• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Analisis Pengelolaan Kawasan

Pengelolaan Taman Wisata Alam Rimbo Panti diharapkan akan lebih terarah dan terdokumentasi dengan baik sehingga kawasan ini dapat berfungsi sesuai tujuan penetapannya. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah perencanaan yang tertuang dalam sebuah Buku Rencana Pengelolaan Taman Wisata Alam Rimbo Panti yang disusun oleh BKSDA Sumatera Barat. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan di lapangan sesuai atau tidak sesuai dengan rencana pengelolaan dapat dilihat di Tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9 Perbandingan rencana pengelolaan dengan fakta di lapangan.

No Ko mponen Pengelolaan Rencana Pengelolaan Fakta di lapangan

A A.1 A.1 B B.1 Penataan Kawasan Tata Batas Kawasan

Penataan Blok

Pe mbangunan Sarana dan Prasarana

Fasilitas Pengelolaan

Pe meliharaan batas akan dila kukan secara simultan dan disesuaikan dengan skala prioritas berdasarkan intensitas gangguankerawanan kawasan. Dala m periode 25 tahun ke depan, kawasan ini a kan ditata ke dala m 2 blo k pengelolaan, yaitu blok perlindungan dan blok pemanfaatan

Perbaikan kantor resort dan penambahan fasiltas pendukung seperti air bersih, listrik, dan peralatan kantor sehingga dari keadaan semi permanen men jadi permanen.

Masih ada pal batas yang kurang terawat, tumbang, dan ada yang sudah tertutupi sema k belu kar.

Sudah dilakukan pada tahun 2008

Fasilitas pengelolaan

Taman Wisata Alam

Rimbo Panti yang telah ada saat ini hanya kantor resort dengan kondisinya sudah mulai rusak, dan belum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas

pendukung seperti air bersih, listrik, pera latan kantor dan sebagainya

Fasilitas yang ada

sekarang masih sangat

No Ko mponen Pengelolaan Rencana Pengelolaan Fakta di lapangan B.2 B.3 C C.1 C.2 C.3 Fasilitas Rekreasi Fasilitas Pelayanan Pe mbinaan Ka wasan Inventarisasi dan Monitoring

Pe mbinaan Hab itat

Penegakan Huku m dan

Pengamanan

Dala m kurun wa ktu 5 tahun kedepan akan dibangun

fasilitas-fasilitas lain dan perbaikan

fasilitas yang ada, sehingga pengelolaan wisata dalam rangka

pemanfaatan fungsi kawasan

taman wisata alam a kan lebih optima l seperti:

- Pe meliharaan jalan

- Pe mbangunan shelter

- Merenovasi ka mar mandi

air panas

- Pe mbangunan pesangrahan

- Pe mbukaan camping

ground

Dala m 25 tahun kedepan

direncanakan untuk

perbaikan-perbaikan, dan me lengkapi

fasilitas pelayanan dan

pembangunan fasilitas -fasilitas lain, seperti pembangunan wisma

pengunjung lengkap dengan

fasilitas pendukung seperti

tempat tidur, listrik dan air bersih.

Dituju kan kepada setiap potensi kawasan taman wisata ala m secara keseluruhan, baik potensi biotik maupun abiotik untuk me mpe roleh data lengkap dan

akurat guna menentukan

kebijaksanaan lebih lanjut, selain itu kegiatan ini dila kukan untuk

mengantisipasi dampak

kunjungan wisata terhadap

keutuhan ekosistem ka wasan, yang secara langsung maupun tidak langsung me mpengaruhi

pemanfaatan kawasan taman

wisata ala m.

- Pe mbinaan habitat primata

- Pe mbinaan habitat

kupu-kupu

- Pe mbinaan dan

perlindungan habitat kijang

- Pengelolaan invasi langkap

Pengamanan kawasan diartikan sebagai upaya menjaga keutuhan kawasan dari gangguan manusia, misalnya pada pencurian kayu,

yang ada belum

dimanfaatkan secara

ma ksima l dan t idak

tertata dengan baik

sehingga me mpunyai

kesan berantakan dan semerawut

Fasilitas yang ada masih

terbatas dan belum

dimanfaatkan secara

optima l. Fasilitas yang sudah ada antara lain :

- Pusat Informasi - Herbariu m - Mushalla - WC u mu m - Kios dagang - Lokasi parke r - Pos jaga.

Kalau dila kukan secara periodik akan d iperoleh data series yang dapat dika ji dan dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui

sejauh mana dampak

keberadaan sarana dan

prasarana tersebut

terhadap kelestarian

unsur ekosistem kawasan tetapi kegiatan ini belu m semuanya dilaku kan.

