• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.8. Hasil Penelitian Terdahulu

Luther Masang (2006) menganalisis mengenai strategi pengembangan agrowisata obat tradisional Taman Sringanis Bogor. Akar permasalahan dari penelitian ini adalah era globalisasi perdagangan bebas yang terjadi pada saat ini menuntut setiap negara untuk mengembangkan sektor usaha yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan negara lain. Taman Sringanis yang terletak di Desa Cimanengah, Cipaku Bogor merupakan agrowisata yang menawarkan tanaman obat sebagai objek wisatanya. Taman Sringanis mengoleksi kurang lebih 450 jenis tanaman obat dari kurang lebih 940 jenis tanaman obat yang dibudidayakan di Indonesia. Taman Sringanis harus melihat secara obyektif kondisi internal dan eksternal, sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan. Hal tersebut berguna untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan efisiensi operasi. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya adalah dengan memiliki strategi yang tepat dengan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhinya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang melingkupi Taman Sringanis sebagai kebun obat tradisonal, menganalisis penilaian konsumen terhadap atribut Taman Sringanis sebagai kebun obat tradisional, dan memberikan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha Taman Sringanis, dengan mengikutkan juga pendapat konsumen.

Hasil analisis IFE/EFE matriks menunjukkan kekuatan utama Taman Sringanis adalah kualitas produk yang baik, sedangkan kelemahan terbesar adalah misi perusahaan yang tidak berorientasi pada laba. Peluang terbesar adalah trend back to nature dan ancaman terbesar adalah penggunaan obat farmasi dalam dunia medis.

Berdasarkan rumusan analisis SWOT, didapat empat strategi alternatif yang dapat dijadikan pilihan bagi Taman Sringanis dalam memperbaiki dan

meningkatkan kinerjanya. Diantaranya, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat. Memanfaatkan selera wisata konsumen yang berubah dari mass tourism ke nice tourism berbasis lingkungan. Memanfaatkan kualitas produk, citra baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok, hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi dalam dunia medis, ancaman pendatang baru, adanya produk subtitusi dan peningkatan jumlah pelaku industri.

Penentuan prioritas strategi dengan QSPM merekomendasikan strategi satu sebagai nilai tertinggi, maka disusun langkah-langkah operasional sebagai prioritas, yaitu mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, memanfaatkan kualitas produk, citra baik dimata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok, serta hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi, pendatang baru dan produk subtitusi, serta peningkatan jumlah pelaku industri.

Tiur Mariani Sihaloho (2009) menganalisis strategi pengembangan agribisnis kopi di kabupaten Humbang Hansudutan, Sumatera Utara. Latar belakang penelitian ini adalah salah satu komoditi unggulan perkebunan Indonesia adalah kopi. Indonesia adalah negara kedua eksportir kopi dunia, tetapi pada tahun 2007, menurut Direktorat Jenderal Perkebunan, Indonesia juga mengimpor kopi dalam jumlah besar. Oleh karena itu strategi pengembangan agribisnis kopi perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganisis faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang menentukan pengembangan kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan serta merumuskan alternatif strategi pemerintah daerah dan memilih prioritas srtategi yang tepat dalam pengembangan agribisnis kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan agribisnis kopi Kabupaten Humbang Hasudutan adalah pertahanan dan pemeliharaan yaitu terdiri dari penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penggabungan faktor internal dan eksternal dan analisis internal-eksternal dalam matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif yaitu sebagai berikut: 1) Meningkatkan kualitas

sumber daya manusia melalui pelatihan dan memperluas usahatani kopi yang berkualitas dan jaringan pemasaran; 2) Membentuk dan membina lembaga penelitian untuk Research and Development serta mendukung asosiasi kopi dalam pengembangan kopi organik; 3) Menguatkan modal untuk usaha agribisnis dan memperluas jaringan pemasaran; 4) Melakukan pembinaan, pengembangan pemberdayaan kelembagaan dan manajemen usahatani; 5) Memperbaiki rantai pemasaran kopi melalui lembaga yang terkait; dan 6) Menciptakan kerja sama yang baik dengan pihak investor.

Hasil QSPM menunjukkan bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan memperluas usahatani kopi yang berkualitas dan jaringan pemasaran.

