BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Data
4.2.2 Analisis Faktor Membaca dengan Analisis SWOT
4.2.2.2 Analisis SWOT
Penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Irham Fahmi, 2013:260 (dalam Nisak) menyatakan bahwa untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor internal membaca, subindikator yang termasuk dalam sikap positif dapat dikatakan sebagai kekuatan sedangkan sikap negatif dapat dikatakan sebagai kelemahan. Selanjutnya pada faktor eksternal membaca, subindikator yang termasuk dalam sikap positif dapat dikatakan sebagai peluang
sebaliknya sikap negatif dapat dikatakan sebagai ancaman. Berikut ini disajikan tabel analisis SWOT:
Tabel 4.16 Analisis SWOT
No SWOT Subindikator
1 Kekuatan Jika diberi tugas membaca oleh dosen, saya berusaha
menyelesaikannya tepat waktu.
2 Selama perkuliahan, saya ingin mencapai prestasi setinggi-
tingginya dengan cara rajin membaca.
3 Saya membaca bukan karena dorongan orang lain tetapi tumbuh
dari kesadaran sendiri.
4 Saya sangat respek kepada orang lain yang memberi jawaban atas
suatu pertanyaan dengan menyebut sumber yang pernah dibacanya.
5 Saya ingin membaca kembali bacaan yang pernah saya baca untuk
menyegarkan ingatan.
6 Buku-buku yang akan saya baca saya siapkan di tempat yang
mudah saya jangkau.
7 Jika perasaan sedang enak, saya mudah sekali memahami isi
bacaan yang saya baca.
8 Kalau menghadapi ujian, meskipun kondisi kesehatan tidak baik saya tetap membacanya.
9
Pengetahuan atau pengalaman yang sudah saya miliki berperan besar untuk membantu mempermudah pemahaman isi bacaan yang saya baca.
10 Sambil membaca, saya membuat ringkasan isi bacaan.
11 Agar memahami isi bacaan, saya merumuskan dengan bahasa saya
sendiri.
12 Untuk mempermudah memahami isi bacaan, saya membuat skema
gagasan setiap kali membaca.
13 Melalui membaca, saya mampu berpikir lebih kritis ketika
memberi tanggapan terhadap pendapat orang lain.
14 Dengan memahami berbagai teknik membaca, ternyata sangat
membantu mempermudah memahami isi bacaan.
15 Meskipun tidak berkaitaan dengan bidang yang saya pelajari, jika bacaan itu menarik, saya membacanya.
16 Saya membaca bacaan yang bermanfaat secara langsung dan
mendukung perkuliahan saya.
17 Tingkat intelegensi tidak begitu penting, jika tekun dan rajin membaca pasti dapat memahami isi bacaan.
18
Sesulit apapun isi dalam bacaan, jika berkaitan dengan bidang ilmu yang saya pelajari, saya akan berusaha sampai dapat memahami isi bacaan.
1
Kelemahan
Target membaca yang saya inginkan tidak pernah saya tentukan ketika membaca.
2 Jika akan menempuh ujian tengah semester atau akhir semester,
dorongan membaca saya sangat kuat.
3 Dalam keseharian, dorongan membaca saya hanya tertuju pada
bacaan-bacaan hiburan.
4 Saya tidak membawa bahan bacaan kemana pun pergi.
5 Jika teman memiliki buku baru, saya tidak berusaha untuk
memilikinya agar dapat membaca setiap saat.
6 Saya tidak memiliki kecenderungan untuk membaca setiap hari.
7 Saya tidak menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari.
8 Jika kondisi perasaan sedang galau, saya sulit sekali memahami isi
bacaan yang saya baca.
9 Jika kondisi kesehatan tidak baik, saya sulit berkonsentrasi dalam membaca.
10 Untuk memahami isi bacaan, saya tidak membuat pertanyaan
berdasarkan isi bacaan yang saya baca.
11 Agar memahami isi bacaan, saya cukup mengingat-ingat isinya
saja. 12
Jika ada pendapat ahli yang dikutip dalam suatu artikel, buku, atau hasil penelitian, saya tidak ingin melacak sumber aslinya agar dapat memahami secara lebih komprehensif.
13 Saya hanya membaca jenis bacaan yang saya anggap menarik
untuk dibaca.