Be lu m dila ksanakan Be lu m dila ksanakan Be lu m dila ksanakan Be lu m dila ksanakan Penegakan hukum masih

rendah sehingga

pelanggar belum takut

No Ko mponen Pengelolaan Rencana Pengelolaan Fakta di lapangan D E E.1 E.2 F G H Pengelolaan Pengunjung Perencanaan Kawasan Penyusunan Rencana Karya dan Rencana Teknis

Penyusunan Site Plan dan Desain Fisik

Pe mbinaan Pengusahaan

Peran Serta Masyarakat

Organisasi dan Tata Kerja

perburuan liar, perladangan

berpindah, pemukiman, dan

kerusakan sebagai dampak

adanya kegiatan wisata ala m. Kepentingan kunjungan harus

dapat dideteksi lebih a wal oleh

petugas pengelola, dengan

demikian pengunjung dapat

diarahkan sesuai dengan

kepentingan,misalnya

pengunjung dengan kepentingan rekreasi biasa diarahkan untuk

me masuki daerah-daerah

tertentu yang dapat dimasuki oleh umu m.

Rencana Pengelolaan Taman

Wisata Alam ada lah rencana yang bersifat global jangka panjang dengan jangka wa ktu 25 tahun.

Pada 5 tahun pertama akan disusun site plan dan desain fisik

sarana dan prasarana yang akan dibangun di TWA Rimbo Panti, yang merupakan sebuah bentuk rencana yang dititik beratkan kepada pembangunan sarana dan prasarana.

Mengikutsertakan pihak ketiga dala m hal in i pihak pengusaha,

dala m bentuk pengusahaan

pariwisata ala m.

Dia rahkan untuk dapat

menc iptakan kesempatan kerja dan peluang berusaha, turut me macu pe mbangunan daerah, dan mendukung pemberdayaan

masyarakat setempat yang

diselaraskan dengan kepentingan masyarakat.

Unit KSDA sebagai pengemban tugas pengelolaan Ta man Wisata

Ala m Rimbo Panti beserta

kawasan suaka ala m, dan

kawasan konservasi lain di

Propinsi Su matera Barat

me mpunyai ke ma mpuan yang terbatas.

hukuman pelanggaran.

Be lu m dike lola dengan optima l. Be lu m adanya

pembatasan jumlah

pengunjung, pengaturan jadwa l kunjungan, dan

belum adanya

paket-paket wisata yang bisa

dipilih dan din ikmati

pengunjung.

Sudah dibuat dan

pelaksanaannya sedang

dija lankan.

Akan segera

dila ksanakan.

Beke rjasama dengan

Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kab.Pasaman.

Persepsi masyarakat

sekitar kawasan TWA Rimbo Panti mengenai kawasan tersebut masih sangat minim teruta ma pengetahuan dari segi konservasi. Masyarakat

hanya tahu kawasan

tersebut adalah kawasan

yang dilindungi oleh

pemerintah dan mere ka

tidak boleh

me manfaatkannya. Unit KSDA di tingkat

seksi bekerja

berdampingan dengan

Pe merintah Daerah

karena seiring dengan berlakunya UU No.32

Tahun 2004 tentang

No Ko mponen Pengelolaan Rencana Pengelolaan Fakta di lapangan I J K Sumberdaya Manusia Perlengkapan dan Perbeka lan.

Pelaporan dan Eva luasi

Kebutuhan organisasi KSDA

yang lebih handal tentunya harus diikuti dengan penataan SDM yang juga me madai. Penataan tersebut dapat berupa realokasi personil, baik dari pusat dan atau

antar wilayah, penambahan

personil baru, dan peningkatan

pendidikan serta

ketera mpilannya yang kaitannya dengan aktivitas pemberdayaan masyarakat

Perlengkapan dan perbekalan adalah unsur penting untuk kelancaran pela ksanaan tugas pengelolaan taman wisata alam,

sebagai unsur pendukung

perlengkapan dan perbekalan mutla k harus ada.

- Laporan Bulanan

- Laporan Tri Wulan

- Laporan Tahunan

- Laporan Te knis

SDM yang berju mlah 2 orang di TWA Rimbo

Panti kurang ideal

dengan luasnya kawasan yang dikelola. Pengelola TWA Rimbo Panti perlu

diupgrade untuk

pengelolaan yang lebih profesional.

Masih kurangnya jumlah alat perlengkapan dan

perbekalan untuk

pengelolaan.

Se mua pelaporan telah dija lankan tetapi belu m

ada feedback dari

laporan yang telah

dibuat.

TWA Rimbo Panti dikelola oleh BKSDA Sumatera Barat bekerjasama dengan Pemda Kab. Pasaman. Bentuk kerjasama tersebut tertuang dalam sebuah bentuk surat perjanjian kerjasama. Masa berlaku kerjasama tersebut sebenarnya sudah habis di tahun 2009 tetapi sampai saat ini belum ada perpanjangan kontrak kerjasama untuk pengelolaan TWA Rimbo Panti ke depannya. Di TWA Rimbo Panti ditemui ada 2 bentuk rencana pengelolaan TWA Rimbo Panti. BKSDA dengan RPTWA Rimbo Panti dan Pemda Kab. Pasaman dengan master plan pengelolaan TWA Rimbo Panti.

Dari penelusuran data yang dilakukan terdapat beberapa perbedaan dari isi RPTWA dengan master plan. Contohnya BKSDA melakukan kegiatan penataan blok menjadi blok perlindungan dan pemanfaatan dan Pemda merancang adanya 6 zona di dalam TWA Rimbo Panti. Dari 6 zona TWA Rimbo Panti, terdapat 3 zona yang berbatasan langsung dengan cagar alam, yaitu zona A, C, dan F. Harusnya hal- hal seperti ini tidak terjadi karena antara RPTWA dan master plan yang dibuat hendaknya saling berhubungan,saling mend ukung, dan satu tujuan satu sama lainnya.

Selain itu. TWA Rimbo Panti memiliki permasalahan internal yaitu berupa kurangnya publikasi rencana kerja yang telah dibuat kepada pengelola tingkat bawah. Contohnya, terdapat personel lapangan yang tidak mengetahui dokumen perencanaan yang telah dibuat. Idealnya, informasi mengenai rencana kerja yang telah dibuat harus diinformasikan dan diketahui oleh seluruh pengelola, agar rencana yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik.

Fungsi TWA Rimbo Panti sebagai taman wisata alam merupakan suatu tempat kegiatan rekreasi dan pariwisata alam perlu untuk dikendalikan dan dikelola dengan baik. Dengan demikian, sejak awal efek samping yang berpotensi merusak kelestarian kawasan dan sistem kehidupan yang ada di dalamnya dapat ditekan sekecil mungkin melalui kegiatan penataan blok. Apalagi secara fisik kawasan TWA ini berbatasan langsung dengan CA yang di kawasan CA tidak diperbolehkan adanya kegiatan wisata.

Hasil pengamatan dan wawancara dengan masyarakat serta pengelola memberikan informasi, bahwa bagian kawasan TWA Rimbo Panti yang dapat dijadikan blok pemanfaatan untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan, seperti penelitian, pengambilan plasma nutfah, kegiatan wisata alam, pendidikan, dan pembangunan sarana prasarana pengelolaan adalah:

1. Bagian taman wisata alam yang selama ini telah dimanfaatkan untuk kepentingan wisata;

2. Bagian taman wisata alam sekitar 1 km dari kiri dan kanan sepanjang jalan raya Bukittinggi – Medan.

Bagian kawasan yang diarahkan menjadi blok perlindungan adalah bagian-bagian kawasan yang saat ini kondisinya relatif utuh dan masih asli. Di dalam blok perlindungan direncanakan akan dilakukan kegiatan-kegiatan monitoring

sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan dan wisata terbatas. Bagian tersebut adalah :

1. Bagian TWA yang berbatasan dengan cagar alam pada bagian timur dan barat kawasan;

Dalam hal dijumpai adanya kerusakan habitat dalam kawasan blok perlindungan dan blok pemanfaatan, baik tumbuhan dan/atau satwa, dan penurunan populasi tumbuhan dan/atau satwa yang dilindungi undang-undang. Dalam kawasan TWA dapat dilangsungkan kegiatan pembinaan habitat, pembinaan populasi, rehabilitasi habitat dengan jenis asli yang diambil dari dalam cagar alam yang bersangkutan dan/atau diambil dari kawasan konservasi lain yang masih berada pada zona biogeografi dan ekosistem yang sama, reintroduksi jenis tumbuhan dan/atau satwa sejenis dari kawasan konservasi lain yang berada pada zona biogeografi dan ekosistem yang sama, pengendalian dan/atau pemusnahan jenis tumbuhan dan/atau satwa yang tidak asli yang diidentifikasikasi telah atau akan mengganggu ekosistem kawasan.

Secara rinci dijelaskan mengenai pengelolaan di TWA Rimbo Panti pada Tabel 10 dilihat dari 4 komponen pengelolaan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Tabel 10 Analisis pengelolaan TWA Rimbo Panti No Komponen

Pengelolaan

PP 68 Tahun 1998 Rele vansi di TWA Ri mbo Panti PERENCANAAN

1. Peru musan tujuan

pengelolaan

Sesuai dengan fungsinya, taman wisata alam dapat dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata alam dan rekreasi, penelitian dan pengembangan, pendidikan, kegiatan penunjang budidaya (Pasal 53)

Kawasan TWA Rimbo Panti

ditujukan untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi a la m.

2. Status hukum

kawasan

Kawasan Pelestarian Ala m terdiri dari kawasan Taman Nasional, Kawasan Ta man Hutan Raya dan Ka wasan Taman Wisata Alam (Pasal 30 Ayat 1)

Keputusan Menteri Pertanian

No.284/Kpts/Um/ 6/1979 tanggal 1 Juni 1979, a real Cagar Ala m Rimbo Panti seluas 570 ha dijadikan kawasan Ta man Wisata Ala m

PENGORGANISAS IAN

1. Admin istrasi

pengelolaan

Pengelolaan Kawasan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam, dilakukan oleh Pemerintah (Pasal 35). Pe merintah dalam hal ini adalah BKSDA.

BKSDA Sumatera Barat (Se ksi Konservasi Wilayah 1 Pasa man)

2. Kordinasi dan

integrasi dengan

No Komponen Pengelolaan

PP 68 Tahun 1998 Rele vansi di TWA Ri mbo Panti sektor terkait

3. Ke mitran dan

kolaborasi PELAKSANAAN

Upaya pengawetan Kawasan Taman Wisata Alam dilaksanakan dalam bentuk kegiatan : perlindungan dan pengamanan, inventarisasi potensi kawasan, penelitian dan pengembangan

yang menunjang pelestarian potensi, serta pembinaan habitat dan populasi satwa (Pasal 45)

1. Perlindungan dan

pengamanan

sda Kegiatan patroli dan pe masangan

papan peringatan Dalam keadaan tertentu dan

sangat diperlukan dalam rangka mempertahankan dan atau memulihkan kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, pemerintah dapat

menghentikan kegiatan tertentu dan atau menutup Kawasan Cagar Alam, Suaka Margasatwa,

Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam sebagian atau seluruhnya untuk

jangka waktu tertentu (Pasal 55)

Be lu m pernah dilakukan kegiatan

penutupan sementara kawasan

TWA Rimbo Panti.

Daerah penyangga mempunyai fungsi untuk menjaga Kawasan Suaka Alam dan atau Kawasan Pelestarian Alam dari segala bentuk tekanan dan gangguan yang berasal dari luar dan atau dari

dalam kawasan yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhan dan atau perubahan fungsi

kawasan (Pasal 56)

Sebagian besar kawasan hutan Rimbo Panti dike lilingi oleh daerah penyangga berupa hutan lindung. Akan tetapi tidak ada daerah penyangga yang memisahkan antara kawasan TWA dengan kawasan

CA. Ha l ini menjadi fa ktor

tingginya kerusakan kawasan hutan Rimbo Panti.

2. Inventarisasi

potensi kawasan

sda Sudah dilaku kan, akan tetapi tida k

dila kukan monitoring rutin potensi kawasan TWA Rimbo Panti.

3. Penelit ian dan

pengembangan yang menunjang pengawetan

sda Penelit ian dari be rbagai perguruan

tinggi dan le mbaga/instansi di Indonesia. Akan tetapi kendalanya adalah tidak adanya pelaporan ke mbali (berupa laporan tertulis) dari pihak yang telah mela kukan penelitian di kawasan TWA Rimbo Panti kepada pengelola.

4. Pe mbinaan habitat

dan populasi

satwa

sda Pe mbinaan habitat dan populasi

satwa dalam rangka men ingkatkan hidupan liar d i TWA Rimbo Panti.

No Komponen Pengelolaan

PP 68 Tahun 1998 Rele vansi di TWA Ri mbo Panti PENGAWASAN 1. Pe mantauan kegiatan Sudah dilaksanakan 2. Evaluasi dan pelaporan kegiatan feedback perencanaan Sudah dilaksanakan 3. Pela ksanaan selanjutnya

Be lu m dila ksanakan dengan baik.

5.6 Rumusan Pola Pengelolaan TWA Rimbo Panti