• Tidak ada hasil yang ditemukan

TN MODEL-TN MANDIRI

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Taman Nasional

Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mendefinisikan Taman Nasional sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Ditjen PHPA (1986) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip pokok pengertian taman nasional menurut IUCN adalah :

1. Kawasan taman nasional harus relatif cukup luas

2. Taman nasional harus memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan atau binatang, ekosistem maupun gejala alam yang masih utuh dan alami

3. Satu atau beberapa ekosistem yang terdapat didalamnya secara materi/fisik tidak diubah oleh eksploitasi dan pendudukan manusia

4. Kebijaksanaan dan pengelolaan taman nasional berada pada badan pemerintah yang mempunyai kompetensi sepenuhnya dan bertanggungjawab atas keutuhan dan keaslian baik ekologis, geomorfologis, dan kondisi-kondisi yang bernilai estetis lainnya secara alami merupakan modal utama pembentukan taman nasional

5. Adanya kemungkinan pengembangan pariwisata sehingga dapat terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan inspirasi, edukasi, kultural dan rekreasi.

MacKinnon et al. (1983) mendefinisikan taman nasional sebagai kawasan yang diperuntukkan bagi perlindungan kawasan alami dan pemandangan indah serta memiliki nilai bagi pemanfaatan ilmiah, pendidikan dan rekreasi.

Fungsi utama taman nasional adalah :

1. Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan 2. Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai sumber

plasma nutfah

3. Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan latihan

4. Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya setempat 5. Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat

Pengembangan pariwisata di taman nasional saat ini lebih dimaksudkan sebagai upaya mendukung misi konservasi hutan berikut keanekaragaman hayatinya. Pengembangan pariwisata hutan juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat lokal yang berdiam di dalam dan sekitar kawasan.

Dalam Pedoman Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional (Departemen Kehutanan, 2001) disebutkan bahwa pengembangan wisata alam di taman nasional terkait dengan sektor lainnya sehingga untuk menjamin kesinambungan pemanfaatan taman nasional untuk pariwisata para pengelola taman nasional diharapkan dapat membangun jejaring kerja maupun mempromosikan obyek daerah tujuan wisata alam. Pihak-pihak terkait tersebut adalah biro perjalanan wisata, tour operator, perhotelan dan sebagainya. Selain itu perlu juga mengidentifikasi peran dari pihak terkait dalam pelaksanaan pemanfaatan obyek wisata alam.

2.3. Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Definisi strategi pertama kali dikemukakan oleh Chandler pada tahun 1996, menyebutkan bahwa strategi

merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya.

Learned et al. (1965) dalam Rangkuti (2006) mendefinisikan strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1997) dalam Rangkuti (2006) menyatakan bahwa strategi adalah respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

2.4. Promosi

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (Marketing Mix). Menurut Kotler (1997) bauran pemasaran merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencapai sasaran pemasaran. Alat-alat pemasaran dalam bauran pemasaran dikenal sebagai 4P, yaitu promosi (promotion), produk (product), harga (price) dan tempat (place). Pada Gambar 3 dapat dilihat struktur bauran pemasaran menurut Cooper et al. (1990).

Gambar 3 Bauran pemasaran.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki atau digunakan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Reime & Hawkins (1997) dalam Heath et al. (1992) menyatakan bahwa dalam bidang wisata yang dimaksud produk adalah total spektrum dari berbagai

Produk Harga Promosi Tempat

pengalaman, akomodasi, sumberdaya alam dan sumber daya lainnya, pertunjukkan, transportasi, makanan dan minuman, rekreasi serta daya tarik lainnya.

Baud-Bovy (1982) dalam Heath (1992) menyatakan bahwa produk wisata adalah keseluruhan dari berbagai fasilitas dan pelayanan wisata disuatu daerah tertentu yang dimanfaatkan oleh wisatawan. Komponennya adalah sumberdaya daerah tujuan, fasilitas dan transport dari rumah ke tempat tujuan.

Komponen lain dari bauran pemasaran adalah harga. Tapi dalam bidang wisata tidak selalu harga yang lebih tinggi akan mengurangi jumlah permintaan karena ada wisatawan yang lebih mempertimbangkan aspek lain dari bauran pemasaran selain harga. Banyak wisatawan yang mau membayar lebih untuk wisata yang berkualitas. Unsur tempat dalam promosi bahwa tempat yang disediaan oleh penjual akan dipandang sebagai kemudahan memperoleh produk yang dibutuhkan pembeli.

