• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tahapan Pelaksanaan Program Dakwah JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta

PENGURUS WILAYAH DKI JAKARTA 1

B. Analisis Tahapan Pelaksanaan Program Dakwah JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta

B. Analisis Tahapan Pelaksanaan Program Dakwah JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta

Kegiatan yang termasuk dalam program da’wah di JPRMI adalah semua

kegiatan yang dilakukan oleh JPRMI. Karena setiap kegiatan yang dilakukan didesain untuk mengembangan dakwah Islam itu sendiri dan mempunyai tujuan serta peran dalam dakwah itu sendiri. Misalnya kegiatan Futsal pengurus daerah, dilakukan untuk meningkatkan ukhuwah yang nantinya akan berdampak pada organisasi dan pada tingkat yang lebih tinggi akan meningkatkan rasa kepedulian atas sesama anggota.

1. Tahap Perencanaan a. Penetapan Visi

Penerapan visi sangatlah penting karena dengan adanya visi berarti suatu organisasi memiliki pijakan untuk mencapai apa yang diharapkan. Dan visi dari JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta

adalah; “Di-shaff terdepan dalam menghusung peradaban islam,

melahirkan pemimpin muda berbasis masjid dalam bingkai persatuan ummat.”

b. Memformulasikan misi

JPRMI PW DKI Jakarta memiliki misi yakni;

1) Berupaya dengan keras mengembalikan fungsi masjid sebagai sentral kegiatan ummat.

2) Melahirkan kader-kader muda yang kreatif, mandiri serta berkarakter pemimpin berbasis masjid.

3) Mendorong semua OPRM (Organisasi Pemuda Dan Remaja Masjid) untuk menyatukan visi dan arah perjuangan dalam mewujudkan cita-cita peradaban.

c. Menetapkan tujuan

Tujuan didirikannya JPRMI adalah untuk meningkatkan dakwah remaja masjid dalam skala yang lebih besar, luas dan juga lebih massif. Selain itu, JPRMI sendiri hadir untuk menghadirkan pemimpin-pemimpin muda berbasis kemasjidan sebagai solusi atas permasalahan bangsa dan Negara.

d. Menyediakan SDM

SDM yang disediakan oleh JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta adalah kader-kader yang berkualitas dalam mengembangkan kegiatan dakwah OPRM.

e. Merancang program kerja

Program kerja yang dirancang oleh JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta adalah:

1) Mengelola dengan aparatur pemerintahan.

2) Mengelola hubungan dengan pengurus daerah dan pengurus cabang.

3) Melakukan kerjasama dengan OPRM yang terdaftar sebagai anggota JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta.

4) Mengelola kegiatan semi otonom yang bergerak dibidang sosial dan ekonomi.

5) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan kualitas SDM dan organisasi. f. Membagi Wilayah

JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta memfokuskan kegiatannya dengan melibatkan koordinator ditiap wilayah yang ada di DKI Jakarta seperti Koordinator Jakarta Pusat, Koordinator Jakarta Selatan, Koordinator Jakarta Barat, Koordinator Jakarta Timur, Koordinator Jakarta Utara.

Dan perwakilan ditiap masjid besar di tingkat wilayah seperti RISKA Sunda Kelapa, YISC Al-Azhar, Prisma At-Tin.

g. Mengelola Dana

JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dalam mengelola pendanaannya diperoleh dari berbagai sumber, yaitu :

1) Kerjasama Sponsorship dengan Pihak Perusahaan

2) Kerjasama dengan Instansi Pemerintah (baik Pusat maupun Lokal) 3) Donasi dari berbagai kalangan yang tidak mengikat

4) Zakat, Infaq dan Shodaqoh

JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta mengalokasikan dana kesetiap koordinator daerah sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) yang digunakan untuk operasional kegiatan.

2. Tahap Pengorganisasian

Dalam pengorganisasian atau pendelegasian kerja JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta menentukan dengan membentuk seksi-seksi yang didalamnya sudah ditentukan orang-orang yang sesuai dengan kapabilitas

dan kredibelitas masing-masing seksi-seksi tersebut bertanggungjawab atas tugas yang diembannya. Tidak seperti di organisasi profit yang menerapkan pola hubungan atasan bawahan, JPRMI menghadirkan hubungan pertemanan dalam sebuah sebutan SOHIB atau SOHIBAH. Pola ini mendukung pola komunikasi dengan persamaan visi, misi, dan tujuan. 3. Tahap Penggerakkan

Di lembaga JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta, pengurus dan para staf dalam menggerakkan kegiatan-kegiatan didasari oleh kesadaran akan kewajiban yang telah diamanatkan kepadanya. Berikut proses koordinasi yang dilakukan ke tiap koordinator daerah 2.

