• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.3 Analisis Sistem Jaminan Halal (SJH)

Analisis sistem jaminan halal pada UMKM Keripik Bawang Bu Lena berdasarkan tiap kriteria Sistem Jaminan Halal adalah ssebagai berikut:

1. Kebijakan Halal

UMKM Keripik Bawang Bu Lena menyatakan bahwa produk yang dihasilkan halal, usaha tersebut sudah mendapatkan logo Halal MUI dan masih mengurus proses perpanjangan sertifikat Halal MUI ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal). UMKM Keripik Bawang Bu Lena belum pernah melakukan sosialisasi kebijakan halal ke seluruh pekerja dan supplier.

2. Tim Manajemen Halal

Pihak usaha sudah memiliki Tim Manajemen Halal. Tapi belum bertugas sebagaimana mestinya.

3. Pelatihan

Pihak usaha belum pernah melakukan pelatihan sesuai dengan prosedur HAS 23000 ataupun mengikuti webinar (web-seminar) mengenai sistem jaminan produk halal. Serta, UMKM Keripik Bawang Bu Lena juga belum pernah melakukan pelatihan internal untuk karyawan terkait aktivitas kritis.

4. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik bawang sudah memiliki logo Halal MUI.

5. Produk

Makanan yang dijual oleh UMKM Keripik Bawang Bu Lena tidak mengandung nama/bentuk yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai syariah Islam. Karakteristik produk keripik bawang tidak memiliki kecenderungan bau atau rasa yang mengarah kepada produk haram.

6. Fasilitas produksi

Fasilitas pencucian terpisah dengan fasilitas produksi dan tidak pernah digunakan untuk mencuci peralatan yang kontak dengan produk non-halal. Mesin dan peralatan yang digunakan menggunakan material besi atau baja sehingga tidak ada potensi material yang terbuat dari produk non-halal serta tidak pernah digunakan untuk memproduksi produk non-halal. Namun, proses produksi dilakukan di atas meja berbahan kayu yang kualitasnya lebih buruk dibandingkan dengan meja berbahan metal. Apabila meja berbahan kayu terkena najis berupa benda cair, maka benda cair tersebut akan meresap ke pori-pori kayu dan sulit dibersihkan sehingga produk berisiko terkontaminasi najis.

7. Prosedur Tertulis Aktivitas Kritis

Aktivitas yang dinilai kritis pada usaha ini adalah:

a. Dilakukan pencucian fasilitas produksi setelah selesai digunakan setiap harinya dengan menggunakan sabun pencuci piring yang sudah mendapatkan logo Halal MUI dengan air yang mengalir.

b. Transportasi yang digunakan dalam mengirim produk menggunakan sepeda motor dam mobil. Pada saat pengantaran, produk sudah dikemas dengan rapi dan kembali dibungkus menggunakan plastik yang berukuran lebih besar sehinngga dapat meminimalisir kontaminasi dengan produk non-halal ataupun najis.

8. Kemampuan Telusur

Pihak usaha tidak mencamtumkan label tanggal kedaluwarsa pada produk makanan yang dijual.

9. Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria

Pihak usaha sudah mempunyai prosedur tertulis mengenai penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria halal. Produk ataupun bahan yang tidak sesuai dengan kriteria halal dan tidak layak diproduksi tidak akan digunakan oleh pihak usaha dan akan langsung dibuang.

10. Audit Internal

Pihak usaha belum pernah melakukan audit internal ataupun rapat antara pemilik usaha dengan karyawan mengenai sistem jaminan halal.

11. Kaji Ulang Manajemen

Kaji ulang yang dilakukan hanya menyangkut order yang diterima, kemampuan pemenuhan order dan pendapatan usaha. Belum pernah dilakukan kaji ulang terkait penerapan SJH.

VI-1 6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Identifikasi risiko kehalalan yang terdapat pada UMKM Keripik Bawang menghasilkan sebanyak 17 risk event dan 12 risk agent.

Terdapat 2 penyebab risiko kehalalan teratas di UMKM Keripik Bawang yaitu Peralatan dan mesin tidak dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan (A4), Lingkungan kerja yang cenderung panas dan agak sempit membuat pekerja sulit berkonsentrasi (A6).

2. Didapatkan 3 rencana mitigasi risiko kehalalan di UMKM Keripik Bawang.

Aksi mitigasi yang direncanakan dari penyebab risiko teratas pada kehalalan UMKM Keripik Bawang yaitu Melakukan pembersihan peralatan dan mesin secara rutin untuk mencegah kontaminasi dengan najis (PA2), merumuskan sejumlah aktivitas 5R disaat melakukan proses produksi (PA1), dan membuat SOP mengenai proses produksi yang higienis dan halal (PA3).

