• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.3 Analisis Hasil Tes Kemampuan Membaca Kritis dan

4.2.3.2 Keterkaitan Hasil Tes Kemampuan Membaca Kritis

Tujuh aspek yang telah dianalisis menunjukkan bahwa mahasiswa hanya mampu mencapai keberhasilan pada aspek menerapkan konsep-konsep dan membuat kesimpulan. Hal ini dapat diketahui bahwa mahasiswa tidak dapat

mencapai lima aspek membaca kritis yakni aspek mengenali dan mengingat, memahami isi bacaan, menganalisis, menilai, dan memproduksi. Oleh karena itu, untuk mengetahui alasan mahasiswa dapat berhasil dan tidak berhasil dalam mencapai aspek membaca kritis dikaitkan dengan analisis SWOT yang berasal dari data observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis SWOT ini dapat menunjukkan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dimiliki mahasiswa. Adapun penjabarannya sebagai berikut:

a. Keterkaitan Aspek Mengenali dan Mengingat dengan Analisis SWOT Hasil tes membaca kritis pada aspek mengenali dan mengingat diketahui sejumlah 48,48% mahasiswa dapat menjawab benar sedangkan 51,52% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek mengenali dan mengingat. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.26 Analisis SWOT dalam Aspek Mengingat dan Mengenali

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Jika diberi tugas membaca oleh dosen, saya berusaha menyelesaikannya tepat waktu.

2

Saya ingin membaca kembali bacaan yang pernah saya baca untuk menyegarkan ingatan.

3

Pengetahuan atau pengalaman yang sudah saya miliki berperan besar untuk membantu mempermudah pemahaman isi bacaan yang saya baca.

4

Mahasiswa membuat pengingat di note untuk membaca buku minimal 3 buku dalam 1 minggu

1

Kelemahan

Saya tidak membawa bahan bacaan kemana pun pergi. 2

Agar memahami isi bacaan, saya cukup mengingat-ingat isinya saja.

1

Peluang

Lingkungan rumah tangga saya atau tempat saya tinggal sangat nyaman untuk membaca.

2

Dosen mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari

3

Sebelum masuk ke materi perkuliahan, dosen mengingatkan kembali materi yang dipelajari

4

Sebelum mengakhiri perkuliahan, dosen mengajak mahasiswa untuk melakukan refleksi mengenai materi yang sudah dipelajari. 1

Ancaman

Kalimat yang terlalu panjang mempersulit saya untuk memahami isi bacaan.

2

Teks yang terlalu banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan.

Tabel di atas diketahui terdapat 4 kekuatan dan 2 kelemahan dalam indikator mengenali dan mengingat. Adapun kekuatannya yaitu mahasiswa disiplin dalam menyelesaikan tugas, selalu membaca kembali bacaan yang sudah dibaca untuk menyegarkan ingatan, dan memiliki berbagai pengetahuan membantu mempermudah memahami isi bacaan, dan mahasiswa membuat pengingat di note untuk membaca buku minimal 3 buku dalam 1 minggu. Kelemahannya yaitu mahasiswa tidak membawa bahan bacaan kemana pun pergi dan mahasiswa hanya mengingat-ingat isinya saja untuk memahami isi bacaan

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 4 peluang dan 2 ancaman dalam indikator mengenali dan mengingat. Peluangnya yaitu lingkungan tempat tinggal mahasiswa sangat nyaman untuk membaca, dosen mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari, sebelum masuk ke materi perkuliahan, dosen mengingatkan kembali materi yang dipelajari, dan sebelum mengakhiri perkuliahan, dosen mengajak mahasiswa untuk melakukan refleksi mengenai materi yang sudah dipelajari. Ancamannnya yaitu mahasiswa kesulitan

memahami isi bacaan ketika kalimat dalam bacaan terlalu panjang dan teks terlalu banyak kata-kata asing.

b. Keterkaitan Aspek Memahami Isi Bacaan dengan Analisis SWOT

Hasil tes membaca kritis pada aspek memahami isi bacaan diketahui sejumlah 48,48% mahasiswa dapat menjawab benar sedangkan 51,52% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Selain itu, data observasi dan wawancara juga dianalisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek memahami isi bacaan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.27 Analisis SWOT dalam Aspek Memahami Isi Bacaan

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Jika perasaan sedang enak, saya mudah sekali memahami isi bacaan yang saya baca.

2

Kalau menghadapi ujian, meskipun kondisi kesehatan tidak baik saya tetap membacanya.

