• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rubrik Fashion Referensi Gaya Kedua

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Analisis Rubrik Fashion Referensi Gaya Kedua

Analisis Rubrik ‘Kibar Kaus’ Majalah KawanKu No.26/2016 Gambar 4.8

Ilustrasi Rubrik 2

96

Rubrik 2 berisikan foto delapan orang berbeda yang mengenakan padanan busana yang juga berbeda. Posisi orang yang terdapat dalam gambar secara keseluruhan berdiri dan menampilkan busana dikenakan. Foto diambil secara portrait dan tidak memiliki latar belakang. Kedelapan gambar yang terdapat dalam rubrik dibagi di dua sisi, empat berada diatas dan empat berada di bawah. Tidak terdapat susunan yang jelas karena letak gambar berdampingan namun tidak sejajar. Terdapat keterangan di tiap foto yang menjelaskan busana yang dipakai oleh orang dalam foto tersebut. Sesuai keterangan pada rubrik, pakaian yang menjadi ikon utama dalam rubrik ini ialah kaus (T-Shirt) dipadu padankan dengan gaya yang berbeda di tiap model.

97

Gambar 1

Gambar 4.9 Penanda Petanda

-Topi Salah satu jenis penutup kepala

-Kacamata Perangkat yang terdiri dari kaca atau lensa plastik keras yang dipasang pada bingkai yang menahannya di depan mata seseorang, biasanya menggunakan jembatan di atas hidung dan lengan yang bersandar di telinga. Kacamata biasanya digunakan untuk

98

membantu penglihatan.

-Kalung Sebuah perhiasan melingkar yang dikaitkan atau digantungkan pada leher

-T-shirt (kaos) Pakaian yang dapat digunakan pria dan wanita dinamai sesuai bentuk tubuh dan lengan yang seperti huruf T. Hal ini biasanya terkait dengan lengan pendek, garis leher bulat, yang dikenal sebagai leher kru, tanpa kerah.

-Celana Pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki, kadang-kadang hanya sampai lutut, yang membungkus batang kaki secara terpisah

-Sendal Salah satu model alas kaki yang terbuka pada bagian jari kaki atau tumit pemakainya

Tataran tingkat pertama (denotasi)

Seorang perempuan berambut biru berdiri dan memegang sesuatu di tangannya.

Perempuan tersebut memakai pewarna bibir berwarna merah. Perempuan dalam gambar menggunakan penutup kepala dan terdapat perangkat yang menutupi matanya. Terdapat sesuatu yang melingkari bagian leher perempuan dalam gambar. Perempuan tersebut mengenakan pakaian berwarna hitam yang memiliki gambar berwarna biru dan tulisan di atasnya. Tulisan pada pakaian perempuan dalam gambar adalah “Sitaabellan”. Perempuan tersebut mengenakan bawahan yang memisahkan kakinya yang juga berwarna hitam.

Alas kaki yang dikenakan perempuan tersebut berwarna hitam dan terbuka di bagian depan.

Tatanan tingkat kedua (konotasi)

99

Penutup kepala yang dipakai perempuan dalam gambar berupa topi berwarna hitam. Topi tersebut biasa disebut baret. Baret adalah topi yang lembut, bulat, berbentuk datar. Bahan baret biasanya tenunan, wol rajutan tangan, kapas rajutan, wol felt, atau serat akrilik . Baret dipakai sebagai bagian dari seragam banyak unit militer dan polisi di seluruh dunia, dan juga oleh organisasi lain. Dalam perkembangannya, baret menjadi ikon fashion semenjak sering dipakai oleh sutradara, artis, kaum hipster dan penyair. Di Amerika Serikat dan Inggris, pada pertengahan abad ke-20 baret menjadi ikon fashion yang meledak bagi kaum wanita. Pada bagian akhir abad ke-20, baret tersebut diadopsi oleh orang Cina baik sebagai pernyataan mode maupun untuk nada politiknya. Pada tahun 1960 beberapa kelompok aktivis juga mengadopsi baret berwarna hitam. Penggunaan beret juga dilakukan Tentara Republik Irlandia Sementara (PIRA) dan Partai Panther Hitam Amerika Serikat, dibentuk pada tahun 1966, dan "Black Beret Cadre" (organisasi Black Power serupa di Bermuda). Kemudian beret juga digunakan anggota anti-kejahatan yang berasal dari Curtis Sliwa di kota New York pada tahun 1970an untuk berpatroli di jalan-jalan dan kereta bawah tanah untuk mencegah kejahatan. (Chico, 2005: 149).

