• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.3 Analisis Penggunaan Kohesi Pada Teks Pidato

4.2.3.1 Kohesi Gramatikal 1. Referensi

A. Pengacuan Persona

(1.TP1) Ditengah gejolak dan krisis politik diberbagai wilayah dunia, kita tetap tegak dan tegar sebagai Negara demokrasi yang makin kuat dan stabil.

Pronomina kita pada wacana (1.TP1) di atas merujuk pada masyarakat Indonesia, antaseden yang diacu persona kita tidak tertulis didalam teks wacana.

Antaseden persona kita diperoleh berdasarkan maksud teks yang ada. Penggunaan Promina Kita tersebut merupakan wacana yang kohesif. Kekohesifan terlihat pada ketepatan penggunaan pronomina yang dapat mengikat keseluruhan kalimat.

131 B. Pengacuan Demonstratif

(46.TP1) Hadirin sekalian yang saya muliakan, Hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, saya dan Saudara Prof. Dr. Boediono baru saja mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk mengemban amanah rakyat lima tahun mendatang.

Pada wacana (46.TP1) digunakan kata keterangan demonstratif waktu hari ini. kata hari ini bersifat kataforis yang menerangkan dalam wacana di atas yaitu sumpah diahadapan MPR-RI sebagai presiden. Penggunaan Promina ini tersebut merupakan wacana yang kohesif. Kekohesifan terlihat pada ketepatan penggunaan pronomina yang dapat mengikat keseluruhan kalimat.

2. Substitusi

A. Substitusi Nominal

(65.TP1) Kepada saudara Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, yang telah mendampingi saya selama lima tahun terakhir, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengabdian saudara, baik kepada pemerintah, maupun kepada bangsa dan negara.

Substitusi yang terdapat pada wacana (65.TP1) di atas yaitu subsitusi pengganti Muhammad Jusuf Kalla nama orang yaitu diganti saudara. Penggantian nama orang dalam sebuah wacana di atas membuat wacana tersebut menjadi kohesif.

B. Substitusi Verbal

(67.TP1) Ini adalah kali ketiga kita mampu menyelenggarakan Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil. Kita semua mampu melaksanakan kompetisi politik dengan penuh etika dan kedewasaan.

Substitusi yang terdapat pada wacana (67.TP1) di atas yaitu subsitusi kata kerja menyelenggarakan diganti menjadi kata kerja melaksanakan. Penggantian

132

kata kerja dalam sebuah wacana di atas membuat wacana tersebut menjadi kohesif.

3. Elipsis

(71.TP1) Hari ini dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, saya dan saudara prof. Dr. Boediono baru saja mengucapkan sumpah dihadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia,  sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Indonesia untuk mengemban amanah rakyat lima tahun mendatang.

Dalam teks pidato (71.TP1) di atas unsur yang dihilangkan adalah saya yang digantikan dengan sebagai. Penghilangan kata dalam sebuah wacana agar kalimat yang efektif yang membuat wacana tersebut menjadi kohesif.

4. Konjungsi A. Konjungsi Aditif

(72.TP1) Kita semua mampu melaksanakan kompetisi politik dengan penuh etika dan kedewasaan

Penambahan informasi pada wacana (72.TP1) di atas direalisasikan dengan kata dan yang mengacu pada dua informasi yang menyampaikan dua sifat yang bersifat setara, penggunaan konjungsi di atas tepat karena menambahkan dua informasi sehingga informasi yang disampaikan jelas.

B. Konjungsi Adversatif.

(129.TP1) Kepada saudara Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, yang telah mendampingi saya selama lima tahun terakhir, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengabdian saudara, baik kepada pemerintah, maupun kepada bangsa dan negara. Pengabdian saudara tercatat abadi dalam sejarah perjalanan bangsa, dan akan dikenang sepanjang masa.

Pada wacana (129.TP1), Konjungsi yang dugunakan untuk membandingkan klausa pertama dan kedua adalah konjungsi maupun. pemerintah dibandingkan dengan bangsa. Penggunaan konjungsi di atas tepat karena

133

membandingkan dua hal yang berbeda sehingga terlihat hubungan antara kalimat pertama dan kedua.

C. Konjungsi Kausal

(136.TP1) Oleh karena itu, walaupun gejala perbaikan perekonomian dunia mulai terlihat, namun kita tidak boleh berhenti untuk terus memperkuat sendi-sendi perekonomian kita, seraya tetap melanjutkan upaya nasional untuk meminimalkan dampak dari krisis dunia tersebut.

Konjungsi yang digunakan pada wacana (136.TP1) adalah oleh karena itu yang menghubungkan dua kalimat yang didalamnya ada hubungan sebab dan akibat. Penggunaan konjungsi di atas tepat karena terlihat apa sebab dari ke dua informasi yang disampaikan.

D. Konjungsi Temporal

(140.TP1) Ditambah lagi, produksi BBM masih defisit sekitar 600 ribu barel per hari. Sementara itu, di bidang kesehatan, gizi buruk dan angka kematian ibu yang relatif tinggi masih menjadi masalah utama.

