D. Peraturan / Perundangan
4.4.4 Analisis Permasalahan dan Rekomendasi 1Analisis Permasalahan
Analisis diperlukan untuk mencari akar permasalahan berdasarkan kondisi yang ada saat ini dari berbagai aspek teknis maupun non teknis, serta berbagai kendala yang dihadapi dalam rangka mencapai sasaran yang diinginkan. Analisis permasalahan dapat dilakukan dengan gap analisis yaitu suatu metoda yang membandingkan antara kebutuhan dan pengelolaan yang tersedia sehingga dapat direncanakan kapasitas penyediaan pengelolaan persampahan lima tahun ke depan.
Suatu pendekatan atau paradigma baru harus dipahami dan diikuti yaitu bahwa sampah dapat dikurangi, digunakan kembali atau didaur ulang.
Pendekatan ini juga kerap dikenal dengan istilah 3R (reduce, reuse, recycle). Hal ini sebenarnya bukan hal yang baru karena sudah banyak dilakukan Negara maju dan berhasil meningkatkan efisiensi pengelolaan yang signifikan.
Dengan mengurangi sampah sejak di sumbernya maka beban pengelolaan akan dapat dikurangi dan anggaran serta fasilitas akan dapat semakin efisien dimanfaatkan. Beban pencemaran dapat dikurangi dan lebih jauh lagi dapat turut menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Sasaran global dari kebijakan dan Strategi Nasional Sistem Pengelolaan Persampahan mengacu pada sasaran terukur yang tertuang dalam RPJMN 2004-2009 dan sasaran dalam pencapaian MDGs 2015 serta beberapa sasaran terukur lainnya. Disamping sasaran normative seperti tertuang dalam PP No. 16 tahun 2005 tentang Sistem Pengembangan Air Minum.
4.4.4.2 Alternatif Pemecahan Permasalahan
Analisis kebutuhan pengelolaan sampah ideal disajikan dalam tabel berikut ini. Dalam analisis tersebut proyeksi kebutuhan sampah sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kab. Rejang Lebong dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,1 (10%). Pengelolaan sampah hasil reduce, reuse, recycle, dan composting dari tahun 2008 diasumsikan 10% meningkat tiap tahun sebesar 2,5% hingga tahun 2012 mencapai 20%. Namun demikian pemenuhan kebutuhan ideal penanganan sampah di bawah ini sulit tercapai karena terbatasnya anggaran pembiayaan yang ada.
Tabel 4.32. Analisis Kebutuhan Pengelolaan Persampahan
Uraian Satuan
2009 2010 2011 2012
Jumlah Penduduk Orang 287.920 316.711 348.383 383.221
Timbulan Sampah Org/ltr/hari 3.253.088 3.578.397 3.936.237 4.329.861
Total Timbulan Sampah M3/hari 3.256 3.578 3.936 4.329
Pengelolaan Sampah (3 R)
Reduce (10 s/d 20 %) M3/hari 81,4 89,45 98,4 108,225
Reuse (10 s/d 20 %)) M3/hari 81,4 89,45 98,4 108,225
Recycle (10 s/d 20 %) M3/hari 81,4 89,45 98,4 108,225
Composting (10 s/d 20 %) M3/hari 81,4 89,45 98,4 108,225
Sisa Timbulan Sampah Pengumpulan
Gerobak Sampah (0,63 m3) Unit 20 20 20 20
Big Tong Sampah Unit 250 200 200 200
TPS
Bak TPS (4 m3) Unit 2 2 2 1
Container (5 m3) Unit 6 6 6 6
Transfer Depo (12 m3) Unit 2 2 1 1
Pengangkutan
Pick Up (2 m3) Unit 2 2 1 1
Dump Truck (8 m3) Unit 2 2 2 1
Amroll Truck (5 m3) Unit 2 1 1 1
TPA
Tabel 4.33. Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Pengelolaan Persampahan.
