• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Program Sentra Ternak Domba BAZNAS Domba BAZNAS

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an, Terjemahan Kementerian Agama Republik Indonesia.

Ahmad, Indra Azhar.“Efektivitas Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan

Berbasis Peternakan Dan Penggemukan Sapi (Studi Pada Program SABANSA Yayasan BIK Desa Mekarwangi, Sukawening, Garut – Jawa Barat)“. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Ali, Mohammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf. Jakarta: UI Press, 1988.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, cet. IX. Jakarta: Gema Insani Press & Tazkia Cendekia, 2001.

Beik, Irfan Syauqi. “Analysis on the Role of Zakat in Alleviating Poverty: Dompet Dhuafa Republika Case Study”. Makalah Dipresentasikan pada Konferensi Internasional IDB di Bangladesh, Februari 2009.

Blocher. Et All. Manajemen Biaya: Dengan Tekanan Stratejik, cet. II. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Buku Kas Sentra Ternak Domba BAZNAS, 2008-2010. Daftar Isian Data Profil Desa Cimande, 2010.

Departemen Agama Republik Indonesia. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. 2003.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Djamil, Fathurrahman.”Pendekatan Maqashid Al-Syariah terhadap Pendayagunaan Zakat”. Dalam: Abidin, ed. Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju Efektivitas Pemanfaatan Zakat, Infak, Sedekah. Jakarta: PIRAMEDIA, 2004.

94

Djarwanto. Statistik Non Parametrik. Yogyakarta: BPFE, 2003.

Dokumen Internal Program Sentra Ternak Domba Cimande BAZNAS, 2008.

Fakhruddin. Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakata: Gema Insani Press, 2002.

Handoko, T. Hani. Manajemen Edisi ke 2, Yogyakarta: BPFE, 1998.

Hermawan, Asep. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: LPFE Trisakti, 2003.

Jogiyanto. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta: BPFE, 2004.

Kanisius. Ensiklopedi Umum. Jakarta: Kanisius, 1973.

Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana, 2004.

Meylani, Wina.“Analisis Pengaruh Pendayagunaan Zakat, Infaq dan Shadaqah Sebagai Modal Kerja Terhadap Indikator Kemiskinan dan Pendapatan Mustahiq (Studi Kasus: Program Ikhtiar di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan

Cibungbulang, Kabupaten Bogor)“. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2009.

PEBS-FEUI, Indonesia Zakat & Development Report: Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia – Menuju Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Sipil dalam Pengelolaan Zakat Nasional. Jakarta: CID Publishing, 2010.

Qoyyim, Muhyil. “Efektifitas Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis

Masjid (Studi pada Program Pemberantasan Kemiskinan Berbasis Masjid)”.

Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Rahmawati, Irma.“Analisis Dampak Pendistribusian Zakat Melalui Kredit Terhadap

Pendapatan Mustahik (Studi Kasus: Program Masyarakat Mandiri Dompet

Dhuafa)“. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

95

Rintuh & Miar. Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat. Jakarta: DIKTI, 2003.

Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007.

Sudewo, Eri. Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar. Ciputat: IMZ, 2004.

Supranto, Johanes. Statistik: Teori dan Aplikasi, cet. II. Jakarta: Erlangga, 2001. Tim Penulis Fakultas Syariah Dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Ciputat :

FSH UIN Jakarta, 2007.

Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis: Teknis Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.

www.baznas.or.id www.bps.go.id

Yogatama, Aditya Rangga.“Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kepatuhan

Menunaikan Zakat: Pendekatan Kontinjensi“. Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, 2009.

96

LAMPIRAN

Pendapatan Karyawan Sentra Ternak Pendapatan Karyawan Sentra Ternak

Sebelum Mengikuti Program Setelah Mengikuti Program + Bagi Hasil

Rp 250.000 Rp 1.331.250 Rp 500.000 Rp 1.631.250 Rp 1.500.000 Rp 1.331.250 Rp 450.000 Rp 1.331.250 Rp 900.000 Rp 1.331.250 Rp 900.000 Rp 1.531.250 Rp 600.000 Rp 1.331.250 Rp 450.000 Rp 1.331.250

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Sesudah_Program - Sebelum_Program Negative Ranks 1a 1.00 1.00 Positive Ranks 7b 5.00 35.00 Ties 0c Total 8 a. Sesudah_Program < Sebelum_Program b. Sesudah_Program > Sebelum_Program c. Sesudah_Program = Sebelum_Program

97 Test Statisticsb Sesudah_Progra m - Sebelum_Progra m Z -2.383a

Asymp. Sig. (2-tailed) .017

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

98

Panduan Indepth Interview untuk Bapak H. Bunyamin

Sentra Ternak BAZNAS, Desa Cimande Ilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor

1. Bagaimana pandangan anda terhadap program Sentra Ternak Domba BAZNAS di desa Cimande?

Jawab: Program ini cukup bagus karena melibatkan masyarakat yang tidak mampu sekaligus memberikan manfaat bagi mustahiq. Program ini pun ditujukan untuk membentuk mustahiq menjadi muzakki.