Konjungsi yang digunakan pada wacana (140.TP1) adalah sementara itu yang menghubungkan kalimat yang didalamnya yang menjelaskan keterangan waktu. Penggunaan konjungsi di atas tepat karena terlihat apa keterangan waktu informasi yang disampaikan.

4.2.3.2 Kohesi Leksikal 1. Repetisi

(141.TP1) Yang saya hormati, saudara Ketua, para Wakil Ketua dan segenap anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Yang saya hormati, para mantan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,

Pada kata atau frasa yang terdapat dalam wacana (141.TP1) di atas menunjukkan adanya Repetisi, yaitu pengulangan kata yang dipentingkan

134

beberapa kali secara langsung. Dalam hal ini, kata yang saya hormati diulang 2 kali secara langsung.

2. Kolokasi

(145.TP1) Yang saya hormati, saudara Ketua, para Wakil Ketua dan segenap anggota

Kolokasi yang digunakan dalam wacana (145.TP1) di atas adalah kata ketua, wakil ketua yang menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan.

3. Sinonim

(150.TP1) saya ucapkan pula terima kasih dan penghargaan saya, atas upaya yang sungguh-sungguh dalam menjalankan dan menyukseskan program-program pembangunan nasional yang sarat dengan tantangan dan permasalahan yang rumit.

Kata atau frasa pada wacana (150.TP1) di atas terdapat kata tantangan dan bersinonimi permasalahan dengan kata yang memiliki arti yang sama. Pemakaian sinonim seperti tantangan dan permasalahan juga dapat mendukung kekohesifan dan kekoherenan sebuah wacana.

4. Antonim

(161.TP1) Yang saya hormati, saudara Ketua, para Wakil Ketua dan segenap anggota

Kata atau frasa pada wacana (161.TP1) di atas terdapat kata atau frasa ketua lawan artinya wakil ketua. Pemakaian anatonim seperti kata ketua dan wakil ketua juga dapat mendukung kekohesifan dan kekoherenan sebuah wacana.

5. Hiponim

(165.TP1) yang telah bersama-sama bekerja keras membangun bangsa dan negara kita menuju masa depan yang lebih baik.

Pada wacana (165.TP1) yang merupakan hpernim atau superordinatnya adalah Dunia sedangkan hiponimnya adalah bangsa dan Negara. Hiponim

135

berfungsi untuk mengikat antarunsur atau antarsatuan lingual dalam wacana secara semantis, terutama untuk menjalin hubungan atas dan bawahan.

4.2.4 Analisis Penggunaan Kohesi Pada Teks Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo

4.2.4.1 Kohesi Gramatikal 1. Referensi (Pengacuan) A. Pengacuan Persona

(1.TP2) Marilah kita bersama-sama bersyukur ke hadirat Allah SWT,

Pronomina kita pada wacana (1TP1) di atas merujuk pada masyarakat Indonesia, antaseden yang diacu persona kita tidak tertulis didalam teks wacana.

Antaseden persona kita diperoleh berdasarkan maksud teks yang ada.

B. Pengacuan Demonstratif

(60.TP2) Hari ini di depan sidang yang terhormat, saya akan menyampaikan Pidato Kenegaraan pertama saya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Pada wacana (60.TP2) digunakan kata keterangan demonstratif hari ini.

kata hari ini bersifat kataforis yang menerangkan subjek dalam wacana di atas yaitu di depan sidang yang terhormat.

2. Substitusi (Penyulihan) A. Substitusi Nominal

(104.TP2) Kita patut berterimakasih kepada para pendahulu kita, para pemimpin nasional, mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden B.J. Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Atas perjuangan dan kerja keras para pemimpin nasional tersebut,

Substitusi yang terdapat pada wacana (104.TP2) di atas yaitu subsitusi pengganti nama orang yaitu pemimpin nasional, diganti tersebut. Penggantian nama orang dalam sebuah wacana di atas membuat wacana tersebut menjadi kohesif.

136 B. Substitusi Verbal

(107.TP2) Menipisnya budaya saling menghargai, mengeringnya kultur tenggang rasa,

Substitusi yang terdapat pada wacana (107.TP2) di atas yaitu subsitusi pengganti kata kerja yaitu menipisnya, diganti menjadi kata kerja mengeringnya Penggantian kata kerja dalam sebuah wacana di atas membuat wacana tersebut menjadi kohesif.

3. Elipsis (Pelesapan)

(109.TP2) Lebih dari itu, Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote,  adalah negeri dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, negeri demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Dalam wacana (109.TP2) adalah terjadi pelesapan satuan lingual berupa kata. satuan lingual yang dilesapkan dapat ditelusuri balik dari kalimat sebelumnya. Konstituen  pada wacana di atas dapat diisi dengan konstituen adalah Indonesia yang telah disebutkan sebelumnya. Unsur yang dihilangkan adalah Indonesia yang digantikan dengan adalah. Penghilangan kata dalam sebuah wacana agar kalimat yang efektif yang membuat wacana tersebut menjadi kohesif.