Alurnya seperti organisasi yang lain sejajar setingkat dengan semua korda dibawah wilayah dan berkoordinasi langsung ketua JPRMI wilayah.

Adapun alur koordinasi antara Pengurus Wilayah (PW) DKI Jakarta dan Pengurus Daerah (PD) Jakarta Timur, dilakukannya pertemuan koordinasi rutin antara Pengurus Wilayah DKI dan PD Jakarta Timur di setiap pekannya. Sehingga agenda yang telah direncanakan sebelumnya dapat terlapor, dievaluasi dan di diskusikan bersama. Pada tahapan awal, PW DKI memberikan garis besar rencana rerja dan target capaian kepada struktur PD, hal ini melihat dan menimbang dari hasil pantauan kondisi riil di lapangan. Kondisi lapangan akan terlapor oleh Pengurus Cabang (PC) kepada PD di struktur bawah, sehingga menjadi bahan masukan terhadap rencana strategis dan taktis pada agenda-agenda berikutnya.Setelah PW

2

Wawancara Pribadi dengan Henda Yusamtha. Koordinator JPRMI PengurusWilayah DKI Jakarta Timur. Jakarta 25 September 2010.

DKI memberi arahan global dan umum, PD beserta tim PC diseluruh Kecamatan melakukan kerja taktis dan spesifik di lapangan. Baik dari sisi Pengembangan Jaringan, maupun Pembinaan dan Kaderisasi Pengurus. Di struktur PD dan PC pun melakukan langkah-langkah koordinatif dan konsolidasi. Membahas dan melihat langsung bagaimana kondisi di lapangan secara riil, dan pada tahapan berikutnya menyusun langkah rencana kerja berdasar arahan umum dari PW DKI sebelumnya. Sehingga pada satu kondisi, Roda Organisasi terus diupayakan berjalan secara simultan dan terstruktur.

Sedangkan alur koordinasi dengan YISC Al-Azhar berinisiatif untuk bekerjasama dan berkoordinasi secara equal dalam wadah JPRMI. Bahkan menurut sejarahnya, YISC juga lah yang menjadi inisiator terbentuknya JPRMI ini. Sebab, dengan mengambil istilah jaringan, berarti yang hendak dibangun oleh JPRMI adalah koordinasi dan sinergi antara organisasi pemuda masjid, sehingga dampak dari kegiatan yang dilakukan bisa lebih luas dirasakan oleh pemuda Islam di Indonesia, dan di antara organisasi yang berkoordinasi di dalamnya juga bisa saling mengisi satu sama lain dalam rangka membangun organisasinya masing-masing ke arah yang lebih baik. Ujung-ujungnya, koordinasi ini tentu saja berdampak kepada peningkatan efektifitas dakwah Islam di kalangan pemuda.3

4. Tahap Pengawasan

Di JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta, fungsi pengawasan dilakukan oleh Ketua Umum JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta

3

dengan cara menggunakan sistem evaluasi program dilakukan dalam mekanisme yang sudah ditetapkan seperti

a. Evaluasi setelah program dilaksanakan. b. Evaluasi rutin dalam rapat-rapat.

74 A. Kesimpulan

Dari pembahasan penerapan fungsi manajemen program dakwah di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1) Penerapan fungsi manajemen program dakwah Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Pengurus Wilayah DKI Jakarta dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari proses pelaksanaan fungsi manajemen yang sesuai dengan prinsip manajemen moderen.

2) Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Pengurus Wilayah DKI Jakarta memiliki beberapa program yang dikategorisasikan sebagai program dakwah diantaranya adalah:

a. Training Manajemen Remaja Masjid

Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan wawasan, keilmuan, pengetahuan serta keahlian terkait dengan Manajemen Organisasi, Komunikasi serta Kepemimpinan.

b. Majelis Syabab JPRMI

Kegiatan ini diselenggarakan bulanan dengan peserta gabungan remaja masjid tingkat daerah.

