• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

G. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis ini adalah masih belum berjalan dengan baik dan lancar pada piutang dagangnya, oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian interen atas piutang dagang yang dapat meningkatkan kelancaran usaha perusahaan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Dalam penulisan ini, penulis mengadakan penelitian ke PT.Bumi Intan Jaya Makassar, yang berlokasikan di Jl.Ir.Sutami No.03. Dalam hal ini penulis mengadakan studi kasus keperusahaan tersebut, untuk itu penulis menjadikannya sebagai obyek penelitian dalam studi kasus diatas.Waktu penelitian dimulai setelah usulan proposal ini disetujui atau dalam waktu dua bulan yaitu dimulai pada tanggal 14 april 2014 sampai dengan 09 juni 2014.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah melalui:

1.Penelitian lapangan, yakni suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan cara mengunjungi perusahaan secara langsung, guna mendapatkan data dan informasi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Seperti halnya data tentang neraca per tahun dari perusahaan yang bersangkutan, laporan Rugi Laba per tahun dan lain yang dianggap perlu.

2.Penelitian kepustakaan, yakni suatu bentuk penelitian untuk memperoleh data pada berbagai literatur, surat kabar, dan buku-buku yang dapat digunakan sebagai landasan teoritis termasuk referensi bahan kuliah untuk mendukung penulisan ini.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:

1.Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berdasarkan angka-angka yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba.

2.Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk informasi baik yang berbentuk lisan maupun secara tertulis, dan data yang dimaksud bukan dalam bentuk angka-angka. Data ini berupa sejarah terbentuknya perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain.

Sumber data yang digunakan ada 2 (dua), yaitu:

a.Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui responden secara langsung. Data primer merupakan data yang belum pernah dipublikasikan.

Di dalam mencari data primer digunakan cara :

1).Interview, yaitu dengan mengadakan wawancara dengan karyawan dan pimpinan perusahaan.

2).Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung di dalam perusahaan untuk mengetahui cara kerja maupun prosedur sistem yang sedang berjalan.

b.Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui perusahaan. Untuk mendapatkan data sekunder digunakan :

(1).Dokumen-dokumen perusahaan yang ada hubungannya dengan penyusunan penulisan ini.

(2).Literatur, yakni diktat atau buku-buku yang tersedia diperpustakaan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

D.Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua unit analisis yang ingin diteliti dalam suatu penelitian, baik lembaga atau atau instansi/organisasi dalam wujud manusia.

Menurut Sugiyono(2007:90) Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi penelitian ini adalah customer selaku pelanggan PT.Bumi Intan Jaya Makassar.Alasan pelanggan menjadi populasi karena topik yang dibahas

adalah pengendalian interen atas piutang dagang.yang dimana ada sebagian customer selaku pelanggan yang tagihannya overdue.maka populasi diperkirakan 5 orang dalam sebulan dan 25 orng dalam setahun.

2.Sampel

Menurut Sugiono (2007:91) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari sejumlah dari karakteristik yang dimliki oleh populasi tersebut”.

Sampel ini merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti guna menarik kesimpulan terhadap permasalahan penelitian.Adapun jumlah sampel yang diambil berdasarkan jumlah customer pelanggan PT.Bumi Intan Jaya yang dapat dilihat dari penjualannya dan kegiatan pembayarannya.

E. Metode analisis

Data yang berhasil dikumpulkan akan dikelompokkan dan diolah, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dimana merupakan analisis perputaran piutang yaitu dengan membandingkan tingkat perputaran piutang dan periode rata-rata pengumpulan piutang dan investasi yang tertanam pada piutang, serta analisis umur piutang (rincian unur piutang).

Menurut Albertus Karjono (2012:02) menyatakan bahwa:

1.Tingkat Perputaran piutang

Tingkat perputaran piutang rata-rata dapat dihitung berdasarkan hasil penjualan kredit. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Rumus :

=……kali

Rata-rata piutang =

2.Periode Pengumpulan Piutang

Periode pengambilan piutang menunjukkan berapa lama piutang tersebut mempunyai nilai rata-rata tidak tertagih.Adapun rumusnya sebagai berikut:

Rumus:

=….hari

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan penulisan ini maka,dikemukakan definisi operasional sebagai berikut:

1.PT.Bumi Intan Jaya adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang agro bisnis pertanian yang dimana kegiatan perusahaan sangat meninjau dari segi penjualan dengan memberikan kredit.

2.Pemberian kredit pada customer adalah salah satu usaha untuk meningkatkan penjualan dengan pendapatan perusahaan.

