BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Analisis Pengelolaan Piutang dan Pembahasan
Untuk mengetahui seberapa tingkat efektif dan efisien pengelolaan piutang dapat digunakan analisa sebagai berikut:
Receivable turn over ratio ( RTO) adalah tingkat perputaran piutang.
Menggambarkan berapa kali piutang tersebut terjadi dan diterima pembayarannya.
Semakin tinggi perputaran piutang menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang tersebut rendah sehingga akan semakin baik pengolaan piutang tersebut dan sebaliknya.Untuk menganalisis perputaran piutang PT.Bumi Intan Jaya ,penulis mengambil data laporan penjualan dan piutang selama lima tahun dari 2009 sampai mei 2013.
Tabel 1 PT.Bumi Intan Jaya
Daftar Penjualan dan Periode 2009 Tahun Januari 275,072,851 107,000,360 109,811,633
Februari 257,695,671 109,811,633 58,22,915
Maret 313,295,602 58,522,915 69,800,005
April 280,380,737 69,800,005 92,380,087
Mei 267,880,022 92,380,087 103,076,345
Juni 302,839,935 103,076,345 125,087,290
Juli 299,252,605 125,087,290 119,916,436
Agustus 302,596,648 119,916,436 80,081,951
September 342,533,587 80,081,951 74,082,934
Oktober 330,913,117 74,082,932 71,678,324
November 332,405,721 71,678,324 128,976,318
Desember 336,399,748 128,976,318 264,224,803 Total 3,641,266,244
Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Adapun Perhitungannya untuk Tahun 2009 adalah:
a. Rata-rata piutang = = 185,612,582
b. Tingkat Perputaran Piutang = = 19,61 Kali
Tabel II PT.Bumi Intan Jaya
Daftar Penjualan dan Periode 2010 Tahun Januari 776,170,363 264,224,803 286,804,810 Februari 654,736,111 286,804,810 265,738,188
Maret 500,676,135 265,738,188 378,603,156
April 273,800,160 378,603,156 254,310,788
Mei 800,740,130 254,310,788 478,055,901
Juni 723,170,777 478,055,901 365,700,801
Juli 315,295,602 365,700,801 390,874,450
Agustus 771,361,767 390,874,450 415,444,731 September 395,380,737 415,444,731 299.100.130 Oktober 527,147,400 299,100,130 376,775,889 November 936,117,500 376,775,889 678,773,881 Desember 613,336,283 678,773,881 338,976,378
Total 7,287,932,965 Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Adapun Perhitungannya untuk Tahun 2010 adalah:
a. Rata-rata piutang = = 301.600.591
b. Tingkat Perputaran Piutang = = 24,16 Kali
Tabel III PT.Bumi Intan Jaya
Daftar Penjualan dan Periode 2011 Tahun Januari 339,757,238 338,976,378 254,635,080 Februari 361,416,637 254,635,080 303,736,656
Maret 342,850,287 303,736,656 277,126,516
April 384,452,274 277,126,516 222,478,575
Mei 321,476,177 222,478,575 230,666,792
Juni 467,379,837 230,666,792 202,921,396
Juli 420,892,810 202,921,396 206,879,525
Agustus 431,211,704 206,879,525 188,071,563 September 405,875,211 188,071,563 146,988,172 Oktober 394,926,852 146,988,172 216,144,950 November 479,084,755 216,144,950 225,144,751 Desember 444,533,315 225,144,751 124,172,232
Total 4,793,857,097 Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Adapun Perhitungannya untuk Tahun 2011 adalah:
a. Rata-rata piutang = = 231.574.305
b. Tingkat Perputaran Piutang = = 20,70 Kali
Tabel IV PT.Bumi Intan Jaya
Daftar Penjualan dan Periode 2012 Tahun Januari 319,757,832 124,172,232 151,679,930 Februari 341,416,736 151,679,930 152,635,080