c. Sanubari

Kegiatan Tahunan berupa pesantren kilat Ramadhan. Peserta sebagian besar adalah para remaja sehingga metode penyampaian

materi tidak satu arah, melainkan dialog interaktif. Berisi tentang pembahasan psikologi remaja, pendidikan seks bagi remaja, narkoba dan games-games interaktif dengan explorasi pada pemahaman keislaman pesertadan upaya pembendungan efek negatife pergaulan remaja. JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dalam melaksanakan program dakwah yang dimilikinya dilakukan dengan pendekatan berbasis komunitas remaja atau pemuda yang ada di DKI Jakarta, seperti komunitas olahraga, komunitas pencinta alam, komunitas klub motor dan komunitas fotografi. B. Saran – saran

1) Akan lebih baik jika JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta memperbanyak koordinasi dengan organisasi pemuda Islam khususnya pemuda masjid lainnya di wilayah DKI Jakarta, sehingga fungsi sebagai jaringan dapat benar-benar dirasakan. Koordinasi dan ide-ide kegiatan sudah semestinya diperluas tidak hanya di lingkup organisasi pemuda masjid yang sudah relatif settle dengan pola kegiatannya. Bahkan jika diperlukan, bisa jadi dibutuhkan pertemuan yang menghadirkan seluruh organisasi pemuda di wilayahnya secara berkala dalam bentuk kongres, sebagai wadah untuk membangun kebersamaan dan pola aktifitas bersama yang lebih terpadu, dalam konteks hubungan yang equal satu dengan yang lain

2) Memikirkan pola aktifitas yang bisa menumbuhkembangkan organisasi pemuda masjid yang lain. Hal ini akan membuat organisasi-organisai tersebut merasa mendapatkan manfaat dengan keberadaan JPRMI

Pengurus Wilayah DKI Jakarta, sehingga secara tidak langsung akan muncul rasa memiliki terhadap JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dan dengan sendirinya membuat kegiatan JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta semakin semarak. Lagi pula, dengan konsep jaringan yang hendak diusung JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta, semestinya yang menjadi goal adalah bagaimana agar jaringan yang dibentuk JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dapat berdampak positif terhadap organisasi pemuda masjid yang lain, bukan terhadap JPRMI-nya sendiri. Karena dengan berkembangnya organisasi pemuda masjid yang dikoordinasikannya berarti fungsi JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta sudah berjalan dengan sukses.

3) Kepada pengurus dan anggota JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta, agar program yang telah ditetapkan dengan baik harus senantiasa berjalan tanpa harus melihat resiko atau hambatan yang akan dihadapi.

4) Proses yang telah dilakukan JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta harus lebih ditingkatkan kembali, agar kedepan JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dapat menjadi organisasi yang dapat memberikan warna yang positif bagi seluruh remaja. Artinya organisasi ini harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi situasi dan kondisi seperti ini.

5) Kepada pengurus segenap JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta, agar dapat mengadakan pelatihan keterampilan kerja terhadap para remaja masjid. Karena para remaja tidak hanya membutuhkan ilmu agama melainkan, mereka juga membutuhkan keterampilan atau skill diberbagai

bidang untuk menghadapi kehidupan atau tantangan zaman. Pelatihan seperti itu dilakukan dengan bekerjasama Depnaker.

6) JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta harus segera memilki Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga Organisasi (AD-ART).

7) JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta agar mengoptimalkan kinerjanya dalam manajemen administrasi dan kearsipan dokumentasi organisasi.

76

Achmad, Zaennudin dan Wahyono. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Penerbit Fajar 2002.

Aliyudin. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Fakultas Dakwah UIN Sunan Gunung Djati, 2007.

Arifin, M. Pskologi Dakwah Suatu Pengantar Study. Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara, 1998.

Definisi Pemuda. Diakses pada tanggal 15 Maret 2010 dari http://www.net-asia.net/definisi pemuda.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Yayasan Penyelenggara dan Penafsir al-Qur’an, 1990.

Dewan Redaksi. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Lehtiar Baru Van Hoeve, 1993. Effendi, Mochtar. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam.

Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1986.

Habib, M.Syafa’at. Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Widjaya, 1982.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta : Andy Offset, 1983. Handoko, T. Hani. Manajemen Edisi II. Yogyakarta: BPFE, 1984.

Hasibuan, Malayu SP. Manajemen Dasar dan Masalah. Jakarta: Bina Aksara, 2001.

Hasjimi, Ach. Dustur Dakwah Menurut Al-Quran. Jakarta: Bulan Bintang, 1974. Laksana, M. Fajar. Karakteristik Dakwah Politik Islam. Sukabumi: KMA Press,

2002.

