• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

3. Analisis Statistik Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 23. Hasil pengujian statistik desktiptif tata kelola

perusahaan, pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan, dan nilai perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Analisis Statistik Deskriptif Tata Kelola Perusahaan

Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif variabel tata kelola perusahaan yang diukur berdasarkan jumlah komite audit.

Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Jumlah Komite Audit Jumlah Komite Audit

N Valid 72

Missing 0

Range 4

Minimum 2

Maximum 6

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.4, terdapat 72 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang terlewat (hilang). Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 4 menunjukkan bahwa data jumlah komite audit memiliki sebaran data yang kecil.

Jumlah minimum komite audit pada populasi sasaran perusahaan tambang sebanyak 2 anggota artinya memiliki kualitas audit rendah. Perusahaan yang memiliki jumlah komite audit tersebut adalah perusahaan PT. Ratu Prabu Energi Tbk pada tahun 2012 dan 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan jumlah komite audit pada

tahun 2012-2014 mengalami tren fluktuatif. Hal tersebut ditandai dengan jumlah komite audit pada tahun 2012 sebanyak 2 anggota, pada tahun 2013 sebanyak 3 anggota, dan pada tahun 2014 jumlah komite audit 2 anggota.

Jumlah maksimum komite audit pada populasi sasaran perusahaan tambang sebanyak 6 anggota artinya memiliki kualitas audit tinggi. Perusahaan yang memiliki jumlah komite audit tersebut adalah perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk pada tahun 2012 dan 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan jumlah komite audit pada tahun 2012-2014 mengalami tren yang fluktuatif. Hal tersebut ditandai dengan jumlah komite audit pada tahun 2012 sebanyak 6 anggota, yang mengalami penurunan pada tahun 2013 sebanyak 3 anggota, dan pada tahun 2014 jumlah komite audit mengalami kenaikan sebanyak 6 anggota.

Secara visual, jumlah komite audit dapat dijelaskan dengan gambar histogram 5.1 berikut:

Gambar 5.1

Histogram Jumlah Komite audit

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016 Keterangan:

CG = Tata Kelola Perusahaan

Berdasarkan gambar 5.1, terdapat 59 perusahaan yang mempunyai jumlah komite audit yang sesuai ketentuan minimal yaitu 3 komite audit. Perusahaan yang mempunyai jumlah komite audit yang tidak sesuai ketentuan terdapat 2 perusahaan. Perusahaan yang memiliki jumlah komite audit lebih dari ketentuan minimal terdapat 13 perusahaan.

b. Analisis Statistik Deskriptif Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan

Tabel 5.5 merupakan hasil pengujian statistik deskrptif variabel Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan.

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan

Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan

N Valid 72

Missing 0

Range ,3800

Minimum ,5000

Maximum ,8800

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.8, terdapat 72 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang terlewat (hilang). Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum sebesar 0,3800. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan memiliki sebaran data yang luas.

Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat rendah adalah 0,5000, hal ini berarti semakin sedikit pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan yang diungkapkan perusahaan dan dapat dikatakan laporan yang diterbitkan semakin tidak transparasi. Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan tersebut diperoleh perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk 2012.

Perkembangan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012-2014 mengalami peningkatan positif. Hal tersebut ditandai dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012 sebanyak 0,50, pada tahun 2013

mengalami kenaikan sebanyak 0,53, dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan kembali sebanyak 0,56.

Pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat tinggi adalah 0,8800 artinya semakin banyak pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan yang diungkapkan dan laporan yang diterbitkan semakin transparansi. Nilai perusahaan tersebut diperoleh oleh perusahaan Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan Medco Energi Internasional Tbk tahun 2012-2014 mengalami tren yang positif. Perkembangan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012-2014 mengalami tren positif. Hal tersebut ditandai dengan pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan pada tahun 2012 sebanyak 0,82, pada tahun 2013 sebanyak 0,85, dan pada tahun 2014 sebanyak 0,88.

Secara visual, pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut:

Gambar 5.2

Histogram Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Keterangan:

EI = Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan Berdasarkan gambar 5.3, menunjukkan bahwa cukup banyak yang mengungkapkan pertanggungjawaban lingkungan dengan EI sebesar 0,6000 atau mendekati 0,6000.

Hal ini mengindikasi bahwa banyak perusahaan yang tidak mengungkapkan pertanggungjawaban lingkungan secara lengkap pada laporan tahunan.

c. Analisis Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan

Tabel 5.6 merupakan hasil pengujian statistik deskriptif variabel nilai perusahaan.

