• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.5 Kajian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian Juliana berjudul Terjemahan Alat Kohesi Pada Teks Hikayat Raja-Raja Pasai Dalam Bahasa Inggris The Chronicle Of The Kings Of Pasai bertujuan untuk mengkaji (1) bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai dan terjemahannya The Chronicle of the Kings of Pasai, (2) perbedaan penggunaan alat kohesi referensi dan konjungsi pada teks Hikayat Raja-Raja Pasai dengan yang digunakan dalam teks The Chronicle of the Kings of Pasai, (3) faktor penyebab perbedaan alat kohesi referensi dan konjungsi antara BSu dan BSa, serta (4) tingkat keberterimaan terjemahan dalam kaitannya dengan perbedaan penggunaan alat kohesi. Penelitian Juliana merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian Juliana ini adalah dokumen yaitu teks Hikayat Raja-Raja Pasai dan terjemahannya The Chronicle of the Kings of Pasai serta rater untuk menilai tingkat keberterimaan terjemahan. Data yang dikaji Juliana berupa klausa yang mengandung alat kohesi grammatikal pada TSu dan TSa.

42

Penelitian Setyowati berjudul Pergeseran Dalam Penerjemahan Kohesi Leksikal Dan Faktor-Faktor Penyebabnya: Studi Kasus Pada Novel Inferno Dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif yang mencoba untuk memerikan data bahasa dengan apa adanya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pustaka dengan sumber data berupa lima bab pertama dari novel Inferno karya Dan Brown, versi asli dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian pertama diraih dengan menggunakan metode padan referensial. Pertanyaan kedua dianalisis dengan menggunakan metode padan translasional. Pertanyaan ketiga dijawab dengan menggunakan metode agih, khususnya teknik lesap dan teknik ubah ujud.

Penyajian datanya dilakukan dengan menggunakan metode formal dan informal.

Hasil analisis data menunjukkan: (1) Pada data Bahasa Inggris, ditemukan 184 penggunaan kohesi leksikal yang terbagi ke dalam 9 jenis, yaitu repetisi, sinonim, superordinat, antonim, komplementer, ko-hiponim, ko-meronim, dan collocation proper; (2) Pada data Bahasa Indonesia terdapat 226 kohesi leksikal yang terbagi ke dalam 10 jenis, yaitu repetisi, sinonim, superordinat, istilah umum, antonim, komplementer, ko-hiponim, ko-meronim, dan collocation proper; (3) Terdapat 221 fenomena pergeseran dalam penerjemahan kohesi leksikal yang terbagi menjadi 8 jenis, yaitu penghilangan, penambahan, perubahan leksikon, pergeseran level, pergeseran struktur, pergeseran kelas, pergeseran intra-sistem, dan pergeseran unit; (4) Terdapat dua faktor penyebab terjadinya pergeseran dalam penerjemahan, yaitu (a) Faktor intralinguistik, yang terdiri dari perbedaan kaidah / aturan gramatikal (perbedaan kaidah klausa relatif, struktur frase nomina, penanda jumlah jamak, obyek dari suatu verba, artikel takrif, nomina terbilang, serta

43

morfosintaksis) dan perbedaan butir leksikon (Bahasa Indonesia tidak memiliki padanan dari beberapa kata Bahasa Inggris dan untuk menghindari ketaksaan makna), dan (b) Faktor ekstralinguistik, yang terdiri dari perbedaan budaya dan pilihan penerjemah (penerjemah memilih untuk mengutamakan kesepadanan makna daripada bentuk dalam beberapa data dan penerjemah juga menganut ideologi domestication sehingga berorientasi pada bentuk-bentuk dalam Bahasa Indonesia).

Penelitian Azizah berjudul Analisis Kohesi dan Koherensi pada Cerita Bergambar dalam Majalah Apik dan Citra TK Junior adalah semua peristiwa bahasa yang terdapat dalam cergam pada majalah Apik dan Citra TK Junior, sedangkan objek penelitiannya adalah peranti kohesi, peranti koherensi, keutuhan sebuah wacana cergam melalui penggunaan kohesi dan koherensi, dan koherensi teks verbal dengan ilustrasi gambar yang ada dalam cergam pada majalah Apik dan Citra TK Junior. Instrumen penelitian yang digunakan berupa human instrument yaitu manusia sebagai instrumen penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode padan subjenis referensial. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, peranti kohesi yang terdapat dalam cergam pada majalah Apik dan Citra TK Junior dibedakan menjadi dua, yaitu: peranti kohesi gramatikal dan peranti kohesi leksikal. Peranti kohesi gramatikal dikelompokkan menjadi empat, yaitu: referensi, subtitusi, elipsis, dan konjungsi. Referensi dibedakan lagi menjadi tiga, yaitu: persona, demonstratif, dan komparatif; sedangkan konjungsi dibedakan menjadi empat, yaitu: aditif, adversatif, temporal, dan kausalitas. Berdasarkan subtitusi ditemukan

44

satu jenis subtitusi, yaitu subtitusi nominal. Sementara itu, kohesi leksikal dibedakan menjadi dua, yaitu: repetisi dan kolokasi. Kedua, peranti koherensi yang terdapat dalam cergam pada majalah Apik dan Citra TK Junior dibedakan menjadi empat, yaitu: hubungan makna penambahan, hubungan makna pertentangan, hubungan makna sebab akibat, dan hubungan makna kewaktuan.