Penggunaan baret erat kaitannya dengan kesan persatuan dan keberanian.

Beralih ke perhiasan yang terdapat di leher, perhiasan tersebu ialah kalung.

Kalung adalah sebuah perhiasan melingkar yang dikaitkan atau digantungkan pada leher seseorang (https://id.wikipedia.org/wiki/Kalung

).

Kalung dengan model mengepas di leher seperti dalam gambar bernama choker. Choker adalah kalung dengan model ketat yang mengelilingi leher (https://en.wikipedia.org/wiki/Choker).

Choker telah ada ribuan tahun lalu. Dulunya choker terbuat dari emas dan pertama kali berada di Mesir (Philips, 1996: 156). Kemudian seiring perkembangan, choker menjadi ikon dengan nilai fashion yang tinggi selama revolusi Prancis dimulai

100

sejak wanita mengenakan pita merah di sekitar leher untuk memberi penghormatan kepada orang-orang yang meninggal di Guillotine. Sepanjang sejarah, hal ini kemudian berkembang di abad 19 dimana Ballerina dan kelas atas mengenakan choker berupa pita polos. Namun di akhir abad 19, choker pita polos berwarna merah atau hitam memiliki ikatan dengan prositusi sebagaimana digambarkan di lukisan Olympia oleh Manet tahun 1861 dimana choker anyaman hitam menandakan lesbianism (Aldrich, 2006: 212).

Sebagai ikon fashion, kepopuleran choker ini berada tahun 1990-an dimana para pengikut aliran grunge di negara barat banyak memakai choker untuk menghiasi leher jenjang mereka karena biasanya pengikut aliran ini bertubuh kurus (dimana saat itu berupa tren). Berlanjut ke masa sekarang, tren choker imi masih terus ada ditandai dengan isi blog New York Fashion week yang menjadikan choker sebagai headline dengan kata-kata “tanda peringatan indah bahwa Anda berhadapan dengan keganasan feminine.”

Ikon fashion selanjutnya ialah atasan yang dikenakan perempuan dalam gambar.

Atasan berkerah bulat tersebut ialah kaos (T-Shirt). Asal mula nama kaos yang berasal dari kebudayaan Amerika ini berasal dari kata Amputee, yang artinya dipotong.

Sedangkan Shirt dalam Bahasa Inggris berarti kemeja. T-Shirt merupakan kemeja yang dipotong, baik bagian lengan yang menjadi pendek dan juga kerah yang tidak lagi menutup hingga setengah leher. Kesan yang ditimbulkan dari pemakaian T-Shirt ini secara umum ialah santai dan universal. Karena T-Shirt dapat dipakai siapa saja baik pria maupun wanita tanpa diubah bentuknya. Bahannya yang didominasi katun ataupun polyester membuat T-Shirt mengikuti bentuk tubuh pemakainya

(http://www.teefetch.com/history-of-the-t-Shirt/) T-shirt juga menjadi media untuk ekspresi diri dan periklanan, dengan kombinasi kata-kata, seni dan foto.

(http://basicxpressions.com/blog/2013/04/15/history-of-the-t-shirt/)

101

Dalam buku The Travels of a T-Shirt in the Global Economy, T-Shirt dijadikan sebagai komoditas utama untuk diproduksi massal karena pasarnya jelas. Selain itu, khalayak tidak hanya sekedar menjadikan T-Shirt sebagai pakaian namun juga sarana menampilkan minat atau hal yang disukai misalnya tokoh kartun, artis, atau band. Dengan demikian, T-Shirt yang bahannya standar dan murah, dapat dijual dengan harga berkali lipat ketika terdapat gambar yang dicetak diatasnya.

T-Shirt dalam gambar berwarna hitam dan terdapat gambar wajah seorang perempuan serta tulisan, Tulisan yang terdapat pada desain T-Shirt adalah

“SITAABELLAN”. Sitaa Abellan adalah nama seorang DJ dan model asal Spanyol.

Gambar yang terdapat dalam T-Shirt diyakini sebagai potret wajah Sita Abellan. Desain T-Shirt dapat diartikan sebagai sarana pemasaran ataupun mengangkat sosok seseorang sehingga dikenal masyarakat luas. Dapat juga diartikan bahwa orang yang memakai T-Shirt bergambar dan bertuliskan Sita Abellan ini merupakan penggemar Sita Abellan.