Maret 322,850,781 152,635,080 202,736,656
April 364,452,274 202,736,656 175,126,516
Mei 301,476,177 175,126,516 221,478,575
Juni 447,379,837 221,478,575 228,666,792
Juli 400,892,018 228,666,792 201,921,396
Agustus 411,211,407 201,921,396 205,879,525 September 385,875,212 205,879,525 187,071,363 Oktober 374,926,258 187,071,363 145,988,172 November 459,084,575 145,988,172 215,144,950 Desember 424,533,513 215,144,950 295,172,231
Total 4,553,856,620 Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Adapun Perhitungannya untuk Tahun 2012 adalah:
a. Rata-rata piutang = = 209.672.231
b. Tingkat Perputaran Piutang = = 21,72 Kal
Tabel V PT.Bumi Intan Jaya
Daftar Penjualan dan Periode 2013 Tahun Januari 655,553,733 295,172,231 465,720,322 Februari 470,560,024 465,720,322 223,750,678
Maret 370,662,750 223,750,678 456,558,113
April 678,778,992 456,558,113 413,705,478
Mei 515,987,103 413,705,478 305,788,899
Juni 349,773,813 305,788,899 432,712,023
Juli 205,697,996 432,712,023 337,881,569
Agustus 989,790,136 337,881,569 275,910,960 September 723,784,960 275,910,960 728,098,540 Oktober 256,441,479 728,098,540 802,291,559 November 229,441,562 802.291.559 639,881,798 Desember 714,362,635 639,881,798 320,952,901
Total 6,160,835,183 Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Adapun Perhitungannya untuk Tahun 2010 adalah:
a. Rata-rata piutang = = 308.062.566
b. Tingkat Perputaran Piutang = = 20 Kali
Tabel VI PT.Bumi Intan Jaya
Tingkat Perputaran piutang Tahun 2009-2013
Tahun
2013 6,160,835,183 308,062,566 20x
Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Dari hasil perhitungan perputaran piutang atau receivable turn over (RTO) PT.Bumi Intan Jaya dapat dianalisa bahwa perputarannya cukup baik tetapi terjadi ketidaktetapan tingkat perputaran piutang, dimana pada tahun 2009 adalah 19 kali, sedangkan pada tahun 2010 RTOnya sebesar 24 kali, pada tahun 2011 RTOnya adalah 21 kali, 2012 RTOnya sebesar 22 kali dan pada tahun 2013 RTOnya sebesar 20 kali.
Average Collection Period (ACP) atau disebut periode pengumpulan piutang adalah berapa lama waktu yang digunakan untuk melakukan pembayaran piutang, dapat dihitung dengan menjumlahkan hari dalam satu periode (1 tahun = 360 hari)
Periode Perputaran piutang =
Perhitungan rata-rata pengumpulan piutang dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebagai berikut:
a.Tahun 2009
Peputaran piutang = 19 kali
Periode perputaran piutang =
= 19 Hari
b.Tahun 2010
Perputaran Piutang = 24 kali
Periode perputaran piutang =
= 15 Hari
c.Tahun 2011
Perputaran Piutang = 21 kali
Periode perputaran piutang =
= 17 Hari
d.Tahun 2010
Perputaran Piutang = 22 kali
Periode perputaran piutang =
= 16 Hari
e.Tahun 2013
Peputaran piutang = 20kali
Periode perputaran piutang =
= 18 Hari
Tabel VII PT.Bumi Intan Jaya
Rata-rata periode pengumpulan piutang Tahun 2009-2013
Tahun Term of Credit Periode pengumpulan
2009 30 19
2010 30 15
2011 30 17
2012 30 16
2013 30 18
Sumber : PT.Bumi Intan Jaya
Dengan melihat rasio periode pengumpulan piutang atau average collection period (ACP) di atas kita bisa melihat dalam jangka waktu berapa hari piutang
akan berubah menjadi kas. Semakin cepat waktu pengembalian piutang, akan semakin baik bagi perusahaan.