No Aspek Pengolahan Alternatif 1 Alternatif 2
Persampahan Teknis Manfaat Biaya Teknis Manfat Biaya
1 2 3 4 5 6 7 8
A Kelembagaan :
- Bentuk institusi dinas lebih luas satu Mempermudah Pekerjaan Relatif Relatif
- Dasar Hukum Perda no 8 th Relatif
2008 Pembentukan Institusi
- SDM Bertambahnya Kualitas SDM Mempermudah Pekerjaan Relatif
B Teknis Oprasional : 1 Perencanaan :
Ketersediaan dokumen Belum ada Master Plan Relatif
perencanaan ( Master Plan , FS, DED
2 Prasarana dan Sarana
Pewadahan : Menambah Jumlah Tong Mempermudah Relatif
a. Bin/ Tong Sampah Sampah Pembuangan Sampah
Pengumpulan ;
a. Gerobak Sampah Penambahan Jumlah Tg sampah Mempermudah Pekerjaan
b Becak Sampah Relatif
c. Street Sweeper Penambahan Personil Mempercepat pekerjaan
Pemindahan
( Penampungan sementara ) Masih Kurang Mempermudah Usulan Penambahan
a. Transfer Depo Masih Kuang Pengumpulan Sampah Relatif Usulan Penambahan
b. Kontainer c. Transfer Station Pengangkutan :
a. Dump Truck Kurang Mempermudan Penambahan Mempermudah
b. Arm Rool Truck Kurang Pengumpulan Sampah Penambahan Pengangkatan
c. Compaktor Truck Penambahan
Sistem Pengolahan & 3R
a. Pengomposan Belum ada Sebagai pupuk Usulan alat
b. Daur Ulang Belum ada efesiensi dan efektifitas Usulan alat
c. Incinerator Belum ada Usulan alat
Tempat Pemprosesan Akhir (TPA)
a. Lahan Perluasan Sampah tidak berserakan Relatif Usulan Penambahan
b. Fasilitas Umum Perbaikan
- Jalan Masuk Perluasan Mobil mudah masuk Perbaikan
- Sistem air bersih Perbaikan Penambahan Sarana
- Kantor Perbaikan Mempermudah kerja Pelebaran/perbaikan
- Pagar / Gerbang Pelebaran Area TPA Terjaga
c. Fasilitas Pelindung Lingkungan :
- Lapisan Kedap Air Perbaikan Pengeringan Relatif
- Saluran Pengumpul lindi Perbaikan - Instalasi Pengolahan lindi Perbaikan
- Penanganan Gas Metan Perbaikan Mengurangi Polusi Relatif
d. Fasilitas Oprasional :
- Jembatan Timbang Belum ada
- Alat Berat Kurang Pendorongan sampah APBD Penataan Lapangan Peresapan air APBN
- Jalan Oprasi Sempit & Keindahan APBD
- Area Penghijauan Perencanaan lapangan Peresapan air hujan APBD Kota
- Sel Pembuangan Sampah ditempuh jauh dari lokasi Mengurangi polusi APBD
- Cadangan Tanah Penutup Penimbunan angkutan sampah APBD
e. Fasilitas Penunjang alat berat truck sampah
- Pencucian Kendaraan sudah ada Perawatan Kendaraan APBD Usulan Pengadaan
- Parkir sudah ada untuk full Kendaraan APBD
- Komunikasi dibagikan ke petugas Kelancaran Komunikasi APBD
C Sistem Pembiayaan : a. Mekanisme Pembiayaan
b. Sumber dana APBD Menambah PAD APBD
c. Retribusi & Mekanisme Penugasan Petugas ke loket Menambah PAD
d. Realisasi penerimaan retribusi Cukup Target Cukup Target
D Peraturan / Perundangan :
a. Kelengkapan dan keyalakan Baik Sebagai acuan
Materi
b. Penerapan Sanksi & Reward Sudah ada Disiplin kerja
E Peran Serta Masyarakat dan Swasta
a. Penyuluhan, Edukasi dll Sudah Menambah Wawasan
b. Kemampuan membayar Relatif Menambah PAD
retribusi
c. partisipasi Masyarakat Baik
Hal-hal yang yang dianggap sebagai alternatif penyelesaian pemecahan dalam penanganan masalah sampah di Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan dengan kondisi sarana dan prasarana serta masalah persampahan yang ada adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan dan pemeliharaan sarana prasarana yang ada; 2. Pembangunan/ pengembangan pemeliharaan taman kota;
3. Pelatihan aparatur, dengan bertambahnya penduduk maka aka bertambah pula volume perhari sehingga dibutuhkan kualitas SDM yang baik dalam menangani sampah.
4. Peningkatan sarana status TPA dari OPEN DUMPING menjadi CONTROL LANDFILL sebagai amanat dari Undang-Undang. No 18 tahun 2008 tentang persampahan.
5. Pengadaan alat berat yang memadai Jonder dan Bulldozer untuk menunjang status TPA tersebut.
6. Belum tersedianya sarana pengolahan persampahan 3 R, sedangkan lokasi telah tersedia (± 0,5 Ha di Jl. Jenderal Sudirman, Curup) dan kelembagaannya telah terbentuk.
7. Belum tertatanya dengan benar septitank rumah penduduk dan penataan septitank penduduk secara benar agar tidak tercemar air tanah dan untuk mengoptimalkan penyedotan lumpur tinja.