6.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:

1. Identifikasi terhadap risiko kehalalan UMKM Keripik Bawang sebaiknya dilakukan secara berkala agar risiko – risiko yang akan muncul dapat diketahui dan aksi mitigasi yang direncanakan menjadi lebih baik sehingga dapat

mengurangi risiko – risiko yang mungkin terjadi terhadap kehalalan produk Keripik Bawang.

2. Aksi mitigasi risiko yang diusulkan sebaiknya dapat menjadi pertimbangan bagi pihak UMKM Keripik Bawang untuk dilakukan dalam mengatasi risiko – risiko dalam aktivitas kehalalan pada UMKM Keripik Bawang.

Agustian, R. (2021). Perancangan Aksi Mitigasi Risiko Halal Supply Chain di Bread Friend Bakery dengan Metode House of Risk (HOR) dan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR).

Aziz, Muhammad. 2017. Perspektif Maqashid Al-Syariah dalam Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal di Indonesia Pasca Berlakunya Undang undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Volume 7, Nomor 2, September 2017 Charity, May Lim. 2017. Jaminan Produk Halal di Indonesia. Direktorat

Jenderal Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko. Bandung: Alfabeta

Faizah, A. D. N., & Much Djunaidi, S. T. (2020). Analisis Risiko Pada Halal Supply Chain Bakso Dengan House Of Risk Di UD Nur Cahaya (Doctoral

dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Hanafi, Mamduh. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP STIM

Halaseh, Lina Al dan Balan Sundarakani. 2012. Study on Quality Attributes of Halal Food Supply Chain. J. Logistics Economics and Globalisation, Vol.

4, Nos. 1/2, 2012. University of Wollongong in Dubai.

Hidayat, Asep Syarifuddin dan Siradj Mustolih. 2015. Sertifikasi Halal dan Sertifikasi Non Halal pada Produk Pangan Industri. Ahkam : Vol XV, No 2 Juli 2015

Kasnodiharjo. 1993. Langkah – Langkah Menyusun Kuesioner. Edisi Ketiga.

Jakarta: Media Litbangkes

Kusnida, Cahaya dkk. 2016. Pengelolaan Risiko pada Supply Chain dengan Menggunakan Metode House of Risk (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ.

Malang. Teknik Industri Universitas Brawijaya LPPOM-MUI. 2019

Muharrami, T. A. (2020). Perancangan Aksi Mitigasi Risiko Kehalalan dengan Metode House of Risk pada UMKM Makanan di Kota Medan.

Ma’rifat, Tian Nur. Purwanto, dkk. 2017. Perception On Halal Tracebility On Chicken Meat Supply Chain: Agroindustrial Technology Journal

Nurhasanah, Saniatun, dkk. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Produk Makanan Olahan Halal pada Konsumen. Jurnal Manajemen dan Organisasi

Pertiwi, Yoanna Ellen. 2016. Analisis Strategi Mitigasi Risiko pada Supply Chain CV Surya Cip dengan House Of Risk Model. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Pujawan, Dr. Nyoman. 2005. Supply Chain Management. Surabaya: Andi Yogyakarta

Ridwan, Asep, dkk. 2019. Perancangan Aksi Mitigasi Risiko Halal Supply Chain pada IKM Sate Bandeng Menggunakan Metode House of Risk. EE Conference Series 02

Industrial Services

Shahin, Arash. 2004. Integration of FMEA and The Kano Model. International Journal of Quality & Reliability Management, Vol 21, No. 7, Emerald Group Publishing Limited

Sinulingga, Sukaria. 2014. Metode Penelitian. Edisi Ketiga. Medan: USU Press.

Supply Chain Council. 2010. Supply Chain Reference Model. Overview Version 10.0. (http:www.supply-chain.org)

Suryani Dan Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif. Edisi Pertama. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Syazwan, Mohammed dkk. 2015. Halal Supply Chain Critical Success Factor : A Literatur Review, Journal of Islamic Marketing

Tieman, M. (2011). The application of halal in supply chain management: in-depth interviews. Journal of Islamic Marketing. Vol. 2 No. 2, pp. 186-95.

Tieman M, Van der Vorst J.G.A.J. dan Ghazali M.C. (2012). Principle in Halal Suppy Chain Management. Journal of Islamic Marketing. Vol. 3 No. 3, pp.217-243.

Ulfah, Maria, dkk. 2016. Analisis dan Perbaikan Manajemen Risiko Rantai Pasok Gula Rafinasi dengan Pendekatan House Of Risk. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor

LAMPIRAN

Gambar Spanduk UMKM Keripik Bu Lena

Gambar Banner UMKM Keripik Bu Lena

Dokumen terkait