• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cakupan Pelayanan Sistem Air Limbah dan Sanitas

Tabel 4.16. Kapasitas Pelayanan Air Limbah Kab. Rejang Lebong 2007

Prasarana Jumlah

(unit)

Kapasitas Sistem Pengolahan Pengelola

Truck Tinja 2 6 m3 Pengangkutan Badan Lingkungan Hidup, Kebesihan dan

Pertamanan

IPAL Tasik Malaya 1 72,9 m3 Kolam Maturasi Badan Lingkungan Hidup, Kebesihan dan Pertamanan

Jamban 21.322 - Septick tank Masyarakat

Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

11.365 - Pembuangan ke

saluran air

Masyarakat

Tabel 4.17. Parameter Teknis Wilayah

Tahun : 2008 Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong

NO. URAIAN BESARAN KETERANGAN

A. Karakteristik Fisik Kota

1. Jumlah Penduduk 118.271 orang

Tingkat Kepadatan

* Tinggi (> 200 jiwa/ha) -

* Sedang (100-200 jiwa/ha) -

* Rendah (50-100 jiwa/ha) 95,3 jiwa/ha

2. Tipe Bangunan

* Permanen -

* Semi Permanen -

* Tidak Permanen -

3. Jenis Tanah Andosol Hasil uji tanah Unib

4. Permeabilitas Tanah -

5. Tinggi Muka Air Tanah 2-3 M

6. Badan Air

* Nama Sungai Sungai Musi

* Peruntukan Irigasi/persawahan

* Debit 80.000 Liter/detik

* Kualitas 60 BOD mg/liter

COD mg/liter B Tingkat Penyediaan Air Bersih

1. Perpipaan 80 %

2. Non Perpipaan 20 %

2. Aspek Pendanaan

Pendanaan untuk penyediaan sarana dan prasarana air limbah diarahkan dengan kebijakan sebagai berikut.

• Penyediaan dan pengelolaan fasilitas sanitasi lingkungan merupakan inisiatif murni dari pemerintah daerah.

• Arahan dan standar yang berlaku akan digunakan sebagai instrumen/alat utama untuk memenuhi peran dan tanggung jawab dari sektor publik.

3. Aspek Kelembagaan Pelayanan Air Limbah

Organisasi pengelola sektor air limbah (fasilitas sanitasi) di Kab. Rejang Lebong adalah Badan Lingkungan Hidup, Kebesihan dan Pertamanan. Tugas instansi Badan ini adalah melaksanakan perencanaan, pengawasan,

pengendalian, dan pemanfaatan sarana dan prasarana di bidang teknik penyehatan yang meliputi urusan-urusan air limbah, kebersihan, dan pertamanan.

4. Aspek Peraturan Perundangan Pelayanan Air Limbah

Peraturan yang ada belum berfungsi secara efektif karena aparat khusus yang bertugas mengawasi pelaksanan peraturan daerah dan penerapan belum berjalan sebagaimana mestinya (baru batasan rencana)

5. Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan Air Limbah

- Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pengelolaan air limbah karena adanya anggapan dari masyarakat bahwa pengelolaan air limbah adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah.

- Peran serta masyarakat kurang terarah dan bersifat insidentil seperti kerja bakti.

- Kurangnya personil yang mampu memberikan arahan, sosialisasi, dan menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat terhadap penanganan masalah air limbah.

6. Aspek Lingkungan

Faktor - faktor yang penting dipertimbangkan dalam penanganan limbah dalam kaitannya dengan sanitasi lingkungan antara lain adalah jumlah penduduk, cara kehidupan masyarakat, corak dan besaran kegiatan industri, iklim, topografi dan daya serap tanah. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka penanganan limbah tidak hanya memperhatikan aspek teknis dan manajemen saja, tetapi menyangkut juga aspek yang lainnya yaitu :

- Peran Masyarakat

- Peraturan dan perundang-undangan - Kelembagaan

- Keuangan - Teknik

Seperti diketahui, bahwa pertambahan penduduk begitu pesat dan keterbatasan dana menyebabkan tertinggalnya pengadaan sarana, oleh karena itu telah di terbitkan KEPRES No. 8 tahun 1998, mengenai kemitraan pemerintah dan swasta di dalam pengadaan sarana untuk masyarakat dengan cara yang lebih efisisen dan memihak kepada masyarakat.