Dari hasil perhitungan ACP diatas, diketahui pada tahun 2009 ACPnya 19 hari dan 2010 ACPnya 15 hari, tahun 2011 ACPnya 17 hari, sedangkan tahun 2012 ACPnya 16 hari, dan pada tahun 2013 ACPnya 18 hari . Dari perhitungan ini dapat dianalisa bahwa periode pengumpulannya sangat baik karena PT. Bumi Intan jaya menetapkan standar pengumpulan piutangnya adalah 30 hari . Namun kestabilan pengumpulan piutang belum terjadi dari periode lima tahun tersebut.
Dari hasil penelitian mengenai analisis perputaran piutang yang membandingkan tingkat perputaran piutang dan periode rata-rata pengumpulan piutang maka untuk pengendalian intern atas piutang dagang tersebut perlu adanya juga analisis umur piutang dengan melihat rincian umur piutang dari lima periode tersebut apakah sudah memenuhi standar yang bisa menstabilkan ataupun sebaliknya.
Umur piutang merupakan salah satu alat pengujian mengenai efisiensi bagian kredit adalah waktu rata-rata dari saldo piutang, dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
x 365 =banyaknya hari piutang dari penjualan yang belum tertagih
Membandingkan waktu rata-rata tersebut dengan masa kredit yang ditetapkan oleh manager kredit. Walaupun syarat kredit adalah 30 hari, tetapi masa kredit rata-rata bisa saja menjadi 40 sampai 60 hari. Pengaruh pada biaya
penyelenggaraan investasi piutang merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh setiap controller, apabila suatu piutang merupakan suatu unsur yang penting dalam neraca.maka laporan untuk pengendalian piutang adalah dengan menggunakan analisa umur piutang dagang.
1. Tahun 2009
x 365 = 19 Hari
2.Tahun 2010
x 365 = 15 Hari
3.Tahun 2011
x 365 = 17 Hari
4.Tahun 2012
x 365 = 16 Hari
5.Tahun 2013
x 365 = 18 Hari
Tujuan dilakukan pengawasan terhadap piutang adalah menghindar terjadinya penyelewengan terhadap piutang. Dalam hal ini ada tiga hal yang penting dilaksanakan yaitu kebijakan pemberian kredit, penagihan piutang serta penetapan pengendalian yang layak dan bisa dijalankan.
1. Pemberian kredit
Pada PT.Bumi Intan Jaya pelanggan yang melakukan service dengan pembayaran secara kredit diberi batas waktu 7 sampai 21 hari. Dalam memberikan kredit pelanggan baru, dilakukan survey dengan pengamatan dan penilaian lansung dari perusahaan.
Dalam melaksanakan penjualan kredit PT.Bumi Intan jaya umumnya kepelanggan baru sama sekali belum pernah melakukan transaksi dengan perusahaan maupun pelanggan lama mereka harus melalui kerjasama dengan melakukan kontrak kerja dengan bukti surat kerjasama yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak.
2. Penagihan piutang
Proses penagihan piutang pada perusahaan ini sudah cukup baik. Ini dibuktikan dengan adanya pemisahan tugas antara fungsi pencatatan dengan fungsi penerimaan kas dan fungsi yang melakukan setor ke bank. Dan fungsi penagihan dilakukan oleh bagian penagihan atau bagian piutang.
3. Pengendalian yang layak
Penyelenggaraan pengendalian intern yang dilakukan perusahaan ini sudah sepenuhnya layak tetapi masih kurang efektif .Misalnya difungsi penagihan sangat jarang atau tidak melakukan sama sekali konfirmasi piutang kepada pelanggan untuk mengecek kebenaran jumlah piutang pelanggan, sehingga pada saat jatuh tempo ketika konfirmasi untuk pembayaran, tidak jarang terdapat kesalahan dalam jumlah piutang. Tetapi untuk pengamanan sudah sepenuhnya layak karena fungsi penagihan dan yang melakukan dana ke bank dilakukan oleh fungsi yan berbeda.