Wahyudi (2009) menganalisa strategi bauran pemasaran dengan penerapan metode proses hierarki analitik di agrowisata Little Farmers Lembang, Bandung. Akar permasalahan dari penelitian ini adalah perubahan preferensi konsumen yang berkembang secara dinamis ke arah agrowisata dan tingkat persaingan yang semakin tinggi dalam industri pariwisata, membuat agrowisata Little Farmers perlu menciptakan suatu keunggulan guna mempertahankan keberadaaan serta usaha pengembangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana strategi pemasaran yang telah dijalankan oleh Agrowisata Little Farmers dan menyusun konsep prioritas strategi bauran pemasaran yang lebih terstruktur untuk dijalankan oleh agrowisata Little Farmers

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tempat memperoleh prioritas utama dalam elemen bauran pemasaran dengan bobot 0,201, sedangkan strategi operasional tempat yang utama adalah lokasi yang strategis. Produk memperoleh prioritas ke dua dengan bobot 0,185 sedangkan strategi untuk operasional produk yang utama adalah kualitas atraksi wisata. Prioritas ke tiga dari elemen bauran pemasaran adalah harga dengan bobot 0,158, sedangkan strategi operasional yang utama dari dari harga adalah penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan. Prioritas ke empat dari elemen bauran pemasaran adalah promosi dengan bobot 0,153, sedangkan strategi operasional utama dari promosi adalah dengan memprioritaskan iklan sebagai prioritas utamanya.

Bukti Fisik memperoleh prioritas ke lima dari elemen bauran pemasaran Little Farmers dengan nilai bobot prioritas 0,110, sedangkan strategi operasional dari bukti fisik yang utamanya adalah fasilitas kebun percobaan. Prioritas ke enam dari elemen bauran pemasaran Little Farmers adalah proses dengan bobot 0,102, sedangkan strategi operasional utamanya adalah kualitas dalam layanan. Prioritas terakhir atau prioritas ke tujuh dari elemen bauran pemasaran agrowisata Little Farmers adalah Orang dengan bobot 0,088, sedangkan strategi operasional dari Orang yang mendapat prioritas utama adalah kompetensi karyawan dan pemandu

III.

METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kuntum Nurseries adalah salah satu objek wisata yang bergerak di bidang agrowisata. Sebagai objek wisata yang baru berdiri, Kuntum Nurseries perlu merumuskan strategi perusahan dalam megembangkan dan menghadapi persaingan dibidang agrowisata. Perumusan strategi tersebut harus didasarkan pada visi dan misi perusahaan. Visi dan misi menggambarkan tentang keberadaan, filosofi dan tujuan perusahaan yang akan dicapai dalam jangka panjang.

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji dan menganalisis strategi pemasaran perusahaan dalam mengembangkan perusahaan. Strategi adalah sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan pelaksanaan rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Strategi tingkat perusahaan menggambarkan arah yang menyeluruh bagi suatu perusahaan dalam pertumbuhan dan pengelolaan berbagai bidang usaha untuk mencapai keseimbangan produk atau jasa yang dihasilkan.

Pada umumunya, perusahaan menerapkan strategi lebih dari satu strategi. Hal ini disebabkan tidak adanya jaminan keberhasilan akan strategi yang akan diterapkan, jika hanya menggunakan satu strategi saja. Namun, penerapan strategi yang lebih dari satu juga harus dibedakan alokasi sumber dayanya. Pembedaan alokasi sumber daya dari setiap strategi akan dibedakan berdasarkan kebutuhan dari perusahaan yang saat ini dihadapi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perumuskan alternatif strategi dan penetapan alokasi sumber daya yang sesuai untuk setiap strategi yang dihasilkan. Sehingga, untuk menentukan strategi dan penetapan alokasi sumber daya dari setiap strategi tersebut maka metode proses hirarki analitik (PHA) digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsep manajemen strategis. Penggunaan metode PHA sebagai landasan utama dalam pengambilan keputusan dengan alasan secara logika, metode ini sederhana dan terorganisasi dengan baik mulai dari fokus masalah hingga alternatif yang dihasilkan. Metode ini dirancang untuk menetukan strategi yang dapat

dilaksanakan secara objektif dan menentukan alokasi sumber daya dari setiap strategi tersebut. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat dalam Gambar 1.

