• Tidak ada hasil yang ditemukan

Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) 1. Pintu masuk Cibodas

BALAI BESAR TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.7. Potensi Wisata yang perlu dipromosikan

5.7.1. Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) 1. Pintu masuk Cibodas

ODTWA melalui pintu masuk Cibodas dapat dikategorikan menjadi dua yaitu ODTWA untuk wisata massal dan wisata minat khusus. Berikut adalah obyek-obyek yang bisa dijumpai melalui pintu masuk cibodas.

a. Air terjun Ciwalen

Air terjun ini cocok untuk dikembangkan wisata alam masal, karena selain jarak tempuh yang cukup dekat yaitu 800 m dari pintu masuk cibodas (30 menit) dan jumlah pengunjung tidak dibatasi, lokasi ini juga mudah untuk ditempuh. Di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan hutan hujan tropis pegunungan sekitar air terjun. Daya tarik lain yang bisa dinikmati adalah suasana alam dengan keragaman flora dan fauna, bentang alam yang unik, batuan tebing dengan arsitektur yang menarik.

b. Telaga Biru

Telaga ini memiliki luas kurang lebih 500 m2 dengan kedalaman 2 m. Warna biru air telaga disebabkan oleh dasar telaga yang banyak ditumbuhi ganggang biru.

Fasilitas yang disediakan adalah plaza dan gazebo untuk tempat istirahat pengunjung. Telaga biru ini cocok untuk dikembangkan wisata massal karena selain terdapat banyak fasilitasnya dan jarak tempuh yang relatif mudah dan cepat (1.5 jam dari pintu Cibodas), daerah ini juga sangat ramai karena terletak di jalur pendakian dan jalur menuju air terjun Cibeureum.

c. Rawa Gayonggong dan Rawa Denok

Rawa Gayonggong terbentuk dari bekas kawah mati yang kemudian menampung aliran air dari tempat yang lebih tinggi. Erosi tanah telah meyebabkan sedimentasi lumpur untuk tumbuhnya berbagai jenis rumput-rumputan, terutama rumput gayonggong yang mendominasi rawa ini. Karena daerah ini merupakan daerah jelajah macan tutul (Panthera pardus) dan terdapat tempat untuk pengamatan burung (birdwatching) maka cocok untuk dikembangkan wisata minat khusus.

Rawa Denok merupakan ekosistem rawa pegunungan yang unik dengan ukuran 5x5 m2. Disekitar rawa ini terdapat sumber air panas yang masih alami dengan suhu sekitar 60 0C. Wisata minat khusus bisa dikembangkan di rawa ini karena belum banyak juga informasi tentang ekosistem unik ini, selain itu jarak tempuh menuju lokasi ini cukup lama sekitar 2 jam dari pintu masuk Cibodas.

d. Air terjun Cibeureum

Tiga buah air terjun dapat dinikmati disini yaitu air terjun Cibeureum, Cidendeng dan Cikuntul. Karakteristik dari lokasi ini adalah pada dinding air terjun ditumbuhi lumut merah (Sphagnum gedeanum) yang menyebabkan warna air terjun berwarna kemerah-merahan. Air terjun Cibeureum ini juga cocok untuk dikembangkan jenis wisata alam masal, karena jumlah pengunjung yang datang terutama pada hari libur sangat banyak.

e. Kandang Batu dan Kandang Badak

Kandang Batu merupakan tempat transit bagi pendaki sebelum menuju Kandang Badak, yang biasanya menjadi alternatif bagi pendaki untuk bermalam. Disini tersedia sumber air bersih dan fasilitas lain yaitu pos jaga dan MCK.

Kandang badak merupakan peralihan tipe hutan dari Montana ke Sub Alpine. Dengan hamparan yang agak datar, lokasi ini juga merupakan tempat alternatif untuk

beristirahat dan bermalam serta pengunjung diijinkan membuka tenda pada areal seluas 2 ha. Lokasi ini merupakan persimpangan antara puncak Gunung Pangrango dan puncak Gunung Gede. Jalur pendakian mulai terpisah, kearah kanan merupakan jalur menuju puncak Gunung Pangrango, sedangkan kearah kiri menuju Gunung Gede.

f. Puncak Gunung Gede dan Puncak Gunung Pangrango

Di puncak Gunung Gede ini terdapat 3 (tiga) kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah lanang, kawah wadon dan kawah ratu. Keadaan kawah yang khas merupakan sebuah atraksi geologi yang menarik bagi wisatawan. Selain daya tarik kawah pengunjung juga dapat menikmati panorama alam Gunung Gede yang indah dan bila pagi tiba dapat menikmati sunrise dan panorama Gunung Pangrango dan Gunung Salak.

