• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Tahap Kedua

4.4.2. Analisis Penetapan Proses

Terdapat dua hal penting yang harus diputuskan dalam penetapan proses KPR, yaitu mengenai persyaratan dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses persetujuan (approval) aplikasi KPR. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis penetapan proses mengenai:

a. Persyaratan akan dipermudah atau tidak, mempermudah persyaratan artinya persyaratan yang diminta untuk mengajukan KPR relatif lebih sederhana dan umum dibandingkan dengan kredit lainnya.

PENETAPAN ORANG

(Terkait Dengan Peran Setiap Orang Dalam Tugas Pemasaran dan ada atau tidaknya

divisi pemasaran khusus KPR)

GOAL Ketersediaan dan Kesiapan SDM 0,503 Target Kredit 0,274 Pesaing 0,033 Permintaan Nasabah 0,062 Ketersediaan dana 0,127 ALTERNATIF SKENARIO Semua Karyawan Berperan Dalam Memasarkan KPR dan Ada Divisi Pemasaran Khusus KPR 0,118 Semua Karyawan Berperan Dalam Memasarkan KPR dan Tidak Ada Divisi Pemasaran Khusus KPR 0,055 Karyawan Yang Berperan Dalam Memasarkan KPR hanyalah Orang-Orang Pemasaran Saja Dan Tidak Ada Divisi Pemasaran Khusus KPR 0,463 Karyawan Yang Berperan Dalam Memasarkan KPR hanyalah Orang-Orang Pemasaran Saja Dan Ada Divisi Pemasaran Khusus KPR

0,364

b. Proses persetujuan akan dipercepat atau tidak, mempercepat artinya mempersingkat waktu keputusan mengenai persetujuan aplikasi KPR.

1. Analisis Elemen-Elemen Penyusun Hirarki Penetapan Proses

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan proses adalah sebagai berikut:

a. SDM

SDM mencakup kesiapan dan ketersediaan SDM. Dalam memutuskan penetapan proses perlu dipertimbangkan kesiapan dari seluruh pihak terkait untuk melaksanakan apa yang menjadi komitmen Bank X untuk penetapan prosesnya. Selain itu, terkait dengan banyaknya aplikasi yang harus diproses maka harus ditunjang dengan ketersediaan SDM yang memadai.

b. Kompleksitas analisa yang harus dilakukan

Kompleksitas analisa kredit menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan proses, semakin banyak (kompleks) hal-hal yang harus dianalisa dalam proses persetujuan akan berdampak pada lamanya proses analisa dan menghambat keinginan Bank X untuk mempermudah persyaratan. Kompleksitas analisa yang harus dilakukan juga terkait dengan risiko penyaluran kredit tersebut, semakin tinggi risiko maka semakin kompleks analisa yang harus dilakukan.

c. Tuntutan Nasabah

Tuntutan nasabah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan penetapan proses, nasabah menuntut kecepatan dan kemudahan proses, apalagi KPR merupakan kredit yang bersifat konsumtif.

d. Tuntutan Persaingan

Proses dapat menjadi keunggulan kompetitif tersendiri bagi suatu bank. Bank-bank berlomba-lomba menawarkan

kemudahan dan kecepatan proses. Persaingan yang semakin tinggi inilah mendorong Bank X untuk selalu memperbaiki proses KPRnya.

Terdapat empat alternatif pilihan dalam penetapan proses, yaitu: 1. Mempermudah persyaratan dan mempercepat proses 2. Mempermudah persyaratan dan tidak mempercepat proses 3. Tidak mempermudah persyaratan dan mempercepat proses 4. Tidak mempermudah persyaratan dan tidak mempercepat

proses

2. Susunan Hirarki Penetapan Proses

Analisis terhadap penetapan proses bertujuan untuk mengetahui bobot dan prioritas dari setiap kriteria yang mempengaruhi penetapan proses, sehingga dapat diketahui kriteria yang paling mempengaruhi bentuk penetapan proses yang akan dipilih. Analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui bentuk penetapan proses yang dipilih dari empat alternatif skenario yang ada. Hirarki penetapan proses ini terdiri dari tiga tingkat. Tingkat pertama adalah goal yaitu penetapan proses. Tingkat kedua adalah kriteria yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan orang. Tingkat ketiga adalah alternatif skenario.

3. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Penetapan Proses

Sama dengan analisis hasil pengolahan horisontal penetapan orang maka untuk analisis hasil pengolahan horisontal penetapan proses juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu analisis tingkat kedua yang merupakan analisis kriteria yang mempengaruhi bentuk penetapan proses dan analisis tingkat ketiga yang merupakan analisis alternatif skenario penetapan orang.

Pengolahan pada tingkat kedua bertujuan untuk mengetahui kriteria yang memiliki pengaruh paling besar dalam penetapan proses dan bobot serta prioritas untuk setiap kriteria tersebut, sedangkan pengolahan pada tingkat ketiga bertujuan untuk mengetahui alternatif skenario yang dipilih untuk penetapan

proses dan bobot serta prioritas untuk masing-masing alternatif skenario.

Tabel 9 menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi bentuk penetapan proses adalah SDM dengan bobot sebesar 0,545. Faktor yang menjadi prioritas kedua adalah kompleksitas analisa (0,265), selanjutnya tuntutan nasabah dengan bobot 0,128 dan yang terakhir adalah tuntutan persaingan dengan bobot sebesar 0,062.

Penetapan proses yang akan diambil tentunya melihat kesiapan dan ketersediaan SDM yang ada saat keputusan itu diambil karena manusia-manusia yang ada di dalam Bank X yang akan melaksanakan keputusan mengenai proses tersebut. Setelah mempertimbangkan SDM maka selanjutnya adalah melihat kompleksitas dari analisa yang harus dilakukan. Keputusan mengenai kecepatan proses persetujuan dan persyaratan yang diperlukan akan dipengaruhi oleh kompleks atau tidaknya prosedur untuk menganalisa kredit yang tentunya terkait dengan risiko dari kredit tersebut. Permintaan nasabah tentunya mempengaruhi penetapan proses karena bagaimanapun suatu produk memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Faktor pesaing mendapat bobot paling kecil diantara faktor lainnya karena Bank X memang belum menempatkan KPR sebagai inti bisnisnya, sehingga memenangkan persaingan di pasar KPR belum menjadi tujuan utama sehingga tindakan- tindakan yang dilakukan pesaing belum berpengaruh besar terhadap keputusan mengenai KPR Bank X.

Bobot masing-masing alternatif skenario terkait dengan faktor dapat dilihat pada Tabel 10. Hasil pengolahan secara horisontal menunjukkan bahwa terkait dengan faktor SDM maka skenario yang paling dipilih adalah mempermudah persyaratan dan mempercepat proses dengan bobot sebesar 0,565. Bank X memutuskan untuk mempermudah persyaratan dan mempercepat

proses karena Bank X telah merasa bahwa SDM yang ada telah siap untuk melaksanakan komitmen tersebut.

Tabel 9. Susunan bobot dan prioritas faktor yang mempengaruhi penetapan proses

Faktor Bobot Prioritas

SDM 0,545 1

Kompleksitas Analisa 0,265 2

Tuntutan Nasabah 0,128 3

Tuntutan Persaingan 0,062 4

CR = 0,05

Alternatif skenario yang dipilih terkait dengan kompleksitas analisa adalah mempermudah persyaratan dan mempercepat proses. Alternatif ini lebih dipilih karena Bank X memandang KPR sebagai produk penyaluran kredit yang cara analisanya lebih sederhana dan cenderung seragam dibandingkan kredit lainnya. Analisa yang dilakukan untuk mengajukan KPR dilihat dari kemampuan membayar yang cukup dilihat dari pendapatan. Hal ini tentunya berbeda dari kredit komersial yang analisanya dilakukan melalui analisa rasio keuangan, analisa arus kas dan lain-lain. Hal ini mendukung Bank X untuk dapat menyeragamkan analisa atas pengajuan KPR yang dapat mempercepat proses. Mengingat risiko KPR lebih rendah maka persyaratan yang harus dilengkapi calon nasabah lebih mudah yaitu cukup berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat nikah, dll. Persyaratan lengkap yang dibutuhkan untuk pengajuan KPR dapat dilihat pada Lampiran 2.

