• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sifat Kimia Tanah

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Sifat Kimia Tanah

Hasil analisis kimia tanah profil Lewoeleng dapat dilihat pada tabel 12, 13, dan 14.

Tabel 12. Hasil Analisis Kimia Tanah Profil Lewoeleng

lapisan C

rendah sedang Sangat rendah

1. Agihan Cacak C dan N

Gambar 14 Agihan Cacak C tanah

Gambar 15 Agihan Cacak N tanah

0

Andil yang paling penting dari bahan organik adalah daya pegang air.

Bahan organik bertindak sebagai busa yang dapat menyerap sejumlah air disebanding beratnya. Bahan organik juga merupakan sumber mineral, yang menjadi tersedia bila telah terurai. Mineralisasi adalah penguraian bahan organik oleh bakteri, dan pelepasan mineral. Hal ini merupakan aspek penting dalam lingkaran kimia ( chemical cycling ) dalam vegetasi.

Daya absorpsi yang tinggi dari bahan organik juga penting dalam retensi dan pertukaran kation. Bila bahan organik terurai atau bila pupuk diberikan pada tanah, unsur mineral yang ada yang tersedia mudah tercuci. Bahan organik dapat menahan sejumlah unsur mineral dan mencegah kehilangannya dari tanah.

Bahan organik membantu terbentuknya dan stabilnya struktur tanah, menahan kation, mengatur tata air, suhu, sirkulasi hara terutama hara mikro dan bertindak sebagai sumber enersi kegiatan mikrobia (Brady, 1974).

Untuk kandungan bahan organik ketinga profil kandungan Bahan organik profil pertama berbeda denagan keadaannya dengan profil 2 dan 3 , untuk profil Lewoeleng 1 mengalami peningkatan pada lapisan 3 sedangkan untuk profil 2 dan 3 mengalami penurunan. Bahan organik termasuk tinggi berturut-turut rata-rata sebagai berikut profil Lewoeleng 1 1,05% masuk dalam harkat rendah, profil Lewoeleng 2 0,85% masuk kedalam harkat sangat rendah, dan profil

Lewoeleng 3 1,20% masuk kedalam harkat rendah . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 14.

Nitrogen merupakan unsur penting bagi tanaman. Unsur ini berhubungan langsung dengan berbagai kegiatan metabolisme sel. Tersedianya N memacu pertumbuhan, jika tersedia cukup hormone pertumbuhan, karbohidrat, air dan hara lainnya yang serasi ( Rachman, 1975). Disamping N berperan untuk pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun, juga berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun, juga berperan penting hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam peroses fotosintesis.

Unsur N merupakan bahan pokok kehidupan dengan membentuk senyawa protein dan asam nukleat.

Kandungan Nitrogen untuk profil 1 juga megalami perbedaan yang spesifik dari profil 2 dan 3 yaitu untuk lapisan 2 mengalami penurunan dan lapisan 3 mengalami peningkatan, hal ini dikarena adanya proses illuviasi.

Kandungan Nitrogen rata-rata berturut-turut sebagai berikut profil Lewoeleng 1 0,22 % masuk kedalam harkat rendah, profil Lewoeleng 2 0,06% masuk kedalam harkat sedang, profil Lewoeleng 3 0,10% masuk kedalam harkat rendah. Dapat dilihat pada gambar 15.

2. Agihan Cacak Na dan K

Gambar 16 Agihan Cacak Na tanah

Gambar 17 Agihan Cacak K tanah

Unsur alkali (Na dan K) didalam tanah selalu dijumpai dalam bentuk

sebagai akibat perbedaan ukuran ion. Ion Na+ dan K+ mempunyai muatan yang sama, tetapi Na mempunyai diameter lebih besar, untuk setiap volume dengan demikian Na+ berbentuk ion hidrat mempunyai diameter lebih besar daripada ion K. Suatu hal yang cukup menarik dari perilaku ion bahwa K akan tersemat diantara kisi meneral jauh lebih kuat dari pada air tanah. Untuk kandunagan Na pada profil Lewoeleng 1 mengalami peningkatan drastis pada lapisan kedua sedangkan untuk profil Lewoeleng 2 dan 3 hampir tidak mengalami perbedaan.

Na berturt-turut rerata sebagai berikut profil Lewoeleng 1 0,18 me% masuk kedalam harkat rendah, profil lewoeleng 2 0,16 me% masuk kedalam harkat rendah, dan profil Lewoeleng 3 0,20 me% masuk kedalam harkat rendah. Dapat dilihat pada gambar 16.

Selanjutnya untuk kandungan K profil Lewoeleng 1,2 dan 3 yaitu untuk profil 1 semakin kedalam semakin mengalami peningkatan, profil 2 pada lapisan 1,2 dan 3 mengalami peningkatan namun pada lapisan ke 4, profil 3 kandungan K nya hampir sama pada setiap lapisan. Rata-rata K berturut-turut sebagai berikut profil Lewoeleng 1 0,09 me% masuk dalam harkat sangat rendah , profil Lewoeleng 2 0,14 me% masuk kedalam harkat sanagat rendah, profil Lewoeleng 3 0,18 me% masuk kedalam harkat sangat rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 17.

