BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
4.2. APBD di Tingkat Provinsi
64
Tabel 4.3.
Kinerja APBD Provinsi Sulawesi Utara s.d. 31 Desember 2010
Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, diolah
hasil dari sebagian penerimaan perpajakan (nasional) dan penerimaan sumber daya alam antara Pemerintah Pusat dan Daerah penghasil, masih menunjukan persentase yang relatif kecil. Rendahnya pangsa Dana Bagi Hasil mencerminkan bahwa kontribusi Provinsi Sulawesi Utara terhadap penerimaan negara, baik dari segi pajak maupun pengelolaan sumber daya alam masih relatif kecil.
4.2. APBD di Tingkat Provinsi
Kinerja keuangan pemerintah pada triwulan IV-2010 menunjukan pencapaian yang lebih baik, hal ini tercermin dari realisasi pendapatan dan belanja daerah yang mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan IV-2010 realisasi belanja pemerintah telah mencapai 94,9%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pada triwulan IV-2009 sebesar 91,3%.
Dari sisi penerimaan, realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah melebihi targetnya yakni sebesar 104,1%, jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 98,5%. Pencapaian ini didorong oleh naiknya penerimaan dari sisi pajak dan retribusi daerah. Peningkatan penerimaan ini terkait dengan meningkatnya aktivitas perekonomian, terutama yang bersumber dari penjualan kendaraan bermotor yang berdampak kepada peningkatan penerimaan atas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
4.2.1. Pendapatan Daerah di Tingkat Provinsi
Sampai dengan triwulan IV-2010 realisasi pendapatan Provinsi Sulawesi Utara tercatat sebesar Rp1.158,64 miliar, atau mencapai 104,1% dari target pendapatan dalam APBD. Berdasarkan komponen pembentuknya, sumber penerimaan terbesar berasal dari dana perimbangan (utamanya Dana Alokasi Umum) dengan pangsa 56,7% disusul Penerimaan Asli Daerah (PAD) dengan pangsa 35%.
(dlm jutaan rupiah)
Nominal % Nominal %
Pendapatan 1,039,059 1,023,377 98.5 1,112,727 1,158,636 104.1
Pendapatan Asli Daerah 317,318 331,111 104.3 389,762 418,702 107.4 Dana Perimbangan 686,741 692,266 100.8 631,074 650,530 103.1 Lain-lain PAD yang Sah 35,000 - 0.0 91,890 89,404 97.3
Belanja 1,133,163 1,034,398 91.3 1,198,753 1,137,379 94.9
Belanja Operasi 699,472 653,812 93.5 869,647 834,620 96.0 Belanja Modal 283,969 241,644 85.1 189,039 164,360 86.9 Belanja Tidak Terduga 4,000 2,254 56.3 2,500 1,298 51.9 Transfer (Ke Kab/Kota/Desa) 145,722 136,688 93.8 137,566 137,100 99.7
Pembiayaan 94,104 99,104 86,026 88,026 Penerimaan Daerah 499,104 399,104 80.0 388,026 347,026 89.4 - SILPA 99,104 99,104 100 88,026 88,026 -Pengeluaran Daerah 405,000 300,000 74.1 302,000 259,000 85.8 Uraian APBD-P 2009 (Rp Juta) Realisasi APBD Tw. IV-2009 APBD-P 2010 (Rp Juta) Realisasi APBD Tw. IV-2010
65
Tabel 4.4.
Kinerja Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara s.d. 31 Desember 2010
Sementara itu, kinerja pemerintah provinsi dalam melakukan berbagai pemanfaatan aset-aset yang dimiliki pada triwulan IV-2010 mencatat hasil yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini tercermin dari pencapaian realisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD) pada triwulan laporan sebesar 107,4% dari target APBD atau meningkat dibandingkan realisasi PAD pada periode yang sama tahun lalu sebesar 104,3%. Berdasarkan komponen pembentuknya, PAD ini terutama bersumber dari penerimaan pajak (89,6%) sedangkan sisanya dalam bentuk retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain. Aktivitas perekonomian yang terus berkembang yang ditunjukkan oleh tingginya penjualan kendaraan bermotor, maraknya pembangunan tempat rekreasi keluarga, menjamurnya rumah makan dan restoran turut menyumbang pendapatan melalui komponen pajak dan retribusi daerah.
