• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aparatus Golg

Dalam dokumen 126 190 pendan materi biologi (Halaman 90-93)

Wacana 1: Bisu Tuli pada Manusia

F. Aparatus Golg

Setelah meninggalkan RE, banyak vesikula transpor berpindah ke aparatus Golgi. Kita dapat membayangkan Golgi ini sebagai pusat manufaktur, pergudangan, penyortiran dan pengiriman. Disini produk RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Tidak mengejutkan, jika aparatus Golgi ini sangat banyak dalam sel yang terspsesialisasi untuk sekresi.

Aparatus Golgi terdiri dari kantung membran yang pipih-sisterne. Suatu sel dapat memiliki beberapa tumpukan kantung membran. Membran setiap sisterne dalam satu tumpukan memisahkan

ruangan internalnya dari sitosol. Vesikula yang berkonsentrasi di sekitar aparatus Golgi terlibat dalam transfer materi diantara Golgi dan struktur lainnya.

Aparatus Golgi juga memproduksi makromolekulnya sendiri. Produksi dan penyempurnaan produk dilakukan secara bertahap. Produk golgi akan disekresi keluar didalam vesikula transport yang akhirnya berdifusi dengan membran plasma. G. Lisosom

Lisosom merupakan kantung terikat membran dari enzim hidrolitik yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul (pencernaan intraseluler). Terdapat enzim lisosom yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat-semuanya merupakan kelas utama makromolekul. Enzim ini bekerja sangat baik dalam lingkungan asam, kira-kira pada pH 5. Membran lisosom mempertahankan pH dalam yang rendah ini dengan memompakan ion hidrogen dari sitosol ke dalam lumen lisosom.

Lisosom menyediakan suatu ruang tempat sel dapat mencerna makromolekul secara aman, tanpa terjadinya kerusakan yang umum, yang akan terjadi jika enzim hidrolitik menyebar secara luas.

Enzim hidrolitik dan membran lisosom dibuat oleh RE kasar dan kemudian di transfer ke aparatus Golgi untuk proses lebih lanjut. Setidaknya beberapa lisosom mungkin muncul melalui pertunasan dari aparatus Golgi.

H. Vakuola

Vakuola dan vesikula merupakan kantung terikat membran di dalam sel, tetapi vakuola lebih besar daripada vesikula. Vakuola mempunyai bermacam-macam fungsi dalam pemelihara sel. Misalnya vakuola makanan, yang dibentuk oleh fagositosis, vakuola kontraktil yang dimiliki oleh protista air tawar yang memompa air berlebih keluar dari sel. Sel tumbuh dewasa umumnya mengandung satu vakuola sentral besar yang dibungkus oleh membran yang disebut tonoplas, yang merupakan bagian dari sistem endomembrannya.

Vakuola sel tumbuhan merupakan ruangan yang serbaguna. Vakuola ini merupakan tempat menyimpan senyawa organik, seperti protein yang ditumpuk dalam vakuola sel penyimpanan dalam benih. Vakuola ini juga merupakan tempat penimbunan ion anorganik yang utama dari sel tumbuhan, seperti kalium dan klorida. Banyak sel tumbuhan menggunakan vakuolanya sebagai tempat pembuangan produk-samping metabolisme yang akan membahayakan sel itu sendiri jika produk- samping ini terakumulasi dalam sitosol. Sebagian vakuola mengandung banyak pigmen yang mewarnai sel tersebut, seperti pigmen merah dan biru dari mahkota bunga yang membantu memikat serangga penyerbuk untuk datang ke bunga tersebut. Vakuola dapat juga membantu melindungi tumbuhan melawan pemangsanya karena mengandung senyawa yang beracun atau beraroma tak sedap bagi hewan. Vakuola memiliki peran utama dalam pertumbuhan sel tumbuhan, yang

memanjang begitu vakuolanya menyerap air, membuat sel dapat menjadi lebih besar dengan hanya membuat sitoplasma baru yang minimal.