Puncak Gunung pangrango ini digunakan sebagai alternatif pendakian selain ke puncak Gunung Gede karena pemandangan yang indah disertai perjalanan yang menantang.

5.7.1.2. Pintu Masuk Gunung Puteri

Pintu masuk gunung puteri merupakan pintu masuk yang cukup populer bagi pendaki setelah pintu masuk cibodas. Jalur ini sangat diminati sebagai jalur untuk turun karena waktu tempuh yang singkat. Obyek wisata yang bisa dijumpai antara lain :

a. Bumi Perkemahan Bobojong

Bumi perkemahan ini luasnya 1 ha, dan berkapasitas sekitar 100 orang (25 tenda). Sepanjang perjalanan menuju tempat ini pengunjung dapat melihat kebun sayuran dan menyaksikan petani yang sedang melakukan aktivitas berkebun. Fasilitas yang tersedia antara lain sumber air dan MCK. Jenis wisata yang bisa dikembangkan di sini adalah jenis wisata massal.

b. Alun-alun Suryakencana

Merupakan padang rumput yang didominasi tumbuhan Edelweis (Anaphalis javanica) dengan luas ± 50 ha, lokasi ini merupakan bekas kawah Gunung Gede dan

berada diantara puncak Gunung Gemuruh dan Gunung Gede sehingga memiliki ekosistem yang unik dengan tumbuhan edelweiss, rumput gunung, cantigi dan gandapura. Sebagian masyarakat percaya bahwa lokasi ini mempunyai kekuatan magis yang dijadikan sebagai ritual budaya pada waktu tertentu. Jenis wisata yang ada di lokasi ini dapat digolongkan kedalam wisata minat khusus karena untuk menuju alun-alun membutuhkan waktu 4 jam dari pintu masuk Gunung Puteri (6.9 km) dan harus melalui medan yang sangat berat. Selain itu dalam menuju perjalanan ke lokasi pengunjung juga mendapatkan aspek edukasi dari pemasangan papan interpretasi yang dipasang disepanjang jalur pendakian.

5.7.1.3. Pintu Masuk Selabintana

Pintu masuk Selabintana lebih dikenal dengan nama Pondok halimun. Pintu masuk ini berjarak 10 km dari kota Sukabumi dan dapat ditempuh ± 30 menit dengan kendaraan umum. Lokasi ini berada di lembah Cipelang yang dikelilingi hutan lebat, sehingga cocok untuk dikembangkan untuk wisata minat khusus yaitu pengamatan burung (Birdwatching). Obyek wisata yang bisa dijumpai antara lain :

a. Bumi Perkemahan Pondok Halimun

Terdapat tiga lokasi bumi perkemahan dengan total luas ± 3 ha dan berkapasitas ± 550 orang (100 tenda). Fasilitas yang tersedia yaitu pondok jaga petugas, MCK, Musholla, tempat api unggun dan sumber air. Lokasi ini cocok untuk dikembangkan wisata alam masal karena lokasi yang mudah ditempuh dan kurangnya aspek pembatasan terhadap pengunjung.

b. Air Terjun Cibeureum Selabintana

Merupakan air terjun tertinggi di seluruh kawasan TNGGP mencapai ketinggian sekitar 60 m. Pengunjung bisa menikmati sejuknya udara, kicauan burung, suara gemercik air sungai dan keindahan hutan pegunungan sepanjang perjalanan menuju air terjun. Pengunjung lebih dapat menikmati suasana hutan pegunungan di sekitar air terjun tanpa gangguan keramaian.

