadap kondisi ekonomi mitra binaan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program, dan analisis SWOT menggunakan Matriks Kearns untuk menganalisis apa yang sudah baik dan apa yang masih belum baik dari pelaksanaan program ini menurut perspektif mitra binaan. Penulis juga memaparkan ide strategis pengembangan program berdasarkan kerangka yang disajikan oleh Subir Chowdury.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa menjadikan masjid sebagai basis program pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu cara yang terbilang cukup efektif mengingat posisi masjid sangat berdekatan dengan masyarakat, sehingga mengetahui permasalahan riil yang dihadapi masyarakat dan memiliki keleluasaan untuk bersama masyarakat merumuskan langkah advokasinya.

e. Efektivitas Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Berbasis Peternakan dan Penggemukan Sapi (Studi Pada Program SABANSA Yayasan BIK Desa Mekarwangi, Sukawening, Garut – Jawa Barat) – Indra Azhar Ahmad (FSH UIN/Perbankan Syariah/2010).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan berbasis peternakan dan penggemukan sapi dengan metode eksplanasi. Objek penelitian ini adalah program

SABANSA (Satu Bantu Satu) yang dilaksanakan oleh yayasan BIK di Desa Mekarwangi, Sukawening, Garut – Jawa Barat.

Efektivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis peternakan dan penggemukan dianalisis dengan analisis Profitability Index atau Benefit and Cost Ratio untuk menganalisis pengaruh program terhadap kondisi kinerja keuangan mitra binaan, Wilcoxon Signed Rank Test untuk menganalisis pengaruh program terhadap kondisi ekonomi mitra binaan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis kesesuaian program dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaaan berbasis peternakan dan penggemukan sapi mempunyai pengaruh positif terhadap kondisi ekonomi dan kinerja keuangan peternak binaan yayasan BIK. Dengan adanya program semacam ini tingkat urbanisasi masyarakat desa ke kota dapat ditekan karena program ini membantu penyerapan tenaga kerja di daerah pedesaan.

Dokumen terkait