Agrowisata Kuntum Nurseries

(AKN) Visi dan Misi Agrowisata Kuntum

Nurseries

Alternatif Strategi Bauran Pemasaran dan Pemilihan Alternatif Strategi Bauran

Pemasaran Alternatif strategi dan alokasi sumber daya strategi pemasaran bagi Agrowisata Kuntum Nurseries

Strategi bauran pemasaran

Produk Harga Tempat Promosi Orang Proses Bukti Fisik

Identifikasi Strategi pemasaran AKN

Metode AHP

Peningkatan Pangsa Pasar

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian 3.2. Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kuntum Nurseries. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan usaha pembudidayaan tanaman organik yang meliputi tanaman hias, obat, buah, dan sayuran, dan melakukan pelatihan-pelatihan yang terbilang baru

dalam bisnis agrowisata dan memungkinkan ketersediaan data untuk keperluan penelitian ini.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data-data tertulis mengenai penjualan, kunjungan, struktur organisasi, sejarah, dan lain-lain serta pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder adalah data-data tertulis yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya: pengertian pariwisata, agrowisata, perkembangan agrowisata saat ini, dan lain-lain. Data primer dalam penelitian ini diperlukan untuk mengetahui kegiatan pemasaran serta strategi pengembangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam memasarkan Agrowisata Kuntum Nurseries. Sedangkan, data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer, yaitu data yang didapat dari literatur dan instansi terkait.

Data primer yang digunakan untuk mendapatkan tentang pendapat pengunjung terkait akan Agrowisata AKN, maka digunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Pengunjung yang digunakan sebagai sampel adalah pengunjung AKN paa bulan Februari 2011 yang telah berusia diatas 17 tahun dengan pertimbangan pada usia tersebut telah bisa memahami pertanyaan yang akan diberikan.

Data primer yang digunakan untuk penentuan strategi alokasi sumber daya bagi pengembangan agrowisata AKN dengan menggunakan metode PHA, maka penilaian struktur diberikan oleh kelompok pakar. Pakar dalam penyusunan struktur strategi bauran pemasaran terdiri atas 4 pakar, yaitu pihak manajemen AKN (bagian pemasaran). Bagian pemasaran dipilih karena pemasaran merupakan pelaku usaha yang lebih mengerti tentang pelaksanaan pemasaran dan lebih mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan selama ini.

Pakar ke dua berasal dari kalangan akademik, yaitu Ir. Tutut Sunarminto, M.Si dosen Program Keahlian Ekowisata di Program Diploma IPB. Selain informasi diproleh dari sumber internal AKN, penyusunan strategi pemasaran juga harus didukung dengan latar belakang teori atau ilmu yang lebih luas agar dapat mengarahkan ke strategi pemasaran yang lebih baik.

Pakar ke tiga dari kalangan pengambil kebijakan yang terkait dari Pemerintah Kota Bogor, yaitu Dinas Pariwisata Kota Bogor, dimana pemerintah setempat juga mempunyai peranan dalam pemasaran pariwisata yang ada di Kota Bogor termasuk AKN. Pemerintah juga mempunyai peranan dalam mengeluarkan aturan-aturan sehingga usaha yang dijalankan tidak melanggar peraturan setempat. Pakar ke empat berasal dari perusahaan sejenis. Perusahaan yang dijadikan pakar adalah perusahaan sejenis yang lebih unggul sementara ini dari pada AKN, dengan cakupan pasar yang lebih besar.

3.4. Jumlah Sampel dan Metode penarikan Sampel

Penelitian tentang pendapat pengunjung tentang AKN menggunakan populasi seluruh pengunjung AKN pada tahun 2011 yang berusia 17 tahun ke atas, dengan pertimbangan dapat menangkap atribut yang ditanyakan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan non probability sampling (sengaja) dengan metode Convenience Sample dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan responden, keterbatasan biaya, waktu dan tenaga. Selain itu, metode non probability sampling digunakan karena kesulitan dalam pembuatan sampling frame. Hal ini disebabkan karena tidak adanya data terkait pengunjung serta karakteristik pengunjung yang berasal dari mana saja serta latar belakang yang beragam.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian menggunakan jumlah minimum dari sampel yaitu sebanyak 30 responden. Jumlah ini berdasarkan pendapat dari Gay dan Diehl dalam Wiyadi (2009) yang menyatakan bahwa ukuran sampel dapatditerima sangat tergantung kepada jenis penelitiannya, yaitu:

1) Jika penelitian bersifat deskriptif sampel penelitian minimal 10 persen dari populasi.

2) Jika penelitian bersifat korelasional sampel minimal sebanyak 30 subyek. 3) Jika penelitian bersifat kausal-perbandingan sampel minimal sebanyak 30

subyek setiap kelompok.

4) Jika penelitian bersifat eksperimental sampel minimal sebanyak 15 subyek setiap kelompok.

