• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6.1 Gambaran Umum Konsumen Jus Buah Kemasan Winner

3. Manfaat yang dikehendak

6.4.2 Analisis Pemasaran

Pemasaran CV WPIU dipegang oleh bagian pemasaran sebagai pelaksana, sedangkan yang mengatur strategi maupun kebijakan dalam hal pemasaran adalah pemilik perusahaan. Sesuai dengan misi perusahaan, yaitu “Memenuhi kebutuhan pasar lokal secara optimal dan membudayakan cinta produk Indonesia”, maka perusahaan lebih memfokuskan kegiatan pemasarannya secara lokal, hal ini dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran ialah strategi bauran pemsaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Strategi bauran pemasaran merupakan inti bagi kegiatan pemasaran, yaitu meliputi variabel mana saja yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

1) Bauran Produk

Produk yang ditawarkan CV WPIU berupa produk minuman jus buah (fruit juice), sirup, dan selai dari hasil pengolahan buah belimbing, jambu biji merah dan wornas (wortel-nanas) yang merupakan komoditas unggulan Kota Depok. Pemilik perusahaan memberi merek produk dengan nama “ Winner” berdasarkan sejarah berdirinya perusahaan yang mengalami berbagai hambatan dan brand “Winner” merupakan motivasi bagi CV WPIU agar dapat menjadi pemenang di pasar.

CV WPIU merupakan perusahaan pelopor yang melakukan pengolahan terhadap Belimbing Dewa dan jambu merah yang merupakan komoditas unggulan Kota Depok. Selain itu perusahaan juga menciptakan inovasi jus wornas (wortel-nanas) yang belum ada di pasaran. Produk minuman jus buah “Winner” merupakan minuman kemasan yang dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat dan memiliki manfaat kesehatan dari kandungan gizi yang terdapat pada sari buah belimbing, jambu biji merah, wortel, dan nanas.

Kemasan produk jus buah CV WPIU adalah kemasan botol plastik berukuran 250 mililiter dan label produk. Penentuan jenis kemasan botol plastik berukuran 250 mililiter berdasarkan survey pasar bahwa kemasan produk lebih marketable karena bisa dihabiskan dengan sekali minum dan tidak merubah tekstur. Saat ini perusahaan masih memproduksi jus buah dalam satu kemasan. Akan tetapi preusahaan telah memiliki rencana jangka panjang untuk mengeluarkan produk berukuran 500 dan 1000 mililiter. Kekuatan lain yang dimiliki perusahaan ialah label produk yang didisain sendiri oleh anak dari pemilik perusahaan yang juga menjadi sekutu komanditer CV WPIU. Label produk CV WPIU menjelaskan komposisi gizi, logo halal, nomor izin Dinkes, tanggal kadaluarsa, dan barcode. Label tersebut disajikan dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Ini merupakan kekuatan yag dimiliki perusahaan karena produknya telah memenuhi syarat untuk memasuki pasar lokal maupun ekspor.

Produk CV WPIU telah terdiversifikasi karena mengeluarkan tiga varian produk yaitu jus buah dan sirop. Pada saaat tertentu CV WPIU juga memproduksi selai dan kripik buah, yaitu untuk kepentingan pameran komoditas unggulan Kota Depok. Proporsi produksi menurut input yang digunakan CV WPIU yaitu 60 persen belimbing, 25 persen jambu biji merah, dan 15 persen wornas (wortel-nanas). Proporsi tersebut ditentukan berdasarkan permintaan konsumen dan ketersediaan input.

2) Bauran Promosi

Kegiatan promosi merupakan usaha komunikasi yang diterapkan untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai produknya yang dapat dilakukan dalam berbagai sarana. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan ini dilakukan melalui personal selling, pameran, souvenir, dan liputan.

Personal selling dilakukan CV WPIU dengan berhubungi calon pembeli untuk menawarkan produk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan calon pembeli. Personal selling dilakukan dengan mendatangi kantin sekolah-sekolah, koperasi, bank, maupun instansi yang dikenal oleh pemilik perusahaan. Dengan dilakukannya personal selling

diharapkan konsumen lebih percaya dan dapat mengenal produk CV WPIU secara langsung. Sebagai bagian dari personal selling, perusahaan membagi souvenir secara gratis kepada calon pembeli berupa bingkisan sampel produk yang ditawarkan perusahaan.