Kemudian bawahan yang dikenakan oleh perempuan dalam gambar adalah celana. Celana dengan model lurus dan longgar seperti pada gambar merupakan model celana kulot. Kulot berasal dari Bahasa Prancis, culot yang berarti celana panjang juga celana pendek. Hal ini dikarenakan kulot merupakan celana yang panjangnya dibawah lutut namun menggantung di atas mata kaki. Dalam buku sejarah berbahasa Inggris, pada awalnya, pelompat lutut biasanya dipakai oleh tuan-tuan kelas atas Eropa dari akhir Abad Pertengahan atau Renaissance sampai awal abad kesembilan belas. Gaya celana ketat yang berakhir tepat di bawah lutut dipopulerkan di Prancis pada masa pemerintahan Henry III (1574-1589) (Calasibetta & Tortora, 2010). Culottes biasanya tertutup dan diikatkan pada kaki, ke lutut, dengan kancing, tali pengikat dan gesper, atau tali penarik . Selama Revolusi Prancis 1789-1799, revolusioner kelas pekerja dikenal sebagai

sans-102

culottes - secara harfiah, "tanpa culottes" - sebuah nama yang berasal dari penolakan mereka atas pakaian aristokrat. Hal ini menunjukkan bahwa pada awalnya kulot merupakan pakaian kelas atas dan hanya dipakai oleh kaum pria. Namun seiring perkembangannya, penggunaan kulot di Inggris oleh para wanita menjadikan kulot sebagai rok split atau pakaian apapun yang "digantung seperti rok, tapi sebenarnya celana." (Calasibetta & Tortora, 2010). Selama Era Victoria (pertengahan hingga akhir abad ke-19 budaya Eropa), rok split panjang dikembangkan untuk menunggang kuda sehingga wanita bisa duduk mengangkang. Kulot dikembangkan untuk memberi wanita lebih banyak kebebasan melakukan aktivitas lain juga, seperti berkebun , bekerja, dll dan tetap terlihat seperti memakai rok sehingga menjaga kesan femininnya. Dapat dilihat bahwa kulot bahkan dari namanya saja sudah membawa budaya dari Prancis dan perkembangannya untuk dapat dipakai wanita membawa budaya Inggris modern.

Sesuai bentuk alas kaki yang digunakan oleh perempuan dalam gambar, maka alas kaki tersebut adalah sandal. Sendal yang dijadikan alas kaki oleh model dalam gambar menunjukkan kenyamanan karena sandal merupakan perangkat yang mudah dipasang dan sebenarnya dimaksudkan untuk dipakai di dalam rumah. Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian sandal mengutamakan kenyamanan dan berkesan santai.

Sandal dijadikan sebagai ikon fashion terkait desain yang diperbaharui tidak sekedar alas kaki dengan penutup punggung kaki tanpa tumit. Seperti dalam gambar, terdapat detil bulu diatasnya. Material bulu dalam fashion diartikan sebagai kemewahan karena sulitnya mendapatkan bulu bilamana bulu tersebut asli dari hewan. Diartikan juga sebagai keegoisan dan kekuatan manusia yang dapat mendominasi makhluk hidup lainnya.

Desain-desain tambahan semacam itulah yang membuat sandal menjadi ikon fashion dan memiliki nilai jual tinggi. Tidak terdapat banyak studi terkait sandal dan sejarahnya.

103

Secara keseluruhan, perpaduan ikon fashion dalam gambar 1 dan dominasi warna hitam secara keseluruhan menampilkan kesan santai sekaligus misterius.

104

Gambar 2

Gambar 4.10

Penanda Petanda

-T-Shirt Pakaian yang dapat digunakan pria dan wanita dinamai sesuai bentuk tubuh dan lengan yang seperti huruf T. Hal ini biasanya terkait dengan lengan pendek, garis leher bulat, yang dikenal sebagai leher kru, tanpa kerah.