Komponen lain dalam bauran pemasaran adalah promosi. Kotler (1997) menjelaskan bahwa promosi merupakan usaha pengkomunikasian informasi dari produsen kepada konsumen sedemukian rupa agar menarik minat konsumen untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan produsen atau penjual. Konsumen tidak akan membeli suatu produk/jasa apabila mereka tidak pernah mendengar atau mengalami tertang produk/jasa tersebut (Carthy, 1981). Adapun kedudukan promosi dalam sistem pemasaran dapat dilihat pada Gambar 4.

Riset Pemasaran Konsumen Komunikasi Promosi Tanggapan Produk Harga Distribusi Tanggapan (waktu/usaha) Produsen Konsumen

Bauran pemasaran yang ditawarkan

Fungsi promosi dalam strategi pemasaran terutama untuk mendorong transaksi. Menurut Luck dan Ferrel (1985) dalam Heath (1992) promosi mendorong pembeli dalam hal ini wisatawan pada suatu keputusan dengan memberikan aliran informasi yang dapat mempengaruhi pembeli. Dalam bidang pariwisata promosi juga berfungsi untuk membina hubungan yang efektif dengan para konsumen agar mereka memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang keberadaan suatu produk wisata. Promosi dapat mengembangkan nilai positif dari suatu produk wisata sehingga harga menjadi inelastis yang berarti produk lebih dapat bertahan terhadap kenaikan harga dan tidak perlu khawatir untuk menaikkan harga. Cooper et al. (1999) menggambarkan pengaruh promosi terhadap permintaan seperti tampak pada Gambar 5.

Gambar 5 Pengaruh promosi terhadap permintaan

Menurut Heath (1992) tujuan promosi wisata adalah : 1. Menarik turis ke kawasan wisata

2. Menjaga nilai kawasan sebagai daerah tujuan wisata

3. Menyampaikan informasi tentang kegiatan wisata yang ditawarkan 4. Membangun unit bisnis wisata yang saling mendukung

5. Memperbaiki informasi tidak tepat/tidak lengkap tentang kegiatan wisata yang ditawarkan

Q2 Q3 kuantitas

harga harga

Permintaan meningkat dengan semakin banyaknya perhatian

Permintaan menjadi semakin inelastis karena perbaikan imej

kuantitas Q2

Q1

Istilah strategi bauran yang dikenal dalam promosi merupakan metode kegiatan komunikasi yang digunakan perusahaan agar seseorang mau melakukan kegiatan pembelian atau pertukaran dalam pemasaran. Cooper et al. (1999) menyatakan terdapat empat komponen dalam bauran promosi yaitu :

a. Periklanan

Periklanan merupakan suatu cara yang tepat untuk memberitakan hasil produk kepada konsumen yang sama sekali belum mereka kenal, dengan tujuan menginformasikan, membujuk atau mengingatkan. Menurut Yoeti (1996), periklanan adalah setiap bentuk penyajian yang sifatnya tidak pribadi dan promosi daripada barang-barang dan jasa yang dipungut bayaran oleh sponsor. Tujuan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon customer untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan untuk membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung posisi jasa (Kotler, 1997).

b. Promosi Penjualan

Menurut Kotler (1997), promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu yang lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen. Promosi penjualan merupakan semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Kiat promosi penjualan bagi konsumen dimaksudkan untuk mendorong pembelian yang lebih besar, sedang bagi tenaga penjualan untuk mendorong dukungan terhadap produk/jasa yang baru, dan mendorong lebih banyak lagi calon pelanggan.

c. Penjualan Pribadi

Penjualan pribadi adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Swastha, 1981). Sifat penjualan pribadi dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual

dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat itu juga. Penjualan pribadi mengharapkan terciptanya suatu kedekatan antara perusahaan dengan pembeli sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk menawarkan produk/jasa.

d. Hubungan masyarakat

Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan masyarakat yang besar. Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya, berhubungan dengan komunikasi massa, tanpa dipungut biaya atau diidentifikasikan sebagai bagian dari sponsor tertentu (Ray, 1982). Tabel 1 menyajikan bentuk media dari setiap komponen bauran promosi.