Manulang, M. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006.

Moekijat. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1994.

Muchtarom, Zaini. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al Amin Press, 1996.

Natsir, M. Fiqhud Dakwah. Jakarta: Bina Insani Press, 1998. Rosyidi. Dakwah Sufistik Kang Jalal. Jakarta: Paramadina, 1997. Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1999.

Siddiq, Syamsuri. Dakwah dan Teknik Berkhutbah. Bandung: Al-Ma’arif, 1981. Siswanto. Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid. Jakarta : Pustaka

Al-Kautsar, 2005.

Siswanto, Bedjo. Manajemen Modern. Bandung: Sinar Baru, 1990. Syani, Abdul. Manajemen Organisasi. Jakarta: Bina Akasara, 1992.

Tantowi, Jawahir. Unsur-unsur Manajemen Menurut Al Quran. Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983.

Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gita Media Press. Terry, George R. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Tujuan Utama Dakwah. Diakses pada tanggal 15 Maret 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah/Tujuan_utama_dakwah.

Wawancara Pribadi dengan Alfin. Ketua YISC Al-Azhar. Jakarta 25 September 2010.

Wawancara Pribadi dengan Arif Kamaludin Rahmat Laksono. Staff Kaderisasi JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta. Jakarta 25 September 2010.

Wawancara Pribadi dengan Henda Yusamtha. Koordinator JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta Timur. Jakarta 25 September 2010.

Wawancara Pribadi dengan Juni Supriyanto. Sekretaris Umum JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta. Jakarta 25 September 2010.

Nama : Juni Supriyanto, S.Kom. M.Si

Jabatan : Sekretaris Umum JPRMI DKI Jakarta periode 2005-2010 Lokasi wawancara : Sekretariat JPRMI Pengurus Wilayah Jakarta,

Jl. Kemanggisan Ilir III No. G 13A Palmerah Jakarta Waktu wawancara : 25 September 2010

1. Pewawancara (P) : Apa tujuan di dirikannya JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta ?

Narasumber (N) : Tujuan didirikannya JPRMI adalah untuk meningkatkan dakwah remaja masjid dalam skala yang lebih besar, luas dan juga lebih massif. Selain itu, JPRMI sendiri hadir untuk menghadirkan pemimpin2 muda berbasis kemasjidan sebagai solusi atas permasalahan bangsa dan Negara.

2. (P) : Bagaimana sturuktur organisasi dan alur koordinasi antar pengurus yang ada di JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta ?

(N) : Struktur organisasi JPRMI terdiri dari 1. Ketua

2. Sekretaris Umum 3. Bendahara Umum

4. Ketua Bidang Pengembangan Jaringan

5. Ketua Bidang Pengembangan SDM (Kaderisasi) 6. Ketua Bidang Syiar dan Dakwah

Koordinasi formal dilalukan melalui rapat-rapat yaitu

1. Rapat Pengurus Wilayah

2. Rapat Pengurus Wilayah + KORDA

3. (P) : Program apa saja yang dibuat JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta?

(N) : Program kerja yang disusun merupakan hasil kesepakatan stakeholder JPRMI yaitu pengurus JPRMI dan juga OPRM anggota JPRMI. Kesepakatan tersebut biasanya dilakukan melalui rapat/ pertemuan2 rutin baik antara pengurus JPRMI ataupun juga pengurus OPRM.

Program yang telah dilaksanakan oleh JPRMI a. Program Reguler

i.Training Pengembangan / Manajemen Remaja Masjid

ii.Training Kepemimpinan JPRMI (Youth Leadership Camp)

iii.Pesantren SANUBARI (pesantren kilat)

iv.Kegiatan informal untuk rekrutmen & maintenance anggota (olahraga, Mabit. Pengajian rutin dll)

b. Program Insidentil i.Workshop / pelatihan2 ii.Seminar

iii.Silaturahim Akbar iv.Kegiatan sosial

v.Kunjungan / silarutahim ke OPRM

4. (P) : Kegiatan apa saja yang termasuk ke dalam program dakwah JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta?

(N) : Kegiatan yang termasuk dalam program da’wah di

JPRMI adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh JPRMI. Karena setiap kegiatan yang dilakukan didesain untuk mengembangan dakwah Islam itu sendiri dan

akan berdampak pada organisasi dan pada tingkat yang lebih tinggi akan meningkatkan rasa kepedulian atas sesama anggota.