Dalam penerapan pengelolaan air limbah di atas, pada prinsipnya melalui 3 (tiga) macam pengolahan yaitu fisik, biologi dan kimiawi . Atau dipakai istilah Primer/primary, untuk fisik, Sekunder/Secondary untuk kimiawi dan biologis , serta Tertiary (advance) untuk gabungan atau kombinasi. Yang terpenting sebelum menentukan lokasi pengolahan limbah adalah mempertimbangkan : kondisi topografi, kondisi pembuangan akhir, peraturan/perundangan yang berlaku, status tanah, dan land disposal.

4.3.3 Permasalahan yang Dihadapi

4.3.3.1Sasaran Pengelolaan Prasarana dan Sarana (PS) Air Limbah

Sesuai dengan RPJMD Kab. Rejang Lebong, maka investasi dibidang air limbah diutamakan untuk tujuan optimalisasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan pengembangan jaringan air limbah. Berdasarkan RTRW Kab. Rejang Lebong dalam rangka pembangunan yang berwawasanalam rangka pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup, salah satunya adalah dengan penyediaan pembuangan

lingkungan hidup, salah satunya adalah dengan penyediaan pembuangan

limbah, dengan adanya saluran limbah dilingkungan terbangun, khususnya

limbah, dengan adanya saluran limbah dilingkungan terbangun, khususnya

diwilayah perkotaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas lngkungan

diwilayah perkotaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas lngkungan

hidup di Kabupaten Rejang Lebong, adapun yang dimaksud dengan saluran

hidup di Kabupaten Rejang Lebong, adapun yang dimaksud dengan saluran

pembuangan limbah disini adalah pembuangan limbah kegiatan (industri)

pembuangan limbah disini adalah pembuangan limbah kegiatan (industri)

dan rumah tangga.

dan rumah tangga. Limbah Industri menurut jenisnya dibagi 4 jenis yaitu Limbah cair, Udara, kebisingan, Limbah padat dan B3.

4.3.3.2 Rumusan Masalah

Bagian ini menguraikan besaran persoalan yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan melalui pembangunan sistem prasarana dan sarana air limbah, dengan membandingkan antar kondisi yang ada dan sasaran penyediaan PS air limbah, baik dari aspek teknis, kelembagaan, regulasi maupun keuangan.

Rumusan masalah dapat terangkum sebagai berikut ini:

Septic Tank tidak memenuhi syarat

 Ketidakteraturan penyedotan tinja

 Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) yang ada belum optimal

 Kesadaran masyarakat rendah

 Saluran limbah terbatas

Tabel 4.18. Permasalahan dan Upaya Penanganan Air Limbah Tahun : 2008 Kabupaten Rejang Lebong

No. Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalah yang Dihadapi

Tindakan Penanggung Jawab

yang Sudah Dilakukan yang Sedang Dilakukan yang Direncanakan untuk Dilakukan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A. Kelembagaan: - Bentuk institusi -

- Dasar hukum pembentukan institusi

- - Perda No. 3 Tahun

2008

Pemda RL

- SDM Masih Kurang Mengikuti

seminar

Peningkatan kualitas

Pelatihan Badan LH, Kebta B. Teknis Operasional:

1 Perencanaan

Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED)

Belum ada masterplan Membuat rencana usulan Masih dalam perencanaan Membuat dan mengusulkan Badan LH, Kebta