3.PT.Bumi Intan Jaya juga memberikan pelayanan bagi customer yang pengambilan barangnya tidak eceran akan dikenakan program diskon, tergantung dari barang tersebut yang diambilnya.

4.Sistem Pengendalian Intern dalam perusahaan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengawasi piutang dagang, karena tanpa pengendalian intern pada suatu perusahaan akan mengakibatkan kerugiaan yang sangat besar.

5.Piutang dagang adalah tagihan yang sifatnya terbuka, yang dimana tagihan ini tidak disertai instrumen kredit.Piutang dagang berasal dari penjualan barang dagangan secara kredit.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Sejarah Singkat PT.Bumi Intan Jaya

PT.Bumi Intan Jaya merupakan perusahaan nasional yang bergerak dibidang agrochemicals,agricultural equipment supplies dan juga salah satu pelaku pembangunan pertanian,melihat potensi yang besar dibidang agribisnis , ingin turut serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia utamanya disektor pertanian dan perkebunan. Selain itu, bersama-sama dengan para petani, pengguna dan pemerintah, kami ingin turut serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian diindonesia.

PT.Bumi Intan Jaya Ini disusun dengan tujuan untuk memperkenalkan perusahaan kami kepada para pelanggan yang terdiri dari perkebunan,dealer,dan kios untuk lebih mengenal kami dan produk-produk yang kami distribusikan saat ini.

PT.Bumi Intan Jaya Berdiri telah berdiri sejak September 2002, dan memiliki 10 Cabang 106 karyawan, termasuk Cabang Makassar yang memiliki 12 karyawan sesuai dengan posisi dan tugas masing-masing,dimana dipimpin oleh seorang pengusaha bernama Agus Salim Lim. Perusahaan ini dibentuk dimakassar pada tanggal 03 September 2006. Perusahaan ini lama kelamaan mengalami perkembangan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkannya,dengan tanda daftar usaha perdagangan dengan nomor:

790/20-23/TDUP/VI/2006.Dan nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 02.049.443.1.801.001.

Perusahaan perdagangan didirikan atas gagasan seorang pengusaha yang berdomisili dimakassar dan sekaligus diangkat menjadi pimpinan pada PT.Bumi Intan Jaya Makassar.Karena kejeliaanya melihat dan memonitor perkembangan perekonomian khususnya dibidang perdagangan bagian pertanian dimakassar.Maka dia berkeinginan untuk lebih mengembangkan usahanya yang mempunyai tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Sejak berdirinya perusahaan ini sampai sekarang banyak mengalami perkembangan, hanya saja pada tahun 2009 mengalami perkembangan yang .bergerak dibidang tersebut, sehingga persaingan bertambah ketat.Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, PT.Bumi Intan Jaya dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas seperti:

a. Kantor Kerja b. Kantor Gudang

c. Kendaraan empat roda dua unit d. Truk dua unit

e. Peralatan Kantor

PT.Bumi Intan Jaya Memiliki Visi Dan Misi dalam pencapaian sistem pertanian berkelanjutan industriyang mampu menyelesaikan dan menjaga pasokan pangan nasional serta kesejahteraan petani, oleh karena itu visi PT.Bumi Intan Jaya adalah:

1. Untuk menjadi distributor paling kompetetif dan efisien.

2. Untuk memiliki beberapa sumber daya manusia yang profesional dan terpercaya dengan memberikan pelatihan yang berkesinambungan.

3. Untuk memberikan produk nasional ekslusif yang diberikan oleh kepercayaan dari para pelaku

4. Untuk Menghargai Sumber Daya Manusia berdasarkan tanggung jawab,dedikasi, dan loyalitas.

Misi PT. Bumi Intan Jaya untuk menjadi perusahaan agrokimia/agronomist terkemuka di indonesia dan dipercaya oleh seluruh dunia.

B.Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang dibuat oleh suatu perusahaan merupakan kerangka yang menunjukkan pekerjaaan, wewenang dan tanggung jawab dari setiap pimpinan dan karyawan perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dengan adanya pemisahan dan hubungan pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyelewengan-penyelewengan pada perusahaan perdagangan. Pimpinan adalah pemiliknya sendiri yang secara langsung memimpin kegiatan-kegiatan perusahaan dan menentukan kebijaksanaan perusahaan baik yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern.

Dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan organisasi perusahaan atau lembaga apapun, struktur organisasi memegang peranan penting dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu setiap perusahaan tidak boleh mempunyai kesamaan antara satu dibandingkan dengan yang yang lain baik dalam hal besar dan luas

usahanya, jumlah karyawan, kualitas dan jenis usaha yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang bersangkutan, mengakibatkan struktur organisasi perusahaan yang sesuai untuk setiap perusahaan juga tidaklah sama.

Walaupun perusahaan ini sudah beroperasi beberapa tahun rupanya prinsip-prinsip organisasi yang merupakan suatu syarat suksesnya perusahaan seperti dikemukakan di atas belum diperhatikan secara serius.

Prinsip organisasi yang kurang diperhatikan yang dimaksud adalah pembatasan tugas dan tanggung jawab serta kepada siapa bawahan harus mendengar perintah.Tidaklah kelihatan suatu kontrak yang baik, misalnya dalam hal penugasan/ pengawasan terhadap penjualan yang dipercayakan. Agar lebih jelas, maka disajikan struktur organisasi yang dimiliki PT.Bumi Intan jaya Makassar, Sebagai Berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PT.BUMI INTAN JAYA MAKASSAR

AREA BRANCH MANAGER

Keuangan

Administrasi

Supervisor Sales

Kepala Gudang

DRIVER HELPER

Sumber : PT.Bumi Intan Jaya Makassar

Selanjutnya mengenai tugas,kewajiban dan tanggung jawab masing-masing- masing personil PT.Bumi IntanJaya Makassar Sebagai Berikut:

1.Area Branch Manager (Kepala Cabang ) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memimpin seluruh karyawan yang ada dicabang dan menciptakan berbagai macam kegiatan demi tercapaianya target penjualan perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan perusahaan secara keseluruhan.

c. Bertanggung jawab atas kegiatan pelaporan secara berkala kekantor pusat memberikan pelatihan dan melakukan pengarahan atas pelaksanaan rencana strategis perusahaan.

d. Memastikan seluruh karyawan dicabang bekerja secara professional sesuai peraturan yang berlaku.

e. Memberikan informasi kepada manajemen mengenai keadaan pasar sekitar cabang menegenai perubahan dan perkembangan yang terjadi secara signifikan.

2.Kepala bagian keuangan/accounting mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.

c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

3.Supervisor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan diatasnya kepada seluruh bawahan dan grupnya.

b. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya.

c. Melaksanakan tugas,proyek, dan pekerjaan secara langsung.

4. Bagian Administrasi juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat surat-surat untuk ditandatangani pimpinan baik yang sifatnya intern maupun ekstern bagi perusahaan.

b. Menyimpan arsip surat-surat masuk dan keluar.

c. Membuat laporan kegiatan personil setiap hari kerja.

d. Membuat laporan kas harian untuk penerimaaan dan pengeluaran untuk disyahkan kepala accounting yang selanjutnya akan disampaikan atau dilaporkan kepada pimpinan.

5.Sales/Penjualan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Memasarkan produk customer yang akan dipasarkan.

b. Memperluas daerah pemasaran dan mencari relasi baru.

c. Mengikuti perkembangan dan mengantisipasi situasi pasar.

6. Kepala Gudang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.

b. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan pembelian dengan fakturnya.

c. Membuat Bukti Barang Masuk.

7.Helper dan Driver mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membantu kepala gudang dalam memasarkan produk yang ditawarkan.

b. Membantu secara langsung dalam pengiriman barang kerelasi.

c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kerja kepada kepala gudang.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Perkembangan Nilai Penjualan

Prosedur penjualan pada PT.Bumi Intan Jaya yaitu fungsi pemberian kredit berada ditangan kepala pemberi kredit sebagai manager operasi service cabang. Fungsi penjualan kredit dilakukan oleh bagian service advisor yang bertanggung jawab atas pencatatan piutang berada difungsi administrasi piutang.

Dalam penjualan kredit catatan mutasi piutang harus didasarkan pada dokumen sumber yang lengkap dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.Dalam pencatatan dijurnal penjualan didasarkan pada dokumen dasar yaitu faktur penjualan kredit yang telah diotoritas oleh bagian perdagangan. Setiap transaksi telah diotoritas dari pihak yang berwewenang dan dicatat sesuai prosedur. Pemberian kredit di PT.Bumi Intan Jaya dilakukan oleh manager operasi. Fungsi ini diberi wewenang untuk menolak pemberian kredit kepada seseorang atau perusahaan berdasar analisis terhadap riwayat pelunasan piutang dimasa lalu.