14 Kebutuhan hidup yang berhubungaan dengan ilmu pengetahuan
tidak selalu dapat dipenuhi hanya melalui membaca. 15
Meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang saya pelajari, kadang-kadang saya mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan.
16 Bacaan yang tidak berkaitan dengan bidang yang saya pelajari,
saya sering mengalami kesulitan untuk memahami isinya. 1
Peluang
Karena penghasilan orang tua terbatas, bacaan yang sebenarnya saya butuhkan tidak saya peroleh dengan mudah.
2
Saya merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan
3
Lingkungan rumah tangga saya atau tempat saya tinggal sangat nyaman untuk membaca.
4 Saya ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu
diselesaikan.
1 Ancaman
Saya pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan.
2
Jadwal membaca saya sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu.
3
Ketika membaca, kesulitan yang saya hadapi adalah kata-kata yang tidak saya ketahui artinya.
4
Kalimat yang terlalu panjang mempersulit saya untuk memahami isi bacaan.
5
Tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan.
6
Teks yang terlau banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
7
Struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
8
Masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam hidup saya, sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
9
Jika acara televisi menarik, kegiatan membaca saya tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.
Berdasarkan tabel di atas diketahui 18 subindikator kekuatan yaitu mahasiswa berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu, ingin mencapai prestasi yang tinggi, kesadaran diri untuk membaca, respek kepada orang yang memberi jawaban dengan menyebutkan sumber, membaca lagi untuk menyegarkan ingatan, menyiapkan buku-buku yang mudah dijangkau, mudah memahami isi bacaan saat kondisi perasaan sedang enak, tetap membaca meskipun sakit, memiliki berbagai pengalaman dan pengetahuan dari membaca, sambil membaca membuat ringkasan, setelah membaca merumuskan gagasan dengan bahasa sendiri, membuat skema gagasan setiap kali membaca, mampu berpikir kritis saat memberi tanggapan, tekun membaca, dan berusaha memahami isi bacaan meskipun isi bacaan sangat sulit.
Mahasiswa memiliki 16 subindikator kelemahan yaitu tidak pernah membuat target saat membaca, dorongan membaca sangat tinggi hanya saat akan ujian, hanya membaca bacaan yang bersifat hiburan, tidak membawa bahan bacaan saat bepergian, tidak merasa ingin memiliki buku baru jika teman
memiliki buku baru, tidak memiliki minat untuk membaca setiap hari, tidak memyusun jadwal teratur untuk membaca, saat galau mahasiswa kesulitan memahami isi bacaan, saat kondisi kesehatan tidak baik mahasiswa juga kesulitan memahami isi bacaan, tidak membuat daftar pertanyaan sebelum membaca, hanya mengingat-ingat isi bacaan untuk memahami isi bacaan, tidak ada rasa ingin melacak sumber asli setiap ada pendapat para ahli dalam suatu artikel atau jurnal, hanya membaca jenis bacaan yang dianggap menarik, mahasiswa tidak menyadari bahwa memca dapa memenuhi kebutuhan hidup, sering kseulitan dalam memahami isi bacaan meskipun berkaitan dengan bidang yang dipelajari, dan kesulitan dalam memahami isi bacaan yang tidak sesuai dengan bidang yang dipelajari.
Adapun peluang yang dimiliki mahasiswa yaitu meskipun orangtuanya berpengahasilan terbatas, tetapi mahasiswa mampu memperoleh bacaan dengan mudah, merasa gelisah jika tidak ada bahan bacaan di rumah, lingkungan tempat tinggal mahasiswa sangat nyaman untuk membaca, dan pergi ke perpustakaan untuk menyelesaikan masalah.
Selain terdapat peluang, mahasiswa juga memiliki ancaman yaitu mahasiswa kesulitan memperoleh bahan bacaan yang dibutuhkan, jadwal membaca sering terganggu saat ada tamu, kesulitan memahami isi bacaan jika menemukan kata-kata yang tidak diketahui artinya, kesulitan memahami isi bacaan karena kalimat terlalu panjang, tingkat keterbacaan yang terlalu sulit, terlalu banyak kata-kata asing dalam teks dan struktur yang tidak sitematis, masih
kuatnya pengaruh budaya lisan dalam hidup mahasiswa dan kuatnya pengaruh televisi.
4.2.3 Analisis Hasil Tes Kemampuan Membaca Kritis dan Keterkaitannya