-Rok Sejenis pakaian dengan bentuk pipa atau kerucut yang cara pemakaiannya

105

Tataran tingkat pertama (denotasi)

Seorang perempuan berambut pirang, bertubuh kurus dan berkulit putih sedang berdiri dan mendekatkan tangannya ke telinga. Perempuan dalam gambar memakai atasan berwarna hitam dengan gambar berwarna kuning, serta terdapat tulisan “Aerosmith” dan Boston MA” di dalamnya. Bawahan yang dikenakan perempuan dalam gambar menutupi hanya sampai setengah bagian paha. Bawahan tersebut berwarna abu-abu dengan motif kotak-kotak. Alas kaki yang digunakan perempuan dalam gambar berwarna hitam dan menutupi hingga bagian atas mata kaki.

Tataran tingkat kedua (konotasi)

Sesuai karakteristiknya, atasan yang digunakan perempuan dalam gambar adalah T-Shirt. T-Shirt dalam gambarberwarna hitam dan bergambar tengkorak dan terdapat tulisan “Aerosmith” di bagian atas T-Shirt serta “Boston MA” di bagian bawahnya. Desain yang terdapat pada baju merupakan lambang band Aerosmith.

Aerosmith merupakan band rock Amerika yang sudah mendunia. Boston MA merupakan nama salah satu kota di Amerika dan tulisan Boston, MA dapat diartikan sebagai Boston Massachusettes. Kota ini merupakan kota asal band Aerosmith yang akhirnya namanya digunakan sebagai unsur lambang band tersebut. Seluruh anggota band ini adalah pria, sehingga dapat diartikan bahwa perempuan dalam gambar merupakan salah satu penggemar dari band tersebut. Musik rock identik dengan maskulinitas karena tempo music yang cepat dan berkesan kasar sehingga didominasi oleh pria, baik musisi maupun

dimulai dari pinggul dan menutupi sebagian atau seluruh bagian kaki.

-Sepatu Jenis alas kaki yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan menutupi punggung kaki

106

penggemarnya. T-Shirt ini menunjukkan bahwa perempuan pemakainya memiliki selera seperti lelaki serta mengesankan tampilan gaya yang bebas dan cuek layaknya lelaki.

Kemudian bawahan yang dipakai perempuan dalam gambar diidentifikasi sebagai rok karena meski tidak terlihat jelas bentuknya, tidak terlihat bahwa bawahan tersebut memisahkan kedua kaki sebagaimana celana. Sesuai panjangnya yang hanya sedikit menutupi paha, rok tersebut masuk kategori rok mini. Rok mini bersinggungan dengan desainer Mary Quant yang menciptakan mini dress. Rok mini merupakan pakaian yang dinilai kontroversial karena dianggap mengekspos bagian tubuh wanita terlalu banyak. Pemakaian rok mini dekat dengan kesan muda dan ceria sekaligus murahan.

Namun, tren yang dimulai dari penemuan Quant asal London ini mampu menjadi tren internasional dari tahun 1960-1970. Sebagai ikon fashion sebuah artikel BBC pada tahun 2014 menulis bahwa rok mini tetap merupakan pakaian kontemporer seperti sebelumnya, mempertahankan asosiasi mereka dengan kaum muda. Dalam sebuah penelitian awal tahun 2010, department store Debenhams menemukan bahwa wanita terus membeli rok mini sampai usia 40 tahun, sementara 1983 penelitian menunjukkan bahwa 33 tahun adalah ketika rata-rata wanita tersebut berhenti membelinya. Rok mini menjadi produksi massal yang berhasil di pasar karena menarik minat para wanita dengan cakupan yang semakin luas. Rok mini juga menjadi lambang keberanian wanita. Dikatakan juga demikian karena kesan penggunaan rok mini dari berbagai kalangan menyiratkan bahwa seorang wanita akan menggunakan pendidikan atau kekuatan seksualnya untuk mengendalikan pria dan atau mencapai kemandiriannya sendiri, dan oleh karena itu rok mini itu menjadi objek nyata dari persepsi tersebut (Ivaska, 2004: 114). Rok mini dalam gambar dapat diartikan sebagai kepercayaan diri dan warna abu-abu yang masuk kategori warna netral merupakan usaha untuk tidak tampil mencolok dengan ikon fashion tersebut sehingga bagian paha ke bawah lebih menarik perhatian.

107

Alas kaki yang digunakan perempuan dalam gambar dikategorikan sebagai sepatu boots sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Penjelasan mengenai sepatu boots berwarna hitam sudah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan kesan dari ikon fashion dalam gambar 2 secara keseluruhan kesan yang ditampilkan ialah perempuan tangguh yang berani.