Ketiga, keutuhan wacana cergam pada majalah Apik dan Citra TK Junior dibedakan menjadi dua, yaitu: keutuhan wacana cergam melalui penggunaan peranti kohesi dan peranti koherensi dan keutuhan wacana cergam melalui penggunaan peranti kohesi dan koherensi tak berperanti. Selain kedua jenis keutuhan wacana cergam tersebut juga ditemukan jenis ketidakutuhan wacana cergam. Keempat, koherensi teks verbal dengan ilustrasi gambar pada majalah Apik dan Citra TK Junior dibedakan menjadi dua, yaitu: kekoherensian dan ketidakkoherensian teks verbal dengan ilustrasi gambar. Ketidakkoherensian tersebut disebabkan karena teks verbal tidak mampu menggambarkan ilustrasi gambar yang ada.

Data dalam penelitian Triasmoro berjudul Kohesi Pada Teks Cerita Rubrik Anak-Anak, Remaja, Dan Dewasa Dalam Majalah Panjebar Semangat adalah data kebahasaan, yaitu satuan-satuan lingual yang berupa tuturan-tuturan, klausa, kalimat pada rubrik Wacana Bocah, Manja, dan Cerkakdalam majalah Panjebar Semangat.Objek penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang terdapat pada rubrik Wacana Bocah, Manja, dan Cerkakdalam majalah Panjebar Semangat.

Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis kohesi gramatikal dan leksikal

45

rubrik Wacana Bocah, Manja, dan Cerkak dalam majalah Panjebar Semangat adalah metode agih. Teknik dasarnya adalah bagi unsur langsung (BUL) dengan teknik lanjutan teknik ganti, teknik lesap. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek gramatikal yang digunakan di dalam rubric Wacana Bocah, Manja, dan Cerkak dalam majalah Panjebar Semangatialah meliputi referensi atau pengacuan, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Aspek leksikal yang digunakan di dalamrubrik Wacana Bocah, Manja, dan Cerkak dalam majalah Panjebar Semangat ialah repetisi, sinonimi, antonimi, kolokasi, hiponimi dan ekuivalensi. Selanjutnya, aspek gramatikal yang mendominasi di dalam rubrik Wacana Bocah, Manja, dan Cerkak dalam majalah Panjebar Semangatialah referensi atau pengacuan. Aspek leksikal yang mendominasi di dalam rubrik Wacana Bocah, Manja, dan Cerkak dalam majalah Panjebar Semangat ialah repetisi atau pengulangan. Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa penanda kohesi gramatikal yang dominan dari ketiga rubrik tersebut ialah referensi atau pengacuan. Hal ini karena teks cerita dalam ketiga rubrik ini menonjolkan penokohan dan latar sebagai sarana keutuhan wacana naratif bahasa Jawa. Selanjutnya, aspek kohesi leksikal yang dominan dari ketiga rubrik tersebut yaitu repetisi. Banyaknya kemunculan repetisi yaitu untuk menekankan pentingnya akan suatu hal dalam teks tersebut sehingga terdapat suatu pesan yang direalisasikan lewat pengulangan yang dominan. Aspek leksikal hiponimi tidak ditemukan di dalam Wacana Bocah, hal ini karena di dalam rubrik Wacana Bocahbelum terdapat hubungan antarunsur/ satuan lingual yang mengikat secara semantis dalam wacana. Kohesi yang berperan dalam membangun sebuah tema direalisasikan dengan kolokasi.

46

Penelitian Setiani berjudul Kohesi dan Koherensi Komposisi Peserta Tes Simulasi IELTS bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kohesi dan (2) koherensi yang ditunjukkan pada komposisi peserta tes simulasi IELTS untuk tugas menulis II. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menerapkan metode analisis konten semantik terhadap wacana. Data dalam

penelitian ini diambil dari 32 komposisi tes simulasi IELTS untuk tugas menulis II. Komposisi tersebut diambil dari SWIFT English School, sebuah

institusi yang menyelenggarakan tes simulasi IELTS dan berlokasi di jalan Selokan Mataram nomor 1, Pringgolayan, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan mulai Agustus 2015 sampai Mei 2016. Unit analisis dalam penelitian ini adalah klausa dan teks dalam komposisi tes simulasi IELTS yang merepresentasikan kohesi dan koherensi. Analisis tingkat klausa digunakan untuk menganalisa kohesi sedangkan analisis tingkat teks dilakukan untuk menganalisa koherensi komposisi peserta tes simulasi IELTS. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil dari tes simulasi IELTS untuk tugas menulis II milik peserta dalam bentuk komposisi. Data dikumpulkan menggunakan kartu data. Poin-poin pengumpulan data adalah jenis-jenis kohesi dan tingkat koherensi. Data dianalisis menggunakan metode analisis konten semantik terhadap wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kohesi yang ditunjukkan pada komposisi peserta tes simulasi IELTS untuk tugas menulis II cenderung dasar, berulang, dan terkadang tidak akurat. Selain itu, tingkat koherensi yang ditunjukkan pada komposisi peserta tes simulasi IELTS untuk tugas menulis II adalah tingkat koherensi sedang yang banyak di antara paragrafnya disusun secara logis dan komposisi-komposisi tersebut kekurangan piranti kohesi yang cukup dan kekurangan piranti kohesi yang akurat. Oleh karena

47

itu, disarankan kepada para pengajar untuk meningkatkan keinginan mereka dalam memberikan pemahaman kohesi dan koherensi kepada siswa. Selain itu, peneliti menyarankan para calon peserta tes IELTS untuk menggunakan piranti kohesi secara cukup dan akurat dan juga menggunakan susunan paragraf yang ideal dalam komposisi tes IELTS mereka.

Dokumen terkait