2. Sanitasi Sistem On-Site : 2.a.Pembangunan baru:

- MCK Masih ada

penduduk yang tidak mempunyai mck

- terpusat terbuka Badan LH, Kebta

- Jamban Keluarga dan Septik Tank/ cubluk

Lahan sempit - Komunal Komunal Badan LH, Kebta

- Septik tank komunal - - - Komunal Badan LH, Kebta

- PS sanitasi berbasis masyarakat Air tanah tercemar

- - Badan LH, Kebta

- Truk Tinja kurang Usulan

penambahan

Rencana usulan Penambahan Badan LH, Kebta

- IPLT Kurang berfungsi - - Penambahan

sarana prasarana

Badan LH, Kebta 2.b.Rehabilitasi dan Peningkatan

Kapasitas:

- Truk tinja Volume kurang - - Penambahan

sarana prasarana

Badan LH, Kebta

- IPLT Kurang berfungsi - - Penambahan

sarana prasarana dan SDM

Badan LH, Kebta

2.c.Operasi dan Pemeliharaan

- Truk tinja Kurang

pemeliharaan - - Pemeliharaan prasarana dan sarana Badan LH, Kebta - IPLT Kurang pemeliharaan - - Pemeliharaan prasarana dan sarana Badan LH, Kebta

3. Sanitasi Sistem Off Site : 3.a Pembangunan Baru:

- Sambungan rumah Air tanah tercemar

- - Sistem terpusat Badan LH, Kebta

- Sistem jaringan pengumpul - - -

- Sistem sanitasi berbasis masyarakat

- - -

- IPAL Tidak dikelola - - Pengolahan

kompos

Badan LH, Kebta 3.b.Rehabilitasi dan Peningkatan

Kapasitas:

- - - -

- Sistem Jaringan pengumpul - - - -

- IPAL - - - -

3.c.Operasi dan Pemeliharaan - - - -

- Sistem jaringan pengumpul - - - -

- IPAL Tidak dikelola Pengumpul Pengumpul Sarana dan SDM Badan LH, Kebta

C. Pembiayaan:

- Sumber-sumber pembiayaan APBD APBD APBD APBD/APBD

Prov./APBN

Badan LH, Kebta

- Alokasi APBD Tidak ada - - Untuk dianggarkanBadan LH, Kebta

- Tarif Retribusi Tarif rendah - - Penyesuaiaan

perda

Badan LH, Kebta

- Mekanisme penarikan retribusi Tarif lama - - -

- Realisasi penerimaan retribusi Kurangnya kesadaran masyarakat

Pengarahan pada masyarakat

No. Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalah yang Dihadapi

Tindakan Penanggung Jawab

yang Sudah Dilakukan yang Sedang Dilakukan yang Direncanakan untuk Dilakukan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) D. Peraturan/Perundangan:

- Kelayakan pakai Perda lama - - Penyesuaiaan

perda

Badan LH, Kebta

- Penerapan sanksi Kurang tegas Ancaman Penerapan sanksi Badan LH, Kebta

E. Peran serta Masyarakat dan Swasta

- Kampanye/Penyuluhan - - - -

- Keterlibatan swasta - - - -

- Partisipasi aktif masyarakat - - - -

Sumber : Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kab. Rejang Lebong

4.3.4 Analisis Permasalahan dan Rekomendasi 4.3.4.1.Analisis Permasalahan

Analisis diperlukan untuk mencari akar permasalahan berdasarkan kondisi yang ada saat ini dari berbagai aspek teknis maupun non teknis, serta berbagai kendala yang dihadapi dalam rangka mencapai sasaran yang diinginkan. Analisis permasalahan dapat dilakukan dengan gap analisis yaitu suatu metoda yang membandingkan antara kebutuhan dan pengelolaan yang tersedia. Pertumbukan keutuhan penanganan air limbah sejalan dengan pertumbuhan penduduk.

Masalah air limbah yang dihadapi dapat dianalisis dari lima aspek berikut ini :

Dokumen terkait