• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENELITIAN

VII PERUMUSAN STRATEG

7.2 Analisis Matriks Profil Persaingan

Matriks profil persaingan (CPM/Competitive Profile Matrix) digunakan untuk mengidentifikasi pesaing – pesaing utama dengan mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam kaitannya dengan contoh posisi strategis perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak diketahui bahwa selain PT. JMR terdapat perusahaan sejenis yang

terletak di Provinsi Banten. Menurut data Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), pada tahun 2008 terdapat tujuh perusahaan gula rafinasi di Indonesia. Namun yang menjadi pesaing utama PT. JMR adalah PT. Angels Product (PT. AP), PT. Sentra Usahatama Jaya (PT. SUJ), dan PT. Permata Dunia Sukses Utama (PT.PDSU).

Kriteria yang digunakan untuk menentukan pesaing – pesaing utama perusahaan yaitu lokasi perusahaan, kapasitas produksi, pangsa pasar, wilayah distribusi dan produk yang dihasilkan.

1. PT. Angels Product

Lokasi perusahaan yaitu Jl. Raya Bojonegara Km.7, Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten. PT. AP merupakan perusahaan gula rafinasi pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 2000. PT. AP merupakan perusahaan urutan kedua terbesar dalam kapasitas produksi, setelah PT SUJ yaitu sebesar 500 ribu ton/tahun. Dengan posisi ini, maka PT.AP mampu memasok kebutuhan bahan baku gula rafinasi bagi industri makanan dan minuman dengan jumlah yang besar. Pangsa pasar tahun 2008, PT. AP sebesar 25,8%.

2. PT. Sentra Usahatama Jaya

Lokasi perusahaan yaitu Jl. Raya Anyer Km. 12, Kodya Cilegon, Banten. PT. SUJ merupakan perusahaan gula rafinasi di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi terbesar yaitu 540 ribu ton/tahun. Perkembangan perusahaan terus mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya. Pada tahun 2008, PT. SUJ memiliki pangsa pasar terbesar yaitu sebesar 27,7%.

3. PT. Permata Dunia Sukses Utama

Lokasi perusahaan yaitu Jl. Raya Anyer Km. 10, Kodya Cilegon, Banten. PT. PDSU merupakan perusahaan termuda diantara keempat perusahaan gula rafinasi tersebut. Akan tetapi, PT. PDSU terus mengalami perkembangan dan hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah produksi per tahunnya. Pada tahun 2008 PT. PDSU memiliki pangsa pasar sebesar 25,8%.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak yang terkait dengan perkembangan industri gula rafinasi di Indonesia, serta menggunakan data IFE yang mencakup kekuatan dan kelemahan perusahaan yang bersifat umum dan kritis, didapatkan enam faktor sukses kritis yang terdapat dalam CPM yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan gula rafinasi, yaitu produk berkualitas, daya saing harga, kapasitas produksi, pemasaran/distribusi, lokasi dan pangsa pasar.

Produk gula rafinasi yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa parameter yaitu kadar kemurnian, warna larutan (ICUMSA), kandungan abu dan kandungan air. Daya saing harga diukur dari kesesuaian harga dengan kualitas/mutu produk. Kapasitas produksi dapat mengetahui tingkat produksi dan efisiensi dari pabrik tersebut. Pemasaran/distribusi diukur atau dilihat dari wilayah pemasaran yang dituju. Lokasi dilihat dari aspek kemudahan perusahaan dijangkau dan kemudahan produk diperoleh oleh industri penggunanya. Sedangkan pangsa pasar dilihat dari jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri pengguna.

Pemberian nilai bobot dan peringkat untuk perusahaan dilakukan berdasarkan analisa kondisi relatif perusahaan pesaing yang dilakukan oleh pakar yang mengerti industri gula rafinasi, yaitu pelaksana Dinas Perindustrian Provinsi Banten (responden I) dan Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Banten (responden II). Masing – masing bobot untuk tiap faktor sukses kritis dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

Tabel 26. Skor Rataan CPM Industri Gula Rafinasi Tahun 2008

Skor Rataan FAKTOR KRITIS

PT. AP PT. JMR PT. SUJ PT.PDSU

Produk berkualitas 0,4792 0,6389 0,3993 0,4792

Daya saing harga 0,4788 0,3192 0,4788 0,4788

Kapasitas produksi 0,5045 0,3783 0,5045 0,3783 Pemasaran/distribusi 0,6301 0,8401 0,7350 0,6301

Lokasi 0,5378 0,5378 0,5378 0,5378

Pangsa pasar 0,8401 0,6301 0,8401 0,6301

Total 3,4706 3,3446 3,4957 3,1344

Hasil matriks CPM profil persaingan (CPM) pada Tabel 26 menunjukkan bahwa secara kumulatif PT. SUJ paling unggul dibandingkan dengan ketiga pesaingnya yang lain yaitu, PT. AP, PT. JMR dan PT. PDSU. Untuk faktor kritis produk berkualitas PT. JMR paling unggul dibandingkan dengan perusahaan gula rafinasi lainnya dengan skor rataan sebesar 0,6389. PT. JMR unggul dari aspek

produk berkualitas karena untuk tiap grade produk yang dihasilkan memiliki kadar ICUMSA yang lebih kecil. Untuk faktor daya saing harga, PT. SUJ dan PT. AP lebih unggul dibandingkan dengan PT. JMR dengan masing – masing skor rataan sebesar 0,4788. Hal ini menunjukkan harga produk – produk PT. JMR relatif paling tinggi dibandingkan dengan ketiga pesaing utama lainnya.

Untuk faktor pemasaran atau distribusi, PT. JMR memperoleh nilai skor rataan paling tinggi dibandingkan dengan ketiga pesaing utama perusahaan yaitu 0,8401. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT. JMR memiliki sebaran wilayah pemasaran yang lebih luas. Skor rataan faktor lokasi keempat perusahaan menunjukkan nilai yang sama sebesar 0,5378. Keempat perusahaan memiliki skor rataan CPM yang sama karena lokasi perusahaan sama – sama strategis yaitu di Propinsi Banten. Hal ini dilihat dari kemudahan untuk memasarkan produk kepada industri pengguna dan kemudahan perusahaan dalam pengangkutan bahan baku untuk produksi gula rafinasi. Keempat perusahaan gula rafinasi tersebut terletak di Provinsi Banten yang memiliki pelabuhan untuk impor dan akses yang mudah untuk memasarkan produk ke pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Sedangkan faktor pangsa pasar, PT. SUJ dan PT. AP lebih unggul dibandingkan kedua perusahaan lainnya dengan masing – masing skor rataan sebesar 0,8401. PT. JMR dan PT. PDSU memiliki skor rataan faktor pangsa pasar yang sama yaitu 0,6301. Penguasaan pangsa pasar industri ini dilihat dari jumlah produksi yang dihasilkan.

Dari hasil analisis matriks profil persaingan atau CPM ini, dapat diketahui bahwa PT. JMR memiliki keunggulan yang dominan dalam hal mutu produk dan memiliki kelemahan terbesar pada faktor daya saing harga. Dengan mengetahui posisi

bersaing PT. JMR, perusahaan dapat mengevaluasi informasi kondisi dan pesaing untuk memperbaiki langkah kerjanya dikemudian hari. Perusahaan harus mempertahankan dan mengembangkan faktor – faktor kritis sukses yang dinilai sudah unggul dan baik, sedangkan faktor kritis sukses yang perlu ditingkatkan adalah menyangkut penetapan harga, jumlah produksi dan pangsa pasar.

Dokumen terkait