• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jaringan Dasar

Dalam dokumen 126 190 pendan materi biologi (Halaman 104-108)

Wacana 1: Bisu Tuli pada Manusia

A. Jaringan Dasar

1. Jaringan Epitel: Bentuk dan Fungsi

Epithelium, secara anatomi merupakan sebuah lapisan yang terdiri atas sel- sel yang dapat membantu melindungi, menutupi seluruh permukaan, seperti sisi luar dari suatu organ atau membatasi lapisan tubuh dari rongga di dalam tubuh. Sel-sel Epitel umumnya mempunyai nuklues yang panjang, batas yang jernih, dan granula-granula panjang di dalam protoplasma. Beberapa sel disebut columnar, karena berbentuk panjang dan berdekatan biasanya ditemukan pada sistem respirasi seperti organ trakea, mempunyai serupa rambut cilia yang melekat pada permukaan luar sel. Kulit terdiri atas beberapa sel-sel epitel, dengan bentuk dan sel-sel kolumnar pada bagian bawah, sel-sel squamousa pada bagian atas dan sel cuboidal pada lapisan tengah. Beberapa kelenjar sekrotoris juga tersusun atas sel-sel epithel yang juga ditemukan pada kelenjar endokrin.

Seringkali membran dasar masing-masing jaringan epitel terpisah-pisah berdasar fungsi seperti sel epitel untuk mengabsorbsi ditemukan pada permukaan atas usus halus, sel epitel untuk transport pada tubula ginjal, sel epitel sebagai pelindung pada kulit dan untuk sensori pada kuncup perasa lidah. Ukuran, bentuk dan susunan sel epitel secara langsung berhubungan dengan fungsi spesisfiknya.

Bentuk jaringan epitel pada dasarnya dapat dibedakan atas dasar bentukan sel dan jumlah lapisannya. Jaringan epitel dapat terdiri atas selapis sel atau bertingkat yang terdiri atas dua atau lebih lapisan. Bentuk sel individu dapat berbentuk pipih (squomaso; gambar 1.8.29.1.A), Kubus (epitel kuboidal; gambar 1.8.29.1.B) dan Kolumnar (epitel kolumnar; gambar 1.8.29.1.C). Sel-sel bertingkat semu atau pseudostratifield kolumnar yang bersilia dapat dibedakan dengan melihat nukleus epitelnya

2. Jaringan Konektif : Penghubung dan pendukung

Jaringan konektif ini, mampu menyokong dan merupakan bagian yang dapat menunjang tubuh secara bersama, dapat terdiri dari fibrosa dan jaringan elastik, jaringan adiposa atau lemak, tulang rawan dan tulang keras. Berbeda pada jaringan epithelium, Sel pada jaringan ini tampak terpisah dengan substansi interseluler diantara sel-selnya. Sel-sel dengan jaringan fibrosa, ditemukan di seluruh tubuh, Jaringan ini saling berhubungan membentuk jaringan yang irregular dimana bentukan ini tampak lunak, membentuk lapisan jaringan yang menunjang jaringan pada pembuluh darah, saraf dan organ lain. Jaringan adiposa mempunyai fungsi yang samap, kecuali fibroblasts yang juga mengadung dan menyimpan lemak. Jaringan Elastic, ditemukan pada ligaments, trachea, dan lapisan arteria, jaringan ini kuat dan mampu berkontraksi dengan kecepatan tertentu Pada embrio manusia, sel-sel fibroblas mensekresi kolagen untuk membentuk jaringan fibrosa yang kemudian mensekresi perubahan bentukan yang disebut kondrion, untuk membentuk kartilago; yang nantinnya akan membentuk tulang keras. Darah dan limpha juga merupakan jaringan konektif.