Dalam melakukan pemberian kredit perusahaan melakukan pemisahan tugas antara fungsi kredit dan fungsi penjualan.Setelah mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan tersebut dalam bab-bab sebelumnya bahwa perusahaan mengalami berbagai hambatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dalam hal ini akan dibahas mengenai usaha-usaha pemecahan masalah yang harus ditempuh.Dan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada perusahaan ada beberapa langkah pemecahan masalah yang sesuai dengan keadaan perusahaan.
Pemecahan masalah dalam suatu perusahaan tersebut, kiranya dapat digunakan untuk menyelesaikan dan membatasi suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh perusahaan didalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Berdasar sebab-sebab, akibat permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan sebagaimana yang telah dibahas dibagian depan yaitu ketidakstabilan efisiensi perputaran piutang dan periode penagihannya, yaitu terlihat dalam
perhitungan perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang pada tahun 2009,2011,2013 terjadi penurunan yang signifikan maka selanjutnya dapat diberikan beberapa pemecahan masalah.
Adapun langkah-langkah pemecahan masalah perusahaan ini dimana tingkat perputaran piutang yang tidak stabil dan periode pengumpulan yang juga tidak stabil.
Permasalahan jaminan dalam pemberian kredit
Sesuai dengan teori yang benar dalam mengadakan seleksi terhadapa pelanggan perusahaan harus mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh pelanggan dimana langkah-langkah yang dilakukan perusahaan adalah dengan melihat:
a). Karakter pelanggan
Dapat menunjukkan apakah pelanggan itu jujur dan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya, hal ini sangat penting karena dalam setiap transaksi kredit, pelanggan memiliki kesanggupan membayar.
b). Kapasitas pelanggan
Penilaian terhadap pelanggan yang didasarkan pada tingkat resiko pembayarannya dapat dilakukan dengan cara membuat analisa umur piutang sehingga perusahaan dapat mengetahui pelanggan mana yang sering terlambat membayar dari batas waktu yang ditetapkan perusahaan.
c). Modal pelanggan
Keadaan keuangan perusahaan menunjukkan kemampuan membayar dari pelanggan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan berapa jumlah kredit yang akan diberikan kepada pelanggan.
d). Jaminan pelanggan
Aktiva dari pelanggan yang dijadikan jaminan bagi keamanan kredit merupakan salah satu syarat perusahaan dalam menentukan jumlah kredit yang akan diberikan.
e).Kondisi ekonomi pelanggan
Menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan yang mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan para pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
Tidak melakukan kebijakan atau tindakan administrasi terhadap pelanggan menyangkut piutang.
Adapun langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut diantaranya:
1). Menetapkan potongan tunai dengan tepat
Dalam usaha untuk mengatasi masalah keterlambatan piutang dari para pelanggan perlu bagi perusahaan untuk memberi rangsangan pada pelanggan dengan memberikan potongan tunai bagi yang membeli kontan. Kebijaksanaan ini
selain dapat memberikan keuntungan bagi para perusahaan yaitu pengembalian piutang tepat pada waktunya.
PT.Bumi Intan jaya dapat menetapkan kebijaksanaan baru yaitu 4/15, n/60 yang artinya: pelanggan akan mendapat potongan tunai sebesar 4% dari harga penjualan bila membayar paling lambat 15 hari dan pembayaran barang yang dilakukan paling lambat 60 hari setelah penyerahan barang.Dasar pertimbangan bahwa selama ini perusahaan belum pernah melakukan potongan sehingga konsumen tidak ada rangsangan untuk melunasi hutang- hutangnya secara cepat.
Apabila potongan tunai maka akan diharapakan adanya pengaruh positif atas keuntungan perusahaan karena pembeli-pembeli yang tadinya tidak mengambil potongan sekarang akan dapat mengambilnya sehingga akan menurunkan jangka waktu rata-rata pengumpulan piutang.