Pengambilan sampel untuk penentuan strategi dengan metode PHA dilakukan dengan pendekatan non probability sampling (sengaja) dengan metode Purposive Sample dengan alasan sampel yang diambil dengan maksud tujuan

tertentu. Sampel yang dipilih karena sampel tersebut memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Jumlah sampel yang digunakan sebayak empat orang atau empat pakar.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pengunjung dilakukan untuk melihat karakteristik pengunjung serta mendapatkan pendapat pengunjung terkait AKN. Pengumpulan ini dibantu dengan alat instrumen atau kuesioner. Kuesioner pengunjung ini berupa kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner ini berupa daftar pertanyaan mengenai gambaran umum dan penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran perusahaan. Pengisian kuesioner oleh konsumen ini bertujuan untuk memperkuat argumentasi peneliti dan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan strategi pemasaran. Format kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pengumpulan data dalam penentuan strategi dalam pengembangan AKN, pengumpulan data diawali dengan wawancara dengan pihak manajemen Agrowisata Kuntum Nurseries yang terkait langsung dan mengetahui secara benar kegiatan pemasaran di Kuntum Nurseries. Informasi ini digunakan untuk menyusun struktur hiraki. Selain melakukan wawancara dengan pihak AKN, wawancara juga dilakukan dengan tiga pakar lain. Hal ini dimaksudkan agar penyusunan sturuktur hirarki bisa tersusun denga baik. Setelah penyusunan struktur hirarki selesai, maka dibuatlah kuesioner untuk pakar. Kuesioner ini kemudian diisi oleh ke empat pakar untuk melihat tingkat perbandingan pada setiap elemen yang telah ditetapkan. Untuk pengumpulan data sekunder diperoleh dari data-data yang terkait dari beberapa instansi, internet, dan studi literatur. Format kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisi Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan uraian. Data yang terkumpul dalam tahap pengumpulan data perlu diolah dahulu. Tujuan pengolahan data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan disajikan dalam susunan yang baik dan rapi untuk kemudian dianalisis. Pengolahan data diperlukan untuk menterjemahkan angka-angka yang didapat dari hasil penelitian.

Metode untuk analisis data hasil penelitian dari pengunjung dilakukan menggunakan metode cross tabulation. Pengolahan data dilakukan dengan memasukkan hasil modus dari setiap variable yang ditanyakan ke pengunjung. Pengolahan data dibantu dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan perangkat lunak SPSS 16.

Metode untuk analisis data hasil penelitian pakar dilakukan dengan menggunakan metode proses hirarki analitik (PHA). Struktur hirarki yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan kuesioner yang diberikan kepada pakar. Pada penelitian ini, pakar diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan antara dua elemen. Membandingkan tingkat kepentigan tersebut bertujuan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat struktur hirarki. PHA diperlukan untuk penentuan bobot bagi elemen di satu tingkat yang akan berpengaruh pada bobot elemen pada tingkat dibawahnya dan pada akhirnya metode PHA dapat digunakan untuk menghitung bobot pada setiap level untuk penilaian tujuan seluruhnya. Metode analisa PHA dan data yang diperoleh dari responden akan diproses dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Agrowisata Kuntum Nurseries

Didorong oleh kepedulian terhadap lingkungan maka diperlukan penunjang untuk melestarikan lingkungan yang telah tertata. Sebagai bentuk kepedulian tersebut, dikembangkan pembudidayaan dan penelitian tanaman hias, obat, pertanian, perkebunan dan kehutanan di areal Kuntum Nurseries Bogor.

Agrowisata Kuntum Nurseries adalah kawasan agrowisata terpadu yang menggabungkan konsep nursery, tempat rekreasi dan pendidikan. Obyek wisata ini tepatnya berada di Jl. Raya Tajur no. 291 Bogor. Wilayah AKN ini juga berada tidak jauh dari kawasan ikon wisata tajur yang sudah lama dikenal oleh masyarakat luas baik yang berada diwilayah Bogor maupun diluar wilayah Bogor. Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan lahan yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik yang meliputi tanaman hias, obat, buah, dan sayuran. Selain itu, Kuntum Nurseries juga menyediakan tempat wisata pemancingan, wisata ternak, wisata kebun dan wisata kuliner. Saat ini Agrowisata Kuntum Nurseries belum berbentuk badan usaha.

Arah pelaksanaan pengembangan budidaya tanaman di Kuntum Nurseries Bogor ditekankan pada terciptanya pengembangan lahan yang ramah lingkungan, dengan penggunaan sarana produksi tanaman, seperti benih atau bibit tanaman, pupuk dan obat-obatan menggunakan bahan organik, yang pelaksanaannya telah dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002.