3. Agihan Cacak Ca++ dan Mg++

Gambar 18 Agihan Cacak Ca++

Gambar 19 Agihan Cacak Mg++

0

Seperti logam alkali sifat yang paling menonjol dari unsur ini adalah bentuk hidrat Ca++, Mg++.

Kelarutan garam Mg lebih besar dari pada garam untuk tanah yang memiliki kandungan garam bebas yang tinggi. Disamping itu CaSO4 dan terutama CaCO3 bersifat tidak larut dan dijumpai dalam bentuk garam bebas beberapa jenis tanah.

Ion Mg dalam bentuk yang tidak terhidrat mempunyai radius ion yang lebih kecil dari pada Ca dengan demikian penempatan ion dalam mineral adalah sangat berbeda. Mg dalam mineral kemungkinan dijumpai dalam kisi mineral silika, sedang ion Ca akan mudah membentuk garam bebas seperti CaCO3 atau CaSO4. Untuk profil Lewoeleng 1,2 dan 3 memiliki persamaan yaitu mengalami peningkatan Ca pada lapisan 2 untuk profil 1 dan 2, sedangkan untuk profil 3 peningkatan terjadi pada lapisan 3.

Ca rata-rata berturut-turut sebagai berikut profil Lewoeleng 1 0,021 me%

masuk kedalam harkat rendah, profil Lewoeleng 2 0,013 me% masuk kedalam harkat rendah, dan profil Lewoeleng 3 0,025 me% masuk kedalam harkat rendah.

Sedangkan untuk Mg profil Lewoeleng 1 semakin kedalam mengalami penurunan, sedangkan untuk profil 2 pada lapisan ketiga mengalami peningkatan dan profil 3 pada lapisan ke 3 mangalami peningkatan. Mg rata-rata berturut-turut sebagai berikut profil Lewoeleng 1 0,00027 me% masuk kedalam harkat

rendah, profil Lewoeleng 2 0,0003 me% masuk kedalam harkat rendah, dan profil Lewoeleng 3 0,00026 me% masuk kedalam harkat rendah. Kecendrungan kandungan Ca dan Mg menurut sesuai kedalamannya, keberadaan Mg lebih kecil dibanding Ca sebab kelarutan Mg lebih besar dari pada Ca dan keberadaan Mg dalam oltahedral dan tetrahedral ada karena tipe 2:1 Ilit akibat terjadi subtitusi isomorfik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18 dan 19.

Suatu kondisi konsentrasi ion H+ pada larutan tanah dinamakan pH tanah, pH terendah dialami adalah 3,5 tertinggi dialam 9,5 karena penggaruh penyangga asam lemah, pH juga mempunyai pengaruh secara langsung terhadap tersedianya unsur hara tanaman dan pada tanah yang mempunyai pH masam secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kerusakan akar tanaman. Secara berturut-turut rata-rata sebagai berikut pH H2O profil Lewoeleng 1 5,5, profil Lewoeleng 2 5,2, dan profil Lewoeleng 3 5,2 sedangkan pH KCl profil Lewoeleng 1 4,8, profil Lewoeleng 2 5,06 dan profil Lewoeleng 3 4,8. Profil Lewoeleng menunjukan tidak mempunyai muatan bervariasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 20 dan 21.

4. Agihan Cacak pH H2O dan KCl

Gambar 20 Agihan Cacak pH H2O

Gambar 21 Agihan Cacak pH KCl

0

5. Agihan Cacak P2O5

Gambar 22 Agihan Cacak P2O5

P diikat atau difiksasi dalam persenyawaan-persenyawaan yang berhubungan dengan kalsium, magnesium, besi, aluminium. Tersedianya fosfor perhubungan dengan pH tanah. Pada pH 5-7 posfat berada dalam keadaan mono atau dikalsium posfat, yang paling tersedia bagi tanaman. P tersedia tanah rata-rata berturut-turut sebagai berikut profil Lewoeleng 1 0,00047 me%, profil Lewoeleng 2 0,0009 me% masuk kedalam harkat sanagat rendah, dan profil Lewoeleng 3 0,003 me% masuk kedalam harkat sanagat rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 22.

0 20 40 60 80 100 120 140

0 0.1 0.2 0.3 0.4

Kedalaman (cm)

P2O5(ppm)

Profil 1 P2O5

Profil 2 P2O5

Profil 3 P2O5

6. Agihan Cacak KPK.

Gambar 23 Agihan Cacak KPK

Kapasitas pertukaran kation merupakan sifat utama yang sangat menentukan suatu kesuburan tanah. Tanah yang mempunyai KPK tinggi berarti tanah menyiakan kation yang dapat dipertukarkan juga tinggi. KPK sebagai gambaran banyaknya muatan negatif atau menunjukan luas permukaan dan bermuatan negatif maka KPK nya juga makin besar, dan dapat memberikan gambaran tentang kurang lebih jenis lempungnya. KPK tanah rata-rata berturut-turut sebagai berikut profil Lewoeleng 1 14,68 Cmol+/kg masuk kedalam harkat rendah, profil Lewoeleng 2 23,98 Cmol+/kg masuk kedalam harkat sedang, dan profil Lewoeleng 3 18,48 Cmol+/kg masuk kedalam harkat sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 23.

0 20 40 60 80 100 120 140

0 10 20 30

Kedalaman (cm)

KPK ( Cmol (+)/kg)

Profil 1 Profil 2 Profil 3

Dokumen terkait