Namun demikian, pencapaian PAD sepanjang Tahun 2010 tersebut masih relatif kecil bila dibandingkan kebutuhan dana pembangunan di Sulawesi Utara, hal ini tercermin dari relatif rendahnya rasio kemandirian fiskal daerah yaitu perbandingan antara PAD terhadap total belanja yang hanya 36,8%. Hal ini berarti kegiatan ekonomi dan sosial sebagian besar masih digerakkan oleh dana perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat. Namun demikian, angka rasio kemandirian fiskal daerah telah sedikit mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2009 yang tercatat lebih rendah yakni sebesar 32%.
4.2.2. Belanja Daerah di Tingkat Provinsi
Pada triwulan IV-2010 belanja pemerintah daerah mulai menunjukan peningkatan seiring dengan mulai dilaksanakannya beberapa program pemerintah, terutama proyek pembangunan infrastruktur. Total belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD-P 2010
Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, diolah
(dlm jutaan rupiah)
Nominal % Nominal %
PENDAPATAN 1,039,059 1,023,377 98.5 1,112,727 100.0 1,158,636 104.1
Pendapatan Asli Daerah 317,318 331,111 104.3 389,762 35.0 418,702 107.4
- Pajak Daerah 279,826 289,378 103.4 349,132 89.6 373,703 107.0 - Retribusi Daerah 10,092 7,566 75.0 11,195 2.9 11,899 106.3 - Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 16,300 16,369 100.4 13,554 3.5 13,554 100.0 - Lain-lain 11,100 17,799 160.3 15,882 4.1 19,547 123.1
Dana Perimbangan 668,996 674,268 100.8 631,074 56.7 650,530 103.1
- Dana Bagi Hasil Pajak 56,516 61,299 108.5 54,035 8.6 63,163 116.9 - Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 965 1,455 150.7 965 0.2 11,146 1154.7 - Dana Alokasi Umum 558,635 558,635 100.0 558,635 88.5 558,781 100.0 - Dana Alokasi Khusus 52,879 52,879 100.0 17,439 2.8 17,439 100.0
Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 52,746 17,998 34.1 91,890 8.3 89,404 97.3
Uraian APBD-P 2009 (Rp Juta) Realisasi APBD Tw. IV-2009 APBD-P 2010 (Rp Juta) Proporsi APBD-P 2010 (%) Realisasi APBD Tw. IV-2010
66
Tabel 4.5.
Kinerja Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Utara s.d. 31 Desember 2010
(dlm jutaan rupiah) Nominal % Nominal % BELANJA 1,133,163 100.0 1,034,398 91.3 1,198,753 100.0 1,137,379 94.9 Belanja Operasi 699,472 61.7 653,812 93.5 869,647 72.5 834,620 96.0 - Belanja Pegawai 355,378 50.8 335,037 94.3 386,877 44.5 377,291 97.5 - Belanja Barang 252,862 36.2 235,997 93.3 305,342 35.1 292,498 95.8 - Belanja Hibah 24,107 3.4 22,057 91.5 125,929 14.5 114,014 90.5
- Belanja Bantuan Sosial 57,125 8.2 54,721 95.8 47,500 5.5 46,817 98.6
- Belanja Bantuan Keuangan 10,000 1.4 6,000 60.0 4,000 0.5 4,000 100.0
Belanja Modal 283,969 25.1 241,644 85.1 189,039 15.8 164,360 86.9
- Belanja Tanah 16,595 5.8 10,050 60.6 13,800 7.3 4,771 34.6
- Belanja Peralatan dan Mesin 36,582 12.9 33,914 92.7 39,830 21.1 35,034 88.0
- Belanja Bangunan dan Gedung 75,259 26.5 66,092 87.8 33,402 17.7 26,006 77.9
- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 151,532 53.4 127,818 84.4 98,888 52.3 95,534 96.6
- Belanja Aset Tetap Lainnya 4,002 1.4 3,770 94.2 3,119 1.6 3,016 96.7
Belanja Tak Terduga 4,000 0.4 2,254 56.3 2,500 0.2 1,298 51.9
Transfer (Bagi Hasil ke Kab/Kota/Desa) 145,722 12.9 136,688 93.8 137,566 11.5 137,100 99.7
Uraian APBD-P 2009 (Rp Juta) Realisasi APBD Tw. IV-2009 APBD-P 2010 (Rp Juta) Proporsi APBD 2010 (%) Realisasi APBD Tw. IV-2010 Proporsi APBD 2009 (%)
adalah sebesar Rp1.198 miliar, mengalami sedikit peningkatan dibandingkan total belanja pada APBD-P 2009 sebesar Rp1.133 miliar. Realisasi belanja provinsi sampai dengan triwulan IV-2010 mencapai Rp1.137 miliar atau mencapai 94,9% dari target total belanja dalam APBD, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 9%.
