• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis teks kolom “Obrolan A-Politis” edisi Sabtu 24 Januari

GAMBARAN UMUM

B. Efek Rumah Kaca

3. Analisis teks kolom “Obrolan A-Politis” edisi Sabtu 24 Januari

Tabel 3.4

Analisis teks kolom “Obrolan A-Politis” Sabtu 24 Januari 2009 Judul: Yang Agung dari Leuwinanggung

Struktur wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur Makro (Tematik)

Tulisan ini berkisahkan DPR dengan mengurai relevansinya yang berpatok pada lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat

Tematik,

Analisis lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat, mengurai relevansinya untuk sekarang

Superstruktur (Skematik)

Untukmu yang duduk sambil diskusi, untukmu yang biasa bersafari, di sana di Gedung DPR.

• Lirik ini tidak lagi relevan. Anggota DPR sekarang, dengan jas dan batiknya sering kali diam-diam melakukan sidang di luar Gedung DPR (baca: hotel) dan tanpa publikasi untuk menghindari kontrol publik.

Wakil rakyat kumpulan orang hebat, bukan kumpulan teman-teman dekat, apalagi sanak famili.

• Banyak sekali caleg yang merupakan sanak famili yang belum tentu kompeten menjadi wakil rakyat. Dan satu pertanyaan, apakah masih ada orang hebat di sana?

Di hati dan lidahmu kami berharap, suara kami mohon dengar lalu sampaikan, jangan ragu jangan takut

karang menghadang, bicaralah yang lantang

Skema,

Anggota DPR sekarang tidak lagi bersafari, sekarang sudah berjas atau batik. Rapatnya pun sudah tidak di DPR, kadang diluar

Banyak caleg yang merupakan sanak famili yang belum tentu kompeten

Harapan rakyat masih jauh dari terpenuhi. Anggota DPR sekarang tidak diam, tapi sering interupsi bahkan baku hantam

Banyak pemilih yang bingung, dan memilih para caleg dengan melotre.

Jangankan tidur, datang ke tempat sidang pun kadang-kadang, mereka lebih senang “jalan-jalan keluar”, walk out

jangan hanya diam,

Di kantung safarimu kami titipkan, masa depan kami dan negeri ini, dari Sabang sampai Merauke.

• Cukup relevan karena bait ini berisi harapan rakyat yang masih jauh dari terpenuhi, apalagi terpuaskan. Agenda rakyat sulit mengalahkan agenda pribadi dan partai. Yang kurang relevan, anggota DPR sekarang sudah tidak lagi diam, dalam sidang sering terjadi interupsi. Bahkan pernah sampai baku hantam. Entah atas nama rakyat atau karena tidak paham tata tertib sidang.

Saudara dipilih bukan dilotre, meski kami tak kenal siapa saudara, kami tak sudi memilih para juara, juara diam juara he-eh juara ha- ha-ha.

• Relevan dan tidak relevan. Pada pemilu lalu, karena banyaknya caleg dan rata- rata tidak dikenal menyebabkan pemilih bingung dan mulai mengandalkan ”kreativitas lotre” untuk menentukan

pilihan—mulai dari menggunakan kancing baju,

buku jari, mencari nama yang keren, memilih kumis terunik, dan banyak lagi.

Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat.

• Kurang relevan. Jangankan tidur di ruang sidang, datang sidang saja kadang-kadang. Mereka lebih senang ”jalan- jalan ke luar”. Mungkin mereka pikir sama artinya dengan walk out.

Struktur Mikro (Semantik)

Lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat sudah tidak relevan sekarang (dalam konotasi negatif), banyaknya sidang di luar gedung, caleg yang merupakan sanak famili, tidak diam, cenderung berinterupsi bahkan baku hantam, dan sering keluar, walk out

Latar,

Menyatakan bahwa banyak ketidakrelevanan lagu Iwan Fals – “Surat buat Wakil Rakyat” dengan keadaan di DPR/MPR, memang lagu ini adalah potret dewan kita pada masanya dan ternyata sekarang makin parah

Detail,

Anggota DPR sekarang menggunakan jas atau batiknya dan sering kali diam-diam melakukan sidang di luar Gedung DPR (baca: hotel) tanpa publikasi untuk menghindari kontrol publik.

Banyak sekali caleg yang merupakan sanak famili yang belum tentu kompeten menjadi wakil rakyat. Anggota DPR sekarang sudah tidak lagi diam tapi sering terjadi interupsi bahkan baku hantam. Banyaknya caleg dan rata-rata tidak dikenal menyebabkan pemilih bingung dan mulai mengandalkan ”kreativitas lotre” dan untuk anggota DPR sekarang, jangankan tidur di ruang sidang, datang sidang saja kadang-kadang, mereka lebih senang ”jalan- jalan ke luar”, walk out Maksud,

Mengurai kembali potret anggota DPR yang sekarang makin parah dari potret Iwan Fals mengenai DPR/MPR

Praanggapan,

Terjadinya baku hantam di DPR/MPR adalah karena atas nama rakyat atau

karena tidak paham tata tertib sidang. Nominalisasi - Struktur Mikro (Sintaksis)

Mencari relevansi atas lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat yang semakin tidak relevan (dalam konotasi negatif), dan mengharapkan Iwan Fals mengkritis hal ini lagi sekarang

Bentuk kalimat,

Mencari relevansi atas lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat, ditakutkan lagu ini akan semakin tidak relevan (dalam konotasi negatif)

Koherensi,

Kondisional negatif,

Anggota DPR sekarang sudah tidak lagi diam, dalam sidang sering terjadi interupsi. Bahkan pernah sampai baku hantam.

Kondisional positif,

Banyaknya caleg dan rata-rata tidak dikenal menyebabkan pemilih bingung dan mulai mengandalkan ”kreativitas lotre” untuk menentukan pilihan

Pembeda,

Jangankan tidur di ruang sidang, datang sidang saja kadang-kadang. Mereka lebih senang ”jalan-jalan ke luar”. Mungkin mereka pikir ”jalan-jalan ke luar” sama artinya dengan walk out.

Kata ganti,

Yang agung dari Leuwinanggung, untuk Iwan Fals

Mereka, untuk anggota DPR

Struktur Mikro (Stilistik)

Lagu Iwan Fals – surat buat Wakil Rakyat sudah tidak relevan (dalam konotasi negatif)

Leksikon,

Relevansi lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat dengan keadaan sekarang, menjadi semakin tidak relevan

(Retoris) – Surat buat Wakil Rakyat sudah tidak relevan lagi sekarang (dalam konotasi negatif). Rapat sering dilakukan di hotel, tanpa publikasi guna menghindari kontrol publik. Pemilih memilih asal-asalan, tergantung kemauan mereka dengan cara, hitung kancing, hitung buku jari nama yang keren, kumis terunik dan lain sebagainya

Relevansi. Banyak orang bilang, lagu ”Surat buat Wakil Rakyat” masih relevan dengan kondisi DPR kemarin dan saat ini. Masak sih? Artinya, DPR enggak banyak berubah, dong? Mari kita ”bongkar” premis tersebut.

Mencoba menganalisis mengenai lagu tersebut dengan relevansinya untuk keadaan sekarang

Sering kali diam-diam melakukan sidang di luar Gedung DPR (baca: hotel) dan tanpa publikasi untuk menghindari kontrol publik.

Rapat sekarang ini sering dilakukan diluar, bisa dihotel atau mana pun, tanpa publikasi serta yang penting agar tidak ada kontrol publik dari masyarakat sendiri

Banyaknya caleg dan rata-rata tidak dikenal menyebabkan pemilih bingung dan mulai mengandalkan ”kreativitas lotre” untuk menentukan pilihan

Kreativitas lotre bisa dilihat mulai dari menggunakan kancing baju, buku jari, mencari nama yang keren, memilih kumis terunik, dan lainnya.

Mereka lebih senang ”jalan-jalan ke luar”. Mungkin mereka pikir ”jalan-jalan ke luar” sama artinya dengan walk out

Aksi walk out menjadi aksi baru yang sering dilihat

ketika sidang berlangsung, para anggota DPR sering jalan-jalan keluar.

Metafora,

“Yang agung dari Leuwinanggung”

“Yang Agung dari Leuwinanggung” bicara tentang DPR yang sekaligus sebuah kritikan terbalik akan relevansi lagu dari Iwan Fals yang berjudul Surat buat Wakil Rakyat. ERK menilai bahwa yang ada pada lagu Iwan Fals adalah salah, dan malahan makin parah untuk sekarang. Leuwinanggung berarti asal kelahiran sang pencipta lagu Surat buat Wakil Rakyat. Leuwinanggung sendiri berada di bilangan Bogor, Jawa Barat.

a. Struktur Makro

Analisis lagu Iwan Fals – Surat buat Wakil Rakyat, mengurai relevansinya untuk sekarang yang ternyata kenyataanya makin parah. Lagu surat buat wakil rakyat ternyata menjadi semakin tidak relevan (dalam konotasi negatif).

b. Struktur Mikro

Teks ini mencoba menganalisis mengenai lagu tersebut dengan relevansinya untuk keadaan sekarang, lirik lagu tersebut diuraikan dengan dibandingkan dengan keadaan sekarang, ternyata semakin tidak relevan (dalam artian kearah negatif).

Sering kali diam-diam melakukan sidang di luar Gedung DPR (baca: hotel) dan tanpa publikasi untuk menghindari kontrol publik.1

Rapat sekarang ini sering dilakukan diluar, bisa dihotel atau mana pun, tanpa publikasi serta yang penting agar tidak ada kontrol publik dari masyarakat sendiri

1

Banyaknya caleg dan rata-rata tidak dikenal menyebabkan pemilih bingung dan mulai mengandalkan ”kreativitas lotre” untuk menentukan pilihan

Kreativitas lotre bisa dilihat mulai dari menggunakan kancing baju, buku jari, mencari nama yang keren, memilih kumis terunik, dan lainnya.

Mereka lebih senang ”jalan-jalan ke luar”. Mungkin mereka pikir ”jalan- jalan ke luar” sama artinya dengan walk out

Aksi walk out menjadi aksi baru yang sering dilihat ketika sidang berlangsung, para anggota DPR sering jalan-jalan keluar.

4. Analisis teks kolom “Obrolan A-Politis” edisi Sabtu 31 Januari