Jaringan konektif pada tulang Gambar 1.8.29.1. Jaringan epitel

3. Jaringan Otot: Membantu pergerakan

Jaringan otot ini, membantu saat kontraksi dan relaksasi, terdiri atas jaringan otot polos, jaringan otot lurik dan otot jantung. Otot lurik juga disebut, otot rangka, Aktivitas ini termasuk gerak somatik, atau gerak pernafasan, sistem saraf. Mereka berhubungan dan bekerjasama tanpa lapisan sel dan mempunyai beberapa nuklues.. Otot polos, atau otot pernafasan, yang berhubungan dengan saraf autonom, ini ditemukan pada organ dalam. Otot jantung, mempunyai ciri khusus daripada otot lurik dan otot polos, adalah otot ini mampu bekerjasama dalam jaringan kerja pada lapisan jaringan otot dan atau di dalam suatu jaringan tertentu.

a. Otot polos

Otot polos terdiri atas sel yang panjang dan tidak bergaris melintang, masing-masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Kedua komponen terakhir berfungsi menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh setiap serat otot polos menjadi semacam aksi bersama misalnya peristaltis dalam usus. Sel otot polos berbentuk fusiformis; yaitu sel otot paling lebar ditengah dan meruncing pada kedua ujungnya. Sel otot polos berukuran antara 20 µm pada pembuluh darah kecil sampai 500 µm pada uterus yang sedang hamil. Setiap sel otot polos memiliki inti tunggal dipusat bagian sel yang lebar.

b. Otot lurik

Otot lurik juga disebut sebagai otot rangka yang terdiri atas serat-serat otot, berkas-berkas sel yang sangat panjang (sampai 30 cm), silindris dan berinti banyak dengan garis tengah 10-100 µm. Inti yang banyak itu terjadi

akibat peleburan mioblas mononukleus embrional. Inti lonjong umumnya terletak pada tepi sel di bawah membrane sel. Inti lonjongnya terletak pada tepi sel di bawah membrane sel. Lokasi inti yang khas ini membantu dalam membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang keduanya memiliki inti di tengah.

c. Otot jantung

Sel Otot jantung membentuk tautan rumit di antara cabang-cabangnya yang terjulur. Sel di dalam rantai demikian seringkali bercabang dua atau bercabang dan bersambung dengan sel dari rantai berdekatan. Akibatnya jantung terdiri atas berkas-berkas sel yang teranyam erat, sedemikian rupa sehingga menimbulkan suatu gelombang kontraksi khusus yang mengarah pada pemerasan isi ventrikel jantung. Sel otot jantung bergaring tengah lebih kurang 15 µm dan panjang antara 85 sampai 100 µm. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita bergaris-melintang yang sama dengan pola garis melintang pada otot rangka. Akan tetapi tidak seperti otot rangka yang tidak berinti banyak, setiap sel otot jantung hanya memiliki satu atau dua inti pucat yang terletak di tengah. Di sekeliling sel-sel otot terdapat selubung halus jaring-jaring ikat endomisium yang mengandung jalinan yang kaya dengan pembuluh darah. Satu ciri yang dapat membedakan dan unik dari otot jantung ialah adanya garis-garis gelap melintang yang melintasi rantai sel-sel jantung dengan interval yang tidak teraur (diskus interkularis).

d. Jaringan Saraf : Komunikasi

Sel yang mengkhususkan diri untuk penerimaan dan transmisi rangsangan disebut neuron. Satu neuron terdiri atas badan sel yang membesar secara khas dan mempunyai nukleus dan dua penjuluran sitoplasma atau lebih serabut saraf. Lebar serabut saraf berkisar antara beberapa mikrometer sampai 30-40 mikrometer dan panjangnya berkisar dari satu milimeter sampai 1 m lebih. Ada 2 jenis serabut saraf: akson yang meneruskan rangsangan menjauhi badan sel dan dendrit yang membawanya ke badan sel. Pertautan antara akson suatu neuron dan dendrit neuron lainnya di dalam rantai itu disebut sinaps.

Seluruh jaringan otot mengandung filament aktin dan myosin yang mem-punyai bentukkan untuk menyusun rangka dan otot jantung kecuali pada otot polos

Dalam dokumen 126 190 pendan materi biologi (Halaman 104-108)