4. Konjungsi (Perangkaian) A. Konjungsi Aditif

(117.TP2) Marilah kita bersama-sama bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kita dapat menghadiri Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dalam rangka Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70.

Penambahan informasi pada wacana (117.TP2) di atas direalisasikan dengan kata dan yang mengacu pada dua informasi yang menyampaikan dua

137

kata, penggunaan konjungsi di atas tepat karena menambahkan dua informasi sehingga informasi yang disampaikan jelas.

B. Konjungsi Adversatif.

(192.TP2) Pemerintah seakan-akan tidak berpihak kepada rakyat. Namun, moral politik saya mengatakan, saya harus bertindak dan menghentikan praktik yang tidak benar.

Konjungsi yang terdapat pada wacana (192.TP2) di atas merupakan konjungsi pertentangan yang ditandai kata namun. Hal yang dipertentangkan pada wacana di atas adalah Pemerintah seakan-akan tidak berpihak kepada rakyat.

Penggunaan konjungsi di atas tepat karena membandingkan dua hal yang berbeda sehingga terlihat hubungan antara kalimat pertama dan kedua.

C. Konjungsi Kausal

(195.TP2) Marilah kita bersama-sama bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kita dapat menghadiri Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dalam rangka Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70.

Pada wacana (195.TP2) hubungan sebab akibat ditunjukkan oleh satuan lingual karena klausa Marilah kita bersama-sama bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, pada wacana di atas menjadi akibat dari klausa atas karunia-Nya kita dapat menghadiri Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

D. Konjungsi Temporal

(206.TP1) Sementara itu, di bidang kesehatan, gizi buruk dan angka kematian ibu yang relatif tinggi masih menjadi masalah utama.

Konjungsi yang digunakan pada wacana (206.TP2) adalah sementara itu yang menghubungkan kalimat yang didalamnya yang menjelaskan keterangan

138

waktu. Penggunaan konjungsi di atas tepat karena terlihat apa keterangan waktu informasi yang disampaikan.

4.2.4.2 Kohesi Leksikal 1. Repetisi

(209.TP2) Di dalam negeri kita bersyukur, reformasi telah berjalan makin jauh, namun masih belum tuntas. Upaya untuk membangun “good governance” dan memberantas korupsi mulai membuahkan hasil, namun masih perlu terus ditingkatkan. Kemiskinan sudah banyak berkurang, namun upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu terus dilanjutkan.

Pada kata atau frasa yang terdapat dalam wacana (209.TP2) di atas menunjukkan adanya Repetisi, yaitu pengulangan kata yang dipentingkan beberapa kali ke kalimat berikutnya. Dalam hal ini, kata namun diulang beberapa kali. wacana di atas merupakan wacana kohesif karena menggunakan pengulangan untuk menekankan suatu kata secara berulang-ulang.

2. Kolokasi

(219.TP2) Saat ini, kita telah memiliki hampir 300 ribu sekolah, lebih dari dua juta guru, dan hampir 40 juta siswa, tidak termasuk Taman Kanak-Kanak yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

Kolokasi yang digunakan dalam wacana (219.TP2) di atas adalah kata taman kanak-kanak yang menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Pemakaian kolokasi seperti taman kanak-kanak dapat mendukung kekohesifan dan kekoherenan sebuah wacana.

3. Sinonim

(220.TP2) Atas perjuangan dan kerja keras para pemimpin nasional tersebut, disertai dukungan sepenuh hati dari seluruh rakyat Indonesia,

Kata atau frasa pada wacana (220.TP2) di atas terdapat kata perjuangan dan bersinonimi kerja keras dengan kata yang memiliki arti yang sama.

139

Pemakaian sinonim seperti perjuangan dan kerja keras juga dapat mendukung kekohesifan dan kekoherenan sebuah wacana.

4. Antonim

(227.TP2) Yang saya hormati Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;

Kata atau frasa pada wacana (227.TP2) di atas terdapat kata atau frasa ketua lawan artinya wakil ketua. Pemakaian antonim seperti kata ketua dan wakil ketua juga dapat mendukung kekohesifan dan kekoherenan sebuah wacana.

5. Hiponim

(231.TP2) Lebih dari itu, Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote,

Pada wacana (231.TP2) yang merupakan hipernim atau superordinatnya adalah kota, sedangkan hiponimnya adalah sabang, merauke, miangas dan rote.

Hiponim berfungsi untuk mengikat antarunsur atau antarsatuan lingual dalam wacana secara semantis, terutama untuk menjalin hubungan atas dan bawahan.

Pemakaian hiponim seperti Sabang dan Marauke dan Miangas hingga Rote juga dapat mendukung kekohesifan dan kekoherenan sebuah wacana.

4.3 Pembahasan

Dokumen terkait