IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Analisis Struktur Strategi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries 1 Identifikasi Faktor –Faktor Penyusun Strategi Bauran Pemasaran
Proses identifikasi didasarkan pada segmentasi, targeting dan positioning (STP) dan bauran pemasaran. Segmentasi dari AKN adalah semua kalangan yang menginginkan liburan di alam terbuka dengan lingkungan pertanian. Calon pengunjung mayoritas berasal dari Jabodetabek karena mereka ingin mengunjungi tempat AKN tanpa harus menempuh jarak yang jauh ke daerah Puncak untuk mendapatkan lokasi pariwisata yang sama di akhir pekan. Untuk yang berada di luar wilayah jabodetabek mayoritas pengunjung adalah mereka yang ingin melakukan penelitian atau studi banding. Salah satu perusahan yang mengunjungi AKN untuk melakukan studi banding adalah dari PT Semen Padang.
Sasaran dari AKN terbagi atas dua yaitu, wisata yang berada di luar wisata Kuntum Farmfield dan wisata Kuntum Farmfield. Wisata yang berada di luar Kawasan wisata Kuntum Farmfield sasarannya adalah semua kalangan karena untuk masuk ke area tersebut tidak dikenakan biaya dan pengunjung hanya akan mengeluarkan biaya ketika membeli produk-produk, sedangkan wisata Kuntum Farmfield, sasarannya adalah adalah kalangan menengah ke atas.
Berdasarkan kaji pustaka dari beberapa sumber dan wawancara dengan pemilik serta dengan pakar, teridentifikasi tujuh faktor yang perlu
dipertimbangkan sebagai elemen penyusun strategi pemasaran AKN. Faktor- faktor tersebut yaitu skala bisnis, trend atau demand wisata, STP, sumber daya wisata, kerjasama bisnis, persaingan dalam bisnis sejenis dan produk yang dihasilkan. Ketujuh faktor ini berpengaruh terhadap tujuan-tujuan yang akan dilakukan selanjutnya dengan melihat visi, misi dan tujuan yang dimiliki oleh AKN.
Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi bauran pemasaran AKN, diuraikan sebagai berikut:
1. Skala bisnis, merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjaan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. Penyusunan strategi bauran pemasaran tidak terlepas dari penentuan skala bisnis yang akan dijalankan. AKN harus menentukan skala usahanya agar bisa menentukan strategi yang akan digunakan.
2. Trend/Demand Wisata, arah perkembangan pariwisata yang saat ini lebih banyak diminati. Permintaan akan wisata akan sangat mempengaruhi keberlangsungan usaha, sehingga AKN harus mampu melihat permintaan wisata yang bagaimana yang diinginkan oleh pengunjung.
3. STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning), segmentasi adalah proses membagi pasar ke dalam segmen berdasarkan karakteristik pelanggan dan kebutuhan. Setelah segmentasi atas produk telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau membidik target yang telah dipilih dalam analisa segmentasi pasar. Positioning adalah penciptaan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik. Penentuan STP yang tepat diharapkan membantu dalam penentuan strategi
4. Sumber daya wisata, mencakup daya tarik dari objek wisata itu sendiri, SDM yang digunakan serta lingkungan sekitar wisata. Sumber daya wisata yang dimiliki oleh AKN harus benar-benar diperlihatkan dan dikembangkan sehingga AKN memiliki ciri yang berbeda dengan yang lain
5. Kerjasama bisnis dengan pihak lain, bekerja sama dengan pihak lain akan membuat bisnis lebih cepat berkembang dan memperkokoh bisnis yang dijalankan. Kerjasama bisnis bisa secara langsung maupun tidak langsung. 6. Persaingan dalam bisnis sejenis, perusahaan harus dapat mempertimbangkan
strategi pemasaran yang akan dijalankan dengan mempertimbangkan jumlah pelaku yang menjalankan strategi pemasaran yang sama. Strategi bauran pemasaran tidak terlepas dari faktor persaingan bisnis. Pihak manajemen AKN perlu mengetahui kondisi perusahaan pesaing khususnya yang berkaitan dengan bauran pemasaran.
7. Produk yang dihasilkan, strategi bauran pemasaran juga tidak terlepas dari produk yang akan dihasilkan. AKN diharapkan bisa menciptakan produk yang bervariasi dan tepat sesuai selera pengunjung. Produk yang dihasilkan, penciptaan produk yang bervariasi dan tepat sesuai selera pengunjung dan trend akan memiliki peranan yang penting dalam keberlangsungan usaha.
4.4.2 Peran Aktor Terhadap Faktor
Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa pihak yang berperan dalam penyusunan faktor strategi terhadap pencapaian goal tidak hanya berasal dari pihak internal AKN saja, namun juga dari pihak eksternal. Aktor internal terdiri dari manajemen perusahaan dan aktor eksternalnya adalah pengunjung, mitra bisnis dan pemerintah.
1. Manajemen perusahaan adalah aktor internal yang berperan pada penentuan faktor skala bisnis, trend wisata, STP, sumber daya wisata, kerjasama bisnis dengan pihak lain dan produk yang diinginkan. Manajemen berperan pada seluruh faktor. Hal ini disebabkan manajemen perusahaan memiliki kewewenangan dalam mengatur, mengkoordinir dan memimpin seluruh kegiatan pemasaran dan kegiatan pada perusahaan.