108

Gambar 3

Gambar 4.11 Penanda Petanda

-Jaket Pakaian yang biasanya dipakai di atas pakaian atau barang pakaian lainnya (menjadi luaran) dengan panjang hingga pinggang atau pinggul, dipakai untuk menahan angin dan cuaca dingin

-T-Shirt (kaos) Pakaian yang dapat digunakan pria dan wanita dinamai sesuai bentuk tubuh dan lengan yang seperti huruf T. Hal ini biasanya terkait dengan lengan pendek, garis leher bulat, yang dikenal sebagai leher kru, tanpa kerah.

109

-Celana Pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki, kadang-kadang hanya sampai lutut, yang membungkus batang kaki secara terpisah

-Sepatu Jenis alas kaki yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan menutupi punggung kaki

Tataran tingkat pertama (denotasi)

Seorang perempuan sedang berdiri di atas tangga. Tangan kanan perempuan tersebut memegang lengan kirinya. Perempuan dalam gambar berambut lurus dengan panjang sepundak dan berwarna coklat. Perempuan dalam gambar mengenakan atasan berwarna putih dengan luaran berwarna hitam yang dikenakan di bahu. Bawahan yang dipakai perempuan dalam gambar menutupi hingga bagian mata kakinya dan berwarna biru. Terdapat robekan pada bawahan yang dikenakan perempuan tersebut, tepatnya bagian lutut. Alas kaki yang digunakan perempuan dalam gambar menutupi punggung kakinya dan berwarna putih. Alas kaki tersebut juga memiliki tali.

Tataran tingkat kedua (konotasi)

Atasan yang dikenakan perempuan dalam gambar merupakan T-Shirt. T-Shirt tersebut berwarna putih. Desain Shirt putih polos ini dikatakan sebagai desain klasik T-Shirt diawali dengan pemakaian T-T-Shirt semacam ini oleh pelaut marinir Amerika Serikat dan tidak berubah modelnya hingga menjadi pakaian kasual yang dijadikan ikon fashion.

Seiring waktu, T-Shirt putih diadopsi oleh perancang busana, selebriti dan masyarakat pada umumnya. Ini melambangkan keberhasilan T-Shirt putih di abad ke-20, dimana pemakaiannya menyerupai status sosial. Dimulai dari pelaut Amerika di sekitar tahun 1940-an. Kemudian pemakaian T-Shirt digambarkan melalui film. Contohnya

110

pemberontakan James Dean di Rebel Without A Cause pada tahun 1955 dan daya tarik seksual Brigitte Bardot dalam film A Private Affair pada tahun 1962 Peter Martins penari Balanchine pada tahun 1972. Dan tren berlanjut sampai dengan hari ini ditambah dengan banyaknya pemakaian T-Shirt putih oleh para artis atau figur publik melambangkan ketidakpedulian namun tetap bergaya sehingga kesannya cuek namun T-Shirt putih tersebut bisa saja bernilai mahal. Sebagaimana T-Shirt pada umumnya, pada prinsipnya T-Shirt putih polos menjadi ikon fashion yang membawa budaya barat sekaligus barang produksi massal yang berhasil.

Luaran berwarna hitam yang terdapat dalam gambar merupakan jaket kulit. Ikon ini sudah dijelaskan sebelumnya.

Kemudian bawahan yang dikenakan merupakan celana. Warnanya yang biru dan memudar, membuat celana tersebut diyakini terbuat dari bahan denim. Celana berbahan denim ini disebut dengan celana jeans. Seringkali istilah "jeans" mengacu pada gaya celana tertentu, yang disebut "blue jeans", yang ditemukan oleh Jacob W. Davis dalam kemitraan dengan Levi Strauss & Co. pada tahun 1871 dan dipatenkan oleh Jacob W.

Davis dan Levi Strauss pada tanggal 20 Mei 1873. Sebelum celana Levi Strauss dipatenkan, istilah ini telah lama digunakan untuk berbagai pakaian (termasuk celana panjang, overall, dan mantel), yang dibuat dari denim berwarna biru. (Loverin, 2006: 36).