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan

N Valid 72

Missing 0

Range 3754,2597

Minimum ,4449

Maximum 3754,7045

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.6, terdapat 72 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang terlewat (hilang). Range adalah perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum, sebesar 3754,2597 menunjukkan bahwa data nilai perusahaan memiliki sebaran data yang luas.

Nilai perusahaan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat rendah adalah 0,4449 artinya semakin rendah nilai perusahaan tidak akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham sehingga pemegang saham tidak akan menginvestasikan modalnya di perusahaan. Nilai perusahaan tersebut diperoleh perusahaan Mitra Investindo Tbk pada tahun 2012. Perkembangan nilai perusahaan pada tahun 2012-2014 mengalami tren positif. Hal tersebut ditandai dengan nilai perusahaan pada tahun 2012 sebesar 0,44 , pada tahun 2013 sebesar 1.226,36, dan pada tahun 2014 sebesar 1.309,38.

Nilai perusahaan pada populasi sasaran perusahaan tambang yang sangat tinggi adalah 3754,7045 artinya semakin

tinggi nilai perusahaan akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham sehingga pemegang saham akan menginvestasikan modalnya di perusahaan. Nilai perusahaan tersebut diperoleh oleh perusahaan Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2014. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan Medco Energi Internasional Tbk tahun 2012-2014 mengalami tren yang positif. Perkembangan nilai perusahaan pada tahun 2012-2014 mengalami tren positif. Hal tersebut ditandai dengan nilai perusahaan pada tahun 2012 sebesar 212,19, pada tahun 2013 sebesar 227,32, dan pada tahun 2014 sebesar 3.754,70.

Secara visual, nilai perusahaan dapat dijelaskan dengan gambar histogram 5.3 berikut:

Gambar 5.3

Histogram Nilai Perusahaan

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Keterangan:

NP = Nilai Perusahaan

Berdasarkan gambar 5.2, terdapat 48 perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan kurang dari satu.

Perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan lebih besar dari satu terdapat 18 perusahaan.

4. Pengklasifikasian Data

a. Pengklasifikasian Data Tata Kelola Perusahaan

Pengkalsifikasian tata kelola perusahaan ang diproksikan dengan jumlah komite audit.

Klasifikasi data komite audit didasarkan pada peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Tahun 2014 yang menyatakan bahwa

komite audit perusahaan minimal terdiri dari tiga orang. Hasil klasifikasi komite audit dikategorikan sebagai berikut :

< 3 : Tidak sesuai ketentuan

≥ 3 : Sesuai ketentuan

Hasil pengklasifikasian jumlah komite audit seperti pada tabel 5.7 dan tabel 5.8.

Tabel 5.7 Hasil Klasifikasi Jumlah Komite Audit

S

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.8 Data Klasifikasi Jumlah Komite Audit KODE

Tabel 5.8 Data Klasifikasi Jumlah Komite Audit (Lanjutan)

b. Pengklasifikasian Data Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan

Pengklasifikasian pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan berdasarkan histogram dengan kategori sebagai berikut:

0 - ≤ 0,5999 : Sangat rendah

> 0,600 - ≤ 0,6999 : Rendah

> 0,7000 - ≤ 0,7999 : Tinggi

> 0,8000 : Sangat tinggi

Hasil pengklasifikasian dari pengungkapan pertanggungjawaban lingkungan seperti pada tabel 5.9 dan tabel 5.10.

Tabel 5.9 Hasil Klasifikasi pengungkapan pertanggungjawaban

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel5.10 Data Klasifikasi Pengungkapan Pertanggungjawaban Lingkungan

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Keterangan:

1 = Sangat Rendah (0 – 0,5999) 2 = Rendah (> 0,6000 - ≤ 0,6999) 3 = Tinggi (> 0,7000 - ≤ 0,7999) 4 = Sangat Tinggi (> 0,8000)

c. Pengklasifikasian Data Nilai Perusahaan

Pengklasifikasian nilai perusahaan berdasarkan histogram dengan kategori sebagai berikut:

0 – ≤ 999,99 : Sangat Rendah

>1000,00 – ≤ 1999,99 : Rendah

> 2000,00 – ≤ 2999,99 : Tinggi

≥ 3000,00 : Sangat Tinggi

Hasil pengklasifikasian dari nilai perusahaan seperti pada tabel 5.11 dan tabel 5.12.

Tabel 5.11 Hasil Klasifikasi Nilai Perusahaan

Sumber: data sekunder yang diolah, 2016

Tabel 5.12 Data Klasifikasi Nilai Perusahaan No Kode

Tabel 5.12 Data Klasifikasi Nilai Perusahaan (Lanjutan)

Dokumen terkait