Menurut komponen pembentuknya, belanja provinsi didominasi oleh belanja operasional dengan pangsa 72,5% atau mencapai Rp869,65 miliar. Sampai dengan triwulan IV-2010 realisasi belanja tidak langsung telah mencapai 96% atau sebesar Rp834,62 miliar. Sementara itu, belanja modal hanya memiliki proporsi sebesar 15,8% atau senilai Rp189,04 miliar dari total anggaran belanja secara keseluruhan, dengan nilai realisasi pada triwulan laporan mencapai 86,9% atau sebesar Rp164,36 miliar.
Jika dilihat lebih jauh lagi, dibandingkan dengan tahun 2009 proposi antara belanja operasional dan belanja modal mengalami sedikit pergeseran. Pada APBD-P 2009, proporsi belanja modal tercatat masih lebih tinggi dari proporsi pada APBD-P 2010, yakni mencapai 25,1%. Sedangkan untuk belanja operasional, pada APBD-P 2009 proporsinya tercatat sebesar 61,7% lebih rendah dibandingkan APBD-P 2010 (72,5%). Hal ini menunjukkan bahwa belanja daerah masih banyak dialokasikan untuk konsumsi semata (pembayaran gaji, tunjangan, dan lain sebagainya), sedangkan alokasi untuk pembangunan infrastruktur masih relatif jauh lebih rendah.
67 4.2.3. Pangsa APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar
Peran keuangan daerah terhadap perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan IV-2010 tercatat mengalami peningkatan. Dengan melakukan identifikasi terhadap pos-pos belanja dalam APBD provinsi ke dalam 2 (dua) kegiatan utama berdasarkan tabel PDRB sisi permintaan, yaitu konsumsi pemerintah dan belanja modal diperoleh hasil bahwa realisasi konsumsi pemerintah memiliki pangsa sebesar 9,04% terhadap PDRB harga berlaku Provinsi Sulawesi Utara di triwulan IV-2010, sedangkan realisasi belanja modal hanya memiliki pangsa sebesar 1,53%. Kontribusi di tingkat kabupaten dan kota relatif sulit untuk diperoleh sehingga hanya besaran-besaran pokok saja yang dimiliki. Secara total, realisasi anggaran belanja dan modal dalam APBD provinsi memiliki pangsa sebesar 10,56% terhadap PDRB harga berlaku Sulawesi Utara triwulan IV-2010.
Sementara itu, dampak realisasi APBD provinsi terhadap perkembangan uang beredar sampai dengan posisi 31 Desember 2010 berada pada kondisi kontraksi yang berarti jumlah pendapatan pemerintah lebih besar dibandingkan jumlah pengeluaran (belanja pemerintah).
Tabel 4.6.
Kontribusi APBD Provinsi Terhadap Sektor Riil s.d. 31 Desember 2010
Sumber: Biro Keuangan Daerah Sulawesi Utara, diolah
(dlm jutaan rupiah)
PENDAPATAN 1,158,636 10.76
Pendapatan Asli Daerah 418,702 3.89
- Pajak Daerah 373,703 3.47
- Retribusi Daerah 11,899 0.11
- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 13,554 0.13
- Lain-lain 19,547 0.18
Dana Perimbangan 650,530 6.04
- Dana Bagi Hasil Pajak 63,163 0.59
- Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 11,146 0.10
- Dana Alokasi Umum 558,781 5.19
- Dana Alokasi Khusus 17,439 0.16
Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 89,404 0.83
BELANJA 1,137,379 10.56
Konsumsi Pemerintah 973,018 9.04
- Belanja Pegawai 377,291 3.50
- Belanja Barang 292,498 2.72
- Belanja Hibah 114,014 1.06
- Belanja Bantuan Sosial 46,817 0.43
- Belanja Bantuan Keuangan 4,000 0.04
- Belanja Tak Terduga 1,298 0.01
- Transfer (Bagi Hasil ke Kab/Kota/Desa) 137,100 1.27
Pembentukan Modal Tetap Bruto (Blnj Modal) 164,360 1.53 Uraian
Realisasi APBD Tw.IV-2010
(Rp Juta)
68