5. (P) : Apa saja sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan dakwah program dakwah JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta?

(N) : JPRMI hadir dari niatan baik dari banyak kader penggerak Remaja Masjid. Diawali dengan niat baik tersebut dan didukung dengan sarana dan prasarana yang diadakan oleh pribadi2 tersbeut maka JPRMI berdiri.

Dengan keikhlasan serta niat baik tersebut, maka Allah menolong gerak dakwah dari sumber yang tidak diduga-duga, sehingga prasarana dan sarana tidak menjadi permasalahan karena banyak pihak yang mendukung kesuksesan aktivitas JPRMI ini. Mulai dari pengurus OPRM, Pengurus Masjid, Pemerintah, dan Organisasi social lain yang memandang pentingnya urusan memakmurkan masjid.

6. (P) : Bagaimana konsep manajemen yang baik menurut bapak agar program dakwah di JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dapat berjalan dengan baik ? (N) : Menurut pendapat saya, konsep manajemen yang

baik untuk JPRMI DKI adalah terdiri dari 2 hal. Keduanya ada dalam al Quran yaitu

a. Dakwah bil hikmah & qullu qawlan sadida (keteladanan)

Yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dalam organisasi non profit dan organisasi kader seperti JPRMI adalah keteladanan. Tanpa keteladanan adalah sia-sia. JPRMI sebagai lembaga social menghimpun anggota dan kader karena keikhlasan serta kesamaan visi dan tujuan. Hal ini

keteladanan menghasilkan pribadi2 yang ikhlas dalam bergerak.

Selain itu, komando, arahan, serta motivasi-motivasi diperlukan untuk mengarahkan dan menyemangati dalam gerak organisasi. Untuk itu juga diperlukan kemampuan komunikasi dalam menjembatani dialog antara pengurus, antar pengurus anggota dan juga diantara para anggota itu sendiri. salah satu model komunikasi yang dikembangkan adalah dengan berkata yang baik, karena kami yakini sesuatu yang baik akan menghasilkan respon yang baik pula. Konsep ini kita coba terapkan dalam aktivitas dan hubungan dalam organisasi.

b. Empowerment (pemberdayaan)

Salah satu kunci sukses dari organisasi social menurut saya adalah kaderisasi yang baik. Kaderisasi yang baik adalah adanya kader yang siap untuk menggantikan pemimpinnya kapan saja. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Jika proses transfer knowledge-nya tercipta secara otomatis diantara anggota dan juga kepercayaan dari organisasi kepada anggotanya untuk mengemban amanah tertentu.

Pemberian kepercayaan ini dapat memotivasi seseorang, yaitu menjalankan fungsi transfer knowledge dan memberikan tempat untuk menunjukan kemampuan diri kepada organisasi.

Satu hal yang sering menjadi permasalahan adalah ketika pemberian kepercayaan kepada anggota tanpa dilakukan assessment terlebih dahulu atas kapasitas person tersebut dan tidak didukung system pendampingan yang memadai. Akibatnya akan terjadi perasaan dikorbankan dan hal tersebut dapat membuat demotivasi serta seolah2 penghukuman social dari yang bersangkuta.

Jakarta?

(N) : Penerapan Manajemen Program Dakwah di JPRMI DKI Secara tidak langsung Organisasi JPRMI yang dibentuk telah menggunakan manajemen. Hal tersebut bisa dilihat bagaimana terbentuknya struktur organisasi, ada perencanaan yang berupa visi, misi serta program kerja. Selain itu juga terdapat mekanisme rapat2 sebagai alat untuk koordinasi, pelaporan progress serta evaluasi. Kekhasan manajemen organisasi ini adalah Jprmi adalah organisasi nir laba / sosial, Jprmi tidak bergerak untuk mencari keuntungan, tapi jprmi bergerak untuk memajukan dawah remaja masjid. Sehingga tidak ada keuntungan yang dinikmati oleh organisasi, jika ada pendapatan maka hal tersebut akan digunakan untuk kegiatan /subsidi kegiatan lainnya.

Berangkat dari hal tersebut diatas, sdm yang bergerak juga didasarkan atas panggilan hati. Tidak ada keuntungan material yang bisa diperoleh ketika menjabat. Hal ini akan berdampak pada pola komunikasi serta hubungan kerja diantara pengurus. Tidak seperti di organisasi profit yang menerapkan pola hubungan atasan bawahan, JPRMI menghadirkan hubungan pertemanan dalam sebuah sebutan SOHIB / SOHIBAH. Pola ini mendukung pola komunikasi dengan persamaan visi, tujuan, dan serta

8. (P) : Bagaimana cara JPRMI PW.DKI Jakarta mengevaluasi setiap program yang dimilikinya?