5.7.1.4. Pintu Masuk Situgunung

Kawasan Wisata Situgunung berada di bagian selatan taman nasional, yang merupakan Taman Wisata Alam (TWA) yang dikelola oleh Perum Perhutani dengan luas 100 ha. Jarak tempuh dari Cisaat (sukabumi) ± 10 km. Obyek wisata yang bisa dijumpai antara lain :

a. Danau Situgunung

Danau Situgunung merupakan danau buatan yang terletak didalam kawasan TWA dengan luas ± 10 ha dan kedalaman air ± 6 m. Wisata yang cocok untuk dikembangkan disini adalah wisata alam masal karena pengunjung dapat menikmati danau yang memiliki daya tarik yang khas dengan warna air hijau kebiru-biruan yang dikelilingi perbukitan dan hutan alam yang masih utuh. Tersedia juga fasilitas wisata yang cukup lengkap yaitu Guest House (12 bangunan), aula ruang rapat, jalan aspal, kantor pengelola, loket karcis, fasilitas outbond, tempat parkir, musholla dan MCK.

b. Air terjun/Curug Sawer

Air terjun ini memiliki debit airnya sangat besar dan merupakan air terjun terbesar di kawasan TNGGP. Disini cocok untuk dikembangkan wisata minat khusus karena pada pagi hari pengunjung dapat mendengar sayup-sayup suara Owa Jawa (Hylobathes moloch) karena memang lokasi ini merupakan habitat owa jawa. Selain itu juga dapat dijumpai jenis-jenis burung dan katak sehingga bisa digunakan untuk lokasi birdwatching dan wisata katak.

5.7.1.5. Pintu Masuk Bodogol

Obyek wisata yang dapat dinikmati antara lain :

a. Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB)

Wisata yang ditawarkan di PPKAB adalah jenis wisata minat khusus karena adanya pembatasan jumlah pengunjung dan aksesibilitas menuju PPKAB yang masih berupa jalan tanah berbatu yang memberikan tantangan tersendiri bagi pengunjung. PPKA Bodogol memiliki 2 (dua) macam jalur pendidikan yaitu Short Track dan

Long Track. Di sepanjang jalur ini terdapat serangkaian point of interests berupa fenomena – fenomena hutan hujan tropis. Di bantu oleh Interpreter, pengunjung

diajak untuk lebih memahami tentang hutan hujan tropis. Di dalam jalur ini pula interpreter PPKA Bodogol akan membawakan permainan-permainan bernuansa alam yang akan menambah khasanah pengetahuan bagi pengunjung.

Program-program yang ditawarkan untuk pengunjung antara lain : menyingkap rahasia hutan hujan tropis, flora-flora bermanfaat di hutan hujan tropis, sahabat alam, pengamatan prilaku primata, mamalia hutan hujan tropis, birdwatching,

water Tracking, jungle Tracking, outdoor activity.

b. Curug Cisuren

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 m dan sangat cocok untuk lintas alam karena pemandangan alam yang indah sepanjang jalan. Selain itu lokasi ini merupakan perlintasan macan tutul (Panthera pardus). Pengunjung yang senang mengamati aktivitas satwa malam dengan mudah menjumpai kucing hutan, ular, kukang, musang dan burung hantu.

c. Curug Cipadaranten

Pada lokasi ini terdapat 3 (tiga) air terjun yaitu air terjun Cipadaranten I, Cipadaranten II, dan Cipadaranten III masing-masing dengan ketinggian 30 m, 25 m, dan 15 m. Lokasi ini sangat cocok bagi pengunjung yang menyukai tracking

melewati jalur sepanjang 4.7 km atau 3.5 jam perjalanan naik, turun dan menyusuri pegunungan, barjalan dibawah rimbunnya tutupan kanopi sambil mendengarkan suara burung dan bila beruntung dapat menjumpai owa jawa, lutung dan macan tutul, yang tentunya merupakan pengalaman yang dapat menyegarkan pikiran dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.

5.7.1.6. Pintu Masuk Cisarua

Aksesibilitas menuju pintu masuk Cisarua cukup mudah, dengan jalan aspal yang baik. Di lokasi ini dapat dijumpai obyek wisata bumi perkemahan dan air terjun.

a. Bumi Perkemahan Barubolang

Bumi perkemahan Barubolang mempunyai luas ± 2 ha untuk kapasitas 200 orang (50 tenda). Di lokasi ini dapat dikembangkan wisata minat khusus dimana

pengunjung dapat melakukan tracking ke air terjun Curug Beret dan water tracking di sungai Cisukabirus sepanjang 2km/jam.

b. Curug Beret-Cisarua

Air terjun ini memiliki keunikan berupa relief tebing yang khas dan air mengalir mengikuti lekukan reliefnya. Di lokasi ini dapat dikembangkan wisata minat khusus yaitu pengamatan fauna dimana pengunjung dapat menjumpai monyet ekor panjang, lutung, owa jawa dan beberapa jenis burung serta insecta.

Dokumen terkait