2. Bagaimana tahapan persiapan dari program Sentra Ternak Domba BAZNAS? Jawab: Saya secara pribadi membuat MoU ke BAZNAS untuk melaksanakan program yang kemudian dinamakan Sentra Ternak Domba BAZNAS.

3. Bagaimana bentuk hak dan kewajiban antara pihak BAZNAS dengan Tawakkal Farm (Bapak Bunyamin) terkait program Sentra Ternak?

Jawab: Peran Tawakkal Farm di sini hanya membantu memasarkan hasil domba yang telah digemukkan oleh BAZNAS dan saya (H. Bunyamin). Jadi saya secara pribadi bekerjasama dengan BAZNAS, hasil dari Sentra Ternak BAZNAS dijual ke Tawakkal Farm atau BAZNAS sendiri yang membeli hasil ternak tersebut untuk dibagikan pada saat hari raya Idul Adha.

4. Bagaimana tahapan pelaksanaan dari program Sentra Ternak Domba BAZNAS? Sesuaikah dengan yang direncanakan dalam tahap persiapan?

99

Jawab: Kalau untuk program penggemukan domba, tahap pelaksanaannya sudah sesuai. Hingga saat ini proses yang berjalan sudah mencapai 3 tahun. 5. Manfaat apa saja yang anda dapatkan dari program tersebut?

Jawab: Saat ini mustahiq yang sudah menerima manfaat dari program sentra ternak berjumlah 65 orang. Para karyawan sentra ternak juga mendapatkan manfaat dari program ini dalam bentuk bagi hasil dari hasil penjualan. Adapun porsi pembagian hasil keuntungan yaitu dari 100%, 50% diperuntukkan bagi mustahiq, 25% diperuntukkan bagi penanggung jawab dan 25% diperuntukkan bagi karyawan.

6. Setelah berapa lama para peternak/karyawan mendapatkan manfaat dari program Sentra Ternak Domba BAZNAS?

Jawab: Keuntungan atau manfaat dari hasil penjualan tersebut dibagikan satu tahun sekali setelah masa penjualan domba pada Idul Adha.

7. Berapa jumlah pendapatan yang diberikan kepada karyawan Sentra Ternak? Jawab: Gaji yang diberikan kepada karyawan sebanyak Rp 200.000,-/minggu. Namun jika dihitung per bulan maka gaji yang didapat yaitu 4 minggu x Rp 200.000,- = Rp 800.000,-.

8. Digunakan untuk keperluan apa saja pendapatan tersebut? Jawab: Kebanyakan dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

9. Hal-hal apa saja yang menjadi kendala di dalam pelaksanaan program Sentra Ternak Domba BAZNAS desa Cimande?

100

Jawab: Yang menjadi kendala saat ini adalah akses jalan. Dikarenakan akses jalan ini dilewati setiap hari oleh mobil pengangkut rumput dan pakan ternak lainnya (ampas tahu) sentra ternak BAZNAS, akhirnya jalan menjadi cepat rusak. Sampai saat ini belum ada dukungan finansial dari BAZNAS untuk membantu perbaikan jalan tersebut. Untuk menyikapi hal ini, saya sedang mengupayakan dukungan dari pihak pemda setempat untuk membangun akses jalan alternatif dari Pasar Caringin mengarah ke Curug Dendeng. Mudah-mudahan upaya tersebut didukung oleh kepala desa. Memang hal tersebut bukan menjadi masalah besar, akan tetapi saya selaku penanggung jawab program sentra ternak sering merasa malu dengan masyarakat sekitar.

10.Bagaimana harapan anda terhadap program Sentra Ternak Domba BAZNAS desa Cimande ke depan?

Jawab: Harapan saya di antaranya sebaiknya pihak BAZNAS sebelum mengembangkan program sentra ternak di daerah lainnya, para mustahiq tersebut dibekali kemampuan untuk beternak melalui training. Setelah mereka memiliki ilmu beternak yang baik dari sentra ternak, mereka kemudian diberi bantuan hewan ternak oleh BAZNAS. Apabila bantuan ternak sudah datang, mereka sudah mengerti bagaimana mengelola ternak dengan baik. Diharapkan BAZNAS dapat membentuk kader-kader peternak yang tadinya mustahiq menjadi muzakki. Saya sangat menginginkan hal itu dapat terwujud. Jangan sampai bantuan yang diberikan oleh BAZNAS sama bentuknya seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai). Pola tersebut dapat mengabadikan kemiskinan.