(N) : Sistem evaluasi program dilakukan dalam mekanisme yang sudah ditetapkan seperti

a. Evaluasi setelah program dilaksanakan b. Evaluasi rutin dalam rapat-rapat

9. (P) : Berapa jumlah OPRM yang terdaftar di JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta sampai saat ini?

10. (P) : Sebutkan faktor pendukung dan faktor penghambat secara internal/eksternal yang dialami JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dalam menjalankan setiap programnya!

(N) : Factor Pendukung ;

a. Semangat dari pengurus

b. Semangat dari OPRM yang terus bergerak Factor Penghambat:

a. Pendanaan, jujur beberapa aktivitas kita terhambat karena tidak adanya dana untuk kegiatan tersebut b. Persaingan dari agen penyeru / pengajak ke arah

bukan Islam yang lebih menarik karena kemasan yang bagus, dukungan dana yang kuat dan juga akses media yang lebih luas.

Nama : Arif Kamaludin Rahmat Laksono

Jabatan : Staff Kaderisasi JPRMI Pengurus Wilayah DKI Jakarta dan Koordinator JPRMI JAKSEL periode 2005-2010 Lokasi wawancara : Sekretariat JPRMI Pengurus Wilayah Jakarta,

Jl. Kemanggisan Ilir III No. G 13A Palmerah Jakarta Waktu wawancara : 25 September 2010

1. (P) : Bagaimana kedudukan dan keikutsertaan JPRMI Pengurus Wilayah DKI JAKSEL di keanggotaaan JPRMI PW.DKI JAKARTA?

(N) : Kedudukannya setingkat dibawah struktur wilayah yang disebut koordinatornya dengan koordinator daerah atau Korda. Keikutsertaan mereka saat ini belum optimal dalam organisasinya dan koordinasinya dengan wilayah

2. (P) : Bagaimana alur koordinasi organisasi JPRMI PW DKI Jakarta dengan JPRMI PW JAKSEL?

(N) : Alurnya seperti organisasi yang lain sejajar setingkat dengan semua korda dibawah wilayah dan berkoordinasi langsung ketua JPRMI wilayah

3. (P) : Bagaimana peran serta JPRMI PW.DKI Jakarta terhadap pembinaan dan pengembangan organisasi dan kegiatan yang ada di JPRMI PW. JAKSEL?

(N) : Hingga saat ini peransertanya belum aktif karena strukturnya belum terbangun dengan utuh, sehingga aktifitas pengelolaan remas didaerah selatan belum optimal berjalan baik pembinaan dan pengembangan, hanya lokal remas di selatan telah beregrak sejak lama, hanya belum terkoordinasi secara jaringan didalam korda jaksel.

Nama : Henda Yusamtha,ST

Jabatan : Koordinator JPRMI Jakarta Timur periode 2005-2010 Lokasi wawancara : Sekretariat JPRMI Pengurus Wilayah Jakarta,

Jl. Kemanggisan Ilir III No. G 13A Palmerah Jakarta Waktu wawancara : 25 September 2010

1. (P) : Bagaimana kedudukan dan keikutsertaan JPRMI Pengurus Wilayah DKI JAKTIM di keanggotaaan JPRMI PW.DKI JAKARTA?

(N) : Secara prinsip, JPRMI adalah Organisasi Jejaring yang mengkoordinasi, mensinergi dan mengembangkan Da'wah Remaja Masjid di Indonesia.

Pada Konteks di setiap daerah, JPRMI memiliki Jaringan yang dibentuk untuk mempermudah fungsi-fungsi koordinasi dan sinergitas Remaja Masjid di setiap Levelnya. Pengurus Wilayah (PW) untuk Propinsi, Pengurus Daerah (PD) untuk Kotamadya, dan Pengurus Cabang (PC) untuk Kecamatan. Praktis kedudukan dan keikutsertaan antara level Propinsi, Daerah maupun Cabang adalah satu kesatuan Koordinasi.

Dalam hal kedudukan dan keikutsertaan secara spesifik, PD Jaktim berada dibawah koordinasi dan kontrol PW DKI. Setiap agenda-agenda dan kerja-kerja yang akan dan telah dilakukan, akan seluruh nya