4.1.2 Visi, Misi dan Program Kerja Agrowisata Kuntum Nurseries

Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk mengarahkan tujuan organisasi serta menjadi pedoman dalam menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi, misi dan tujuan harus dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang terlibat yang menjalankan visi dan misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan dengan baik, pernyataan visi, misi dan tujuan akan memiliki dampak yang positif dalam pencapaian target dan tujuan organisasi.

Visi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah menyebarluaskan penggunaan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas secara memadai dan berkesinambungan untuk mewujudkan dan melestarikan wilayah yang ramah lingkungan.

Misi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah:

1. Menyediakan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas (tanaman hias, buah, obat, perkebunan dan kehutanan).

2. Menyediakan sayuran, buah-buahan, makanan dan minuman organik. 3. Melakukan penelitian teknis budidaya tanaman langka.

4. Melaksanakan sosialisasi tentang penggunaan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas.

5. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan kepada petani, anak-anak sekolah maupun masyarakat umum.

6. Menyelenggarakan seminar, workshop dan lain-lain tentang budidaya pertanian organik.

Program kerja dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah:

1. Melakukan seleksi tanaman yang digunakan sebagai sumber benih/bibit dan sebagai pohon induk.

2. Melakukan perbanyakan tanaman dengan kemitraan penangkar yang telah diseleksi.

3. Memberikan saran dan penjelasan terkait pertanian organik kepada instansi pemerintah, swasta maupun perorangan.

4. Menyediakan sarana alat-alat pertanian, pupuk organik dan pestisida alami. 5. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan

kursus bagi para pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi serta masyarakat umum.

6. Meningkatkan produksi hasil pertanian antara lain: sayuran, buah-buahan, makanan, minuman dan produk herbal tanpa menggunakan pupuk kimia buatan pabrik dan pestisida kimia.

4.1.3 Struktur Organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries (AKN)

Organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sistem atau kegiatan kelompok orang yang saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan tertentu, dan untuk itu diperlukan suatu struktur dalam pengaturan dan tanggung jawab. Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan usaha yang memiliki struktur organisasi yang sangat sederhana. Struktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries terdiri dari Pimpinan Perusahaan, Bagian Pemasaran, Bagian Keuangan dan Bagian Operasional. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Struktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries 4.1.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning

Segmentasi dari AKN adalah semua kalangan yang menginginkan liburan di alam terbuka dengan lingkungan pertanian. Konsumen AKN mayoritas berasal dari Jabodetabek karena mereka ingin mengunjungi tempat AKN tanpa harus menempuh jarak yang jauh ke Puncak untuk mendapatkan pariwisata yang sama, khususnya di akhir pekan. Untuk yang berada di luar wilayah tersebut, mayoritas konsumen adalah mereka yang ingin melakukan penelitian atau studi banding.

Fasilitas AKN terbagi atas dua yaitu wisata yang berada di luar wisata Kuntum Farmfield dan wisata Kuntum Farmfield. Wisata yang berada di luar kawasan wisata Kuntum Farmfield sasarannya adalah semua kalangan karena untuk masuk ke area tersebut tidak dikenakan biaya dan konsumen hanya akan mengeluarkan biaya ketika membeli produk-produk, sedangkan wisata Kuntum Farmfield, sasarannya adalah adalah kalangan menengah ke atas. Agrowisata Kuntum Nurseries memposisikan produk mereka sebagai pusat wisata edukasi,

dan pengembangan produk-produk organik sehingga produk yang dihasilkan akan lebih aman ketika dikonsumsi dan juga aman bagi lingkungan.

4.1.5 Bauran Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries

Bauran pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries meliputi Produk (Product), Harga (Price), Saluran Distribusi (Place) dan Promosi (Promotion) yang diuraikan sebagai berikut:

1. Produk

Produk yang dipasarkan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries meliputi: a. Sentra Tanaman

Sentra tanaman dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu tanaman hias, tanaman buah dan tanaman obat. Tanaman hias merupakan tanaman berupa bunga- bunga hias, perdu semak berbunga, tanaman merambat, tanaman dalam ruangan, sansevieria, aglonema, anthurium, puring, philodendron, bromeliad, palem dan pohon. Untuk tanaman buahnya seperti alpukat, anggur hijau, jambu, durian, belimbing jeruk, sirsak, kedondong dan lain- lain. Untuk tanaman obat-obatan mencapai hingga 191 jenis.

b. Toko sarana budidaya dan hasil pertanian

Toko sarana hasil pertanian Agrowisata Kuntum Nurseries menjual alat