Akan tetapi tidak boleh dilupakan, hal tersebut juga akan membawa dampak negatif akan keuntungan perusahaan karena dengan adanya perpanjangan periode potongan tunai sekarang akan dapat membayar lebih lambat namun tetap memperoleh potongan tunai sehingga memperlambat rata-rata pengumpulan piutang. Jadi, pemberian potongan tunai salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko meningkatnya investasi dalam piutang dan resiko keterlambatan pengumpulan piutang. Dengan memberikan potongan tunai yang menarik berarti perusahaan memotivasi langganan untuk melunasi hutang-hutangnya atau dalan waktu yang relatif pendek agar piutang secepatnya
direalisasikan menjadi uang kas sehingga pengendalian piutang yang efektif dapat tercapai.
2). Memberi sanksi
Dalam mengatasi permasalahan pelanggan yang sudah terbiasa menunggak pembayaran atau sudah terbiasa membayar hutangnya lewat jatuh tempo, maka perusahaan juga dapat member sanksi kepada pelanggannya.
3) Memperbaiki pelaksanaan administrasi piutang.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini antara lain: Prosedur penjualan pada perusahaan PT.Bumi Intan Jaya Makassar sudah sangat baik dan sesuai dengan standar penjualan kredit umumnya, dimana pembagian setiap fungsi sudah ada.
Dokumen yang digunakan dalam penjualan sebagai transaksi sudah sesuai dengan standar yang ideal dan baik yaitu mempunyai tembusan setiap fungsi yang ada dan otoritas oleh pejabat yang berwenang berdasarkan perhitungan rasio (RTO), perputaran piutang perusahaan PT.Bumi Intan Jaya dari tahun ketahun mengalami ketidakstabilan (naik-turun). Sehingga tingkat perputaran piutang PT.Bumi Intan Jaya dapat dianalisa bahwa perputarannya cukup baik tetapi terjadi ketidaktetapan tingkat perputaran piutang, dimana pada tahun 2009 adalah 20 kali, sedangkan pada tahun 2010 RTO-nya sebesar 24 kali, pada tahun 2011 RTO-nya adalah 21 kali, 2012 RTO-nya sebesar 22 kali, dan pada tahun 2013 RTO-nya sebesar 20 kali.Sedangkan untuk perhitungan ACP-nya, diketahui pada tahun 2009 ACP-nya 19 hari, dan 2010 ACP-nya 15 hari, tahun 2011 ACP-nya 17 hari, sedangkan 2012 ACP-nya adalah 16 hari, dan pada tahun 2013 ACP-nya 18 hari.Dari perhitungan ini dapat dianalisa bahwa periode pengumpulannya sudah sangat baik karena PT.Bumi Intan Jaya menetapkan standar pengumpulan piutangnya adalah 30 hari., sedangkan periode pengumpulan piutangnya kurang atau tepat pada waktu yang
ditentukan. Namun kestabilan pengumpulan piutang belum terjadi dan periode yang dianalisis yaitu lima tahun tersebut.Langkah yang dapat ditempuh dalam usaha untuk menghindari ketidakstabilan pengumpulan piutang serta mempercepat waktu pengumpulan piutang adalah dengan cara melaksanakan penagihan itu secara intensif, dan memberlakukan kebijakan administratif
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas yaitu:
1. Melihat kecenderungan semakin besarnya penjualan, maka periode berikutnya sebaiknya perusahaan meningkatkan kegiatan yang mengarah pada upaya pengembalian piutang, serta secara serius memperhatikan penjualan kredit agar tetap sesuai prosedur yang ditetapkan.
2. Perlu diberlakukannya sanksi administrasi terhadap pelanggan yang selalu menunda pembayaran hutangnya.
0,00 2.793.600,00
31/07/2013 0,00 4.347.280,00
0,00 4.347.280,00
31/07/2013 0,00 5.000.138,00
0,00 5.000.138,00 Asing
2.793.600,00
PG-T0029 Tani Subur, Tk
P130007350 4.347.280,00
4.347.280,00
PG-T0043 Tani Berdikari, Tk
PF13E00014 5.000.138,00
5.000.138,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00