BAB III METODE PENELITIAN
4.4. Uji Hipotesis Penelitian
4.4.1. Analisis Regresi Variabel Penelitian
Pada tahap ini, peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 18.0. Dalam regresi, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, besaran R-Square untuk mengetahui berapa persen (%) varians variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Kedua, apakah secara keseluruhan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Terakhir, memperhatikan signifikan tidaknya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen.
Langkah pertama, peneliti melihat besaran R-Square untuk mengetahui berapa persen (%) varians variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.
Untuk tabel R-Square dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Tabel R-Square
Model Summary Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
dimension0
1 .619a .383 .354 7.43120
a. Predictors: (Constant), AGREEABLENESS , EXTRAVERSION, CONSCIENTIOUSNESS , NEUROTICISM , OPENESS, COMPLIANCE, CONVERSION, JK
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa diperoleh R-Square dengan nilai 0.383 atau sebesar 38.3%. Artinya, proporsi varians dari agresivitas yang dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar 38.3%, sedangkan 61.7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Langkah kedua, peneliti melakukan uji F untuk menganalisis pengaruh dari keseluruhan variabel independen. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7
Tabel Anova pengaruh keseluruhan IV terhadap DV
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5892.202 8 736.525 13.337 .000a
Residual 9498.313 172 55.223
Total 15390.515 180
a. Predictors: (Constant), AGREEABLENESS , EXTRAVERSION, CONSCIENTIOUSNESS , NEUROTICISM , OPENESS, COMPLIANCE, CONVERSION, JK
b. Dependent Variable: AGRESI
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada kolom paling kanan adalah 0.000 atau p = 0.000 dengan nilai p < 0.05. Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen terhadap agresivitas ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari extraversion, agreeableness, conscientiousnmess,
neuroticism, openness, compliance, conversion, dan jenis kelamin terhadap agresivitasanak Punk di Jabodetabek.
Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing IV. Jika sig < 0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitaspada anak Punk di Jabodetabek. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen terhadap agresivitas pada anak Punk di Jabodetabek dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Tabel Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 32.489 8.813 3.686 .000 AGREEABLENESS -.089 .034 -.165 -2.626 .009* EXTRAVERSION .027 .059 .029 .466 .642 CONSCIENTIOUSNESS -.374 .084 -.277 -4.447 .000* NEUROTICISM .314 .058 .339 5.386 .000* OPENESS -.026 .058 -.028 -.448 .655 COMPLIANCE .317 .067 .293 4.721 .000* CONVERSION .172 .068 .159 2.536 .012* JK .572 1.460 .024 .392 .696
a. Dependent Variable: AGRESI
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut: (*signifikan)
Agresivitas = 32.489 - 0.089*agreebeleness + 0.27extraversion –
0.374*conscientiousness + 0.314*neuroticism - 0.026openness + 0.317*compliance + 0.172*conversion + 0.572jenis kelamin
Dapat dilihat bahwa hanya koefisien regresi agreeableness, conscientiousness, neuroticism, compliance, dan conversion yang sigifikan. Hal ini berarti dari delapan hipotesis minor terdapat lima yang diterima. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing independen variabel adalah sebagai berikut:
1. Variabel Agreeableness
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.089 dengan signifikansi 0.009 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variable agreeableness pada trait
kepribadian big five secara negatif mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas. Artinya, semakin tinggi variabel agreeableness maka semakin rendah agresivitas.
2. Variabel Extraversion
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.027 dengan signifikansi 0.642 (sig > 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel extraversion pada trait
kepribadian big five secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas. Artinya, tidak ada pengaruh antara variabel extraversion
pada trait kepribadian big five terhadap agresivitas. 3. Variabel Conscientiousness
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.374 dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel conscientiousness pada trait
kepribadian big five secara negatif mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas. Artinya, semakin tinggi variabel conscientiousness maka semakin rendah agresivitas.
4. Variabel Neuroticism
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.314 dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel neuroticism pada trait
kepribadian big five secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas. Artinya, semakin tinggi variabel neuroticism maka semakin tinggi agresivitas.
5. Variabel Openness
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.026 dengan signifikansi 0.655 (sig > 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel openness pada trait kepribadian
big five secara negatif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas. Artinya, tidak ada pengaruh antara variabel openness pada trait
kepribadian big five terhadap agresivitas. 6. Variabel Compliance
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.317 dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel compliance pada konformitas teman sebaya secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas.Artinya, semakin tinggi variabel compliance maka semakin tinggi pula agresivitas.
7. Variabel Conversion
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.172 dengan signifikansi 0.012 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel conversion pada konformitas teman sebaya secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap
agresivitas. Artinya, semakin tinggi variabel conversion maka semakin tinggi pula agresivitas.
8. Variabel Jenis Kelamin
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.572 dengan signifikansi 0.696 (sig > 0.05), artinya variabel jenis kelamin secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap agresivitas. Artinya, tidak ada pengaruh antara jenis kelamin dengan agresivitas.
Koefisien regresi B merupakan koefisien regresi yang tidak terstandar (unstandarized) dalam pengunaan skala yang berbeda-beda. Oleh karena itu, koefisien regresi B tidak dapat melihat koefisien regresi mana yang lebih tinggi. Untuk dapat membandingkan koefisien regresi maka harus melihat koefisien terstandar (standardized coefficient) beta. Dari koefisien beta ini, dapat dilihat angka koefisien regresi mana yang menunjukkan pengaruh yang lebih kuat terhadap variabel dependen.
Berdasarkan koefisien beta, urutan invariabel dependen yang memiliki pengaruh dari yang paling kuat hingga yang paling lemah terhadap munculnya agresivitas pada anak Punk di Jabodetabek adalah:
1. Neuroticism pada trait kepribadian big five dengan nilai 0.339 2. Compliance pada konformitas teman sebayadengan nilai 0.293 3. Conversion pada konformitas teman sebaya dengan nilai 0.159 4. Conscientiousness pada trait kepribadian big five dengan nilai -0.277 5. Agreeableness pada trait kepribadian big five dengan nilai -0.165