• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggaran Penambahan Ruang Kelas Sekolah

penambahan ruang kelas sekolah SD dan SMP penambahan ruang kelas sekolah SMA dan SMK

indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang sangat baik.

18) Rasio murid dengan Guru SM/MA

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 26,88 orang dapat terealisasi 11,40 orang atau capaian kinerja sebesar 42,41%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,40%.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum memenuhi target kinerja, tapi secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai telah dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

 Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah tidak adanya penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.

 Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di beberapa sekolah).

19) Rasio murid dengan Sekolah SD/MI

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 153,15 orang dapat terealisasi 119,83 orang atau capaian kinerja sebesar 78,24%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,17%.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik.

20) Rasio murid dengan Sekolah SMP/MTs

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 441,23 orang dapat terealisasi 352,65 orang atau capaian kinerja sebesar 79,42%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 2,65%.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang cukup baik.

21) Rasio murid dengan Sekolah SM/MA

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 443,66 orang dapat terealisasi 368,72 orang atau capaian kinerja sebesar 83,11%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 3,72%

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja namun belum dapat berhasil secara optimal memenuhi target kinerja, dan secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator rasio murid dengan sekolah dilakukan dengan kegiatan dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Dan Program Pendidikan Menengah

 Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah belum idealnya jumlah sekolah, siswa dan tenaga pendidik.

 Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah dengan pendirian unit sekolah baru pada jenjang pendidikan menengah di wilayah kecamatan dan melakukan regrouping SD.

22) Rasio kelas dengan Ruang Kelas SD/MI

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,05 ruang dapat terealisasi 1,00 ruang atau capaian kinerja sebesar 95,24%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan belum optimalnya kegiatan penambahan maupun rehabilitasi ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 0,01.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

23) Rasio kelas dengan Ruang Kelas SMP/MTs

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,02 ruang dapat terealisasi 0,98 ruang atau capaian kinerja sebesar 96,08% , sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan masih adanya ruang kelas yang tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar dan memerlukan rehabilitasi, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,01.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

24) Rasio kelas dengan Ruang Kelas SM/MA

Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1,09 ruang dapat terealisasi 1,03 ruang atau capaian kinerja sebesar 94,50%, sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan masih kurangnya ruang kelas bagi kegiatan belajar mengajar, dan dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 0,03% hal ini disebabkan bertambahnya ruang kelas rusak dan dana untuk rehabilitasi ruang rusak belum optimal.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja secara optimal, namun secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik

 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Rasio murid dengan Ruang Kelas dilakukan dengan kegiatan Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

 Menggunakan anggaran untuk kegiatan yang mempengaruhi capaian target untuk :

- Jenjang Wajardikdas (SD dan SMP) sebesar Rp. 4.583.263.998,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.525.889.000,- (realisasi anggaran sebesar 98,74%)

- Jenjang Pendidikan Menengah (SMA dan SMK) sebesar Rp. 3.775.000.002,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.770.497.902,- (realisasi anggaran sebesar 99,88%)

 Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah keterbatasan kemampuan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru.

 Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah memaksimalkan kegiatan dan anggaran rehabilitasi ruang kelas yang rusak ringan/sedang/berat.

25) Angka buta aksara

a. Keberhasilan capaian target meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat dengan indikator Angka buta

4.583.263.998 3.775.000.000

Anggaran Rehabilitasi Sedang/Berat

Dokumen terkait