Pada PT.Bumi Intan Jaya pemisahan tugas sudah sepenuhnya ada, diantaranya yaitu fungsi penagihan disini dilakukan oleh fungsi penagihan kepada pelanggan dan sebagai fungsi penerimaan kas dilakukan oleh kasir, berdasarkan atas daftar piutang yang telah jatuuh tempo. Dengan demikian fungsi penagihan

tidak mungkin melakukan penerimaan kas sebelum jatuh tempo dan menggunakan uang hasil tagih untuk kepentingan pribadi.

Penyajian piutang pada neraca,PT.Bumi Intan Jaya sudah tepat yaitu digolongkan dalam aktiva lancar karena piutang itu dapat dikonversi menjadi kas lebih dari satu tahun. Penyajian piutang dagang PT.Bumi Intan Jaya menyajikan jumlah piutang dagang bersih yang dapat direalisasikan.Perusahaan tidak menyisihkan piutang dagang tak tertagih. Apabila piutang dagang tidak tertagih, sudah jatuh tempo lebih dari satu tahun maka tanggung jawab kepada customer untuk melunasi piutang tersebut.

B.Flowchart Penjualan Kredit Atas Pengendalian Intern Perusahaan

Data nilai penjualan ini diperoleh informasi tentang berapa sebenarnya yang dapat dipasarkan pada tahun-tahun yang akan datang, sebab tidak mungkin perusahaan berproduksi tanpa memperhitungkan faktor-faktor lain seperti persaingan.

Penjualan secara kredit diharuskan adanya pemisahan fungsi bagian-bagian tertentu pada PT.Bumi Intan Jaya, seperti:

Sales/Penjualan Bagian Kredit Faktur

Arsip

Membuat Sales Order Sesuai pesanan Cust

Sales Order

Gudang Bagian Pengiriman Sumber : PT.Bumi Intan Jaya Cab.Makassar

Tugas dan fungsi dari penjualan kredit atas sistem pengendalian intern meliputi :

1. Bagian Sales/Penjualan

Merupakan fungsi dari pemasaran yang dimana memasarkan produk kecustomer agar dapat membeli produk tersebut.

Mengecek

Tugas bagian sales atau penjualan dari flowchart penjualan kredit pada pengendalian intern yaitu membuat sales order atau delivery order sesuai pesanan customer secara manual dengan meminta otoritas kredit dan menentukan tanggal pengiriman barang dan bertanggung jawab dalam tersedianya persediaan untuk memulai purchase order baru dari customer.

2. Bagian Kredit

Merupakan fungsi yang bertanggung jawab untuk meneliti status kredit costumer dan memberikan kecukupan dan kelayakan pemberian kredit.

Tugas bagian kredit dari flowchart yaitu mengecek kelayakan kredit costumer dengan melihat sales order dari bagian penjualan yang dimana apakah telah mencukupi limit dari saldo penjualan kredit.

3. Faktur/Invoice

Merupakan fungsi faktur sebagai menginput dari sales order penjualan apabila sudah ada persetujuan dari bagian kredit

Tugas faktur/invoice yaitu bertanggung jawab sebagai faktur penjualan yang merupakan pembuatan dan penginputan sales order dengan memposting limit kredit costumer apa telah sesuai dengan pengambilan limitnya atau lebih dengan persetujuan bagian kredit.

4. Gudang

Merupakan fungsi yang bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh costumer serta menyerahkan barang tersebut kebagian pengiriman.

Tugas gudang yaitu menyiapkan barang sesuai pesanan yang diberikan oleh bagian faktur dengan memperhatikan barang yang akan dikirim apakah sesuai pesanan tersebut sesuai dengan invoice kemudian diarsipkan dan menyerahkan barang tersebut kebagian pengiriman.

5. Bagian Pengiriman.

Fungsi bagian pengiriman ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterima dari gudang.

Tugas pengiriman yaitu mengecek kesesuaian barang yang diterima dari gudang dan memperhatikan packing slip dengan adanya bukti pengiriman barang atau surat jalan yang akan diberikan ke customer.

Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari pelanggan.

Bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada pimpinan bagian pemasaran,untuk melakukan proses penjualan secara kredit. Pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.

1.Mengambil pesanan pelanggan

Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara : ditoko, melalui surat, melalui telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan dilapangan.

Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri.

2.Persetujuan kredit

Sebagian besar penjualan antar perusahaan dilakukan secara kredit.

Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan.

3.Memeriksa ketersediaan persediaan

Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman.