3

Pengetahuan atau pengalaman yang sudah saya miliki berperan besar untuk membantu mempermudah pemahaman isi bacaan yang saya baca.

4

Tingkat intelegensi tidak begitu penting, jika tekun dan rajin membaca pasti dapat memahami isi bacaan.

5

mahasiswa aktif bertanya kepada teman yang presentasi apabila belum memahami materi

6

mencari sumber lain yang sesuai dengan tema yang sama untuk menambah wawasan

7 Setelah membaca, mahasiswa membuat rangkuman

1

Kelemahan

Jika kondisi perasaan sedang galau, saya sulit sekali memahami isi bacaan yang saya baca.

2

Jika kondisi kesehatan tidak baik, saya sulit berkonsentrasi dalam membaca.

3

Meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang saya pelajari, kadang- kadang saya mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan.

1 Peluang

Meskipun penghasilan orang tua terbatas, tetapi bacaan yang saya butuhkan dapat saya peroleh dengan mudah.

2 dosen memberi tugas membaca

3 dosen memberi penegasan sebelum mengakhiri perkuliahan

1

Ancaman

Jadwal membaca saya sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu.

2

Tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan.

3

mahasiswa kesulitan dalam memahami isi bacaan apabila suasana lingkungan ramai/ tidak konsusif

Tabel di atas diketahui terdapat 7 kekuatan dan 3 kelemahan dalam indikator memahami isi bacaan. Kekuatannya yaitu jika perasaan sedang enak, mahasiswa mudah sekali memahami isi bacaan, meskipun kondisi kesehatan mahasiswa tidak baik, tetapi akan menghadapi ujian mahasiswa tetap membaca, mahasiswa miliki pengetahuan atau pengalaman banyak sehingga membantu mempermudah pemahaman isi bacaan, mahasiswa tekun dan rajin membaca, mahasiswa aktif bertanya kepada teman yang presentasi apabila belum memahami materi, mencari sumber lain yang sesuai dengan tema yang sama untuk menambah wawasan, dan setelah membaca, dan mahasiswa membuat rangkuman. Adapun kelemahannya yaitu jika kondisi perasaan sedang galau, mahasiswa sulit sekali memahami isi bacaan, mahasiswa sulit berkonsentrasi dalam membaca jika kondisi kesehatan tidak baik, dan kadang-kadang mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang mahasiswa pelajari.

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 3 peluang dan 3 ancaman dalam indikator memahami isi bacaan. Adapun peluangnya yaitu meskipun penghasilan orang tua terbatas, mahasiswa peroleh bahan bacaan yang dibutuhkan dengan mudah,, dosen memberi tugas membaca, dan dosen memberi

penegasan sebelum mengakhiri perkuliahan. Ancamannya yaitu jadwal membaca mahasiswa sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu, tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan, dan mahasiswa kesulitan dalam memahami isi bacaan apabila suasana lingkungan ramai/ tidak konsusif.

c. Keterkaitan Aspek Menerapkan Konsep-konsep dengan Analisis SWOT Hasil tes membaca kritis pada aspek menerapkan konsep-konsep diketahui sejumlah 56,36% mahasiswa dapat menjawab benar sedangkan 43,64% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Selain itu, data observasi dan wawancara juga dianalisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek menerapkan konsep-konsep. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.28 Analisis SWOT dalam Aspek Menerapkan Konsep-konsep

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Saya membaca bukan karena dorongan orang lain tetapi tumbuh dari kesadaran sendiri.

2

Dengan memahami berbagai teknik membaca, ternyata sangat membantu mempermudah memahami isi bacaan.

3

Saya membaca bacaan yang bermanfaat secara langsung dan mendukung perkuliahan saya.

4

Mahasiswa memberi masukan kepada teman yang presntasi supaya dapat menyajikan materi lebih baik lagi dan penyaji akan memperbaikinya.

5

Mahasiswa mencari dan membeli buku literatur yang disarankan dosen

6 Mahasiswa menulis cerpen

1 Kelemahan

Jika akan menempuh ujian tengah semester atau akhir semester, dorongan membaca saya sangat kuat.

2

Jika teman memiliki buku baru, saya tidak berusaha untuk memilikinya agar dapat membaca setiap saat.

3

Mahasiswa lebih suka menonton film daripada membaca buku aslinya

1 Peluang

Saya ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan.

2 Dosen memberi proyek (tugas) secara berkelompok.

1

Ancaman

Saya pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan.

2

Jika acara televisi menarik, kegiatan membaca saya tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.

Tabel di atas diketahui terdapat 6 kekuatan dan 3 kelemahan dalam indikator menerapkan konsep-konsep. Kekuatannya yaitu mahasiswa membaca atas dasar kesadaran sendiri, mahasiswa memahami berbagai teknik membaca sehingga sangat membantu mempermudah memahami isi bacaan, dan mahasiswa membaca bacaan yang bermanfaat secara langsung dan mendukung perkuliahan mahasiswa, mahasiswa memberi masukan kepada teman yang presntasi supaya dapat menyajikan materi lebih baik lagi dan penyaji akan memperbaikinya, mahasiswa mencari dan membeli buku literatur yang disarankan dosen, dan mahasiswa menulis cerpen. Adapun kelemahannya yaitu dorongan membaca mahasiswa sangat kuat hanya saat menempuh ujian tengah semester atau akhir semester, dan jika teman memiliki buku baru, mahasiswa tidak berusaha untuk memilikinya agar dapat membaca setiap saat dan mahasiswa lebih suka menonton film daripada membaca buku aslinya.

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 2 peluang dan 2 ancaman dalam indikator menerapkan konsep-konsep. Adapun peluangnya yaitu mahasiswa ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan dan dosen memberi proyek (tugas) secara berkelompok..

Ancamannya yaitu mahasiswa pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang mahasiswa butuhkan dan mahasiswa lebih mengutamakan menonton televisi daripada membaca buku.

d. Keterkaitan Aspek Menganalisis dengan Analisis SWOT

Hasil tes membaca kritis pada aspek menganalisis diketahui sejumlah 34,85% mahasiswa dapat menjawab benar sedangkan 65,15% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Selain itu, data observasi dan wawancara juga dianalisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek menganalisis. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.29 Analisis SWOT dalam Aspek Menganalisis

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Selama perkuliahan, saya ingin mencapai prestasi setinggi-tingginya dengan cara rajin membaca.

2

Buku-buku yang akan saya baca saya siapkan di tempat yang mudah saya jangkau.

4

Mahasiswa aktif menaggapi penjelasan penyaji apabila belum jelas dan jawaban tidak memuaskan

5

Mahasiswa ingin meraih prestasi yang setinggi-tingginya dan melebihi teman-temannya

1

Kelemahan

Dalam keseharian, dorongan membaca saya hanya tertuju pada bacaan-bacaan hiburan.

2 Saya tidak memiliki kecenderungan untuk membaca setiap hari.

3

Bacaan yang tidak berkaitan dengan bidang yang saya pelajari, saya sering mengalami kesulitan untuk memahami isinya.

4

Saya hanya membaca jenis bacaan yang saya anggap menarik untuk dibaca.

5

Mahasiswa hanya menyukai jenis bacaan tertentu

(novel/cerpen/komik) 1 Peluang

Saya merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan

2 Dosen memberi proyek (tugas) secara berkelompok.

1 Ancaman

Ketika membaca, kesulitan yang saya hadapi adalah kata-kata yang tidak saya ketahui artinya.

2

Kalimat yang terlalu panjang mempersulit saya untuk memahami isi bacaan.

3

Tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan.

Tabel di atas diketahui terdapat 4 kekuatan dan 5 kelemahan dalam indikator menganalisis. Kekuatannya yaitu mahasiswa ingin mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dan mahasiswa menyiapkan buku-buku yang mudah dijangkau, mahasiswa aktif menaggapi penjelasan penyaji apabila belum jelas dan jawaban tidak memuaskan, dan mahasiswa ingin meraih prestasi yang setinggi- tingginya dan melebihi teman-temannya. Adapun kelemahannnya yaitu dalam keseharian, dorongan membaca mahasiswa hanya tertuju pada bacaan-bacaan hiburan, mahasiswa tidak memiliki kecenderungan untuk membaca setiap hari, bacaan yang tidak berkaitan dengan bidang yang mahasiswa pelajari, mahasiswa sering mengalami kesulitan untuk memahami isinya, mahasiswa hanya membaca jenis bacaan yang mahasiswa anggap menarik untuk dibaca, dan mahasiswa hanya menyukai jenis bacaan tertentu (novel/cerpen/komik).

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 2 peluang dan 3 ancaman dalam indikator menganalisis. Adapun peluangnya yaitu mahasiswa merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan dan dosen memberi proyek (tugas) secara berkelompok. Adapun ancamannya yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami isi bcaan ketika membaca menghadapi kata-kata yang tidak mahasiswa ketahui artinya, kalimat dalam bacaan terlalu panjang, dan tingkat keterbacaan terlalu sulit.

e. Keterkaitan Aspek Membuat Kesimpulan dengan Analisis SWOT

Hasil tes membaca kritis pada aspek membuat kesimpulan diketahui sejumlah 56,06% mahasiswa dapat menjawab benar sedangkan 43,94% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Selain itu, data observasi dan wawancara juga dianalisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek membuat kesimpulan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.30 Analisis SWOT dalam Aspek Membuat Kesimpulan

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Saya sangat respek kepada orang lain yang memberi jawaban atas suatu pertanyaan dengan menyebut sumber yang pernah dibacanya. 2

Buku-buku yang akan saya baca saya siapkan di tempat yang mudah saya jangkau.

3

Meskipun tidak berkaitaan dengan bidang yang saya pelajari, jika bacaan itu menarik, saya membacanya.

4

Sesulit apapun isi dalam bacaan, jika berkaitan dengan bidang ilmu yang saya pelajari, saya akan berusaha sampai dapat memahami isi bacaan.

5 Setelah membaca, mahasiswa membuat rangkuman

1

Kelemahan

Target membaca yang saya inginkan tidak pernah saya tentukan ketika membaca.

2

Untuk memahami isi bacaan, saya tidak membuat pertanyaan berdasarkan isi bacaan yang saya baca.

1

Peluang

Saya merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan

2

Dosen mengajak mahasiswa untuk menyimpulkan materi diakhir perkuliahan

3

Di akhir perkuliahan, dosen meminta mahasiswa untuk membuat kesimpulan perkuliahan.

1

Ancaman

Saya pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan.

2

Struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan.

Tabel di atas diketahui terdapat 5 kekuatan dan 2 kelemahan dalam indikator membuat kesimpulan. Kekuatannnya yaitu mahasiswa sangat respek kepada orang lain yang memberi jawaban atas suatu pertanyaan dengan menyebut sumber yang pernah dibacanya, mahasiswa siapkan buku-buku di tempat yang mudah dijangkau, mahasiswa membaca bacaan yang dianggap menarik meskipun tidak berkaitaan dengan bidang yang mahasiswa pelajari, sesulit apapun isi dalam bacaan, jika berkaitan dengan bidang ilmu yang mahasiswa pelajari, mahasiswa akan berusaha sampai dapat memahami isi bacaan dan setelah membaca, mahasiswa membuat rangkuman. Adapun kelemahannya yaitu mahasiswa tidak menentukan target ketika membaca, dan mahasiswa tidak membuat daftar pertanyaan untuk memahami isi bacaan.

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 3 peluang dan 2 ancaman dalam indikator membuat kesimpulan. Adapun peluangnya yaitu mahasiswa merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan, dosen mengajak mahasiswa untuk menyimpulkan materi diakhir perkuliahan, dan di akhir perkuliahan, dosen meminta mahasiswa untuk membuat kesimpulan perkuliahan. Adapun ancamannya yaitu mahasiswa mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan, dan struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan.

f. Keterkaitan Aspek Menilai dengan Analisis SWOT

Hasil tes membaca kritis pada aspek menilai diketahui sejumlah 49,49% mahasiswa dapat menjawab benar 50,50% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Selain itu, data observasi dan

wawancara juga dianalisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek menilai. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.31 Analisis SWOT dalam Aspek menilai

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Jika diberi tugas membaca oleh dosen, saya berusaha menyelesaikannya tepat waktu.

2

Saya membaca bukan karena dorongan orang lain tetapi tumbuh dari kesadaran sendiri.

3

Melalui membaca, saya mampu berpikir lebih kritis ketika memberi tanggapan terhadap pendapat orang lain.

4 Mahasiswa memberi tanggapan pada teman yang presentasi

5

Mahasiswa memberi kritikan kepada teman yang presntasi agar dapat menyajikan materi lebih baik lagi

6

Mahasiswa mencari buku lain untuk menambah pengetahuan yang sesuai dengan bahan bacaan yang dicari

1

Kelemahan

Saya tidak membawa bahan bacaan kemana pun pergi.

2

Jika ada pendapat ahli yang dikutip dalam suatu artikel, buku, atau hasil penelitian, saya tidak ingin melacak sumber aslinya agar dapat memahami secara lebih komprehensif.

1

Peluang

Saya ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan.

2

Dosen memberi tugas mahasiswa untuk mengkritik suatu sastra yang telah mereka baca

3

Dalam perkuliahan, dosen membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda supaya mahasiswa lebih aktif baik bertanya maupun memberi tanggapan

1 Ancaman

Teks yang terlalu banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan.

Tabel di atas diketahui terdapat 6 kekuatan dan 2 kelemahan dalam indikator menilai. Kekuatannya yaitu mahasiswa berusaha menyelesaikannya tepat waktu jika diberi tugas membaca oleh dosen, mahasiswa membaca karena dorongan dari kesadaran sendiri, dan melalui membaca, mahasiswa mampu berpikir lebih kritis ketika memberi tanggapan terhadap pendapat orang lain,

mahasiswa memberi tanggapan pada teman yang presentasi, mahasiswa memberi kritikan kepada teman yang presntasi agar dapat menyajikan materi lebih baik lagi, dan mahasiswa mencari buku lain untuk menambah pengetahuan yang sesuai dengan bahan bacaan yang dicari. Adapun kelemahannya yaitu mahasiswa tidak membawa bahan bacaan kemana pun pergi dan jika ada pendapat ahli yang dikutip dalam suatu artikel, buku, atau hasil penelitian, mahasiswa tidak ingin melacak sumber aslinya agar dapat memahami secara lebih komprehensif.

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 3 peluang dan 1 ancaman dalam indikator menilai. Adapun peluangnya yaitu mahasiswa ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan, dosen memberi tugas mahasiswa untuk mengkritik suatu sastra yang telah mereka baca, dan dalam perkuliahan, dosen membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda supaya mahasiswa lebih aktif baik bertanya maupun memberi tanggapan. Adapun ancamannya yaitu teks yang terlalu banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan.

g. Keterkaitan Aspek Memproduksi dengan Analisis SWOT

Hasil tes membaca kritis pada aspek mengenali dan mengingat diketahui sejumlah 40,15% mahasiswa dapat menjawab benar sedangkan 59,85% mahasiswa menjawab salah. Data tersebut dikaitkan dengan analisis SWOT. Selain itu, data observasi dan wawancara juga dianalisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bawah ini merupakan gabungan dari hasil observasi, faktor membaca, dan wawancara. Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan SWOT dengan aspek memproduksi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 4.32 Analisis SWOT dalam Aspek Memproduksi

No SWOT Subindikator

1

Kekuatan

Agar memahami isi bacaan, saya merumuskan dengan bahasa saya sendiri.

2

Untuk mempermudah memahami isi bacaan, saya membuat skema gagasan setiap kali membaca.

3 Mahasiswa menulis cerpen

1

Kelemahan

Saya tidak menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari. 2

Kebutuhan hidup yang berhubungaan dengan ilmu pengetahuan tidak selalu dapat dipenuhi hanya melalui membaca.

1

Peluang

Lingkungan rumah tangga saya atau tempat saya tinggal sangat nyaman untuk membaca.

2

Meskipun penghasilan orang tua terbatas, tetapi bacaan yang saya butuhkan dapat saya peroleh dengan mudah.

3

Dosen meminta mahasiswa untuk membuat makalah berdasarkan hasil membaca

4

Dosen memberi proyek (tugas) kepada mahasiswa secara berkelompok.

1 Ancaman

Masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam hidup saya, sering mempersulit pemahaman isi bacaan.

2

Jika acara televisi menarik, kegiatan membaca saya tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.

Tabel di atas diketahui terdapat 3 kekuatan dan 2 kelemahan dalam indikator memproduksi. Kekuatannya yaitu agar memahami isi bacaan, mahasiswa merumuskan dengan bahasa mahasiswa sendiri, membuat skema gagasan setiap kali membaca, dan mahasiswa menulis cerpen. Adapun kelemahannya yaitu mahasiswa tidak menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari dan mahasiswa tidak menyadari bahwa kebutuhan hidup yang berhubungaan dengan ilmu pengetahuan dapat dipenuhi melalui membaca.

Selain terdapat kekuatan dan kelemahan, terdapat pula 4 peluang dan 2 ancaman dalam indikator memproduksi. Adapun peluangnya yaitu lingkungan tempat tinggal mahasiswa sangat nyaman untuk membaca dan meskipun penghasilan orang tua terbatas, tetapi bacaan yang mahasiswa butuhkan dapat

mahasiswa peroleh dengan mudah, dosen meminta mahasiswa untuk membuat makalah berdasarkan hasil membaca , dan dosen memberi proyek (tugas) kepada mahasiswa secara berkelompok. Adapun ancamannya yaitu masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dan pengaruh media eketronik sehingga menghambat mahasiswa dalam memahami isi bacaan.

Dokumen terkait