BAB III METODOLOGI PENELITIAN
J. Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran yang dilakukan, melalui hasil lapangan, data observasi, tes siswa dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dilakukan perhitungan yang bertujuan
42 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2016, hlm. 144. Motivasi dan prestasi belajar
untuk menyederhanakan, mentransfer data kasar ke catatan lapangan. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data. Analisis data meliputi:
1. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran perilaku siswa dalam pembelajaran sejarah dengan materi langkah-langkah penelitian sejarah secara sederhana dengan mengacu pada data non tes berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar, motivasi, dan prestasi belajar siswa. Data kuantitatif ini dinyatakan dalam bentuk angka dan analisis dengan teknik statistik.43 Kemudian, data tersebut dianalisis menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I).44
Tabel 1: Keterangan Penilaian Acuan Patokan (PAP I)
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
0% - 59% Sangat Kurang
a. Observasi Kegiatan Belajar Siswa kelas X IPS 1 SMAN 1 Ngaglik
Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan uuntuk mengetahui keadaan awal sebelum dilakukan model pembelajaran Mind Mapping.
43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 199. 44 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 236.
42
On Task
Tabel 2: Penilaian Kegiatan Belajar Siswa kelas X IPS 1
No Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Presentase
1 Siswa memperhartikan guru
2 Siswa mencatat penjelasan materi yang di sampaikan oleh guru
3 Siswa aktif bertanya
4 Siswa terlibat aktif dalam diskusi 5 Siswa menjalin kerjasama dalam
kelompoknya
6 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
7 Siswa mampu menyimpulkan materi pembelajaran
8 Siswa mampu merefleksikan materi pembelajaran
Off Task
Tabel 3: Penilaian Kegiatan Belajar Siswa kelas X IPS 1
No Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Presentase
1 Siswa ribut sendiri saat guru menjelaskan materi pembelajaran 2 Siswa main HP sendiri saat
pembelajaran berlangsung 3 Siswa mengantuk di dalam kelas
4 Siswa asik mengobrol dengan temannya 5 Siswa sering keluar masuk kelas saat
proses pembelajaran berlangsung
N = Nilai hasil pengamatan
∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang diamati
Selain itu, peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam aspek kooperatif belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Ngaglik. Berikut ini merupakan tabel aspek kooperatif belajar siswa:
Tabel 4: Penilaian Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa
No. Aspek Kooperaif yang Diamati Jumlah Persentase 1. Mengambil giliran saat diskusi
2. Bertanggung jawab terhadap kelompok 3. Bekerja sama dalam kelompok
4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi 5. Menghargai pendapat teman
6. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok
7. Presentasi hasil kerja kelompok
8. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok
N = Nilai hasil pengamatan
∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang diamati
b Data motivasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Ngaglik
Pada data motivasi belajar siswa dapat dilakukan pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Data dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP I) sebagaimana yang digunakan dalam pengukuran prestasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
N = Nilai hasil pengamatan
∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang diamati
1) Tabel motivasi belajar siswa
Untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa, peneliti membuat skala sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap sebagai berikut:
44
Tabel 5: Contoh Angket Motivasi Belajar Siswa
No Pernyataan Pilihan STS TS RR S SS 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-ragu S : Setuju
SS : Sangat Setuju
2) Menghitung tingkat motivasi belajar siswa
Adapun cara untuk menentukan tingkat motivasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagai berikut:
a. Menentukan skala motivasi belajar siswa
Tabel 6: Keterangan Penilaian Acuan Patokan (PAP I)
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
0% - 59% Sangat Kurang
b. Tabel tingkat motivasi belajar siswa
Tabel 7: Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa
No Kriteria Skala Motivasi Frekuensi Persentase (%) Rata-Rata 1 Sangat Tinggi 90-100 2 Tinggi 80-89 3 Cukup 70-89 4 Rendah 60-69 5 Sangat Rendah 0-59
c. Data prestasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Ngaglik
Pada data prestasi belajar sisiwa, diambil pada siklus I dan siklus II lalu dianalisis dengan menggunakan Penelitian Acuan Patokan I (PAP I). Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
N = Nilai hasil pengamatan
∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang diamati
1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan PAP I dengan KKM 75 yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Berikut cara untuk menentukan tingkat prestasi belajar siswa:
a. Menentukan skala prestasi belajar siswa
Tabel 8: Keterangan Penilaian Acuan Patokan (PAP I)
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup
60% - 69% Kurang
0% - 59% Sangat Kurang
b. Tabel tingkat prestasi belajar siswa
Tabel 9: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa
No Kriteria Skala Motivasi Frekuensi Persentase (%) Rata-Rata 1 Sangat Tinggi 90-100 2 Tinggi 80-89 3 Cukup 70-89 4 Rendah 60-69 5 Sangat Rendah 0-59
46
2) Menghitung persentase
Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui presentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai KKM. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
a. Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM
b. Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM
3. Analisis Komparatif
Pada penelitian ini analisis komparatif, yaitu membandingkan hasil pengamatan kegiatan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa antara pra siklus, siklus I dan siklus II dengan pada menggunakan model pembelajaran
Mind Mapping. Analisis komparatif ini bertujuan untuk melihat peningkatan kegiatan belajar, motivasi, dan prestasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model Mind Mapping.
Pada penelitian ini analisis komparatif, yaitu membandingkan hasil pengamatan kegiatan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa antara pra siklus dengan pada saat siklus mengunakan model pembelajaran.
a. Tabel analisis komparatif aktivitas belajar siswa Tabel 10: Analisis Komparatif Aktivitas Belajar Siswa
No. Aspek Kooperatif yang Diamati
Pra
Siklus Siklus I Siklus II Selisih Ket.
Jmh % Jmh % Jmh % Naik Turun 1. Mengambil giliran saat diskusi 2. Bertanggung jawab terhadap kelompok
3. Bekerja sama dalam kelompok 4. Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi 5. Menghargai pendapat teman 6. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok 7. Presentasikan hasil kerja kelompok 8. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok
b. Tabel analisis komparatif motivasi belajar siswa Tabel 11: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa
No. Nama Motivasi Selisih Ket Persentase Pra Siklus Siklus II
1. 2. 3. 4. 5. Jumlah Rata-rata Tertinggi Terendah
c. Tabel analisis komparatif prestasi belajar siswa Tabel 12: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa
No. Nama
Pra Siklus Siklus I Persentase Nilai Tuntas Tidak
Tuntas Nilai Tuntas
Tidak
Tuntas Naik Turun 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah Persentase Rata-rata Tertinggi Terendah
48
K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian