• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT DI LAZiS JATENG CABANG SALATIGA

3. Analisis terhadap pengelolaan zakat di Lembaga Amil Zakat Al-Ihsan Jateng Cabang Salatiga

3. Analisis terhadap pengelolaan zakat di Lembaga Amil Zakat Al-Ihsan Jateng Cabang Salatiga.

Penunaian zakat bagi umat Islam Indonesia telah lama dilaksanakan sebagai dorongan pengalaman dan penyempurnaan ajaran agamanya, walaupun pelaksanaan dan pemberdayaannya masih bersifat tradisional, akan tetapi lambat laun dalam perkembangannya mulai disadari bahwa jumlah umat Islam mayoritas sebenarnya zakat merupakan sumber dana potensial namun belum dimanfaatkan dan dikelola secara baik, terpadu dan optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat. Karena itu, dalam proses perjalanan sejarah, maka pada tanggal 23 September 1999 Bangsa Indonesia telah memiliki hukum berupa Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, yang pelaksanaan dan pedoman teknis diatur dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 581 Tahun 1999 yang telah disempurnakan dengan keputusan Menteri Agama No. 373 tahun 2003 dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Nomor D-29 Tahun 2000.

Selama ini pengelolaan zakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentan9 Pengelolaan Zakat dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti. Pengelolaan zakat yang diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelelolaan Zakat. Sedangkan dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2011 menyatakan bahwa Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Dengan dikeluarkannya peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat tersebut selangkah lebih maju Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penuaian dan pelayanan ibadah zakat khususnya bagi umat Islam, karena zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu untuk membayarnya dan diperuntukkan bagi mereka yang berhak menerimanya. Dengan pengelolaan yang baik (profesional, amanah, transparan dan bertanggung jawab) maka zakat merupakan sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan bagi kesejahteraan masyarakat terutama pengentasan kemiskinan dan pemberantasan kesenjangan sosial.

Menurut Pasal 2 Undang-undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan zakat berasaskan, Syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas, sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 3 menyebutkan Pengelolaan zakat bertujuan:

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat.

b. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

Temuan penulis dilapangan berkaitan pengelolaan zakat di Lazis Jateng Cabang Salatiga bahwa Manajemen pengelolaan lembaga Lembaga Amal Zakat Al-Ihsan jateng Cabang Salatiga sudah sesuai dengan Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat salah satunya adalah sudah terdapat SK (surat keputusan) dari notaris, kemudian secara kelembagaan lazis cabang salatiga masuk dalam FOZ (forum zakat) yaitu forum untuk pengelola-pengelola zakat tingkat nasional.

Sementara itu, Pengelolaan di Lembaga Amil Zakat Al-ihsan Jateng Cabang Salatiga meliputi devisi program dan devisi marketing:

a. Devisi program

Devisi program yaitu tujuannya melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan dalam devisi program meliputi:

 Program ekonomi

program ekonomi harapannya supaya adanya perubahan dari status mustahiq berubah ke muzakki.

 Program pendidikan

Program pendidkan meliputi malakukan pengajaran TPQ dan memeberikan beasiswa kepada pelajar dengan ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh lazis.

 Program layanan ambulan

Program ini bekerja sama dengan PLN yaitu berupa pinjaman ambulan dari PLN, tetapi secara operasional PLN tetap membantu.

b. Devisi Marketing

Dalam pengelolaan devisi marketing tugasnya adalah menjual produk yang ada di lazis salatiga yaitu sedekah subuh. Sedangkan sedekah subuh sendiri hanya nama produk saja akan tetapi kegiatan ini meliputi sedekah yang dilakukan saat pagi hari atau saat subuh. Dalam produk tersebut peminatnya paling banyak, karena dalam hadits Rasulullah diriwayatkan oleh Muslim “barang siapa ketika pagi mengeluarkan hartanya, kemudian malaikat juga ikut mendoakannya dan Allah akan memberikan keberkahan kepadanya”.

Selanjutnya, produk atau program yang dilaksanakan Lembaga Amil Zakat Al-Ihsan Jateng Cabang Salatiga dalam pemberdayaan kemiskinan di masyarakat. Dan di lembaga Amil Zakat Al-Ihsan Jawa Tengah dalam pemberdayaan masyarakat masih banyak sedekah, belum banyak yang zakat sehingga dominan kerja LAZis Jateng Cabang Salatiga itu hanya menghimpun menyalurkan, dan melaporkan.

Sedangkan program-program ada secara spesifik hanya ada beberapa saja seperti tugas marketing hanya menghimpun dan mengedukasi kepada masyarakat hal ini berkaitan dengan zakat harus melewati lembaga amil zakat tidak langsung ke mustahiq.

Devisi-devisi program, yaitu melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan sedangkan lembaga amil zakat berbeda dengan orang yang menyalurkan zakat dalam hal ini setiap penyaluran zakat dari lazis jateng cabang salatiga tidak diberikan secara cuma-cuma ada timbal balik kepada LAZis Jateng Cabang Salatiga sehingga masyarakat yang diberi zakat tidak serta merta meminta zakat secara terus menerus tapi bagaimana dana yang

diberikan dalam bentuk qordul hasan sehingga diharapkan yang tadinya

mustahiq menjadi muzakki. Dalam hal lain pemberdayaan masyarakat seperti beasiswa anak didik yang berprestasi, agamanya bagus dll. Akan tetapi jika

yang mendapatkan beasiswa tersebut tidak memberikan raport yang baik maka

dari lembaga akan mencabut atas apa yang telah diberikan dari lembaga kepada penerima beasiswa tersebut.

Selain program yang dilakukan Lembaga Amil Zakat Al-Ihsan Jawa Tengah Cabang Salatiga, Lembaga ini juga melakukan pengumpulan zakat, dan mempunyai 3 strategi pengumpulan zakat, antara lain sebagai berikut:

a. Donatur atau orang yang memberi zakat datang sendiri ke kantor cabang

b. Duta zakat mendatangi ke rumah-rumah donatur baik secara kolektif

maupun individu. Maksudnya, Di lembaga ini mempunyai sistem MGM ( Muzakki Get Muzakki) seperti halnya satu orang mengajak atau menagih anggotanya yang sudah ikut program ini.

c. Transfer, karena LAZis Jateng ini cakupannya se-Indonesia jadi jika kita

ingin berzakat namun jangkauan rumah ke kantor LAZis jauh,kita dapat mentransfer zakat kita melalui Pos, Bank, dll.

d. Jemput langsung

Jemput langsung dimana ketika seseorang mendapatkan brosur dari lazis lalu orang tersebut tertarik sebagai donatur. Biasanya yang dilakukan donator tersebut pertama kali lewat sms, kemudian donator tersebut menyuruh pihak lazis untuk menjemputnya guna memberikan zakat.

4. Analisis terhadap hambatan dalam pengelolaan zakat dalam