Awalnya dirancang untuk koboi dan penambang, jeans menjadi populer di tahun 1950an di kalangan remaja. Jeans adalah barang fashion yang umum di subkultur hippie tahun 1960an dan mereka terus populer di tahun 1970an dan 1980an subkultur pemuda punk rock dan heavy metal. Saat ini, jeans tetap menjadi barang fashion yang populer dan tampil dengan berbagai cara. Jeans erat kaitannya dengan budaya Amerika. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya buku dan jurnal yang memuat tentang jeans dan salah satunya yang paling jelas dimuat dalam The EmbodyMent of American Culture, dimana

111

jeans terdapat dalam salah satu bab dalam buku. Didalamnya diterangkan bahwa jeans menjadi barang produksi Amerika yang dapat dikaji menjadi petanda. Dimulai dari kesan yang dihadirkan dari jaman ke jaman, jeans selalu dianggap sebagai kelengkapan dalam berpakaian, kebebasan, revolusi, dan juga kesatuan. Petanda ini berbanding lurus dengan jeans yang menjadi bahan yang sudah umum di belahan dunia manapun dan pemakaiannya di kelas menengah menunjukkan bahwa jeans dapat dipakai semua kalangan. Teksturnya yang tebal serta penggunaannya pada awal perkembangan menunjukkan bahwa jeans menjadi bahan pakaian yang tahan lama serta mengikuti jaman. Hal ini pula yang menjadikan jeans tidak pernah padam dari tren mode, ikon fashion ini dimiliki hampir semua orang. Jeans sama berhasilnya dengan T-Shirt karena menjadi barang universal. Selain beberapa merk diatas, jeans banyak diproduksi dan selalu melanjutkan pembawaan kebudayaan Amerika yang melekat dengan jeans tersebut.

Sedangkan model jeans dengan robekan dimulai tahun 1970an dimana kalangan anak punk merobek barang konsumsi awan sebagai ungkapan kemarahan pada masyarakat.

(Sullivan, 2007). Hal ini bertolak belakang dengan petanda yang ingin ditunjukkan jeans.

Jeans yang dirobek berarti sebaliknya. Pemakainya ingin menunjukkan ketidaksetujuannya dengan masyarakat.

Alas kaki berwarna putih yang dikenakan perempuan dalam gambar dikategorikan sebagai sepatu. Melihat sol yang terbuat dari karet, bagian sepatu yang mencuat di tengah sepatu dan berkesan elastis serta tali yang terdapat di sepatu dalam gambar, sepatu tersebut memiliki karakteristik sepatu sneakers. Bagian tengah sepatu yang elastis memiliki fungsi untuk mengatur kenyamanan kaki penggunanya sesuai dengan lebar punggung kaki, dimana bagian ini nantinya mengetat dengan sendirinya bilamana simpul tali yang terdapat di atasnya ditarik dan diikatkan. Bagian ini yang membuat sepatu dalam gambar ideal digunakan saat berolahraga utamanya berlari atau

112

berjalan. Namun sekarang sepatu sneakers sering digunakan untuk pemakaian sehari-hari.

Sepatu ini populer di Amerika pada pergantian abad ke-20, di mana mereka disebut 'sepatu kets'. Pada tahun 1892, Perusahaan Karet AS memperkenalkan sepatu bersol karet pertama di negara ini, memicu lonjakan permintaan dan produksi. Sepatu basket pertama dirancang oleh Spalding pada awal tahun 1907. Pasar sepatu kets tumbuh setelah Perang Dunia I , ketika olahraga dan atletik semakin menjadi cara untuk menunjukkan serat moral dan patriotisme. Pasar AS untuk sepatu kets tumbuh dengan mantap saat anak laki-laki mengantri untuk membeli sepatu kets yang dipakai oleh pemain sepak bola Jim Thorpe dan Converse All Stars yang didukung oleh pemain basket Chuck Taylor. Budaya memakai sneakers dapat dilihat berasal dari negara Barat utamanya Amerika. Pemakaian sneakers dapat diartikan sebagai simbol atletik dan aktif.

113

Gambar 4

Gambar 4.12

Penanda Petanda

-T-Shirt Pakaian yang dapat digunakan pria dan wanita dinamai sesuai bentuk tubuh dan lengan yang seperti huruf T. Hal ini biasanya terkait dengan lengan pendek, garis leher bulat, yang dikenal sebagai leher kru, tanpa kerah.

-Tas Wadah tertutup yang dapat dibawa bepergian

-Celana Pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki, kadang-kadang hanya sampai lutut, yang membungkus batang kaki secara

114

terpisah.

-Sepatu Jenis alas kaki yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap,

-Sepatu Jenis alas kaki yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap,