BALAI BESAR TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.8. Strategi TNGGP dalam Promosi Ekowisata
5.8.1. Analisis SWOT
Untuk menentukan strategi pengembangan promosi ekowisata dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Sebagai unit analisisnya adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Dengan demikian kondisi dari taman nasional yang menyangkut aspek-aspek yang bersifat positif (kekuatan) dan aspek-aspek-aspek-aspek yang bersifat negatif (kelemahan) dipandang sebagai faktor internal, sedangkan faktor-faktor diluar taman nasional yang merupakan ancaman (negatif) dan peluang (positif) disebut sebagai faktor eksternal. Kedua faktor tersebut yang memberikan dampak positif yang berasal dari kekuatan dan peluang, dan dampak negatif yang berasal dari kelemahan dan
ancaman, dengan menggunakan matrik internal dan eksternal ini maka dapat diberikan bobot dan rating pada parameter yang telah ditentukan sehingga akan diperoleh nilai (skor). Nilai ini yang akan memberikan arahan tentang prospek promosi ekowisata guna memperoleh konsep strategi promosi ekowisata di TNGGP. Dalam SWOT teknik menentukan strategi adalah melalui strategi silang dari keempat faktor tersebut yaitu seperti pada Tabel 18. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal sebagai berikut :
a. Kekuatan (Strength)
1. Tingginya nilai potensi ekologis dan estetika. Terdapat 103 jenis mamalia, 13 diantaranya termasuk satwa langka seperti kukang, rusa, lutung jawa. Terdapat pula sekitar 260 jenis burung dari 450 jenis yang hidup di pulau jawa serta TNGGP merupakan sumber tumbuhan obat, sekitar 100 jenis telah berhasil diidentifikasi
2. Terjalin kerjasama dalam bentuk konsorsium PPKAB. Kerjasama antara Conservation International Indonesia, Yayasan Alami Indonesia dan TNGGP yang berdiri tahun 1998. Peran PPKA Bodogol menekankan pada usaha-usaha memperkenalkan hutan hujan tropis kepada masyarakat luas, khususnya kepada masyarakat yang berada di sekitar kawasan TNGGP.
3. Terjalin hubungan kerjasama 3 kabupaten (Bogor, Cianjur, Sukabumi) dalam bentuk MoU yang berisi mewujudkan pariwisata berkelanjutan di kawasan TNGGP dan sekitarnya. Tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kemetrian Lingkungan Hidup RI No:B-06/Dep.VII/Lh/07/2004 tentang ”Penyelenggaraan Program Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pembangunan
Pariwisata Berkelanjutan di TNGGP”
4. Program wisata berorientasi pada pendidikan&konservasi alam, antara lain paket wisata pendidikan (school visit, kemah konservasi), paket wisata khusus
birdwatching.
5. Situs TNGGP di internet berada pada layar pertama dengan keyword
6. Proses pembuatan simaksi pendakian dibuka setiap hari
7. Promosi masuk kedalam dokumen Rencana Pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (RPTNGGP)
b. Kelemahan (Weaknessess)
1. Terbatasnya dana untuk promosi. Dana promosi yang dianggarkan TNGGP sebesar 60juta/tahun.
2. Belum terjalinnya kerjasama yang intensif dengan mitra 3. Bahan promosi tidak menyebar secara merata
4. Kurangnya SDM yang menangani masalah promosi 5. Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana
6. Masih banyak potensi wisata yang belum dikembangkan 7. 80% bahan cetakan dibuat sendiri oleh TNGGP
8. Kurangnya tenaga interpreter 9. Murahnya harga tiket masuk.
c. Peluang (Opportunities)
1. Berkembangnya media promosi (cetak,elektronik, internet) yang pesat, yang merupakan peluang besar untuk mempromosikan TNGGP
2. Tigginya minat masyarakat untuk berwisata alam, adanya pergeseran paradigma kepariwisataan internasional dari bentuk wisata massal (mass tourism) ke wisata
back to nature.
3. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
4. MoU Menhut dan Menbudpar dalam promosi pariwisata alam di KK
5. Pertumbuhan rata-rata ekowisata lebih tinggi daripada wisata pada umumnya 6. Peluang investasi bagi mitra
7. Program Debudpar ”Visit Indonesia 2008”
Tabel 18 Formulasi strategi promosi ekowisata di TNGGP
Kekuatan (Strength=S)
1. Tingginya nilai potensi ekologis dan estetika
2. Terjalin kerjasama dalam bentuk konsorsium PPKAB
3. Terjalin hubungan kerjasama 3 kabupaten (Bogor, Cianjur, Sukabumi) dalam bentuk MoU 4. Program wisata berorientasi pada
pendidikan&konservasi alam 5. Situs TNGGP di internet berada
pada layar pertama dengan keyword “gedepangrango” 6. Proses pembuatan simaksi
pendakian dibuka setiap hari 7. Promosi masuk kedalam dokumen
RPTNGGP
Kelemahan (Weakness=W)
1. Terbatasnya dana untuk promosi
2. Belum terjalinnya kerjasama yang intensif dengan mitra 3. Bahan promosi tidak
menyebar secara merata 4. Kurangnya SDM yang
menangani masalah promosi 5. Kurangnya pemeliharaan
sarana dan prasarana
6. Masih banyak potensi wisata yang belum dikembangkan 7. 80% bahan cetakan dibuat
sendiri oleh TNGGP
8. Kurangnya tenaga interpreter 9. Murahnya harga tiket masuk
Peluang (opportunity=O)
1. Berkembangnya media promosi (cetak,elektronik, internet) yang pesat
2. Tigginya minat masyarakat untuk berwisata alam
3. Peningkatan PAD
4. MoU Menhut dan Menbudpar dalam promosi pariwisata alam di KK
5. Pertumbuhan rata-rata ekowisata lebih tinggi daripada wisata pada umumnya
6. Peluang investasi bagi mitra 7. Program Debudpar ”Visit
Indonesia 2008” 8. Jaringan pemasaran
internasional
Strategi SO :
1. Mempromosikan nilai potensi dan estetika yang dimiliki TNGGP kepada mitra-mitra TNGGP. 2. Meningkatan promosi lewat
internet dengan meningkatkan kualitas website TNGGP.
Strategi WO :
1. Meningkatkan kerjasama dengan mitra-mitra TNGGP (bandara dan maskapai penerbangan, biro perjalanan wisata, media massa dan hotel).
2. Memilih media promosi yang tepat untuk mempromosikan TNGGP baik kepada pengunjung maupun mitra-mitra.
Ancaman (Treat=T)
1. Kondisi sosial, politik dan keamanan yang tidak menentu 2. Perubahan segmentasi pasar
yang sulit dikontrol
3. Degradasi kualitas obyek wisata 4. Krisis ekonomi yang mempengaruhi pendapatan masyarakat
5. kenaikan harga BBM
6. Mahalnya biaya untuk promosi
Strategi ST :
Melakukan promosi yang bersifat mendidik untuk megurangi laju degradasi kualitas obyek wisata.
Strategi WT :
1. Mengefisienkan biaya promosi dengan tidak mengurangi kualitas dan kuantitas promosi tersebut. 2. Meningkatkan kualitas
produk yang telah dikemas dengan menarik sehingga mengurangi kejenuhan pasar
Internal
d. Ancaman (Treats)
1. Kondisi sosial, politik dan keamanan yang tidak menentu 2. Perubahan segmentasi pasar yang sulit dikontrol
3. Degradasi kualitas obyek wisata
4. Krisis ekonomi yang mempengaruhi pendapatan masyarakat 5. Kenaikan harga BBM
6. Mahalnya biaya untuk promosi
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT dapat dibuat suatu rekomendasi strategis TNGGP dalam promosi ekowisata sebagai berikut :
a. Strategi SO
1. Mempromosikan nilai potensi dan estetika yang dimiliki TNGGP kepada mitra-mitra TNGGP.
2. Meningkatan promosi lewat internet dengan meningkatkan kualitas website TNGGP.
b. Strategi ST
Melakukan promosi yang bersifat mendidik untuk megurangi laju degradasi kualitas obyek wisata.
c. Strategi WO
1. Meningkatkan kerjasama dengan mitra-mitra TNGGP (bandara dan maskapai penerbangan, biro perjalanan wisata, media massa dan hotel).
2. Memilih media promosi yang tepat untuk mempromosikan TNGGP baik kepada pengunjung maupun mitra-mitra.
d. Strategi WT
1. Mengefisienkan biaya promosi dengan tidak mengurangi kualitas dan kuantitas promosi tersebut.
2. Meningkatkan kualitas produk yang telah dikemas dengan menarik sehingga mengurangi kejenuhan pasar