4.Menjawab permintaan pelanggan

Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hinga perusahaan- perusahaan menggunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan untuk mendukung proses penting ini.

C.Langkah-Langkah Pengendalian Intern

Kebijakan dan prosedur yang diberikan oleh setiap perusahaan memberi keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. Prosedur yang wajar dengan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang adalah penting bukan saja untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan para costumer.

Pengendalian piutang dimulai sebelum ada persetujuan untuk mengirimkan barang dagangan,sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan.Prosedur pengendalian piutang tersebut erat hubungannya dengan pengendalian penerimaan kas dan pengendalian persediaan.Piutang merupakan mata rantai diantara persediaan dan kas.Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam PT.Bumi Intan Jaya .

Pendekatan teknik pengendalian intern pada PT.Bumi Intan Jaya yaitu dengan pemberian kredit dagang,penagihan,dan penetapan penyelenggaraan pengendalian intern.

Besarnya perusahaan, jenis organisasi, kemampuan controller/accounting, dan faktor-faktor lain memperngaruhi tugas dan tanggung jawab controller dalam hubungannya dengan piutang.Pada perusahaan besar fungsi pemberian kredit dan penagihan biasanya berada dibawah pengendalian controller.Tetapi walaupun pada perusahaan dimana controller tidak mempunyai tanggung jawab langsung berkenaan dengan piutang, dia selalu mempunyai tanggung jawab tertentu, meliputi:

1. Penyelenggaraan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk memenuhi keperluan kepala bagian keuangan,manager kredit,dan controller.

2. Penetapan dan penyelenggaraan pengamanan pengendalian intern yng diperlukan.

3. Penyiapan laporan-laporan yang diperlukan untuk pimpinan departemen kredit dan yang lain- lain mengenai kondisi piutang dan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut.

4. Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentukan pengisian (cadangan) yang diperlukan.

Salah satu fungsi controller adalah untuk memberikan bantuan dengan menyediakan data untuk membuat tolak ukur tersebut.Jelas bahwa tolak ukur tersebut mempunyai pengaruh langsung atas pengendalian piutang, karena dapat menyediakan bagian kredit sarana untuk memperbaiki pelaksanaanya.

Berikut teknik pengukuran efisiensi dalam bagian kredit meliputi:

a. Hubungan penjualan kredit dengan penjualan total

Selama satu periode waktu tertentu informasi seperti dapat memberikan beberapa indikasi mengenai pengaruh kebijaksanaan kredit pada volume penjualan.Data tersebut bahkan lebih berguna apabila dapat diperoleh informasi yang setara untuk jenis industri yang bersangkutan atau untuk perusahaan lain yang sejenis.

b. Hubungan kerugian piutang dengan penjualan kredit

Kerugian yang tinggi dapat menunjukkan kebijaksanaan kredit yang terlalu longgar.

c. Persentase penagihan

Menunjukkan hubungan antara jumlah piutang yang ditagih selam satu periode dengan saldo piutang pada awal periode.

d. Umur Rata-rata piutang e. Persentase penunggakan

Mengukur banyaknya costumer dan jumlah piutang yang telah jatuh tempo.

f. Persentase Penolakan

Langkah dan Teknik pengendalian intern pada piutang dagang PT.Bumi intan jaya agar dapat mengamankan , mengontrol, dan mengawasi piutang agar tidak terjadi penyelewengan atau kecurangan dalam pemberian kredit maupun penagihan kredit, meliputi:

1.Pemberian kekuasaan yang memadai

Didalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.Oleh karena itu, didalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otoritas atas terlaksananya setiap transaksi.

2.Pelaksanaan penagihan secara intensif

Pelaksanaan penagihan yang dilakukan oleh bagian penagihan yang berfungsi untuk bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada customer agar tidak terjadi penyelewengan atau kecurangan dan juga agar

tidak terjadi keterlambatan dalam pembayaran piutang dagang, dengan teknik tersebut pelaksanaan penagihan akan berjalan dengan lancar dan baik.

3.Pengecekan secara independen dengan menggunakan rincian umur piutang

Mencakup verifikasi terhadap pekerjaan yang dilaksanakan sebelumnya oleh individu atau departemen lain atau penilaian semestinya terhadap jumlah yang dicatat. Kunci penting yang diperlukan dalam pelaksanaan verifikasi intern ini adalah independensi karyawan yang melaksanakan verifikasi tersebut.

Rincian umur piutang merupakan analisa pengendalian intern atas piutang

Rincian umur piutang merupakan analisa pengendalian intern atas piutang

Dokumen terkait