• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kegiatan Dukungan Sarana dan Prasarana Permukiman Kumuh

Tabel 4.12. Usulan Bantuan Sarana dan Prasarana Permukiman Kumuh

No Nama Lokasi Cakupan Wilayah Administrasi Karakter Lokasi

1 2 3 4

1 Kel. Kepala Siring Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh 2 Kel. Pasar Tengah Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh 3 Kel. Talang Benih Baru Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh

4 Kel. Timbulrejo Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh 5 Kel. Pasar Tengah Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh 6 Kel.Pelabuhan baru Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh 7 Kel. Pasar Baru Kec. Curup Kota Kawasan Permukiman Kumuh 8 Desa Banyumas Kec. Curup Tengah Kawasan Permukiman Kumuh

2. Kegiatan Penataan Bangunan Tradisional Bersejarah dan Pariwisata

Tabel 4.13. Usulan Bantuan Penataan Bangunan Tradisional Bersejarah

No Nama Lokasi Cakupan Wilayah Administrasi Karakter Lokasi

1 2 3 4

1 Tabarenah Curup Utara Kawasan Wisata 2 Kesambe Curup Timur Kawasan Wisata

3. Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Tabel 4.14. Usulan Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

No. Ruang Terbuka Hijau (Taman Kota)

Lokasi Luas Tahun

Pembangunan

Karakter Lokasi Karakter lokasi 1 Taman Korem Kel. Air Putih Baru 5 m2, 9 m2, 24 m2 1992/1993 Kawasan Perkotaan 3 bagia terpisah 2 Taman Sp. Rimbo Recap Kel. Air Putih Baru 60 m2

1992/1993 Kawasan Perkotaan

3 Taman Air Putih Samping Jembatan Air Putih 297 m2 1992/1993 Kawasan Perkotaan 4 Taman Bundaran Sp. Empat Kel. Air Putih Lama 37,77 m2

1991/1992 Kawasan Perkotaan

5 Taman Lpg. Tennis Bawah Lpg. Tennis depan Wisma Kaba 1.267,4 m2 2003 Kawasan Perkotaan 6 Taman Lpg. Tennis Atas Samping Rumah Dinas Bupati 392,08 m2 1992/1993 Kawasan Perkotaan

7 Taman depan GOR GOR Curup 160 m2

2003 Kawasan Perkotaan

8 Taman median jalan lampu merah Sp. lampu merah Jl. Merdeka 143,9 m2 2004 Kawasan Perkotaan 4 bagian terpisah

9 Taman Sp. Kejora Blkg. Psr. Bang Mego 54 m2

1991/1992 Kawasan Perkotaan

10 Taman PBSI Jl. Suprapto 190 m2 1991/1992 Kawasan Perkotaan

11 Taman Sp. DKT Sp. Tiga DKT 54 m2 1991/1992 Kawasan Perkotaan

12 Taman Sp. Sukaraja Sp. Sukaraja 5,13 m2

1991/1992 Kawasan Perkotaan

13 Taman Sp. Nangka Sp. Nangka 17,76 m2 2002 Kawasan Perkotaan

14 Taman Sp. Suban Sp. Suban Air Panas 35,7 m2

, 28,6 m2

1991/1992 Kawasan Perkotaan 2 bagian terpisah

15 Taman Setia Negara Lp. Setia Negara 0,75 Ha 1997 Kawasan Perkotaan

16 Taman Suban Air Panas Desa Talang Ulu 2 Ha 1968 Kawasan Perkotaan

18 Hutan Rajo Pejenjang Bumei Desa Duku Ulu 14 Ha - Hutan Kota

4. Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Sarana Reklame

Tabel 4.15. Usulan Bantuan Teknis Pengelolaan Sarana Reklame

No Nama Lokasi Luas Lingkungan (Ha) Cakupan Wilayah Administrasi Karakter Lokasi

1 2 3 4 5

1 Kawasan Pasar TengahJl. Merdeka 15,4 Kec. Curup Kota Kawasan Perkotaan 2 Kawasan Bundaran, Kel. Air Putih Baru, Kel. Air Rambai,

Kel. Air Putih Lama

9,13 Kec. Curup Kota Kawasan Perkotaan 3 Kawasan Pasar DE - Kec. Curup Kota Kawasan Perkotaan 4 Kawasan Pasar Atas - Kec. Curup Kota Kawasan Perkotaan

5. Kegiatan Bantuan Teknis Penataan Bis Transmistion System (BTS)

Tabel 4.15. Bantuan Teknis Penataan Bis Transmisi System (BTS)

No Nama Lokasi Luas Lingkungan (Km2) Cakupan Wilayah Administrasi Karakter Lokasi

1 2 3 4 5

4.2.5.2Usulan dan Prioritas Proyek Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Usulan dan prioritas kegiatan-kegiatan/proyek program investasi jangka menengah dan rencana pembiayaan sub bidang Tata Bangunan Lingkungan empat tahun kedepan (2009-2012) disajikan dalam lampiran

4.2.5.3Pembiayaan Proyek dan Penyediaan Pengelolaan

 SNVT Pengembangan Permukiman Ditjen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum mengelola proyek pengembangan permukiman yang dibiayai APBN

 Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu mengelola proyek pengembangan permukiman yang dibiayai APBD Provinsi.

 Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kab. Rejang Lebong mengelola proyek pengembangan permukiman yang dibiayai APBD Kabupaten.

4.3 RENCANA INVESTASI SUB-BIDANG AIR LIMBAH

4.3.1 Petunjuk Umum Pengelolaan Air Limbah

4.3.1.1 Umum

Sub Bidang Air Limbah pada Bidang Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kondidi masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah permukiman. Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipal wastetare) yang terdiri dari limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari sisa mandi, cuci dapur, dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah dari industri. Rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air permukaan dan air tanah, disamping sangat beresiko menimbulkan penyakit seperti diare, thypus, kolera dan lain-lain.

4.3.1.2 Kebijakan, Program Dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah dalam Rencana Kabupaten

Berdasarkan RPJMD Kab. Rejang Lebong (2010-2014) berkaitan dengan peningkatan sanitasi dan lingkungan sehat masyarakat diharapkan

pada tahun 2010, sistem pembuangan air limbah rumah tangga sudah dapat diterapkan pada tiap-tiap kawasan permukiman yang dilayani melalui Sambungan Rumah (SR) yang didukung dengan pembangunan jaringan primer dan sekunder bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Bengkulu dan Pusat. Bagi penduduk yang belum terjangkau sambungan rumah akan dilayani melalui IPAL Komunal atau membuat IPAL rumah tangga yang memenuhi persyaratan teknis.

Kebijakan tersebut tercantum dalam RPJMD Kab. Rejang Lebong 2005-2010 untuk mencapai misi ke-3 yaitu “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang sinergis dan berkualitas dalam mendukung percepatan pertumbuhan daerah”.

4.3.2 Profil Rinci Pengelolaan Air Limbah

4.3.2.1 Gambaran Umum Pengelolaan Air Limbah Saat Ini

Bagian ini menyajikan gambaran secara umum tentang sistem pengelolaan air limbah permukiman yang ada saat ini di Kabupaten Rejang Lebong. Pengelolaan air limbah permukiman rumah tangga dilakukan dengan sistem on-site dan sistem off-site serta kombinasi dari kedua sistem. Sedangkan untuk limbah lumpur tinja dilakukan dengan sistem tanki septik/cubluk baru disedot kalau fasilitasnya sudah buntu (dan sudah lama tidak berfungsi) untuk kemudian dapat diolah di IPAL Tasikmalaya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu bahwa penduduk yang sudah memiliki sistem pengolahan air limbah dalam bentuk septic tank, cubluk, aqua privy atau sejenisnya di Kab. Rejang Lebong adalah 26,15 %, atau jika dihitung cakupan layanan air limbah hanya di Kota Curup saja adalah 23 %.

4.3.2.1.1 Tingkat Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan

Derajat kesehatan di Kab. Rejang Lebong dapat dilihat dari indikator antara lain : angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup, rata-rata usia harapan hidup penduduk dan status gizi. Kemajuan penting dalam pembangunan

kesehatan di Rejang Lebong, yaitu meningkatnnya kualitas kesehatan masyarakat yang dapat dilihat melalui pencapaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 58.6 per seribu kelahiran hidup pada tahun 2002. Umur Harapan Hidup (AHH) telah meningkat menjadi 64,50 untuk laki-laki dan 60.7 untuk perempuan. Namun demikian permasalahan kesehatan selalu akan timbul seiring dengan perubahan politik, ekonomi dan sosial sehingga hal ini merupakan tantangan kedepan untuk dapat dipecahkan dalam upaya menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Sasaran pembangunan kesehatan di Rejang Lebong pada tahun 2010 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya melalui peningkatan jangkauan/akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain tercermin dari beberapa indikator sebagai berikut : Meningkatnya umur harapan hidup dari 64,50 tahun menjadi 67,75 tahun untuk laki-laki dan dari 60,7 menjadi 64,3 tahun untuk perempuan ; Menurunnya angka kematian bayi dari 58,6 menjadi 45,2 per 1.000 kelahiran hidup; Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak Balita dari 25 % menjadi 18 %. Cakupan Peserta aktif KB dari 86,59 % menjadi 90 %. Cakupan Air Bersih dari 39,9 % menjadi 48 %. Peningkatan Mutu SDM Kesehatan yang terakreditasi menjadi 50%. Meningkatnya akses sistem informasi kesehatan dari 40 % menjadi 80 %.

4.3.2.1.2 Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah

Masyarakat Kab. Rejang Lebong saat ini belum pernah dilayani dengan sistem air limbah terpusat. Sistem pembuangan air limbah rumah tangga sampai dengan saat ini langsung dibuang ke sungai. Pelayanan pengurasan tanki septik atau cubluk biasanya dilakukan oleh pemerintah daerah dengan truk tinja atau secara manual. Biasanya lumpur dari tangki septik/cubluk baru disedot kalau fasilitasnya sudah buntu (dan sudah lama tidak berfungsi). Lumpur limbah ini dapat diolah di IPAL, tetapi masih sering langsung dibuang ke lingkungan.

4.3.2.2 Kondisi Sistem Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah 1. Aspek Teknis

Dokumen terkait