101

Panduan Indepth Interview untuk Bapak Budi (Divisi Pendayagunaan ZIS) Sentra Ternak BAZNAS, Desa Cimande Ilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Bogor

1. Bagaimana pandangan anda terhadap program Sentra Ternak Domba BAZNAS di desa Cimande?

Jawab: Tujuan pembentukan program ini adalah untuk mengembangkan kegiatan peternakan di daerah Cimande, Bogor dengan hewan yang dikembangkan yaitu domba. Kami dari BAZNAS bekerjasama dengan bapak Bunyamin ingin melakukan pemberdayaan masyarakat berbasis ternak. Dari kegiatan ini, alhamdulillah sekarang sudah banyak muncul komunitas peternakan di sekitar Cimande yang mengikuti pola yang dikembangkan oleh BAZNAS. Dengan adanya kegiatan peternakan di sana, diharapkan masyarakat sekitar dapat terbantu secara ekonomi.

2. Bagaimana tahapan persiapan dari program Sentra Ternak Domba BAZNAS? Jawab: Pada tahap awal kami melakukan proses assessment. Di dalamnya kami juga melakukan analisis dari sisi feasible programnya. Setelah itu baru kita melaksanakan program. Kami juga melakukan monitoring dan evaluasi tiap tahun.

3. Bagaimana bentuk hak dan kewajiban antara pihak BAZNAS dengan Tawakkal Farm (Bapak Bunyamin) terkait program Sentra Ternak?

102

Jawab: Kami sudah menetapkan hak dan kewajiban di dalam program kami secara professional. Hak dari bapak Bunyamin kami penuhi dan beliau berperan sebagai pendamping program sentra ternak di Cimande.

4. Bagaimana tahapan pelaksanaan dari program Sentra Ternak Domba BAZNAS? Sesuaikah dengan yang direncanakan dalam tahap persiapan? Jawab: Tahap pelaksanaan yang kami lakukan sudah sesuai dengan yang direncanakan. Ke depan, kami akan mengembangkan desa Cimande sebagai salah zakat community development dimana bukan hanya kegiatan peternakan yang dikembangkan tapi juga bagaimana membantu masyarakat Cimande dalam bentuk pemberdayaan ekonomi lainnya.

5. Bagaimana tahapan pemberian manfaat kepada mustahiq program Sentra Ternak Domba BAZNAS?

Jawab: Pemberian manfaat dari program ini ditujukan kepada dua pihak. Yang pertama adalah para karyawan yang bekerja di sana dan yang kedua para mustahiq yang tinggal di sekitar desa Cimande. Sebelum memberikan manfaat finansial kepada mustahiq, kami sudah melakukan survei dan verifikasi terlebih dahulu. Kami memang belum merencanakan keterlibatan mustahiq secara langsung pada tahun ini. Setelah sentra ternak memiliki jumlah domba hingga ribuan ekor, kami akan membuat pola plasma pada sentra ternak domba ini. Saat ini yang kami fokuskan adalah pembuatan sistem terlebih dahulu baru kemudian diaplikasikan di lapangan.

103

6. Hal-hal apa saja yang menjadi kendala di dalam pelaksanaan program Sentra Ternak Domba BAZNAS desa Cimande?

Jawab: Menurut kami program ini tidak banyak memiliki kendala. Namun pada tahap assessment, ada sebagian masyarakat Cimande yang awalnya menolak keberadaan program ini. Pada saat itu asumsi yang berkembang di masyarakat Cimande mengganggap program ini adalah milik pribadi sehingga mereka berpikir program ini tidak akan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Setelah kami jelaskan lebih lanjut kepada mereka, akhirnya mereka dapat menerima keberadaan program sentra ternak hingga saat ini. 7. Bagaimana harapan anda terhadap program Sentra Ternak Domba BAZNAS

desa Cimande ke depan?

Jawab: Ke depan kami akan mengembangkan komunitas peternakan yang dapat menjadi program unggulan dari wilayah ini. Selanjutnya kami pun akan memberdayakan mustahiq secara aktif melalui program sentra ternak domba ini. Model seperti ini akan kami kembangkan di beberapa wilayah lain dengan tujuan ingin mengembangkan kegiatan peternakan secara modern dan mampu memberikan manfaat kepada mustahiq.

Dokumen terkait