Kegiatan promosi lain yang dilakukan perusahaan yaitu dengan mengikuti pameran. CV WPIU telah mengikuti berbagai pameran dan bazar yang diselenggarakan oleh universitas maupun instansi, seperti pameran “Agroindustry Day” dan Pameran Buah-buahan Tropika di Institut Pertanian Bogor, Agrinex, dan event lainnya. Perusahaan juga mendapatkan tawaran dari Pameran Produk Indonesia di Dubai, Abu Dhabi. Apabila 30 persen dari produk CV WPIU terjual di pameran tersebut, maka pihak penyelenggara pameran, yaitu PT. Eka Prima Ekspor bersedia menjadi distributor produk CV WPIU.

Untuk promosi produk melalui liputan, CV WPIU sering mendapat tawaran peliputan dari majalah, tabloid, maupun televisi. Media massa yang pernah meliput CV WPIU antara lain : majalah trubus, tabloid peluang usaha, SCTV, TPI, Trans 7, dan Jak TV. Promosi dengan cara liputan dipandang efektif, terbukti dengan meningkatnya permintaan, terutama dari luar daerah.

Kekuatan yang dimiliki CV WPIU dalam bidang promosi yaitu dari kemampuan pemilik perusahaan dalam menjalin networking dengan berbagai pihak antara lain Pemda Depok, Koperasi, Kelompok Tani, Universitas, serta instansi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan CV WPIU.

Kelemahan perusahaan dari segi promosi yaitu promosi yang dilakukan CV WPIU masih cenderung pasif. Selama ini perusahaan yang mendapatkan tawaran dari media massa. CV WPIU sendiri tidak mencantumkan iklan maupun kegiatan promosi ke dalam anggaran perusahaan. Padahal kegiatan promosi secara aktif penting dilakukan terlebih lagi apabila perusahaan telah merambah ke supermarket.

3) Bauran Distribusi

Kegiatan distribusi merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mengantarkan barang ke tanagan konsumen pada waktu yang tepat. Distribusi

produk CV WPIU dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Distribusi secara langsung digunakan untuk wilayah pemasaran di sekitar Kota Depok, yaitu melalui pameran-pameran, kantin-kantin/ koperasi sekolah, kampus (Universitas Indonesia, Universitas Gunadharma, dan BSM), gedung olahraga, dan perkantoran (Bank Jabar dan Kejaksaan). CV WPIU juga bermitra dengan Kelompok Tani Makmur Sejahtera dengan membuka outlet di Cinere, Pondok Cabe, dan Kelapa Dua. Pemasaran tidak langsung CV WPIU dilakukan untuk menjangkau pemasaran ke daerah-daerah di luar kota Depok melalui kemitraan dengan agen-agen yang tersebar di beberapa daerah, antara lain: Cirebon, Pontianak, Bangka Belitung, Oki (Ogan Komering Ilir), Batam, dan Pekan Baru. Dari agen tersebut, produk jus buah Winner ada yang dijual langsung kepada konsumen maupun disalurkan ke pengecer baru kemudian kepada konsumen akhir. Saluran distribusi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Aliran Distribusi Produk Minuman Sari Buah CV Winner Perkasa Indonesia Unggul

Sumber : CV Winner Perkasa Indonesia Unggul (2009)

4) Bauran Harga

Kebijakan penetapan harga sama pada setiap produk yang dikeluarkan oleh CV WPIU, yaitu cost based pricing. Cost based pricing yaitu penetapan harga dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk ditambah dengan keuntungan yang diinginkan perusahaan atau yang disebut mark up.

Harga jus buah yang ditetapkan CV WPIU bervariasi. Untuk pembelian secara eceran, perusahaan menetapkan harga Rp 3.500,00 per botol. Khusus untuk di pameran, CV WPIU menetapkan harga hingga Rp 5.000,00 per botol. Untuk pembelian partai besar di atas 120 botol, perusahaan

Pengecer

menetapkan harga sebesar Rp 2.500,00 per botol. Apabila perusahaan menjual melalui agen, maka perusahaan hanya menentukan harga hingga sampai ke tangan agen. Untuk selanjutnya agenlah yang memiliki wewenang untuk menentukan harga.

Strategi penetapan harga berbeda apabila perusahaan memasuki pasar supermarket. Untuk harga di tingkat supermarket, perusahaan menetapkan harga dasar sebesar Rp 3.200,00 per botol belum termasuk discount 15 persen, sehingga harga terendah yang dapat diberikan perusahaan kepada pihak supermarket yaitu sebesar Rp 2.720,00 per botol. Untuk mencegah penipuan, perusahaan pada umumnya menetapkan ssistem pembayaran tunai kepada agen penjualan. Apabila agen dinilai dapat dipercaya, maka perusahaan mengijinkan agen untuk membayar uang muka terlebih dahulu.

Dokumen terkait