Tabel 1 Bentuk media dari setiap komponen bauran promosi

Periklanan Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat

Penjualan Secara Pribadi

1. Iklan cetak dan

penyiaran 2. Brosur dan buku kecil 3. Poster dan selebaran 4. Billboard 5. Materi Audio Visual 1.Pameran 2.Potongan harga 3.Hiburan 1. Seminar 2. Ceramah 3. Siaran Pers 4. Laporan Tahunan 5. Publikasi 6. Media Indonesia 1. Presentasi Penjualan 2. Katalog 3. Pemasaran lewat telepon 4. E-mail 5. Internet

Sumber : Cooper et al., 1999

Masing-masing komponen memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga untuk keberhasilan pemasaran produk harus dicari kombinasi yang tepat dari keempat komponen tersebut. Hal tersebut digambarkan oleh Cooper et al. (1999) pada Gambar 6.

Gambar 6 Efektivitas dari setiap komponen bauran promosi

Penyusunan strategi promosi atau bentuk bauran promosi yang tepat harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam pemilihan strategi atau bentuk bauran tersebut. Menurut Stanton (1993) dan Kotler (1997) beberapa faktor yang mempengaruhi strategi bauran promosi adalah sebagai berikut :

1. Jumlah dana yang tersedia

Perusahaan yang memiliki dana besar kegiatan promosinya dapat lebih efektif dibanding perusahaan yang sumber dananya terbatas

2. Karakteristik produk

Produk wisata adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya untuk berwisata sampai kembali ke tempat tinggalnya. Unsur-unsur produk wisata dapat berupa barang maupun jasa.

3. Karakteristik pasar

Karakteristik pasar sangat berpengaruh dalam penyusunan bauran promosi melalui empat hal, yaitu luas geografi pasar, konsentrasi pasar, jumlah jenis pembeli potensial dan jenis pelanggan.

4. Pelanggan

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :

tahu faham yakin tindakan

Promosi penjualan Penjualan secara pribadi Efektivitas

Hubungan masyarakat

a. Strategi yang ingin digunakan merupakan strategi mendorong atau menarik. Strategi mendorong menggunakan wiraniaga dan promosi penjualan untuk melewati saluran-saluran, sedang strategi menarik menggunakan banyak dana untuk periklanan dan promosi kepada konsumen.

b. Tahap kesiapan membeli. Strategi promosi bervariasi dalam efektivitas biaya pada tahap-tahap kesiapan pembelian yang berbeda. Pada tahap kesadaran atau tahap awal proses keputusan, periklanan dan publisitas memegang peranan penting. Pada tahap pemesanan/pembelian, penjualan pribadi dan promosi penjualan lebih penting daripada periklanan dan publisitas.

5. Pesaing

Strategi promosi ditentukan dengan mempertimbangkan kegiatan promosi yang dilakukan pesaing juga menyesuaikan dengan tingkat persaingan yang ada dalam industri tersebut.

6. Tahap daur hidup produk

Pada tahap perkenalan, iklan dan publisitas memiliki efektivitas biaya yang tinggi, diikuti promosi perkenalan dan promosi langsung. Pada tahap pertumbuhan, semua komponen bauran promosi dapat diperlambat karena promosi akan berjalan dari mulut ke mulut. Pada tahap dewasa, promosi pengenalan, periklanan dan promosi langsung menjadi semakin bertambah penting secara berturut-turut. Sedang pada tahap kemunduran, promosi pengenalan harus diperkuat sedang iklan dan publisitas dikurangi.

7. Bauran pemasaran

Produk/jasa dengan harga yang tinggi pada umumnya dapat diidentikkan dengan pelayanan yang baik, dengan demikian promosi yang tepat adalah melalui periklanan. Dalam sistem pendistribusian langsung maka penggunaan promosi langsung merupakan hal yang tepat. Apabila saluran distribusinya panjang maka dalam berpromosi diperlukan iklan.

Heath (1992) mengemukakan bahwa dalam mengembangkan strategi promosi wisata langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

2. Mengenali tujuan promosi

3. Memperkirakan dana yang diperlukan untuk promosi

4. Memperkirakan bauran promosi dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu faktor produk, faktor pasar, faktor wisatawan, faktor biaya, faktor bauran pemasaran.

Dokumen terkait