Hasil analisa juga menunjukkan bahwa terkait dengan tuntutan nasabah maka alternatif yang dipilih adalah mempermudah persyaratan dan mempercepat proses. Hal ini menunjukkan bahwa Bank X selalu berusaha untuk mewujudkan keinginan

nasabahnya dan menyadari bahwa nasabah sangat menginginkan kecepatan proses.

Tabel 10. Bobot alternatif skenario berdasarkan faktor yang mempengaruhi penetapan proses

Alternatif Skenario Kriteria 1*) 2*) 3*) 4*) SDM 0,565 0,118 0,262 0,055 Kompleksitas Analisa 0,565 0,118 0,262 0,055 Tuntutan Nasabah 0,565 0,118 0,262 0,055 Tuntutan Persaingan 0,565 0,118 0,262 0,055 *) Keterangan :

1. Mempermudah persyaratan dan mempercepat proses 2. Mempermudah persyaratan dan tidak mempercepat proses 3. Tidak mempermudah persyaratan dan mempercepat proses 4. Tidak mempermudah persyaratan dan tidak mempercepat

proses

Mempermudah persyaratan dan mempercepat proses juga menjadi alternatif yang paling dipilih terkait dengan faktor tuntutan persaingan. Walaupun KPR Bank X tidak diarahkan untuk menjadi produk yang dapat memenangkan persaingan tetapi bagaimana pun Bank X tetap berusaha agar KPR Bank X tetap dapat diterima masyarakat sehingga Bank juga mengikuti perkembangan pasar. Saat ini komitmen mempercepat proses memang sudah menjadi komitmen banyak bank penyalur KPR. Banyak bank-bank yang berkomitmen untuk mempercepat proses persetujuan kredit yang semula dua minggu menjadi satu minggu atau lima hari kerja.

Salah satu Bank penyalur KPR yang juga mempunyai komitmen untuk mempercepat proses adalah Bank BCA. BCA menyadari bahwa nasabah menginginkan proses yang cepat. Oleh karena itu, dengan catatan dokumen sudah lengkap maka waktu yang dibutuhkan untuk memproses membutuhkan lima hari kerja (www.sinarharapan.co.id, 2003).

3. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Penetapan Proses

Sama seperti analisis hasil pengolahan vertikal penetapan orang, untuk pengolahan vertikal tingkat kedua memberikan hasil yang sama dengan hasil pengolahan horisontalnya. Sedangkan hasil pengolahan vertikal untuk tingkat ketiga dapat dilihat pada Gambar 6.

Berdasarkan bobot masing-masing alternatif skenario yang diperoleh dari hasil pengolahan data yang disajikan pada Gambar 6 dapat disimpulkan bahwa skenario mempermudah persyaratan dan mempercepat proses merupakan bentuk penetapan proses yang paling dipilih dengan bobot sebesar 0,565. Tidak mempermudah persyaratan dan mempercepat proses berada di prioritas kedua (0,262), selanjutnya mempermudah persyaratan dan tidak mempercepat proses berada di prioritas ketiga (0,118) dan terakhir dengan bobot sebesar 0,055 adalah tidak mempermudah persyaratan dan tidak mempercepat proses.

Dari hasil pengolahan data diatas dapat disimpulkan bahwa Bank X sangat mengutamakan kecepatan proses dan kemudahan persyaratan. Untuk menunjukkan bukti akan komitmen tersebut Bank X telah melakukan berbagai upaya-upaya sebagai berikut: 1. Menyederhanakan aplikasi pengajuan KPR

2. Menyeragamkan analisa atas pengajuan KPR

3. Seluruh pihak terkait mempunyai komitmen untuk menepati service level agreement yang telah ditetapkan menjadi 1 minggu.

Gambar 6. Hasil Pengolahan Vertikal Penetapan Proses

Dokumen terkait