Vakuola besar sel tumbuhan berkembang dengan adanya penggabungan dari vakuola-vakuola yang lebih kecil, yang diambil dari retikulum endoplasmik dan aparatus Golgi. Melalui hubungan ini, vakuola merupakan bagian terpadu dari sistem endomembran.

J. Mitokondria

Mitokondria dijumpai pada hampir semua sel eukariotik. Mitokondria dibungkus oleh selubung yang terdiri dari dua membran. Membran luar halus,tetapi membran dalamnya berlekuk-lekuk dan disebut krista. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruangan internal. Yang pertama berupa ruang intermembran, daerah sempit antara membran luar dan membran dalam. Ruangan kedua, matriks mitokondria dilingkupi oleh membran dalam.Sebagian langkah metabolisme respirasi seluler terjadi dalam matriks yang memiliki banyak enzim yang berbeda. Protein lain termasuk enzim yang berperan dalam pembuatan ATP terdapat di membran dalam. Krista membuat membran dalam mitokondria mempunyai suatu permukaan yang luas yang bisa meningkatkan produktivitas respirasi seluler.

K. Kloroplas

Kloroplas mengandung pigmen hijau klorofil yang bersama-sama dengan enzim dan molekul lain berfungsi dalam proses fotosintesis. Kandungan kloroplas dipisahkan dari sitosol oleh suatu selubung yang terdiri atas dua membran yang dipisahkan oleh ruang intermembran yang sangat sempit.

Di dalam kloroplas terdapat sistem membran yang lain yang disusun menjadi kantung pipih disebut tilakoid.

Tilakoid yang ditumpuk membentuk struktur yang disebut grana (tunggal, granum) Cairan di luar tilakoid disebut stroma. Dengan demikian membran tilakoid membagi bagian dalam kloroplas menjadi dua ruangan yaitu ruang tilakoid dan stroma.

L. Peroksisom

Peroksisom merupakan ruangan metabolisme khusus yang dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya.

Peroksisom khusus yang disebut glioksisom ditemukan dalam jaringan penyimpanan lemak dari biji tumbuhan. Organel ini mengandung enzim yang mengawali pengubahan asam lemak menjadi gula, yang dapat digunakan oleh biji yang sedang tumbuh sebagai sumber energi dan sumber karbon sampai biji tersebut dapat menghasilkan gulanya sendiri dengan cara fotosintesis.

M. Sitoskeleton

Fungsi fari sitoskeleton ialah untuk memberikan dukungan mekanis pada sel dan mempertahankan bentuk. Sitoskeleton membuat sel mempunyai bentuk, merupakan tempat tertambatnya beberapa organel, juga terlibat dalam beberapa jenis motilitas (gerak) sel.

Sitoskeleton tersusun dari serabut mikrotubula dan mikrofilamen. Mikrotubula ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariotik,disusun oleh protein globular yang disebut tubulin. Mikrotubula memberi bentuk dan mendukung sel dan juga berfungsi sebagai jalur yang dapat digunakan organel yang dilengkapi dengan motor untuk dapat bergerak, misalnya menuntun vesikula sekretoris dari golgi ke membran plasma. Mikrotubula juga terlibat dalam pemisahan kromosom selama pembelahan sel.

Mikrofilamen disebut juga filamen aktin, karena tersusun dari molekul aktin suatu protein globular. Peran struktural mikrofilamen ialah untuk menahan tegangan (gaya tarik) yang membantu mendukung bentuk sel.Selain itu mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel, khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain sepanjang sel otot, yang diselingi dengan filamen miosin.Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan meiosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Pada sel tumbuhan interaksi aktin dan meiosin dan transformasi sol-gel terlibat dalam pengaliran sitoplasma, aliran melingkar sitoplasma di dalam sel.

Dalam dokumen 126 190 pendan materi biologi (Halaman 90-93)