2. Konsumen adalah aktor eksternal yang memiliki peran dalam penentuan faktor skala bisnis, trend atau demand wisata, STP dan sumber daya wisata. Konsumen merupakan pihak yang ingin merasakan kualitas barang atau jasa yang dijual oleh produsen dan memiliki hak untuk menilai kualitas barang tersebut sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
3. Mitra bisnis adalah pihak luar yang diajak untuk bekerjasama dalam pengembangan dan pemasaran bisnis yang dilakukan. Aktor ekstrnal ini berperan dalam penentuan faktor skala bisnis, STP, sumber daya wisata, kerjasama bisnis dengan pihak lain, persaingan dalam bisnis sejenis, dan produk yang diinginkan.
4. Pemerintah merupakan faktor eksternal yang berperan dalam penentuan skala bisnis, sumber daya wisata, persaingan dalam bisnis sejenis dan produk yang dihasilkan. Pemerintah lebih banyak berperan dalam penentuan faktor untuk mengatur bisnis dan memastikan agar berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
4.4.3 Tujuan Aktor Terkait Goal
Berdasarkan wawancara serta kaji pustaka dari beberapa sumber, dan mengingat visi, misi AKN serta dengan melihat faktor-faktor yang telah ditetapkan, maka terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai dalam melakukan kegiatan pemasaran yang handal untuk strategi pemasaran agrowisata ini. Tujuan tersebut mencakup lima hal yaitu, melestarikan lingkungan dan budaya kondisi lokal, meningkatkan citra dan keuntungan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, meningkatkan market share dan menjamin keberlangsungan usaha. Secara rinci kelima tujuan strategi pemasaran AKN tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Melestarikan lingkungan dan budaya kondisi lokal merupakan tujuan dari seluruh aktor yang berperan dalam pencapaian goal. Dengan menjalankan agrowisata, maka secara tidak langsung akan melestarikan lingkungan karena agrowisata berbasis dengan lingkungan.
2. Meningkatkan citra dan keuntungan merupakan tujuan dari aktor manajemen perusahaan dan mitra bisnis. Citra positif yang dibangun manajemen perusahaan dan mitra bisnis diharapkan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya karena akan lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat, sehingga akan memperlancar usaha yang akan dilakukan.
3. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengunjung merupakan tujuan dari aktor manajemen perusahaan, pengunjung dan mitra bisnis. Manajemen perusahaan
dan mitra bisnis secara umum lebih banyak dalam menentukan strategi untuk meningkatkan kepuasan pengunjung, sedangkan pengunjung memiliki peran lebih pada menilai pelayanan yang telah diberikan. Pelayanan yang baik serta baiknya kualitas produk yang ditawarkan diharapkan akan memberi kepuasan bagi pengunjung sehingga ada keinginan pengunjung untuk datang kembali. 4. Meningkatkan market share merupakan peran dari aktor manajemen
perusahaan, pengunjung, mitra bisnis dan pemerintah. Melalui strategi pemasaran yang tepat yang juga dihadapkan dengan fenomena persaingan yang ketat sehingga diharapkan pangsa pasar akan dapat meningkat.
5. Menjamin keberlangsungan usaha merupakan peran dari aktor manajemen perusahaan dan mitra bisnis. Hal ini disebabkan karena kedua aktor tersebut lebih terlibat dalam penentuan strategi. Melalui strategi yang tepat maka diharapkan perusahaan mampu menjalankan usahanya di tengah-tengah persaingan bisnis pariwisata yang lain.
4.4.4 Alternatif Strategi untuk Mencapai Goal
Berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) dan bauran pemasaran (4P) perusahaan, serta melihat faktor, aktor dan tujuan, maka terdapat tujuh alternatif strategi pemasaran yang dianggap tepat untuk mendorong tujuan puncak untuk meningkatkan pangsa pasar dalam bisnis agrowisata, yaitu :
1. Melakukan pengembangan produk, menciptakan produk dan jasa yang lebih bervariasi akan memberikan banyak pilihan bagi pengunjung, sehingga pengunjung dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya.
2. Melakukan evaluasi harga, harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari tujuh bauran pemasaran. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Oleh sebab itu, penetapan harga yang tepat akan memberikan dampak positif bagi perusahaan.
3. Meningkatkan intensitas promosi. Promosi merupakan salah satu alternatif dalam strategi pemasaran yang sangat menunjang yang bertujuan mengenalkan suatu produk dan jasa kepada pengunjung agar pengunjung mengetahui keberadaan produk dan jasanya serta membujuk pengunjung 4. Melakukan pengembangan saluran distribusi dan informasi, saluran distribusi
merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke pengunjung sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
5. Menyiapkan SDM yang terampil dan ramah, dalam bisnis agrowisata, SDM yang handal akan mempengaruhi keberlangsungan usaha. SDM ini berfungsi sebagai pemandu bagi pengunjung dalam menjelaskan semua terkait pariwisata yang ada didalam perusahaan tersebut.
6. Menyiapkan sistem manajemen, dengan sistem manajemen yang tersusun dengan baik akan membuat perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan lebih terarah dan tepat.
7. Meningkatkan dan mengevaluasi fasilitas pendukung, fasilitas pendukung dalam sebuah pariwisata sangat memberikan peranan penting bagi pelanggan. Fasilitas pendukung ini dapat berupa lahan parkir, gajebo, tempat ibadah, tempat istirahat dan lain-lain.